You are on page 1of 35

1 PENGANTAR

AR 4234 PENGANTAR ARSITEKTUR KOTA


PENJELASAN UMUM MATA KULIAH
 Nama : Pengantar Arsitektur Kota
 Bobot : 2 SKS
 Sifat : Pilihan
 Kegiatan Penunjang: Tugas (30%) & Ujian (UTS (30%) + UAS (40%))
 Silabus Singkat :
Pengenalan terhadap wacana arsitektur dan penataan kota melalui pemahaman
terhadap berbagai unsur perancangan, struktur, dan bentuk dari sebuah kota atau
kawasan binaan.
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MINGGU TOPIK SUB TOPIK
1 PENGANTAR PENJELASAN UMUM MATKUL, DEFINISI
ARSITEKTUR KOTA & KUALITAS KOTA
2 PERKEMBANGAN KOTA DARI JAMAN KE KOTA KUNO & KLASIK; KOTA ABAD PERTENGANGAN
JAMAN
3 PERKEMBANGAN KOTA DARI JAMAN KE KOTA NEO KLASIK; KOTA KOLONIAL AMERIKA (GRID)
JAMAN
4 PERKEMBANGAN KOTA DARI JAMAN KE PERKEMBANGAN KOTA-KOTA DI INDONESIA
JAMAN
5 TUGAS PRESENTASI
6 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK UNSUR-UNSUR FISIK PEMBENTUK KOTA; TEORI
PERANCANGAN KOTA IMAGE OF THE CITY
7 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK STRUKTUR KOTA; TEORI FIGURE GROUND
PERANCANGAN KOTA
UTS
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
MINGGU TOPIK SUB TOPIK
8 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK PERUNTUKAN LAHAN
PERANCANGAN KOTA
9 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK LINKAGE SYSTEM; TEORI URBAN OPEN SPACE;
PERANCANGAN KOTA TEORI LINKAGE
10 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK PRESERVASI & KONSERVASI; TEORI PLACE
PERANCANGAN KOTA
11 ELEMEN, TEORI, KONSEP & PRAKTIK KONSEP PERANCANGAN KOTA (KONSEP KOTA
PERANCANGAN KOTA YANG LAHIR AKIBAT PERKEMBANGAN KOTA)
12 TUGAS PRESENTASI
13 ISU-ISU KONTEMPORER ARSITEKTUR KOTA ISU EKSTERNAL; ISU INTERNAL
14 ISU-ISU KONTEMPORER ARSITEKTUR KOTA A CURRENT VIEW ON URBAN DESIGN
UAS
REFERENSI
 Carr, Stephen (1992). Public Space, Cambridge.
 Krier, Rob (1984). Urban Space, London.
 Shirvani, Hamid (1985). Urban Design Process, New York.
 Trancik, Roger (1986). Finding Lost Space, New York.
 Lynch, Kevin (1960). The Image of the City, Cambridge.
MENGAPA ARSITEKTUR KOTA?
 Kehidupan yang semakin
kompleks, sehingga timbul
kebutuhan ruang luar yang tidak
hanya terdiri dari bangunan,
tetapi juga termasuk komponen-
komponen kota.
 ARSITEKTUR KOTA tergantung
pada kinerja lingkungan binaan
kita, seperti bangunan, jalan,
pohon, dan hubungan-hubungan
yang ada.

CHARLES BRIDGE, PRAGUE


DEFINISI KOTA
 KOTA secara umum diartikan sebagai tempat bagi kehidupan perkotaan, yaitu
kehidupan yang lingkungannya telah didominasi oleh lingkungan buatan manusia.
 Di sebuah kota segala sesuatunya harus efisien, bebas hambatan, memenuhi standar
kehidupan yang layak, dan memberikan kepuasan bagi warga penghuninya.
 Aksi dinamika dan kekuatan yang lahir akibat kebutuhan dan tuntutan kehidupan
perkotaan menghasilkan bentuk FISIK KOTA.
 FISIK KOTA secara total merupakan bentuk kolektif, suatu akumulasi komponen
selama periode tertentu yang terdiri dari jalan, bangunan, sistem komunikasi,
utilitas, tempat bekerja, rekreasi, dan sebagainya.
 Pengertian komponen dalam konteks perkotaan bahkan bisa diartikan lebih luas
hingga bentuk kolektif berupa cluster bangunan, sub-center, atau bagian perkotaan.
DEFINISI KOTA
 Menurut Louis Kahn, KOTA adalah tempat di mana seseorang bisa
menghabiskan waktunya selama satu hari dan membantunya menemukan
dirinya pada akhir hari itu.
 Sifat urban (kota) merujuk kepada cara hidup yang memungkinkan pilihan-
pilihan seperti tempat kerja, pola kegiatan, tempat tinggal, dll.
 Dalam UU Tata Ruang No. 24/1992 tercantum bahwa daerah perkotaan
adalah tempat yang aktivitas utamanya bersifat non pertanian, berfungsi
untuk melayani kebutuhan penghuninya, terutama dalam layanan
pemerintahan, sosial, dan kegiatan ekonomi.
DEFINISI PERKOTAAN
 B Gallion dan Simon Eisner mendefiniskan URBANISME atau DAERAH PERKOTAAN
sebagai:
 Persekutuan atau penyatuan suku-suku yang bertetangga yang berkumpul ke
suatu pusat yang digunakan sebagai tempat pertemuan bersama untuk maksud
pemujaan, perlindungan, dan semacamnya.
 Gabungan lingkungan perumahan atau tempat di mana orang bekerja bersama
untuk kepentingan umum.
 Lokasi-lokasi yang terdapat kemungkinan adanya suatu lingkungan kehidupan
yang beranekaragam dan gaya hidup yang berbeda-beda.
 Daerah perkotaan bisa sederhana bisa juga kompleks, dapat bersuasana
pedesaan atau suasana perbengkelan industri, dapat berukuran kecil dan mudah
dipelihara atau sangat besar dan dipenuhi oleh beragam masalah ekonomi dan
pertentangan.
DEFINISI ARSITEKTUR KOTA
Definisi ARSITEKTUR KOTA menurut M Danisworo:
 Akumulasi/penambahan dari produk-produk pengambilan keputusan oleh berbagai
pihak (individu/pemerintah) yang berlangsung dalam satu kurun waktu. Bentuk
norma yang berbeda akan menghasilkan bentuk arsitektur yang berbeda pula.
Norma-norma tersebut dicerminkan oleh keadaan sosial, politik, dan ekonomi.
 Manifestasi fisik dari berbagai kekuatan yang membentuknya dan berlandaskan pada
norma-norma yang berlaku pada masa pembentukannya.
Contoh: Art Deco yang tidak begitu saja bisa diterapkan, tapi harus memperhatikan
norma-norma yang ada, seperti sikap peduli terhadap lingkungan. Kekuatan-
kekuatan yang membentuknya adalah kekuatan sosial, ekonomi, budaya, politik.
Pendapatan per kapita yang kurang berakibat pada jumlah gedung yang sedikit.
ARSITEKTUR KOTA
 ARSITEKTUR KOTA merupakan
arsitektur yang berkepentingan
dengan unsur-unsur fisik dan
bentuk arsitektural kota,
hubungan antarbagian kota, dan
hubungan tiap bagian kota
terhadap kota sebagai kesatuan.
 Menurut EN Bacon, ARSITEKTUR
KOTA adalah artikulasi ruang yang
dimaksudkan untuk memberikan
suatu pengalaman ruang tertentu
kepada partisipator, dalam
hubungannya dengan
pengalaman ruang yang dialami
sebelumnya.
SHIBUYA CROSSING, TOKYO, JAPAN
ARSITEKTUR KOTA
 Dalam ARSITEKTUR KOTA perlu dipertimbangkan KOMPONEN FISIK (bangunan, jalan)
dan KOMPONEN SOSIAL (masyarakat).
 ARSITEKTUR KOTA adalah apa yang dilihat secara visual.
 ARSITEKTUR KOTA merupakan penjumlahan komponen-komponen kota, seperti
gedung-gedung yang dibangun pada tahun yang berbeda.
 Pertumbuhan dan perkembangan kota terjadi dalam waktu yang relatif lama
(contoh: Roma, Italia).
 Jadi, bisa dikatakan bahwa sebuah KOTA merupakan sebuah proses.
ROME, ITALY
PERANCANGAN KOTA (URBAN DESIGN)
 Bisa memiliki arti yang berbeda-
beda (antarnegara, antarindividu). PERANCANGAN
 Arsitektur hasil akhirnya adalah KOTA
bangunan, sedangakan perencanaan
kota adalah kebijaksanaan publik.
 Dari kumpulan arsitektur (bangunan-
bangunan) dengan dukungan
kebijaksanaan publik maka akan
terwujud perancangan kota.
 Perancangan kota bisa didekati PERENCANAAN
melalui sisi ARSITEKTUR (Urban ARSITEKTUR
KOTA
Design, 1960; Jose Luis Sert dan
Team Ten) dan sisi PERENCANAAN
KOTA (City Design, 1965; Kevin HUBUNGAN ANTARA ARSITEKTUR,
Lynch, MIT dan Harvard). PERENCANAAN KOTA, DAN PERANCANGAN
KOTA
PERANCANGAN KOTA (URBAN DESIGN)
• Merupakan bagian dari proses perencanaan yang
HAMID SHIRVANI berkaitan dengan kualitas fisik lingkungan.

• Merupakan proses pemberian arahan desain fisik


J. BARNETT terhadap pertumbuhan konservasi dan perubahan
kota.

• Merupakan suatu jembatan antara profesi perencana


CATANESE kota dengan arsitektur dengan perhatian utama pada
bentuk fisik kota.
PERANCANGAN KOTA (URBAN DESIGN)
Pengaturan unsur- Bagian dari Merupakan suatu

DEFINISI
DEFINISI

DEFINISI
unsur fisik lingkungan perencanaan kota perpaduan kegiatan
kota sehingga dapat (urban planning) yang antara profesi
berfungsi dengan menangani aspek perencana kota,
baik, ekonomis untuk estetika dan yang arsitektur, lanskap,
dibangun, dan menetapkan tatanan rekayasa sipil, dan
memberi (order) dan bentuk transportasi dalam
kenyamanan untuk (form) kota. wujud fisik.
dilihat dan layak
untuk hidup di
dalamnya.
ARSITEKTUR KOTA &
PERANCANGAN KOTA (URBAN DESIGN)
ASPEK
 Interaksi antara lingkungan fisik LINGKUNGAN
FISIK
dan perilaku manusia menjadi PERKOTAAN

topik utama dalam mengartikan


Urban Design. URBAN
 Arsitektur Kota berkaitan erat
dengan Urban Design. DESIGN
 Arsitektur Kota sebagai sasaran ASPEK
PERILAKU
(produk); Urban Design sebagai MANUSIA

proses (alat).
TUJUAN PERANCANGAN KOTA
(URBAN DESIGN)
 Tujuan perancangan (arsitektur) kota adalah:
 meningkatkan penggunaan elemen material kota secara kreatif untuk
menciptakan keteraturan (optical order) yang dapat diterapkan pada pengaturan
fisik kota.
 menunjang terciptanya interaksi yang mutualistis antar komponen fisik dan sosial.
 Tatanan fisik diupayakan agar memberikan arahan yang positif terhadap dinamika
perilaku manusia.
 Demikian pula sebaliknya, pola perilaku yang positif dapat memberikan dampak
pada dinamika tatanan fisiknya.
TUGAS & LINGKUP
PERANCANG(AN) KOTA
TUGAS PERANCANG KOTA LINGKUP PERANCANGAN KOTA

Tugas perancang (arsitektur) kota Lingkup perancangan (arsitektur)


bukanlah sekadar menciptakan kota akan lengkap, meliputi:
fasade atau massa arsitektural saja,
tapi menciptakan pula segala hal  bangunan,
yang dapat mendukung keterlibatan  setting, dan
pengalaman para partisipator dalam
ruang dan waktu.  karakter kota.
PRODUK PERANCANGAN KOTA
(DARI SISI PERENCANAAN KOTA, menurut Hamid Shirvani)
1. KEBIJAKAN (POLICIES)
2. RENCANA (PLAN)
3. PEDOMAN (GUIDELINES)
4. PROGRAM
5. RANCANGAN
PRODUK PERANCANGAN KOTA
1. KEBIJAKAN (POLICIES) 2. RENCANA (PLAN)
 Berkaitan dengan kualitas desain secara  Produk utama perancangan kota.
tidak langsung; lebih berkaitan dengan
peraturan tentang perancangan kawasan  Bila yang digunakan Master Plan, maka
tertentu. Contoh: peraturan tentang yang dihasilkan adalan end-state plan
pembatasan guna lahan. (artinya seperti cetak biru arsitektural,
 Kebijakan tidak selalu berupa pembatasan, rencana masa depan yang pasti dan
tapi juga insentif bagi penanam modal. rinci).
 Bila yang dipakai perencanaan
komprehensif, maka produk rencana
tidak hanya fisik keruangan tapi juga
hal lain terkait.
 Bila yang digunakan perencanaan
strategis, maka yang dihasilkan hanya
terbatas pada solusi terhadap isu-isu
strategis saja.
PRODUK PERANCANGAN KOTA
3. PEDOMAN (GUIDELINES) 4. PROGRAM
 Kebijakan dan Rencana tidak cukup  Tugas atau kewajiban lembaga atau
untuk menjalankan rancangan kota, pemerintah. Contoh: program
karena menyangkut banyak penataan kaki lima, program
pembuat keputusan. penghijauan, dll.
 Maka diperlukan PEDOMAN yang  Pelaksanaan program terkait dengan
harus dipatuhi oleh siapapun yang “siapa” saja pelaku pembangunan
membangun di tiap persil dalam kawasan yang dimaksud. (Bisa
kawasan yang terkena rancangan investor, masyarakat, dll)
kota.
 Berupa Bahasa rancangan fisik 
masih memberi kelonggaran
tertentu bagi arsitek untuk
mengembangkan kreasi pada
bangunan yang dirancang.
PRODUK PERANCANGAN KOTA
5. RANCANGAN
 Bentuk-bentuk perancangan kota dapat direfleksikan sebagai fasad bangunan,
bentuk jaringan jalan, dan elemen lain yang mempengaruhi bentuk wilayah
perkotaan.
 Rancangan kawasan dibuat bilamana kawasan tersebut dibawah satu kepemilikan
atau wewenang, sehingga terdapat kemudahan dalam pengambilan keputusan
dalam perancangan bangunan dan unsur fisik lainnya.
 Misalnya: perancangan taman terbuka kota, perancangan kompleks kampus
perguruan tinggi, yang merupakan bagian dari kawasan dalam kegiatan
perancangan kota.
KUALITAS KOTA
Jika dilihat dari segi kualitas maka, ARSITEKTUR KOTA
memiliki 3 hal berikut:
1. Kualitas Fungsional
2. Kualitas Visual
3. Kualitas Lingkungan
KUALITAS KOTA
1. KUALITAS FUNGSIONAL
 Ruang-ruang antarbangunan
secara fungsional berfungsi
dengan baik.
 Kota berfungsi apabila sistem
penghubung antarkotanya
bisa bekerja dengan baik.
KUALITAS KOTA
2. KUALITAS VISUAL
Dalam ARSITEKTUR KOTA juga
termasuk estetika. Apabila suatu
gedung dilihat secara satu per satu
bagus, belum tentu secara
keseluruhan indah. Hal ini berkaitan
dengan masalah keserasian. Dalam
bukunya, Kevin Lynch, mengajukan
pertanyaan kepada mereka yang pergi
bekerja, “Apa yang menarik untuk
dilihat?” Ternyata, ada suatu gedung
yang selalu diingat orang sebagai
navigator atau landmark. Kualitas
visual bisa membimbing orang untuk
mengerti kota.
SEOUL, SOUTH KOREA
KUALITAS KOTA
3. KUALITAS LINGKUNGAN
 Lingkungan kota dapat membuat
hidup aman, nyaman, dan sehat.
Kualitas ini terbagi atas kualitas fisik
dan nonfisik, seperti jarak
antargedung, cahaya matahari,
ruang hijau, perembesan air, aspek
sosial budaya, ekonomi.
 Contoh: Pedagang kaki lima diberi
ruang yang wajar dan teratur,
keberadaan sopir di perkantoran
perlu diwadahi di dalam suatu
tempat yang integral, dll.
 Oleh karena itu, kota harus dapat
DRESDEN, GERMANY membina cara berpikir dan bersikap
penduduknya.
SEMESTER II 2018/2019
24 JANUARI 2019

You might also like