You are on page 1of 10

DAFTAR PUSTAKA

Aizid, R. (2011). Sehat Dan Cerdas Dengan Terapi Musik. Jogjakarta: Laksana.

Amalia, E. (2014). Efektifitas Terapi Imajinasi Terbimbing Dan Terapi Musik


Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Apendiktomi
Akut Di Ruang Rawat Bedah Rsud Dr. Achmad Darwis Suliki Tahun
2014. Jurnal LPPM STIKES YARSI.
http://ejournal.stikesyarsi.ac.id/index.php/JAV1N1/article/view/22
(Diakses tanggal 29 Oktober 2018).

Asikin, M., Nasir, M. Dan Podding, I. T. (2016). Keperawatan Medikal Bedah:


Sistem Muskuloskeletal. Jakarta:Erlangga.

Depkes, RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia.

Depkes, RI. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta: Kementrian


Kesehatan Republik Indonesia.

Doenges, M. E. (2015). Manual Diagnosis Keperawatan: Rencana, Intervensi, &


Dokumentasi Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

Herdman, T., H. (2018). NANDA-I diagnosa keperawatan: definisi dan


klasifikasi 2018-2020(edisi 11). Jakarta:EGC.

Jitowiyono, S., dan Kristiyanasari, W. (2012). Asuhan Keperawatan Post


Operasi Pendakatan Nanda, NIC, NOC. Yogyakarta: Nuha Medika.

Lemone, P. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (edisi 5).


Jakarta:EGC.

Marni dan Yuniati, V. (2013). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:EGC.

Muttaqin, A. (2011). Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal: Aplikasi Pada


Praktik Klinik Keperawatan. Jakarta: EGC.

Nurarif, A.H, dan Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Yogyakarta:
Mediaction.
Rahayu, D. (2018). Tehnik Relaksasi Nafas Dalam Dengan Aromaterapi
Papermint Dalam Menurunkan Tingkat Nyeri Pada Asuhan Keperawatan
Post Operasi Fraktur.Studi Kasus Karya Tulis Ilmiah. Sragen: AKPER
YAPPI Sragen.

Ranti, J.S., Heber, B.S. Dan Laurens, T.B. (2016). Aplikasi Revised Trauma
Score, Injury Severity Score, Dan Trauma And Injury Severity Score
Dalam Memprediksi Mortalitas Pada Pasien Multitrauma Di Irdb Blu
Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Biomedik. 8(2). 30-35.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/12699
(Diakses tanggal 1 November 2018)

Rosdahl, C., B. Dan Kowalski, M., T. (2017). Buku Ajar Keperawatan Dasar
(edisi 10). Jakarta:EGC.

Smeltzer, S. (2013). Keperawatan Medikal- Bedah Brunner & Suddart.Jakarta:


EGC.

Somoyani, N., K., Armini, N., W. Dan Erawati, N., L. (2014). Terapi Musik
Klasik Dan Musik Bali Menurunkan Intensitan Nyeri Persalinan Kala II
Fase Aktif. Jurnal Skala Husada, 11(1), 18-23. http://poltekkes-
denpasar.ac.id/files/JSH/V11N1/NK%20Somoyani1,%20NW%20Armini
%202,%20NLP%20Sri%20Erawati3%20JSH%20V11N1.pdf (Diakses
tanggal 30 Oktober 2018).

Sowwam, M., dkk. (2016).Panduan Laboraturium Tingkat 1 Akademi


Keperawatan YAPPI Sragen. Sragen: Akademi Keperawatan YAPPI
Sragen.

Sugiarta, I., G., A. (2015). Bentuk Dan Konsep Estetik Musik Tradisional Bali.
Jurnal Panggung. 25(1), 47-60.
http://I%20Gede%20Arya%20Sugiartha%20musik%20bali.pdf (Diakses
tanggal 29 oktober 2018).

Zulkhairi, A., M. (2015). Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan


Skala Nyeri Pada Pasien Pasca Hecting Luka Robek (Vulnus Laseratum)
di IGD Puskesmas Siantan Hilir 2015. Skripsi.Program Studi
Keperawatan. Fakultas Kedokteran. Universitas Tanjungpura Pontianak.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmkeperawatanFK/article/viewFile/16
129/14052 (Diakses tanggal 30 Oktober 2018).
LAMPIRAN
Lampiran 1

Lembar SOP Tehnik Relaksasi Terapi Musik

No Aspek yang dinilai


A FASE ORIENTASI
1 Memberikan salam
2 Memperkenalkan diri
3 Menjelaskan tujuan tindakan
4 Menjelaskan langkah prosedur
5 Menanyakan kesiapan pasien
B FASE KERJA
1 Mencuci tangan
2 Menjaga privacy pasien
3 Menciptakan lingkungan yang tenang bagi pasien
4 Mengatur posisi yang nyaman menurut pasien sesuai kondisi
pasien (duduk/berbaring)
5 Gunakan suara yang lembut dengan irama yang lembut untuk
setiap kata
6 Definisikan perubahan spesifik prilaku dan fisiologis seperti
yang diinginkan (pengurangan nyeri, relaksasi, dan stimulasi)
7 Pertimbangkan minat pasien pada musik
8 Identifikasikan musik yang disukai pasien
9 Batasi stimulasi eksternal (cahaya, suara pengunjung, panggilan
telepon) selama mendengarkan musik
10 Meminta pasien memejamkan mata
11 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pada wajah untuk
dirilekskan, kendorkan seluruh otot-otot wajahnya, perintahkan
pasien untuk merasakan relaksasi wajahnya
12 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua
tangannya untuk direlakskan, kendorkan seluruh oto-otot
tangannya perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi kedua
tangannya
13 Meminta pasien untuk memfokuskan pikiran pasien pada kedua
kakinya untuk direlaksasi, kendorkan seluruh oto-otot kakinya,
perintahkan pasien untuk merasakan relaksasi dikedua kakinya.
14 Meminta pasien untuk tersenyum agar oto-otot buka menjadi
relak
15 Nyalakan musik dan anjurkan pasien untuk memfokuskan diri
saat menikmati instrumen dan menganjurkan pasien untuk
membayangkan bahwa dia sedang berada ditempat yang tenang
dan damai dengan mengikuti alunan musik selama 30 menit
16 Setelah 30 menit, anjurkan pasien untuk membuka mata dan
ceritakan apa yang dirasakan
17 Instruksikan teknik ini apabila nyeri kembali lagi
C FASE TERMINASI
1 Melakukan evaluasi tindakan (skala nyeri, ekspresi)
2 Menyampaikan rencana tindak lanjut
3 Berpamitan
Lampiran 2

Lembar Observasi Klien

Lembar Observasi Klien

Nama : Umur :

No. RM : Tanggal lahir :

A. Sebelum Diberikan Terapi Musik Degung Bali


1. Keadaan umum :
Compos metis Somnolen
Apatis Sopor
Delirium coma

2. Penilaian nyeri
P ( Provoking / pemicu ) :

Q ( Quality / kualitasnyeri ) :

R ( Region / lokasi ) :

S ( skala ) :

T ( Time / waktu ) :

3. Tanda-tanda vital
 TD :.......mmHg
 N :.......x/menit
 RR :.......x/menit
 S :........

4. Respon Klien
Indikator Pertanyaan Jawaban
Dapat menggambarkan Apa yang menyebabkan
penyebab nyeri nyeri pada bapak/ibu?
Dapat menggambarkan Seperti apa nyeri yang
kualitas nyeri dirasakan bapak/ibu? Seperti
tertusuk-tusuk, atau teriris-
iris?
Dapat menggambarkan Dimana rasa nyeri
tempat atau lokasi nyeri dirasakan? Apakah didalam
atau diluar? Apakah
menyebar atau terjadi
ditempat yang sama?
Dapat menentukan tingkat Seberapa parah rasa nyeri
nyeri yang dirasakan ? Kita ukur
menggunakan skala ya
bapak/ibu, jika:
0 = tidak nyeri,
1-3 = nyeri ringan,
4-6 = nyeri sedang,
7-9= nyeri berat dapat
terkontrol,
10 =nyeri berat tidak dapat
terkontrol
Dapat menggambarkan Berapa lama dan kapan nyeri
waktu terjadinya nyeri terjadi? Apakah hilang
timbul atau terus-menerus?
Dapat menggambarkan Apa yang menyebabkan
penyebab nyeri nyeri atau rasa sakit pada
bapak/ibu?
Dapat menggunakan Selain menggunakan obat
tehnik nonfarmakologi dari dokter apa yang dapat
untuk mengurangi nyeri bapak/ibu lakukan untuk
mengurangi nyeri?
Bagaiman cara
melakukannya?
Dapat mencari bantuan Jika nyeri terjadi apakah
apabila nyeri terjadi bapak/ibu meminta bantuan
keluarga/perawat untuk
membantu mengurangi
nyeri?
Dapat melaporkan Apakah nyeri sudah
perubahan tingkat nyeri berkurang setelah dilakukan
setelah dilakukan tindakan terapi musik?
nonfarmakologi/ tindakan
yang telah diajarkan
sebelumnya
Dapat melaporkan Apakah terjadi perubahan
perubahan tingkat nyeri skala nyeri setelah dilakukan
dengan menggunakan terapi musik?
skala deskriptif sederhana
dan distres angka 0-10
Dapat melaporkan rasa Apakah yang dirasakan
nyaman setelah nyeri bapak/ibu setelah nyeri
berkurang berkurang? Apakah
bapak/ibu merasa lebih
nyaman?
Dapat melaporkan nyeri Apakah nyeri sudah teratasi
yang sudah dapat diatasi atau sudah dapat dikontrol ?
atau terkontrol
B. Setelah Diberikan Terapi Musik Degung Bali
1. Keadaan umum :
Compos metis Somnolen
Apatis Sopor
Delirium coma

2. Penilaian nyeri
P ( Provoking / pemicu ) :

Q ( Quality / kualitasnyeri ) :

R ( Region / lokasi ) :

S ( skala ) :

T ( Time / waktu ) :

3. Tanda-tanda vital
 TD :.......mmHg
 N :.......x/menit
 RR :.......x/menit
 S :........

4. Respon Klien
Indikator Pertanyaan Jawaban
Dapat menggambarkan Apa yang menyebabkan
penyebab nyeri nyeri pada bapak/ibu?
Dapat menggambarkan Seperti apa nyeri yang
kualitas nyeri dirasakan bapak/ibu? Seperti
tertusuk-tusuk, atau teriris-
iris ?
Dapat menggambarkan Dimana rasa nyeri
tempat atau lokasi nyeri dirasakan? Apakah didalam
atau diluar? Apakah
menyebar atau terjadi
ditempat yang sama?
Dapat menentukan Seberapa parah rasa nyeri
tingkat nyeri yang dirasakan ? Kita
ukur menggunakan skala
ya bapak/ibu, jika:
0 = tidak nyeri,
1-3 = nyeri ringan,
4-6 = nyeri sedang,
7-9= nyeri berat dapat
terkontrol,
10 =nyeri berat tidak dapat
terkontrol
Dapat menggambarkan Berapa lama dan kapan nyeri
waktu terjadinya nyeri terjadi? Apakah hilang
timbul atau terus-menerus?
Dapat menggambarkan Apa yang menyebabkan
penyebab nyeri nyeri atau rasa sakit pada
bapak/ibu?
Dapat menggunakan Selain menggunakan obat
tehnik nonfarmakologi dari dokter apa yang dapat
untuk mengurangi nyeri bapak/ibu lakukan untuk
mengurangi nyeri?
Bagaiman cara
melakukannya?
Dapat mencari bantuan Jika nyeri terjadi apakah
apabila nyeri terjadi bapak/ibu meminta bantuan
keluarga/perawat untuk
membantu mengurangi
nyeri?
Dapat melaporkan Apakah nyeri sudah
perubahan tingkat nyeri berkurang setelah dilakukan
setelah dilakukan terapi musik?
tindakan
nonfarmakologi/
tindakan yang telah
diajarkan sebelumnya
Dapat melaporkan Apakah terjadi perubahan
perubahan tingkat nyeri skala nyeri setelah dilakukan
dengan menggunakan terapi musik?
skala deskriptif
sederhana dan distres
angka 0-10
Dapat melaporkan rasa Apakah yang dirasakan
nyaman setelah nyeri bapak/ibu setelah nyeri
berkurang berkurang? Apakah
bapak/ibu merasa lebih
nyaman?
Dapat melaporkan nyeri Apakah nyeri sudah teratasi
yang sudah dapat diatasi atau sudah dapat dikontrol ?
atau terkontrol
Lampiran 3
Jadwal Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Waktu Ket


1. Pengajuan judul 29 Oktober - 2 November
2018
2. Penyusunan proposal 5 November 2018 – 11
Januari 2019
3. Ujian sidang proposal 24 Desember 2018 – 18
Januari 2019
Revisi proposal KRI & 21 - 25 Januari 2019
pengumpulan Acc proposal
4. Penelitian / studi kasus 28 Januari – 20 April 2019
6. Ujian sidang hasil 15 – 29 Mei 2019
Revisi laporan KTI & 17 – 28 Juni 2019
pengumpulan KTI
7. BATAS WAKTU UJIAN 29 Mei 2019 Syarat
HASIL KTI Yudisium
8. Penyusunan dan Maksimal 5 Juli 2019 Syarat
pengumpulan Naskah Wisuda
Publikasi KTI

You might also like