You are on page 1of 4

KELAINAN WARNA RAMBUT

PENDAHULUAN
Warna rambut, kulit, dan mata akibat produksi, transportasi dan distribusi pigmen yaitu
melanin. Melanin diproduksi oleh melanosit. Melanosit terlerak pada epidermis dan bulbus
rambut. Warna rambut bervariasi akibat adanya sejumlah atau campuran melanin yang berbeda,
yaitu eumelanin dan feomelanin pada korteks rambut. Berbagai signalling molecules, protein
struktur, enzim; co-factor dan transcription regulators yang mengatur pigmentasi rambut.
Warna rambut dan kulit secara signifikan berperan terhadap penampilan fisik secara umum
dan social/komunikasi seksual. Berbagai defek terjadi dari perkembangan melanosit sampai
denfan perpindahan melanin ke keratinosit menyebabkan gangguan pigmentasi. Gangguan
pigmentasi atau kelainan pigmentasi folikuler dapat menyebabkan trauma psikososial..

BIOLOGI PIGMENTASI
1. Perkembangan melanosit rambut
Komponen melanin batang rambut merupakan interaksi antara melanosit folikuler,
keratinosit dan fibroblast papilla dermis yang merupakan unit folikuler pigmentasi rambut.
Melanogenesis folikuler meliputi aktifitas melanosit folikuler, perpindahan granul melanin ke
korteks dan medulla dari keratinosit dan terbentuknya pigmen pada batang rambut.
Melanosit pada folikel rambut menyediakan melanin untuk pigmentasi batang rambut. Unit
melanin pada bulbus rambut terletak pada bulbus anagen proksimal, mengandung satu melanosit
untuk lima keratinosit dalam bulbus rambut dan satu melanosit untuk satu keratinosit pada lapisan
basal matriks bulbus rambut. Bulbus rambut merupakan tempat produksi pigmen untuk batang
rambut dan mengandung banyak melanogenic melanocytes dan mengandung sedikit subpopulasi
melanosit berdiferensiasi buruk. Melanosit dengan melanogenik aktif hanya terdapat pada matriks
bagian atas dari bulbus rambut dan kurang pada keratinosit pre-korteks yang merupakan lokasi
perpindahan melanin ke korteks batang rambut dan juga kurang pada medulla serta sangat jarang
pada kutikula rambut.
Melanosit berasal unit folikuler pigmentasi rambut berasal dari melanoblast yang
bermigrasi dari neural crest ke kulit dan folikel rambut. Difrensiasi sel dari melanocytic lineage
pada neural crest ditentukan oleh beberapa factor meliputi micropthalamia-associated
transcription factor (MITF), SOX10, Pax3, Kit, fibroblast growth factor-2 dan endothelin 3.
Perkembangan melanoblas (migrasi ke epidermis dan dermis) dikontrol oleh signalling mechanism
diaktivasi melalui reseptor endolin tipe B dan reseptor c-kit, mutase pada protein ini menyebabkan
penyakit hirsprung dan piebaldism sehingga terbentuk rambut tidak berpigmen.
Beberapa melanoblas berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi melanosit pada saat di
epidermis yang disebut dengan transit-amplifying melanocytes, terletak di epidermis dan tersebar
pada folikel rambut yang berkembang sebagai sel dopa-positive (ekspresi active tyrosinase) dan
sel dopa-negative (ekspresi an inactive tyrosinase) pada folikel rambut dan bergabung dengan
kelenjar sebasea. Pada folikel rambut matur, melanotic dopa positive (dihydroxiphenylalanine)
dapat dideteksi pada lapisan basal dari infundibulum dan sekitar bagian atas dermal papilla (DP)
dan juga dapat dideteksi pada lapisan basal kelenjar sebasea. Penggolongan subpopulasi melanosit
selama perkembangan kulit berperan penting dalam pembaharuan melanosit selama siklus
pertumbuhan rambut, stem melanocyte reservoir ini berperan pada perubahan pigmen atau
berkurangnya fungsi pigmen yang berhubungan dengan usia dan atau pada rambut yang memutih
(canities).
Melanosit imatur (melanoblas) berkembang pada folikel rambut pada fase anagen dewasa telah
dibuktikan secara invivo dan invitro. Dopa negative amelanotic melanocytes terletak pada bagian
tengah dan bawah dari lapisan luar akar rambut serta tersebar di bagian perifer dari bulbus dan
matriks proksimal. Melanosit amelanotic folikel rambut tidak terdapat aktifitas dopa-oxidase,
kadar tyrosinase rendah dan terdapat protein BCL-2, c-kit didaerah folikel rambut, tetapi tidak
terdapat ekspresi enzim melanogenic TRP (tyrosinase related protein)1 dan TRP2. Peran
amelanotic melanocytes belum jelas dan diperkirakan sebagai pool of transient melanocytes.
Melanocyte pool merupakan target dari intervensi bioteknologi pada gangguan pigmentasi rambut.
BCL-2 berperan penting dalam pemeliharaan stem sel melanosit, bila terjadi defisiensi BCL-2
pada tikus, rambut tikus akan memutih secara progresif, defisiensi BCL-2 akan dikompensasi oleh
ekspresi berlebihan dari SCF. Sintesis dan transportasi melanin ke keratinosit batang rambut diatur
oleh enzim dan protein seperti tyrosinase, TRP1, dan pMel17 pada manusia.

2. Pengaturan pigmentasi pada folikel rambut


Pigmentasi serat rambut dipengaruhi oleh beberapa factor endogen meliputi perubahan
melanosit yang tergantung pada siklus pertumbuhan rambut, distribusi pada badan, perbedaan ras
dan jenis kelamin, variasi respon terhadap berbagai hormone, defek genetic dan perubahan
berhubungan dengan umur. Tahapan biogenesis melanosom dan melanogenesis melibatkan
beberap positive/negative regulator/factors meliputi growth factor, sitokin, hormone,
neuropeptide dan neurotransmitter, eicosanoids, cyclic nucleotides, nutrients, microelements,
cations/anions yang bekerja melalui mekanisme secara autocrine, parakrin dan endokrin.
Proses melanogenesis dibagi menjadi 2 tahap yaitu biogenesis melanosom dan jalur
biokimia yang mengubah phenylalanine/l-tyrosinase menjadi eumelanin dan feomelanin yang
membutuhkan enzim melanogenic (tyrosinase, TRP1/2, γ-glutamyl transpeptidase, peroxidase)
dan ko-faktor seperti 6-tetrahydrobiopterin. Keseimbangan sintesis eumelanin dan feomelanin
diatur melalui signalling melanocortin tipe 1 receptor (MC-1R) yang berpengaruh terhadap
control warna rambut. MC-1R diekspresikan oleh melanosit folikel rambut yang merupakan ligan
dari α-MSH dan hormon adrenokortikotropik yang dapat menyebabkan proliferasi dendrit dan
melanogenesis serta efek yang sama ditunjukan oleh β-endorphin yang berinteraksi dengan
reseptor µ-opiate yang mengatur pigmentasi rambut melalui modulasi aktifitas protein kinase C-β
positive regulator dari melanogenesis.
Struktur melanosom berhubungan dengan tipe melanin yang dihasilkan melanosit pada
rambut. Rambut hitam, mengandung sejumlah besar eumelanosom. Rambut coklat mengandung
eumelanosom dengan ukuran yang kecil sedara fenotif menyerupai melanosom rambut hitam.
Rambut pirang, bulbus rambutnya menghasilkan melanisasi melanosom yang rendah. Rambut
merah, mengandung feomelanosom pada matriks vesikuler mengandung deposit melanin tidak
teratur dengan gambaran berupa bercak.
3. Perubahan melanosit rambut tergantung pada siklus pertumbuhan rambut
Melanogenesis folikuler merupakan bagian terpenting pada siklus pertumbuhan
rambut. Siklus ini mengikutsertakan proliferasi melanosit selama fase anagen, maturase
selama fase anagen pertengahan dan fase anagen akhir berupa kematian melalui apoptosis
selama fase regersi awal dan dua pertiga bagian bawah folikel rambut diabsorpsi (katagen).
DAFTAR PUSTAKA
1. Passeron T, Mantoux F, Ortonne JP. Genetic disorders of pigmentation. Clinic in Dermatology
2003;23: 50-57
2. Cotsarelis G, Botchkarev V. Biology of hair follicle, In: Wolf K, Goldsmith IA, Katz SI et al,
editors. Fitzpatric Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York: Mc Graw Hill, 2008:
739-748
3. Tobin JD. Biology of hair follicle pigmentation, In: Blume-PetaviU, Tosti A, Whiting DA,
Trueb RM, editors. Hair Growth and Disorders. 1st ed. Berlin: Springer-Verlag, 2008: 51-71
4. Slominski A, Wortsman J, Plonka PM, Schallreter KU, Paus R, Tobin DJ. Hair follicle
pigmentation. J Invest Dermatol, 2005;124: 13-21
5. Tobin DJ. Aging of hair follicle pigmentation system. International Journal of Trichology,
2009;(2):83-93
6. Hair color. Available at: http//www.keratin.com/as/as001.shtml. [Acessed: Nov 15th, 2011].
7. Pesce K, Rothe MJ. The premature aging syndromes. Clinic in Dermatology, 1996;14: 161-
170
8. Westerhof W. Miscellanous hypomelanoses: extracutaneus loss of pigmentation, In: Nordlund
JJ, Bossy RE, Hearing RA, Oetting WS, Ortonne JP, editors. The Pigmentary System. 2nd ed.
Oxford: Blackwell Publishing, 2006: 754-766
9. Commo S, Gaillard O, Bernard BA. Human hair graying is linked to a specific depletion of
hair follicle melanocytes affecting both the bulb and the outer root sheath. Br J Dermatol,
2004;150: 435-443
10. Tobin DJ. Human hair pigmentation-biological aspect. Internatioan Journal of Cosmetic
Science, 2008;30: 233-257
11. Itin PH, Goldsmith LA. Cutaneus changes in errors of amino acid metabolism, In: Wolf K,
Goldsmith IA, Katz SI et al, editors. Fitzpatric Dermatology in General Medicine. 7th ed. New
York: Mc Graw Hill, 2008: 1219-1228
12. Lacovture ME, Paller AS. Herritable disorders of connective tissue with skin changes, In:
Wolf K, Goldsmith IA, Katz SI et al, editors. Fitzpatric Dermatology in General Medicine. 7th
ed. New York: Mc Graw Hill, 2008: 1299-1311
13. Jen M, Yan AC. Syndroms associated with nutritional deficiency and excess. Clinic in
Dermatology, 2010;28: 669-685

You might also like