Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia
berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelaporan
keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang
berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah
menggunakan jasa akuntansi. Ketika seorang pemilik warung mencatat pembelian
barag dagangannya, mencatat siapa saja yang berhutang da warungnya, memisahkan
kotak antara uang yang masuk dari hasil penjualan dengan kotak uang yang
dialokasikan untuk belanja kebutuhan barang dagangan dan kebutuhan operasional di
warungnya. Maka, pada dasarnya pemilik warung tadi telah menerpkan teknik
akuntansi. Penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu semakin luas dan
kompleks jika dihadapkan pada bisnis dengan skala yang lebih besar.
Seperti ilmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan
teknologi dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam
perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu
lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang
dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan Akuntansi?
2. Bagaimana sejarah Akuntansi di Indonesia?
3. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan akuntansi
1
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan akuntansi
BAB II
PEMBAHASAN
2
bangsa tersebut; dan, sebagai konsekuensinya, dari merekalah orang-orang Mesir
harus melakukan suatu bentuk pertama dari akuntansi, yang menurut cara perdagangan
yang umum, dikomunikasikan ke seluruh kota-kota di Timur Tengah. Bisnis
perdagangan, yang untuk setiap kota-kota perdagangan di Eropa dihubungkan oleh
orang-orang Lombardia, ikut pula memperkenalkan metode mereka dalam pencatatan
rekening, melalui penggunaan pencatatan berpasangan; yang kini dikenal dengan
sebutan pembukuan Italia.
Pembukuan Italia ini berkembang, seiring dengan perkembangan perdagangan
dari republik Italia dan penggunaan metode pembukuan pencatatan berpasangan di
abad ke-14. Buku pencatatan berpasangan yang pertama kali dikenal adalah
pembukuan Massari dari Genoa, yang bertanggal sejak tahun 1340.
3
1.3 Perkembangan pembukuan pencatatan berpasangan
Perkembangan tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik
pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal
khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.
2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik.
Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada
personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk
merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang
tidak pasti hubungannya dan abstrak.
3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi
yang lain.
4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang
terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi
mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan
akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep
mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
6. Metode - metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-
18.
7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya
diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik
akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk
memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu
kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan
bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada
4
masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan
(financial engineering).
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah
ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem
tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry
accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli
dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia
dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”
yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (± 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) “Sebenarnya
5
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).”
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan yang
pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status
perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak
sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan
perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan
dalam perusahaan.
Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui
ujian yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
6
3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam perkembangan
akuntansi, yaitu sebagai berikut.
1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan data.
2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk kepentingan
manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-
bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
7
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru
ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
8
akuntansi di Jakarta. Persertanya saat itu 30 orang termasuk Prof.Sumardjo dan
Prof.Hadibroto. Bersama 4 akuntan lulusan pertama FEUI dan 6 lulusan Belanda,
Prof.Sumardjo merintis pendirian Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) tanggal 23
Desember 1957. Pada tahun yang sama pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap
perusahaan – perusahaan milik Belanda. Hal ini menyebabkan akuntan – akuntan
Belanda kembali ke negrinya dan pada saat itu akuntan Indonesia semakin
berkembang. Perkembangan itu semakin pesat setelah Presiden meresmikan kegiatan
pasar modal 10 Agustus 1977 yang membuat peranan akuntansi dan laporan keuangan
menjadi penting. Bulan Januari 1977 Mentri Keuangan mengeluarkan Surat
Keputusan Nomor 43/1977 Tentang Jas Akuntan menggantikan Kepmenkeu
763/1968. Selain mewajibkan akuntan publik memiliki sertifikat akuntan publik, juga
akuntan publik asing diperbolehkan praktik di Indonesia sepanjang memenuhi syarat.
Akuntansi masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi
suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-
data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat
penting untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional.
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus
secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-
jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul
pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan.
Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan
Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar,
baik domestik maupun internasional.
Ada empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari
dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-
prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu
yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
9
Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis
dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan
pertimbangan, coba - coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi
jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan
bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan
sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman
dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan
perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan
informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
Bidang-bidang Akuntansi:
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
10
3. PERKEMBANGAN PRINSIP - PRINSIP AKUNTANSI DI AMERIKA
SERIKAT
3.1 Tahap kontribusi manajemen (1900-1933)
Pengaruh manajemen di dalam formulasi prinsip-prinsip akuntansi muncul dari
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomi dominan yang
dimainkan oleh perusahaan-perusahaan industri setelah tahun 1900. Pemain utama
pada masa itu adalah asosiasi akuntan profesional, American Institute of Accountans
(AIA).
Posisi dari AIA atas permintaan dari Komisi Dagang Federal (Fedeal Trade
Commission-FTC) adalah bahwa “tidak ada biaya penjualan, beban bunga atau beban
administrasi di dalam biaya overhead pabrik”. Penentang atas posisi dari Institut ini
menghadapi pernyataan di dalam laporan yang mengatakan “diperhitungkannya bunga
di dalam biaya produksi adalah teori yang tidak berdasar dan salah, dan dapat
dikatakan mustahil (absurad) di dalam praktiknya”. Pihak yang menentang pun
mengalami kekalahan. Kejadian penting yang lain dimasa itu adalah meningkatnya
dampak dari teori akuntansi terhadap perpajakan atas laba usaha. Meskipun Undang-
Undang pendapatan tahun 1913 telah memberikan dasar kalkulasi laba kena pajak
dengan dasar penerimaan dan pengeluaran kas, Undang-Undang tahun 1918 adalah
yang pertama mengakui peranan dari prosedur akuntansi di dalam penentuan laba kena
pajak.
11
Accountant-AICPA) memulai sebuah usaha kerja sama dengan bursa efek.
Sebagai akibatnya, Komite Khusus dari AICPA melalui kerja sama dengan
Bursa Efek menyarankan solusi umum berikut ini :
Alternatif yang lebih pratikal adalah membiarkan setiap perusahaan untuk
bebas memilih metode-metode akuntansinya sendiri di dalam …batasan yang
sangat luas…namun mengharuskan adanya pengungkapan dari metode yang
dipergunakan dan konsistensi pengaplikasiannya dari tahun ke tahun.
Sebagai tambahan, Komite mengusulkan percobaan resminya yang pertama
untuk mengembangkan teknik-teknik akuntansi yang berlaku umum. Dikenal
sebagai “prinsip-prinsip umum” (board principles).
3. Setelah diterbitkannya ASR No. 4 oleh SEC, yang menantang profesi akuntan
untuk memberikan “dukungan substansial dari yang berwenang” bagi prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku, dan meningkatnya kecaman dari Asosiasi
Akuntansi Amerika (American Accounting Association) dan para anggotanya
yang baru saja dibentuk, Institut selanjutnya di tahun 1938 memutuskan
memberikan kuasa kepada Komite Prosedur Akuntansi (Committee
Accounting Procedure-CAP) untuk mengumumkan keputusannya.
12
yang kontribusinya diperlukan bagi penerimaan “umum” atas standar baru. Oleh
sebab itu, proses penetapan standar memiliki aspek politis di dalamnya.
Proses dari penetapan standar dapat digambarkan sebagai demokratis
karena, seperti semua badan pembuat peraturan, hak Dewan untuk membuat
peraturan pada akhirnya akan sangat bergantung kepada persetujuan dari pihak
yang diatur. Tetapi karena penetapan standar membutuhkan beberapa perspektif,
maka tidaklah tepat jika suatu standar ditetapkan dengan hanya didasarkan pada
penggambaran dari para pemilihnya. Hal yang serupa pula, proses tersebut dapat
diuraikan sebagai legislatif karena penetapan standar harus dimusyawarahkan dan
karena seluruh pandangan harus didengarkan. Tetapi para penyusun standar
diharapkan untuk dapat mewakili seluruh pemilih sebagai satu kesatuan dan tidak
menjadi perwakilan dari sekelompok pemilih tertentu. Proses ini dapat diuraikan
sebagai bersifat politis karena terdapat satu usaha pembelajaran yang terkait
dengan usaha untuk mendapatkan penerimaan satu standar baru.
13
pertumbuhan bagi perusahaan. Empat alasan berikut ini umumnya muncul untuk
menjelaskan peranan dari pencatatan berpasangan di dalam ekspansi ekonomi :
1. Pencatatan berpasangan memberikan kontribusi bagi munculnya satu sikap baru
atas kehidupan ekonomi.
2. Semangat baru melakukan akuisisi ini didukung dan didorong oleh adanya
perbaikan dari perhitungan-perhitungan ekonomis.
3. Rasionalisme baru ini kian ditingkatkan lagi dengan adanya organisasi yang
sistematis.
4. Pembukuan pencatatan berpasangan mengizinkan adanya pemisahan atas
kepemilikan dan manajemen dan karenanya meningkatkan pertumbuhan dari
perusahaan besar dengan saham gabungan.
14
Pertama-tama, suatu profesi yang didasarkan pada tradisi yang dikembangkan
selama berabad-abad seharusnya mendidik para anggotanya untuk lebih menghargai
warisan intelektual yang mereka miliki. Kedua, adanya impor keunggulan-
keunggulan pemikiran, kontribusi-kontribusi besar pada literatur, dan studi-studi
positif yang penting mungkin saja akan hilang, terfragmentasikan, atau dipelajari
secara tidak sempurna di dalam jangka waktu yang lebih panjang kecuali jika mereka
telah didokumentasikan dan digabungkan oleh orang-orang terpelajar yang memiliki
keahlian sejarah. Ketiga, tanpa memiliki akses kepada analisis dan interpretasi dari
sejarah perkembangan pemikiran dan praktik akuntansi, para empiris saat ini akan
berisiko mendasarkan investigasi yang mereka lakukan pada klaim-klaim atas masa
lalu yang tidak lengkap atau tidak berdasar.
Berkaitan dengan praktik akuntansi, sejarah akuntansi dapat memberikan
penilaian yang lebih baik atas praktik-praktik yang berlaku dengan melakukan
perbandingan terhadap metode-metode yang pernah digunakan di masa lalu.
15
Konsep dari akuntansi komparatif atau akuntansi internasional mengarahkan
akuntansi internasional kepada studi dan pemahaman atas perbedaan-perbedaan
nasional di dalam skuntansi. Hal ini meliputi :
1. Kesadaran akan adanya keragaman internasional di dalam akuntansi perusahaan
dan praktik-praktik pelaporan.
2. Pemahaman akan prinsip-prinsip dan praktik-praktik akuntansi dari masing-
masing negara.
3. Kemampuan untuk menilai dampak dari beragamnya praktik-praktik akuntansi
pada pelaporan keuangan.
Munculnya paradigma baru di dalam akuntansi internasional memperluas
kerangka kerja dan pemikiran untuk memasukkan ide-ide baru dari akuntansi
internasional. Sebagai akibatnya, terbit daftar yang sangat panjang akan konsep-
konsep dan teori-teori akuntansi yang dibuat oleh Amenkhienan untuk memasukkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Teori universal atau dunia
2. Teori multinasional
3. Teori komparatif
4. Teori transaksi-transaksi internasional
5. Teori translasi
Masing - masing teori - teori di atas memberikan dasar bagi pengembangan dari
sebuah kerangka kerja konseptual untuk akuntansi internasional. Meskipun akan
terdapat argumentasi mengenai teori manakah yang akan lebih disukai.
16
Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk diterima daripada standardisasi. Setiap negara asal
memiliki kumpulan aturan, filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat
nasional, yang ditujukan pada perlindungan atau pengendalian dari sumber-sumber
daya nasional.
17
BAB III
PENUTUPAN
1. KESIMPULAN
Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia
berfikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang
prinsip, standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam
pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi
yang berguna dalam memantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.
2. SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait
agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari itu, penulis
mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan
mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
18