You are on page 1of 31

METABOLISME Fe

Andina Putri Aulia


Bagian Patologi Klinik
Fak Kedokteran UNISSULA
Fe
• Trace element yang paling bnyak di dalam tubuh.
• Besi merupakan HEMOPROTEIN.
• HEMOPROTEIN →
• Antara lain :
a. Hemoglobin
b. Mioglobin
c. Sitokrom
Fungsi Fe yang penting adalah
• absorpsi dan transport O2 ke dalam sel-sel.
• komponen yang aktif dari beberapa enzim yaitu sitokrom
perioksidase dan katalase.
• mediator proses–proses oksidasi.

Sebagian kecil Fe digunakan jaringan tubuh dlm bentuk enzim


Kelebihannya disimpan sbg cadangan (RES → Feritin dan Hemosiderin)
• Kandungan normal besi tubuh :
Laki-laki 50 mg/kgBB
Perempuan 35 mg/kgBB

• Heme disintesis oleh eritrosit yang msh berintii di sumsumtulang,


Heme dipecah di RES. Besi dikeluarkan dari Heme oleh Heme
oksigenase dan digunakan kembali untuk sintesis hema
DISTRIBUSI Fe
• TOTAL Fe dalam tubuh adalah 3000 - 4000 mg (Pria dewasa dgn BB 70
kg)
• 65 % dari total terikat dgn Heme.
• Setiap hari 20 – 25 mg Fe dibutuhkan untuk eritropoiesis (kurleb 1
mg/mL) , sbyk 95% didaur ulang dari perputaran eritrosit dan
katabolisme hemoglobin.
• Besi tubuh lainnya, yaang merupakan 1/3 dari total besi tubuh
disimpan di hati, limpa dan sutul, atau terangkut dalam mioglobin
dan koenzim protein pengangkut elektron sitokrom
• Pengangkutab dan penyimoanan Fe diperantarai 3 protein:
1. Transferin → mengangkut Fe ke jaringan yang mempunyai reseptor
transferrin.
2. Reseptor transferrin 1 (TfR1)
3. feritin
Distribusi Fe pada Pria Dewasa BB 70 kg

Transferin 3 - 4 mg
Hemoglobin dalam sel daraah merah 2500 mg
Dalam mioglobin dan berbagai enzim 300 mg
Ferritin 1000 mg
Absorbsi 1 mg /hari
Kehilangan 1 mg /hari
Absorbsi Fe
• Asupan besi dari makanan tiap hari 10-20 mg/hari

• Jumlah besi yang diserap, bergantung dari :


1. Jumlah dan jenis besi yang dimakan
Bentuk → heme (daging, ikan) dan non heme (sayur2an)
Rata-rata 5-10 % dr diit (1 mg/hari)
Klo tjadi kekurangan → meningkat sampai 30%
2. Keasaman lambung
pH asam →meningkatkan absorbsi Fe
Plg max di duodenum dan jejenum plg atas.
Faktor penghambat absorbsi besi diantaranya adalah pytat, besi berikatan
pada senyawa fenolik (kopi, teh, sayuran tertentu, bumbu tertentu),
magnesium dan kalsium ( misalnya dalam susu dan keju).

3. Aktivitas sumsum tulang


4. Keadaan simpanan besi dalam tubuh
Simpanan >> → absorbsi <<
Fase Absorbsi Fe...
a) Fase Luminal → proses melepaskan besi dari makanan
dengan bantuan asam lambung, sehingga siap diserap oleh
duodenum
b) Fase Mukosal → proses penyerapan dalam mukosa usus
yang merupakan proses aktif
c) Fase korporeal → proses transpor besi dalam sirkulasi,
penggunaan besi oleh sel – sel tubuh dan penyimpanan
besi dalam sel tubuh
FASE LUMINAL dan
Lumen usus
MUKOSAL
DMT 1 : Divalent Metal Transporter 1
Ferroprotein : Iron Regulated Protein 1
(IREG 1)
HCP1 : Heme Carier Protein (Heme
transporter)
Enterosit
DMT 1 & HCP 1 → Feed back (-)

Haphaestin
Darah
DCYTB : Duodenan Cytochrom B
• Hepcidin mengendalikan konsentrasi zat besi plasma
dan distribusi jaringan besi dengan MENGHAMBAT:
1. penyerapan zat besi di usus
2. daur ulang besi oleh makrofag
3. mobilisasi besi dari penyimpanan

Hepcidin bertindak dengan menghambat pelepasan Fe dari


makrofag dan sel epitek usus melalui interaksinya dengan
Ferroprotein (mempercepat degradasi mRNA ferroprotein)

Sintesis hepcidin secara homeostatis meningkat dengan


policitemia dan menurun dengan anemia dan hipoksia.
PERAN HEPCIDIN

• Hemojuvelin (HJV) → menstimulasi ekspresi hepcidin.

• Komplek TfR2 – HFE (Human hemochromatosis protein) →


meningkatkan pengikatan HJV
• Jumlah kompleks tersebutu → dipengaruhi kadar transferrin.

• MATRIPTASE 2 → mencerna HJV yang terikat pd membrane


→ pd def Fe, peningkatan Matriptase 2 → HJV rendah →
hambat hepcidin
FASE KORPOREAL

• Setelah besi melewati bagian basal enterosit dan memasuki


sirkulasi, satu molekul transferin dapat mengikat 2 molekul besi.
• Kompleks ikatan besi – tranferin ini akan berinteraksi dengan
reseptor tranferin (RTf) yang ada di permukaan membran sel.
• Melalui mekanisme endositosis, vesikel yang berisi kompleks ikatan
besi ini masuk ke dalam sitoplasma dan pecah untuk mengeluarkan
besi dalam bentuk bebas.
• Kemudian transferin akan kembali ke pembuluh darah dalam bentuk
apotransferin
Transferin

• Besi bebas bersifat TOKSIK karena kemampuannya mengkatalisis pembentukan


radikal bebas oksigen yang berbahaya, melalui reaksi Fenton.
• Besi berikatan dengan TRANSFERIN.
• Transferin adalah suatu glikoprotein dan disintesis dari hati.
• Mengangkut besi didalam darah ke tempat2 yang membutuhkan (mis : sutul)
• Transferin + 2 Fe → holotransferin.
• Konsentrasi Tf dalam plasma 300 mg/dL. Dapat mengikat Fe kurleb 300 μg besi
(perdesiliter plasma) → TIBC
• Saturasi Tf menurun pd def Fe berat, tinggi pada an. Sideroblastik, keracunan besi,
hemolisis intravaskuler dan hemokromatosis.
Fe dalam Eritrosit didaur ulang oleh Makrofag
• Eritrosit memiliki umur 120 hr
• Eritrosit rusak → fagositosis oleh makrofag sist RES → heme dr Hb
diurai o/ heme oksidase → biliverdin.
• Fe yang dibebaskan Heme → diekspor dr vesikel di makrofag o/
NRAMP1 → diangkut ke darah mell ferroportin.
• Oleh seruloplasmin, Fe2+ dioksidasi mjd Fe3+ kmdian berikatan dgn
Ferritin didalam darah. (25mg/hr)
TIBC (Total Iron Binding Capacity)

• Kapasitas transferin serum dalam mengikat besi


• Kadar 240 – 360 μg /dL
• Meningkat pada def Fe dan kehamilan, normal atau rendah pd
penyakit kronis dan malnutriisi
• Saturasi transferin = besi serum x 100%
TIBC
suplai besi ke eritroid sumsum tulang
N = 20 – 45%
Tingkat saturasi → pola diurnal → pagi , malam dan dini hari
Saturasi Transferin
• Saturasi transferin = besi serum x 100%
TIBC
suplai besi ke eritroid sumsum tulang
N = 20 – 45%
Tingkat saturasi → pola diurnal → pagi , malam dan dini hari
Feritin Serum

• Pada kondisi normal, feritin menyimpan kelebihan besi dalam berbagai jariingan.
• Massa molekul 440 kDa dan Memiliki 24 subunit, bisa subunit H atau L.
• Sub unit H → memiliki aktivitas ferooksidase yang dibutuhkan untuk memuat besi dalam feritin.
Sub unit L → berperan dalam nukleasi dan stabilisasi
• Feritin terdapat dalam plasma dan serum dan berada dalam kesetimbangan dengan hampir
semua jaringan penghasil feritin.
• Feritin serum adalah suatu protein yang tidak mengandung besi dan berada dalam konsentrasi
relatif rendah dibandingkan feritin jaringan.
• Kadar ferritin dalam serum darah berkolerasi dengan jumlah total simpanan zat besi tubuh
sehingga pegurukuran ferritin serum adalah pemeriksaan laboratorium yang paling mudah untuk
memperkirakan status simpanan zat besi.
• Kadar normal ferritin laki – laki dewasa adalah 100 g/L dan wanita dewasa adalah 30 g/L. Jika
terjadi penurunan simpanan zat besi, kadar ferritin turun sampai < 15 g/L.
Cadangan Besi
1. Feritin
Kompleks besi – protein dan larut dalam air.
2. Hemosiderin
Kompleks besi – protein yang tidak mudah larut, lebih stabil tetapi lebih
sedikit dibandingkan feritin. Hemosiderin ditemukan pada sel kupfer
hati dan makrofag di limpa dan sumsum tulang. Apabila asupan besi
dari makanan tidak memadai, cadangan besi ini akan digunakan.
SINTESIS HEME
Pemeriksaan Fe dalam Laboratorium

1. Kadar Besi serum (BS)/ Serum Iron (SI)


→Banyaknya Fe yang diangkut apotransferin
→Pagi hari (variasi diurnal; tinggi pd pagi hari) setelah puasa 12 jam
dan eksklusi suplemen Besi selama 12 - 24 jam
→Tidak hemolisis, plasma Li-heparin
→ (N) 50-150μg/dL
2. Total Iron Binding Capasity (TIBC)
→Kapasitas transferin serum dalam mengikat besi.
→Saturasi transferin = BS * 100% / TIBC
→ST > 75% (an.sideroblastik), ST= 5-15% (ACD), ST <5% (def Fe)
3. Feritin
→Protein intraseluler yg dilepaskan secara aktif ke dlm sirkulasi o/ RES /
proses hemolisis
→[Feritin]  cadangan Fe → 1 μg/mL serum  8 mg cadangan Fe
→Variasi diurnal (-)
→ (N) 20 - 250 μg/dL laki ; 10 – 200 μg/dL anak dan perempuan
menopouse
→Proses inflamasi/ infeksi → false (↑)
→> 1000 ng/mL ; iron overload, def Fe < 12 ng/mL
Defisiensi Fe

• Keadaan yg disebabkan berkurangnya cadangan Fe


• Penyebab:
1. Kehilangan darah
→ Sal cerna, haid, partus, penyakit paru (hemoptisis), via urin (peny.sal kemih,
hemoglobinuria)
2. Malabsorbsi
→ Reseksi lambung, insufisiensi pankreas
3. Kebutuhan meningkat
→Masa pertumbuhan (neonatus prematur, anak, remaja)
→Kehamilan & laktasi
→Gizi buruk
• 3 tahap: Kadar Hb SI/ BS TIBC ST Kadar Morfologi
(g/dL) (ug/ dL) (ug/ dL) (%) Feritin eritrosit
(ng/ mL)
1. Iron depletion Tahap 1 N N N/↑ N ↓ Normo-normo
2. Iron deficient erythropoiesis Tahap 2 N ↓ ↑ ↓ ↓ Normo-normo
3. Anemia defisiensi Fe
Tahap 3A ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ Normo-normo

3A. Normositik normokromik Tahap 3B ↓ ↓ ↑ ↓ ↓ Mikro - hipo

3B. Mikrositik hipokromik


REFERENSI
• Hoffbrand dan Moss. 2013. Kapita Selekta Hematologi Edisi 6. EGC
• Biokimia Harper
• Sacher dan Mc Pherson. Tinjauan Klinis hasil Pemeriksaan
Laboratorium
Terimakasiiih….
Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat….
Aamiiiin….

You might also like