You are on page 1of 7

SEKOLAH TINGGI MAWAR SARON LAMPUNG

Nama :Darlin Samuel Millu


Nim :20168608
Mata Kuliah :Manajemen Kelas
Tugas :Meringkas buku
Dosen Pengampuh :Kho Yunus, M.Pd.K.

Cepi Triatna, Pengembangan Manajemen Sekolah, 2015, 1-126 Hal.

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENINGKATAN MUTU SEKOLAH


Masalah-masalah sekolah di lihat dari masalah pendidikan, khususnya proses pembelajaran,
banyak anak mengalami pengalaman belajar yang tidak berkualitas, karena pembelajaran lebih
banyak bertumpu pada guru(teacher centered), bukan bertumpu pada peserta didik (student
centered). Dalamsi implementasi kurikulum 2013, permasalahan proses pembelajaran ini
dipecahkan melalui proses saintifik, yang dikenal dengan 5M, yaitu: mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Implementasi
pendekatan saintifik dalam pembelajaran mengakibatkan peserta didik senang dalam proses
pembelajaran tetapi dinilai oleh banyak. Dalam penilaian penulis, permasalahan dalam proses
pembelajaran ini belum terpecahkan sampai saat ini.
Masalah kapasitas saat ini:
 Masalah kapasitas sekolah yang utama adalah kapasitas manajemen.

Berdasarkan hasil penilitian Horten et al.(2003), banyak organisasi di negara-negara


berkembang yang melakukan pengembangan kapasitas pada fisik dan keuangan organisasi
dan sering melupakan pengembangan kapasitas kepempipinan dan manajemen.

 Masalah pokok kapasitas sekolah


Berbagai permasalahan yang dihadapi oleh sekolah dasar menunjukan adanya masalah
sumber daya sekolah, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non-manusia yang
belum memiliki kapasitas yang memadai untuk memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas bagi peserta didik.
B. MASALAH MUTU SEKOLAH
Masalah mutu sekolah dapat dikaji dari perspektif sistem, dimana mutu melekat dengan setiap
komponen sistem. Kapasitas manajemen sekolah yang rendah akan mengakibatkan mutu
pendidikan menjadi rendah. Masalah ini dapat dielaborasi secara lebih rinci berdasarkan sistem
manajemen sekolah yang dilakukan sekolah dalam setiap tahunnya, yaitu: masukan, proses, hasil.
C. ANALISIS SEBAB-AKIBAT MASALAH MUTU
Apa yang menyebabkan mutu pendidikan rendah, baik pada komponen hasil, proses, maupun
masukan? Pemetaan sebab akibat secara sistem diawali dari sejauh mana hasil pendidikan sesuai
atau tidak sesuai dengan standar atau criteria yang diinginkan oleh para pemangku kepentingan,
kemudian dikaitkan dengan apa masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran, dan kemudian
mengaitkannya dengan apa yang harus diperbaiki pada komponen masukan.
D. PENGEMBANGAN KAPASITAS SEBAGAI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH MUTU

salah satu alternatif penulis buku sampaikan adalah penguatan kapasitas manajemen satuan
pendidikan melalui proses komunitas belajar professional(KBP). Proses ini merupakan proses
untuk meningkatkan kemampuan individu, kelompok, dan sistem satuan pendidikan supaya dapat
melaksanakan peran dan fungsinya dalam penyelenggaraan pendidikan dan dapat memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya dari waktu ke waktu.penguatan kapasitas manajemen melalui
KBP dilakukan melalui proses penyelenggaraan satuan pendidikan sehari-hari, yaitu melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program dan kegiatan
sekolah.

BAB II

MANAJEMEN SEKOLAH

A. SEKOLAH

Kualitas layanan sekolah dipengaruhi oleh persepsi PTK terhadap makna sekolah.
 Kualitas penyelenggaraan sekolah untuk melayani peserta didik dipengaruhi oleh
pemaknaan PTK disekolah terhadap apa makna sekolah bagi mereka (persepsi). Pemaknaan
ini menjadi kerangka piker yang diacu dan menjadi dasar keputusan secara perilaku PTK
dalam melaksanakan tugas dan peran mereka masing-masing.
 Sekolah sebagai lingkungan belajar bagi anak
Pemaknaan terhadap “sekolah” secara teoretik menunjukaqn bahwa keberadaan sekolah itu
ada atau diadakan untuk memenuhi kebutuhan anak(peserta didik).
B. MANAJEMEN SEKOLAH
Manajemen sekolah dilakukan untuk pencapaian tujuan yang lebih efektif
Manajemen organisasi berkaitan dengan penciptaan kondisi-kondisi untuk pencapaian tujuan organisasi(
Horton, ddk 2003). Manajemen sekolah merupakan upaya untuk menyediakan berbagai kondisi untuk
pencapaian tujuan sekolah.
Ruang lingkup manajemen sekolah untuk mendukung belajar anak.
Untuk terjadinya proses belajar bagi anak, sekolah harus menyediakan dan mengelola berbagai komponen
pendukung, yaitu peserta didik itu sendiri, tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, fasilitas,
hubungan sekolah dengan masyarakat, keuangan sekolah, dan sistem informasi manajemen sekolah.
Langkah-langkah manajemen sekolah antara lain:
1. Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah
2. Rencana kerja sekolah
3. Implementasi program kerja sekolah
4. Evaluasi keberhasilan sekolah
BAB III
MUTU PENDIDIKAN
A. MAKNA MUTU PENDIDIKAN
Kata “mutu” sering digunakan secarah silih berganti dengan “kualitas”. Keduanya dinilai memiliki
makna yang sama, yaitu kepuasan penerima jasa pendidikan terhadap layanan pendidikan.
B. KARATERISTIK SEKOLAH BERMUTU
Kebermutuan sekolah terlihat dari sejumlah karakteristik yang menyertai sekolah dilihat dari
masukan, proses, maupun hasil. Karateristik bermutuan sekolah berasal dari hasil penelitian
terhadap sekolah-sekolah yang dinilai berhasil dalam melaksanakan pendidikanya.
C. TEORI MUTU SEKOLAH
Teori mutu sekolah menggambarkan sejauh mana peserta didik mendapatkan kepuasan terhadap
layanan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas dan memiliki kesesuaian dengan standar
yang ditetapkan.

BAB IV
PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
A. PENGERTIAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
Makna kapasitas organisasi. Ragam definisi mengenai kapasitas organisasi( organization capacity) dari
berbagai pengkaji menunujukan suatu kondisi yang mengarah pada hal yang sama, yaitu pencapaian tujuan
organisasi sehingga organisasi dapat bertahan sepanjang waktu dan memenangkan persaingan.
Makna kapasitas manajemen sekolah. Definisi kapasitas manajemen sekolah berikut dikembangkan
berdasarkan kajian pada kapasitas manajemen pemerintah atau sector public.
B. PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
Makna kapasitas sekolah. Secara umum capacity building dapat di maknai sebagai proses membangun
kapasitas individu, kelompok, atau organisasi.
Lingkup pengembangan kapasitas organisasi. Pengembanagan kapasitas organisasi dapat didentifikasi
dari dua sisi, yaitu kapasitas sumber daya organisasi dan kapasitas manajemen organisasi(Horton ddk;
2003).
Esensi pengembangan kapasitas sekolah. Pengembangan kapasitas manajemen sekolah dalam jangka
pendek adalah meningkatkan kinerja SDM sekolah yang lebih sehingga memiliki dampak pada layanan
kegiatan belajar dan mengajar nyang lebih baik sehingga memiliki dampak pada layanan kegiatan belajar
dan mengajar yang lebih baik atau yang memberikan kepuasan kepada pelanggan sekolah.pelanggan
sekolah dimaksud meliputi: peserta didik, orang tua, intitusi sekolah/pendidikan lanjutan/dunia usaha/dunia
industry, masyarakat sekitar sekolah, dan masyarakat luas dalam skala mutu internasional.
Substansi pengembangan kapasitas manajemen sekolah. Teori “kapasitas manajemen sekolah”
Merupakan konsepyang sedang dikembangkan dalam berbagai perspektif keilmuan untuk menjadi teori.
Asumsi dalam pengembangan kapasitas manajemen sekolah. Ada beberapa asumsi yang perlu
diketahui sebelum sebuah program pengembangan kapasitas dirancang, diimplementasikan, dan dievaluasi.
Teori pengembangan kapasitas organisasi saat ini. Teori pengembangan kapasitas berkembang dari
waktu kewaktu.
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
Pengembangan kapasitas merupakan kegiatan yang memiliki kaitan dengan pencapaian tujuan organisasi.
Hal ini dikarenakan:
1. Proses pencapaian tujuan organisasi akan selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan, baik internal
maupun eksternal.organisasi harus memfasilitasi warganya untuk memiliki sejumlah kemampuan yang
memadai untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi tersebut.
2. Keberadaan organisasi akan selalu dihadapkan pada peluang dan ancaman yang datang dari luar
organisasi. Untuk dapat beradaptasi, bersaing, dan memenangkan persaingan, organisasi harus mampu
memfasilitasi warganya untuk memiliki berbagai pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang memadai.
Dengan demikian, dapat dipahami mengapa pengembangan kapasitas selalu dikaitkan dengan
perubahan organisasi untuk tetap mampu mencapai tujuanya, mampu bersaing, dan menjadi yang
terdepan dalam mutu.
D. DIMENSI DAN TINGKATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS SEKOLAH
Kapasitas sekolah dapat dilihat dalam berbagai dimensi, yaitu: sumber daya dan manajemen; operasional
dan adaptif; individual, kelompok dan organisasi.
E. STRATEGI PENGEMBABNGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
Strategi yang dimaksud dalam strategi pengembangan kapasitas adalah pendekatan dan metode yang
digunakan untuk mewujudkan pengembangan kapasitas sekolah.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGEMBANGAN MANAJEMEN SEKOLAH
Soeprapto (2006:18) menegmukakan faktor-faktor signifikan yang memengaruhi pengembangan kapasitas
meliputi 5 (lima) hal pokok yaitu, komitmen bersama, kepemimpinan, reformasi peraturan, reformasi
kelembagaan, dan pengakuan tentang kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
G. EVALUASI PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN SEKOLAH
Evaluasi dalam pengembangan kapasitas sekolah dikenal dengan istilah akreditasi sekolah. Prosesnya
dilakukan melalui evaluasi diri yang kemudian ditindaklanjuti dengan vertifikasi kebenaran fakta, data, dan
informasi dari hasil evaluasi diri tersebut. Evaluasi pengembangan kapasitas sendiri adalah proses menilai,
mengukur, dan memberikan kategori berdasarkan criteria tertentuh sejauh mana pengembangan kapasitas
yang dilakukan mencapai sasaran yang diharapkan. Tujuan utama evaluasi mengembangan kapasitas
organisasi adalah perbaikan berkelanjutan.
H. SEBUAH PELAJARAN MENGENAI PENGEMBANGAN KAPASITAS MANAJEMEN
SEKOLAH DI SMA
Beberapa pelajaran yang dapat di pelajari dalam pengembangan kapasitas manajemen sekolah di SMA
anatara lain:
1. Pengembangan kepemimpinan sekolah dalam membangun visi, misi, dan tujuan sekolah.
2. Pengembangan belajar bersama (collective learning) PTK dalam membangun visi, misi, dan tujuan
sekolah.
3. Perwujudan kreativitas sekolah dalam membangun visi, misi, dan tujuan sekolah
4. Pengelolaan kondisi-kondisi sekolah untuk mendukung pembangunan visi, misi, dan tujuan sekolah

BAB V
ORGANISASI PEMBELAJARAN DAN KOMUNITAS PEMBELAR PROFESIONAL
A. KONSEP LEARNING ORGANIZATION DI SEKOLAH
Kajian mengenai “organisasi” telah menghantarkan pada konsep organisasi sebagai sebuah organism
hidup(morgan dalam dallin, 2005:30) yang dicirikan oleh: 1) lingkungan yang dinamis, 2) tumbuh
kembang, 3)beradaptasi, 4) dipandang sebagai sistem sosial, 5) mati.pandangan organisasi sebuah
organisme ditunjukan secara nyata oleh berbagai kondisi yang telah banyak diteliti dan menunjukan bahwa
sebuah organism berkembang dan perkembangannya dapat diidentikan sebagaimana perkembangan
manusia.
B. KONSEP PROFESSIONAL LEARNING COMMUNITY DI SEKOLAH
1. Learning community
2. Professional learning community
3. Sekolah sebagai sistem komunitas pembelajar professional
4. Proses unik mengembangkan professional learning community di sekolah
5. Dimensi professional learning community
6. Dampak PLC terhadap peserta didik dan PTK
7. Pelajaran penting di sekolah
Penelitian ini menemukan beberapa hal penting terkait dengan pola perilaku warga sekolah dalam
konteks pengembangan kapasitas manajemen sekolah melalui komunitas belajar professional sebagai
berikut:
a. Kapasitas manajemen sekolah.
Terwujud dalam bentuk potensi, sumber daya, pengelolaan potensi dan sumber daya sekolah yang
mendukung pencapaian tujuan sekolah
b. Keterlibatan warga sekolah dalam proses pengembangan kapasitas sekolah
Keterlibatan warga sekolah dalam pengembangan kapasitas manajemen sekolah terwujud manakala
PTK atau warga sekolah secara langsung menjadi bagian dari kegiatan manajemen sekolah.
c. School quality keeper dalam proses pengembanagan kapasitas sekolah
School quality keeper dalam pengembangan kapasitas manajemen sekolah dikaitkan dengan tiga
hal, yaitu: pengalaman kerja, komitmen diri dalam pelaksanaan kerja, dan sikap kritis terhadap
pengelolaan sekolah. Ketiga hal ini tidak dapat dipisahkan dalam proses pengembangan kapasitas
manajemen sekolah.
d. Kesadaran dalam proses pengembanagan kapasitas manajemenm sekolah
Kesadaran dalam proses pengembangan kapasitas manajemen sekolah merupakan awal dari
tumbuh-kembangnya proses pengembanagan kapasitasn manajemen sekolah. Kesadaran merupakan
suatu kondisi dimana individu mengaitkan aktivitas kerjanya dengan peran dirinya atau dengan
nilai yang menjadi keyakinan dirinya.
Proses perkembangan kapasitas manajemen sekolah lebih intens terjadi pada klik atau
komunitas di mmana ada PTK yang super sadar.
e. Pengembangan kapasitas manajemen sekolah bersifat lapis bawang
Perkembanagan kapasitas manajemen sekolah merupakan proses yang melibatkan perubahan
paradigma/mindset orang-orang yang berada di komunitas sekolah, karena itu perubahanya bersifat
terhadap dan dalam kondisi lambat/lapis bawang. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik lapis
bawang dalam pengembangan kapasitas manajemen sekolah adalah sebagai berikut:
 Pengembanagan kapasitas manajemen sekolah tidak berjalanngembanagan kapasitas
manajemen sekolah cepat/drastic
 Pengembangan kapasitas manajemen sekolah berkembang setahap demi setahap, hari demi
hari melalui penyelenggaraan sekolah
 Pengembangan kapasitas manajemen sekolah terintegritasi dengan kehidupan ke seharian
manajemen sekolah
 Berklembang mengikuti keteladanan pemimpin di sekolah. Pemimpin disekolah dimaksud
bukan kepala sekolah tetapi sosok yang mencerminkan akhlak yang integratif( perilaku dan
ucapan sesuai). Kapasitas manajemen sekolah yang sudah kuat akan menjadi DNA
organisasi sekolah dan melekat dalam kurun waktu yang lama.

You might also like