Professional Documents
Culture Documents
Cephalgia adalah kondisi yang sangat umum sehingga jenisnya pun sangat beraga.
Secara umum cepalgia dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu primary
headache dan secondary headache, kedua jenis ini juga dibagi lagi menjadi
beberapa tipe yang berbeda.
Primary headache atau sakit kepala primer adalah kondisi sakit kepala yang tidak
dipicu oleh penyakit atau kondisi tubuh lainnya. Sakit kepala ini dapat bersifat
episodik yaitu yaitu terjadi sering atau sesekali dan dapat bertahan mulai dari 30
menit hingga beberapa jam. Selain itu kondisi ini juga dapat bersifat kronis, yang
dapat muncul setiap hari dan selama berhari-hari atau bahkan hingga satu bulan.
Secondary headache atau sakit kepala sekunder adalah jenis cephalgia yang dipicu
oleh penyakit lain. Hal ini dapat diartikan bahwa sakit kepala yang dialami
merupakan gejala dari penyakit tertentu. Tipe sakit kepala sekunder yang paling
umum adalah:
Rebound headache
Thunderclap headache
Sakit kepala alergi atau sinus
Sakit kepala hormon
Sakit kepala akibat kafein
Sakit kepala darah tinggi
Exertion headache
Post-traumatic headache
Gejala Cephalgia
Gejala cephalgia yang lebih spesifik dapat dibedakan berdasarkan tipe dari
cephalgia tersebut. Dilansir dari Health Line berikut adalah gejala chepalgia yang
dibedakan berdasarkan tipe sakit kepala yang paling umum terjadi:
Tension headache atau sakit kapala tegang merupakan jenis sakit kepala yang
paling umum. Cephalgia jenis ini sering digambarkan dengan perasaan adanya pita
ketat di sekitar kepala. Rasa sakit muncul akibat mengencangnya otot-otot leher
dan kulit kepala. Gejala tension headache adalah sebagai berikut:
Leher kaku
Nyeri yang tumpul dan sakit
Kulit kepala lebih sensitif terhadap rasa sakit
Bahu terasa kaku
Dahi terasa tertekan dan kencang dan rasa ini dapat meluas higga
belakang kepala.
Beberapa gejala cephalgia jenis ini juga mirip migrain, tapi umumnya cluster
headachetidak menyebabkan mual.
3. Gejala migrain
Migraine headache atau migrain atau dikenal juga dengan sakit kepala sebelah
adalah sakit kepala berat yang dapat menyebabkan jantung berdenyut-denyut.
Gejala migrain adalah sebagai berikut ini:
Sakit kepala migrain dapat sanagt parah hingga seseorang menjadi sulit
berkonsentrasi dan sulit untuk beraktivitas sehari-hari.
Gejala dapat berbeda tergantung pada obat yang dikonsumsi. Sakit kepala ini
cendering terjadi seitap hari dan umumnya lebih buruk di pagi hari. Kondisi ini
dapat membaik dengan obat, tetapi dapat muncul kembali setelah obat habis.
Sakit kepala jenis ini adalah sakit kepala parah yang terjadi sangat dengan sangat
cepat. Kemunculannya dapat tiba-tiba dan dapat bertahan hingga lima menit. Sakit
kepala jenis ini dapat mengindikasikan masalah dengan pembuluh darah di otak.
Gejala dari thunderclap headache adalah durasinya yang pendek, namiun sifatnya
intens.
Sakit kepala alergi atau sinus terjadi akibat reaksi alergi. Sakit kepala ini juga
sering tertukar dengan migrain. Sakit kepala sinus atau alergi adalah jika sakit
kepala diberengi dengan gejala seperti berikut ini:
Sakit kepala hormonal adalah sakit kepala yang disebabkan oleh naik turunnya
hormon dalam tubuh. Wanita umumnya mengalami ini ketika menstruasi, akibat
konsumsi pil KB, atau akibat kehamilan. Sakit kepala hormonal biasanya dibarengi
dengan gejala:
Kafein memberikan pengaruh terhadap aliran darah ke otak. Hal ini menyebabkan
terlalu banyak kafein menyebabkan Anda sakit kepala. Sakit kepala akibat kafein
biasanya dibarengi dengan gejala seperti berikut ini:
Kelelahan
Cemas
Sulit berkonsentrasi
Menekan mood
Mudah marah
Energi menurun
Tremor
Sakit kepala memang dikenal sebagai salah satu gejala darah tinggi. Jika
mengalami sakit kepala akibat darah tinggi, gejala yang mungkin dirasakan adalah
sebagai berikut ini:
Exertion headache adalah sakit kepala yang terjadi dengan cepat setelah
melakukan aktivitas fisik yang intens, seperti berolahraga. Sakit kepala ini
umumnya tidak bertahan terlalu lama. Gejala dari exertion headache adalah
seperti:
Post-traumatic headache atau sakit kepala pasca-trauma adalah sakit kepala yang
terjadi setelah adanya cedera kepala. Gejala sakit kepala ini terasa seperti migrain
atau tension headache. Gejala lain yang mungkin muncul adalah seperti:
Sakit leher
Sakit kepala yang semakin kuat ketika bergerak, batuk, membungkuk,
atau menggerakkan kepala
Penglihatan ganda
Mata lelah
Sulit berkonsentasi
Gelisah
Depresi
Hilang selera makan
Kesulitan mendengar
Sulit tidur
Gelisah
Gangguan pendengaran
Mual dan muntah
Sensitif terhadap kebisingan
Sensitif terhadap cahaya
Telinga mendengung
Penyebab Cephalgia
Penyebab cephalgia juga dibedakan berdasarkan jenisnya berikut ini:
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa sakit kepala primer adalah penyakit
yang berdiri sendiri dan tidak dipicu oleh penyakit lain. Penyebab sakit kepala
primer adalah seperti akibat aktivitas berlebihan atau akibat daru masalah pada
struktur atau bagian kepala yang sensitif terhadap rasa sakit.
Bagian kepala yang sensitif meliputin pembuluh darah, otot, dan saraf di kepala
dan leher. Penyebab lainnya adalah karena adanya aktivitas kimia di otak.
Secondary headache atau sakit kepala sekunder adalah sakit kepala yang
disebabkan oleh penyakit lain. Sebelumnya sudah disebutkan beberapa tipe sakit
kepala ini berdasarkan penyebabnya seperti sakit kepala darah tinggi, sakit kepala
akibat kafein, sakit kepala karena perubahan hormon, dan seterusnya.
Dilansir dari Medical News Today, penyebab sakit kepala sekunder lainnya adalah
sebagai berikut ini:
Sakit kepala dapat menjadi indikasi penyakit serius. Maka dari itu, sangat penting
untuk mengetahui penyebab sakit kepala yang Anda alami untuk mengetahui
langkah medis apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit cephalgia atau
sakit kepala tersebut.
Diagnosa Cephalgia
Diaganosa cephalgia adalah untuk mengetahui penyebab dari sakit kepala tersebut.
Pertama-tama dokter umumnya akan bertanya pada Anda tentang riwayat medis
Anda, lalu kemudia diikuti dengan pemeriksaan fisik. Pemeriskaan harus mencakup
evaluasi neurologis yang lengkap.
Riwayat berhentinya pasien dari obat dan makanan juga harus diketahui, karena
sebagian orang dapat mengalami sakit kepala akibat berhenti menggunakan obat.
Terdapat juga kasus di mana peminum kopi berat, merasakan sakit kepala akibat
berhenti mengonsumsi kopi.
Jika sakit kepala dibarengi dengan gejala lain yang mungkin mengindikasikan
penyakit lain, dokter akan melakukan tes diagnostik untuk memastikan penyakit
tersebut. Beberapa tes yang mungkin dilakukan adalah seperti:
Complete blood count (CBC) atau tes darah lengkap yang dilakukan untuk
mengetahui tanda-tanda infeksi.
Rontgen tengkorak, tes pencitraan yang dilakukan untuk melihat gambar
detail dari tulang-tulang tengkorak.
Rontgen sinus, tes pencitraan yang dilakukan jika dicurigai adanya
sinusitis.
CT atau MRI scan, tes yang dilakukan jika sakit kepala dicurigai
pemicunya adalah seperti stroke, trauma, atau adanya pembekuan darah
di otak.
Pengobatan Cephalgia
Jika cephalgia adalah jenis sakit kepala sekunder, maka tentu pengobatannya
adalah dengan cara mengobati penyebabnya. Namun, jika penyebabnya tidak
didasari kondisi medis serius, berikut adalah pengobatan cephalgia yang dapat
dilakukan:
Pengobatan cephalgia dapat melalui beberapa terapi alternatif seperti berikut ini:
Jenis obat-obatan lain yang digunakan untuk mengatasi sakit kepala seperti
migrain kronis dan cluster headache adalah seperti:
Pencegahan Cephalgia
Cephalgia dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Langkah-langkah
yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan sakit kepala adalah seperti
berikut ini: