You are on page 1of 1

(a) Perletakan dan jumlah katup kendali utama dan katup kendali cabang

(b) Perletakan katup pengetesan


(c) Sisa tekanan minimum pada kepala springkler terjauh
(d) Sumber air
(e) Kapasitas reservoir
(f) Kapasitas pompa kebakaran
(g) Jumlah dan perletakan kepala springkler dan sambungan dinas kebakaran (siamesse
connection) yang sesuai dengan Standard Dinas Pemadam Kebakaran Propinsi DKI Jakarta.

(2) Peraturan, Standar dan Referensi.

(a) Peraturan Khusus.


(Belum ada)

(b) Standar
1) SNI 3989 - 2000 tentang “Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Springkler
Otomatik Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung”.

(c) Referensi.
1) Milosh T Purchovky PE, Automatic Sprinkler Systems Handbook, National Fire Protection
Association, 1999 edition, atau yang terbaru.
2) NFPA 1, Uniform Fire Code 2006, National Fire Protection Association.
3) NFPA 13: Standar For The Installation Of Sprinkler Systems

(3) Perhitungan-Perhitungan.
Perhitungan yang harus dimasukkan dalam laporan perancangan meliputi hal-hal sebagai
berikut:
(a) Contoh perhitungan hidrolik untuk bagian yang kritis, yaitu titik pemadaman terjauh atau
tertinggi dari sistem, berdasarkan gambar rancangan.
(b) Perhitungan untuk menentukan spesifikasi pompa kebakaran, dan pompa joki (bila
menggunakan sistem parsial).
(c) Pemilihan pompa kebakaran dan pompa joki yang dipilih sesuai kurva pompa.
(d) Contoh perhitungan dalam menentukan ukuran pipa utama, pipa tegak, pipa distribusi dan
pipa cabang.

(4). Uraian Cara Kerja Sistem


Perancang harus menguraikan garis besar cara kerja atau pengoperasian sistem, baik untuk
bagian yang bekerja secara otomatik maupun “manual” pada waktu terjadi keadaan darurat
kebakaran.

(5). Data Teknis Peralatan.


Laporan harus berisi data teknis dari peralatan utama yang digunakan.

8.4.2 Gambar Rancangan,


Gambar rancangan yang diserahkan untuk diperiksa merupakan gambar rancangan mutakhir
yang sesungguhnya akan dibangun, dan meliputi jenis gambar berikut :
(1) Daftar gambar;
(2) Notasi gambar dan penjelasannya.

(3) Diagram skematik sistem springkler kebakaran otomatis, yang menunjukkan :


(a) pemipaan pipa tegak springkler kebakaran otomatis (bila menggunakan sistem parsial),
(b) pemipaan sambungan pemadam kebakaran (Seamese) (bila menggunakan sistem parsial);
dan
(c) pompa kebakaran, lengkap dengan peralatan penunjangnya. (bila menggunakan sistem
parsial),

(4) Gambar tata letak kepala springkler pada setiap lantai (untuk lantai tipikal cukup satu lantai).

You might also like