Infeksi parasit usus seperti cacing dan protozoa merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Parasit usus yang umum pada anak sekolah dasar antara lain Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Giardia lamblia dan Blastocystis hominis. Faktor risiko infeksi parasit usus antara lain kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi, sanitasi yang buruk, serta akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang kur
Infeksi parasit usus seperti cacing dan protozoa merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Parasit usus yang umum pada anak sekolah dasar antara lain Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Giardia lamblia dan Blastocystis hominis. Faktor risiko infeksi parasit usus antara lain kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi, sanitasi yang buruk, serta akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang kur
Infeksi parasit usus seperti cacing dan protozoa merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Parasit usus yang umum pada anak sekolah dasar antara lain Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Giardia lamblia dan Blastocystis hominis. Faktor risiko infeksi parasit usus antara lain kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi, sanitasi yang buruk, serta akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang kur
Oleh : Nama : Sekar Tyas Pertiwi NIM : B1A016080 Kelas :B
TUGAS TERSTRUKTUR PARASITOLOGI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2019 Infeksi parasit usus yaitu cacing dan protozoa merupakan masalah kesehatan masyarakat. Cacing usus yang banyak ditemukan adalah soil transmitted helminths (cacing yang ditularkan melalui tanah) yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura dan cacing tambang, sedangkan pada protozoa yaitu seperti Giardia lamblia dan Blastocystis hominis. Anak usia sekolah dasar (SD) merupakan kelompok umur yang paling sering terinfeksi oleh parasit usus. Hal ini disebabkan karena anak SD paling sering berkontak dengan tanah sebagai sumber infeksi. Defekasi di halaman rumah atau di got dapat menyebabkan tanah tercemar telur cacing dan kista protozoa. Penyakit akibat cacing dan infestasi protozoa usus sering dikaitkan dengan faktor sanitasi, pendidikan, sosial ekonomi, dan perilaku sehari-hari. Lebih dari 270 juta anak usia pra sekolah dan lebih dari 600 juta anak usia sekolah tinggal di daerah di mana parasit ini ditularkan secara intensif. Infeksi terjadi karena ingesti telur cacing dari tanah yang terkontaminasi atau dari penetrasi aktif melalui kulit oleh larva di tanah. Prevalensi protozoa usus pada beberapa negara di dunia masih relatif tinggi. Prevalensi parasit usus di Indonesia juga masih tergolong tinggi terutama pada penduduk miskin dan hidup di lingkungan padat penghuni dengan sanitasi yang buruk, tidak mempunyai jamban, dan fasilitas air bersih tidak mencukupi. Infeksi cacing usus di Indonesia yang paling banyak dijumpai pada manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Trichuris trichiura dan Enterobius vermicularis, sedangkan Strongyloides stercoralis jarang dilaporkan. Infeksi protozoa usus dipastikan sebagai penyebab utama diare terutama pada anak-anak sehingga merupakan ancaman yang signifikan. Protozoa dianggap sebagai salah satu kelompok parasit utama. Anak-anak sangat rentan terhadap infeksi oleh mikroorganisme ini. Secara khusus, protozoa usus seperti Cryptosporidium spp. dan Giardia duodenalis adalah penyebab utama diare pada anak-anak. Penularan protozoa ini melalui rute oral-fecal setelah kontak langsung atau tidak langsung dengan tahap infeksi, termasuk manusia ke manusia, zoonosis, ditularkan melalui air, penularan melalui udara, dan penularan melalui udara untuk Cryptosporidium saja. Selain itu, Giardia duodenalis sering menginfeksi anak-anak sekolah. Infeksi G. duodenalis pada anak di bawah 5 tahun dapat menyebabkan diare akut yang parah. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa retardasi pertumbuhan jangka panjang dapat menjadi konsekuensi dari Giardiasis kronis. Parasit lain, seperti Blastocystis spp. dan Dientamoeba fragilis adalah protozoa kosmopolitan yang ditemukan di saluran pencernaan manusia.