You are on page 1of 3

Hambatan – Hambatan Pada Komunikasi yang Efektif

1. Penyaringan
Penyaringan (filtering) mengacu pada tujuan memanipulasi informasi oleh si pengirim
sehingga si penerima akan melihatnya menjadi lebih menguntungkan, contohnya
adalah seorang manajer yang berbicara kepada bosnya mengenai hal yang dia rasa
ingin didengar bosnya merupakan penyaringan informasi. Level yang semakin
vertikal dalam hierarki organisasi, maka akan semakin membuka banyak kesempatan
untuk melakukan penyaringan. Tetapi beberapa penyaringan akan terjadi di mana pun
yang terdapat perbedaan status yang dikarenakan karena faktor ketakutan untuk
menyampaikan informasi atau ingin menyenangkan orang lan.
2. Pemilihan Persepsi
Pemilihan persepsi merupakan hal penting sebab para penerima dalam proses
komunikasi melihat dan mendengar secara selektif berdasarkan pada kebutuhan
mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang, dan karakteristik personal lainnya.
Para penerima juga memproyeksikan ketertarikan dan ekspektasi mereka ke dalam
komunikasi seperti mereka akan menguraikan isi pesan mereka.
3. Informasi yang Berlebihan
Para individu memiliki kapasitas yang terbatas untuk memproses data, ketika
informasi yang dimiliki harus dikerjakan melebihi kapasitas pemrosesan kita, maka
hasilnya adalah informasi yang berlebihan. Hal ini menyebabkan individu menambah
atau mengurangi informasi yang diddapat dan disampaikannya. Sehingga ketika
informasi yang diterima oleh seseorang melebihi kapasitasnya yang dapat mereka
pilah dan gunakan maka orang akan cenderung menyeleksi, mengabaikan, melewati,
atau melupakan informasi tersebut atau menghentikan pengolahan sampai situasi
berlebih itu lewat. Tidak peduli apakah akibatnya kehilangan informasi ataupun
komunikasi yang efektif.
4. Emosi
Anda dapat menginterprestasikan pesan yang sama secara berbeda ketika Anda marah
atau putus asa dibanding Anda sedang bahagia. Orang-orang yang berada dalam
suasana hati negatif lebih cenderung untuk mengkritisi pesan dengan lebih terperinci,
sedangkan mereka yang berada dalam suasana hati positif cenderung untuk menerima
komunikasi begitu saja. Emosi yang lebih ekstrem seperti sorak kegirangan atau
depresi beresiko menghalangi komunikasi yang efektif.
5. Bahasa

Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa yang sama,
interpetasi komunikasi kita dapat berbeda dengan orang lain tersebut. Hal ini
dikarenakan adanya perbedaam umur dan konteks. Penggunaan bahasa di antara
masing-masing orang sangat tidak beragam. Jika kita mengetahui bagaimana masing-
masing dari kita memodifikasi bahasa, kita dapat meminimalkan kesulitan dalam
komunikasi, tetapi kita biasanya tidak mengetahuinya. Selain itu, Kata-kata yang
sama bisa memiliki arti yang berbeda dalam bahasa yang berbeda. Contoh: dalam
bahasa Medan, tulang berarti paman, sedangkan dalam bahasa Indonesia tulang
artinya tulang.
.
6. Keheningan
Seseorang dapat memilih untuk diam dan tidak berkomunikasi, karena adanya alasan
kurangnya informasi yang diterima. Penelitian menunjukkan setiap individu
setidaknya akan bungkam/diam mengenai suatu urusan/persoalan yang signifikan. Hal
ini menyebabkan adanya halangan bagi manajer untuk berkomunikasi dan mengetahui
mengenai informasi tentang masalah apa yang terjadi. Keheningan dari para pekerja
berarti para manajer kurang memberikan informasi mengenai permasalahan
operasional yang berlangsung. Keheningan mengacu pada diskriminasi, gangguan,
korupsi, dan kelakuan buruk yang berarti bahwa para manajemen puncak tidak dapat
mengambil tindakan untuk menghilangkan perilaku ini. Terkahir, para pekerja yang
berdiam diri dengan permasalahan yang penting juga dapat berarti sedang mengalami
tekanan secara psikologis.

7. Kekhawatiran Komunikasi

Diperkirakan 5-20% dari populasi menderita kekhawatiran komunikasi


(communication apprehension) yang melemahkan tenaga atau kecemasan sosial..
Sebagian besar orang mengalami kesulitan saat berkomunikasi tatap muka secara
langsung, sehingga banyak orang yang mengandalkan media/sarana untuk
berkomunikasi seperti catatan atau telpon. Hal ini menjadi halangan dalam proses
komunikasi yang efektif karena dapat menyebabkan tidak tersampaikannya pesan.
8. Berbohong

Hambatan terakhir terhadap komunikasi yang efektif adalah kesalahan penyajian atas
informasi secara sekaligus atau berbohong. Hal ini menyebabkan setiap orang
memiliki definisi berbeda mengenai suatu kebohongan. Frekuensi kebohongan dan
kesulitan dalam mendeteksi kebohongan terutama membuatnya menjadi hambatan
yang besar bagi komunikasi yang efektif.

You might also like