Professional Documents
Culture Documents
oleh
1305052061
2016
INTISARI
ii
ABSTRACT
The drying process is generally done by drying the fish with the help of direct
sunlight and cloudy weather will cause fish to rot and the cleanliness of the fish is
less assured. These obstacles can be overcome so that the drying process can be
carried out continuously. To overcome the constraints tersbut use artificial drying
equipment that is drier anchovy using solar heater. The working principle of the
dryer anchovy atmospheric air is sucked by blower then exhale into the heating
box (heater) with a source of heat energy coming from the heating element lisrtik.
Temperatures uadra passing through a hot air heater box and then enter into the
drying chamber for drying fish on the fish racks. The drying process is done is to
reduce the water content of 74.28% anchovy wet fish became 25.71% dried
anchovies. The capacity of the experiments performed was 3.5 kg of wet fish,
drying temperature 71 ° C for 1 hour and the final weight after being weighed
was 2.6 kg.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan
baik dan tepat waktunya. Laporan Tugas akhir ini yang berjudul “Rancang
Bangun Alat Pengering Ikan Teri Menggunakan heater Tenaga Surya Kapasitas 6
kg/Jam” ini disusun untuk menyelesaikan Diploma III, Program Studi Teknnik
Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin.
viii
6. Seluruh staf pengajar Jurusan Teknik Mesin Program Studi Teknik
Konversi Energi Mekanik Politeknik Negeri Medan yang telah
memberikan masukan pengetahuan kepada penulis dan seluruh pegawai
yang ada di PoliteknikNegeri Medan ;
7. Teristimewa kepada Keluarga Besar penulis yang senantiasa memberi
semangat serta dukungan bagi penulis ;
8. Teman-teman terbaik penulis dari kelas EN-6D angkatan 2013;
9. Juga semua rekan mahasisiwa/wi se-almamater Politeknik Negeri Medan .
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
memberikan bantuannya, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri juga bagi peningkatan pemahaman dan kecerdasan anak-anak negeri.
ix
DAFTAR ISI
x
E. Diagram Psikometrik........................................................ ............... 9
F. Teori Dasar Radiasi Surya.............................................................10
G. Solar cell........................................................................................ 11
H. Baterai (AKI)................................................................................. 14
1. Bagian-Bagian AKI (akumulator)................................. ........... 14
2. Cara Mengeisi Ulang Aki........................................... .............. 15
I. Inverter............................................................................ ................ 16
J. Kipas Udara (Blower)..................................................... ................ 17
K. Pemanas (Heater)............................................................. ............. 17
L. Termometer.................................................................................... 18
A. Analisa Data..................................................................................26
LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ikan teri merupakan salah satu kelompok ikan pelagis yang menghuni
perairan pesisir serta memiliki sebaran yang sangat luas. Umumnya ikan ini hidup
secara bergerombolan yang terdiri dari ratusan sampai ribuan ekoryang berukuran
kecil dengan panjang sekitar 6-9 cm,tetapi ada pula yang mencapai 17,5 cm.
Ikan teri biasanya diolah dalam bentuk teri asin dan ikan teri tawar. Perbedaan
antara keduanya yaitu pada pengolahan ikan teri tawar tidak menggunakan garam,
sedangkan ikan teri asin diolah dengan menggunakan garam dengan perbandingan
6 kg garam untuk 30 kgikan teri. Penggaraman merupakan salah satu metode
pengawetan dengan prinsip penetrasi garam ke dalam daging ikan, dan
dipengaruhi berbagai faktor perpaduan dari proses kimia dan biokimia tergantung
dari jenis ikan.
Pengeringan merupakan proses penurunan kadar air tertentu sehingga
dapat memperlambat laju kerusakan produk akibat aktivitas biologi dan kimia.
Pengeringan pada dasarnya merupakan proses pemindahan energi yang digunakan
untuk menguapkan air yang berada dalam bahan, sehingga mencapai kadar air
tertentu agar kerusakan bahan pangan dapat diperlambat. Kelembapan udara
ruang pengering harus memenuhi syarat kelembapan udara yang diperlukan untuk
pengeringan sebesar 55–60%.
Beberapa parameter yang berpengaruh di antaranya adalah suhu dan
kelembapan udara lingkungan, laju aliran udara pengering, besar persentase kadar
air bahan yang diinginkan, energi pengeringan,efesiensi alat pengering,serta
kapasitas pengeringan. Sifat fisik ikan yang berhubungan dengan proses
pengeringan antara lain massa jenis ikan tergantung pada suhu kandung air dan
lemaknya, massa jenis akan bertambah dengan pertambahan suhu dan kadar air,
tetapi akan menurun dengan bertambahnya lemak. Hubungan linear antara
kandungan air dengan kandungan lemak ikan adalah kandungan air ikan menurun
dengan bertambahnya kandungan lemak ikan. Kandungan lemak mempengaruhi
14
difusi air dalam dagingikan kadar air kesetimbangan berperan penting dalam
menentukan kondisipenyimpanan dan laju pengambilan uap air dari lapisan air
bahan pada proses pengeringan. Kadar air kesetimbangan merupakan batas air
terendah yang dapat dicapai pada suhu dan kelembapan tertentu.
Didasari permasalahan cuaca yang tidak mendukung (produktivtas),
kebersihan ikan yang kurang terjamin, maka penulis membuat suatu alat
pengering ikan teri menggunakan heater tenaga surya dengan sirkulasi udara yang
bertujuan agar dapat membantu industri menengah dan para nelayan untuk dapat
meningkatkan produktivitas dari industri ikan teri. Pada gilirannya ini bermanfaat
bagi pemerintah untuk mendukung pengembangan teknologi bagi para nelayan
dan pengusaha untuk pembangunan nasional.
B. Batasan Masalah
Dalam proposal Tugas Akhir ini akan dipaparkan beberapa hal yang dapat
mendukung teori-teori yang dijadikan landasan di dalam melaksanakan atau
mewujudkan teori tersebut. Dalam prakteknya, ada beberapa masalah yang akan
dijadikan ruang lingkup pembahasan masalah-masalah yang ada dalam
perencanaan mesin tersebut. Adapun batasan-batasan masalah yang akan dibahas
antara lain
1. Bagaimana cara pengeringan ikan dengan tenaga surya;
2. Apa keuntungan menggunakan energi surya sebagai alat pengering ikan
disbanding dengan cara tradisional (alami);
3. Berapa banyak kebutuhan energi surya (panas) per kg ikan yang akan
dikeringkan;
4. Bagaimana cara meningkatkan kualitatif ikan setelah panen;
C. Tujuan
Adapun tujuan laporan penulisa laporan ini adalah :
1. Mengetahui cara pengeringan ikan dengan menggunakan tenaga surya.
2. Mengetahui keuntungan menggunakan energi surya sebagai alat pengering
ikan dibandingkan dengan cara tradisional (alami).
15
3. Mengatahui banyaknya kebutuhan energi panas yang dibutuhkan per kg
ikan yang akan dikeringkan
4. Mengetahui cara meningkatkan kualitatif ikan setelah panen.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah serta cara memperoleh cara penulisan yang lebih
sistematis maka pada penulisan tuga akhir ini disusun tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Bagian awal memuat: sampul depan, lembaran judul, lembaran
persetujuan, lembaran spesifikasi tugas akhir, dan lembaran
pengesahan.
2. Pada Bab I, pendahuluan isinya membahas tentang latar belakang
masalah, sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.
Dalam bab ini dijelaskan tentang perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.
3. Bab II, Landasan Teori, isinya membahas tentang teori-teori yang
berhubungan dengan perencanaan ini,yang diperoleh dari berbagai
referensi yang dijadikan landasan untuk melakukan perenanaan ini.
16
4. Pada Bab III, menjelaskan tentang spesifikasi alat pengering ikan teri
5. Pada Bab IV, analisa data.
6. Pada Bab V, kesimpulan dan saran.
7. Daftar pustaka merupakan daftar referensi yang menjadi studi literature
penulis untuk mendasari isi tugas akhir ini.
17