Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Abstrak: Sindrom Lennox-Gastaut (SLG) merupakan salah satu sindrom epilepsi yang
terdiri dari kumpulan gejala berupa epilepsi yang sangat sukar diatasi dengan obat-
obatan dan bermanifestasi pada usia 1-8 tahun. Gambaran klinis kejang yang paling
sering adalah bangkitan kejang tonik-aksial, atonik, dan bangkitan kejang absans atipik,
serta retardasi mental. EEG interiktal berupa paku ombak lambat < 3 Hz dan EEG iktal
10-13 Hz. Kejadian sindrom ini sangat kecil, yaitu 0,5/ 100.000 per tahun. Laki-laki
lebih sering dijumpai dibanding perempuan dengan rasio 20:14. Penyebab SLG bersifat
multifaktor mencakup faktor idiopatik, genetik, cacat otak struktural, dan gangguan
maupun generasi terbaru dengan hasil yang masih belum memuaskan. Tatalaksana
bedah menunjukkan manfaat yang menjanjikan. Diperlukan penemuan obat yang lebih
Epilepsi di masa lalu didefinisikan sebagai gangguan sistem saraf karena gangguan
saraf otak pada otot. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kesadaran tiba-tiba,
perubahan persepsi atau penurunan fungsi psikis, kejang, gangguan sensasi, atau
etiologi namun dengan gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang
disebabkan oleh lepasnya muatan listrik neuron kortikal secara berlebihan. 1,2,3
1
Dalam 5 tahun pertama kehidupan, kasus baru epilepsi biasanya bermanifestasi
sebagai bangkitan kejang umum dan sindrom Lennox-Gastaut (SLG) merupakan salah
satu di antaranya. Oleh karena sukar mengatasi sindrom tersebut, Sindrom Lennox
Gastaut dikelompokkan sebagai salah satu bentuk intractable epilepsy. Sindrom Lennox
Gastaut tercakup kira-kira pada 1-2% kasus epilepsi anak dan kurang dari 50% kasus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. DEFINISI
- Epilepsi pada anak dengan beberapa jenis serangan, terutama serangan tonik, tapi
- Gambaran EEG menunjukkan Slow spike and wave (<2.5 Hz) dan fast rhythms
2. EPIDEMIOLOGI
Kejadian Sindrom Lennox Gastaut sangat kecil, yaitu 1-4% pada epilepsi anak tapi
10% dari onset epilepsi pada pasien anak kurang dari 5 tahun. Rasio jumlah pengidap
3. KLASIFIKASI
kesadaran utuh atau lenyap. Kejang dengan kesadaran utuh disebut sebagai kejang
parsial. Kejang parsial dibagi lagi menjadi kejang parsial sederhana (kesadaran utuh)
dan parsial kompleks (kesadaran berubah tetapi tidak hilang). Kejang parsial dimulai
bergantung pada fokus lokasi, apakah di korteks motorik maupun korteks sensorik.
3
ditandai dengan awitan aktivitas kejang yang bilateral dan simetrik yang terjadi di
kedua hemisfer tanpa adanya tanda bahwa kejang berawal sebagai kejang fokal.
Pasien tidak sadar dan tidak mengetahui keadaan sekeliling saat mengalami kejang.1,2,3
Adapun klasifikasi sindrom epilepsy yang dipakai saat ini berdasarkan ‘The
4
4. ETIOLOGI
dan simptomatik:5
hipoksia, lesi lobus frontal. Sebanyak 9-39% dengan sindrom Lennox Gastaut
adalah mereka yang pada masa bayi menderita Spasme Infantil (sindrom West)
- Genetik: sebanyak 2.5-47.8% memiliki riwayat epilepsi dan kejang demam dalam
keluarga.
5. PATOFISIOLOGI
Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dari suatu fokus
kejang atau dari jaringan normal yang terganggu akibat suatu keadaan patologik.
Aktivitas kejang sebagian bergantung pada lokasi lepas muatan yang berlebihan
tersebut. Lesi di otak tengah, thalamus, dan korteks serebrum kemungkinan besar
bersifat epileptogenik, sedangkan lesi di serebellum dan batang otak umumnya tidak
memicu kejang.1,2,3
1. Instabilitas membran sel saraf, sehingga sel lebih mudah mengalami pengaktifan.
5
2. Neuron-neuron hipersensitif dengan ambang untuk melepaskan muatan menurun
repolarisasi) yang disebabkan oleh kelebihan asetilkolin atau defisiensi asam gama
aminobutirat (GABA).
neuron. Selama kejang, kebutuhan metabolik secara drastis meningkat; lepas muatan
listrik sel-sel saraf motorik dapat meningkat menjadi 1000 per detik. Aliran darah otak
cairan serebrospinalis (CSS) selama dan setelah kejang. Asam glutamat mungkin
daerah frontal ketika bagian anterior dari otak yang matur. Hipotesis lain
adanya hubungan yang kuat antara mencermati dan Human Limphocyte Class I
antigen B7, penelitian yang lain tidak menunjukkan hal yang demikian.5
6
Beberapa nilai karakteristik berikut perlu untuk dipertimbangkan:
1. Keberadaan Sindrom Lennox Gastaut terkait erat dengan lobus frontalis otak
sindrom West.
4. Pada sindrom West yang mengalami perbaikan umumnya tidak ditemukan lesi
Mekanisme yang terlibat dalam bisynchronous spike wave dan slow spike wave
Ada dua mekanisme utama untuk terjadinya spike-wave, dan slow spikes wave:4
1). Aktivasi abnormal yang kuat dari neuron GABAergic thalamic oleh serabut
aferen corticothalamic
Ledakan gelombang berirama cepat atau polyspikes merupakan ciri khas Sindrom
Lennox-Gastaut. Kegiatan ini berhubungan dengan kejang tonik atau tidak dengan
depolarisasi tonik.4
7
6. GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang paling sering terjadi pada LGS, terdiri dari :
mereka ditentukan oleh lokasi dan luas patologi yang mendasarinya. Meskipun
sekitar 20% - 30% anak-anak dengan LGS bebas dari defisit neurologis dan
defisit neuropsikologik terutama pada masa onset, tetapi jika pada masa onset
tersebut masalah defisit neurologis tersebut tidak muncul,maka akan muncul pada
retardasi mental yang ringan sampai berat ditemukan etiologi LGS, riwayat West
Syndrom, biasanya gejalanya muncul diantara umur 12-24 bulan dan memiliki
gangguan proses belajar ringan sampai parah. Masalah perilaku dan depresi juga
umum tejadi, yang dapat disebabkan oleh cedera otak, sering kejang, kurangnya
stimulasi sosial yang normal atau sebagai efek samping dari Obat Anti Epilepsi
Biasanya pasien dengan LGS memiliki IQ rata-rata yang rendah dari pada
pasien kriptogenik. Pada pasien yang tidak ditemukan gejala-gejala LGS dapat
8
Terjadi korelasi yang signifikan antara umur, onset kejang dan disorientasi
tahun akan memiliki penurunan yang pasti secara kognitif, berbanding 63 % yang
gejala ini memakan waktu yang lama. Karakteristik utama dari disorientasi mental
1. Kejang Tonik
Jenis-jenis utama dari kejang yang biasanya terjadi adalah kejang tonik,
yang sering malam hari. biasanya singkat, berlangsung dari beberapa detik
untuk 1 menit, dengan durasi rata-rata sekitar 10 detik Bangkitan tonik terdiri
atas ekstensi lambat keseluruhan anggota badan dan deviasi mata ke atas
dengan beberapa bangkitan kejang yang terbatas pada mata atau perubahan
pernapasan. Bangkitan kejang yang ringan ini umumnya terjadi di saat tidur
dan berlangsung tanpa sempat diketahui kecuali bila dimonitor dengan video
disertai rekaman EEG. Selama kejang pasien tidak sadar, meskipun gairah dari
tidur ringan dapat terjadi dan dapat terjadi berulang-ulang sepanjang malam.
Gambaran vegetatif terdiri atas pernapasan ireguler, henti napas, muka merah,
9
2. Kejang Atonik
terjadi sangat singkat dan bisa disertai dengan kejang myoclonik pada awal
kejang. 10
waktu awal dan berakhirnya sulit ditentukan. Tonus aksial yang sering
pula terlihat. Keseluruhan manifestasi klinis bisa bervariasi dari absans yang
khas hingga gejala yang sangat ringan. Pada anak dengan gangguan intelektual
kejang absen atipikal, 80% untuk kejang myoclonic dan 100% untuk tonik,
mungkin sulit untuk mendiagnosis sejak awal, mungkin secara bertahap dan
yang tidak berirama seperti di absan khas tetapi sering dikaitkan dengan
10
diamati. Akhir kejang mungkin bertahap pada beberapa pasien dan mendadak
4. Status Epileptikus
kali episode status epileptikus (SE) yang terdiri atas bangkitan kejang absans,
tonik atau campuran. Pada seri itu 94% penderita memperlihatkan komponen
tonik selama SE yang dicerminkan oleh irama EEG 10 Hz, identik dengan ciri-
tersembunyi dan mungkin terabaikan untuk beberapa jam atau hari, terlebih
minggu, untuk epilepticus status tonik murni, yang lebih sering terlihat pada
dilaporkan dalam 15% pasien, sedangkan kejang kompleks parsial terjadi pada
5%. epilepticus status Absen, epilepticus tonik status, dan status epilepticus
nonconvulsive semua bisa terjadi, dapat memiliki durasi panjang, dan dapat
11
7. DIAGNOSIS
penyebab spesifik yang mungkin terjadi antara sistemik dan gejala neurologis.
Pada pemeriksaan fisik umum pada pasien dengan LGS biasanya normal, tidak
pemeriksaan yang tidak spesifik lebih cenderung terjadinya kerusakan otak dari
Pemeriksaan Neurologis
- Pemeriksaan neurologis pada pasien LGS memberikkan hasil yang abnormal pada
ketidakmampuan intelektual.
motorik, refleks, cerebellar testing, atau gait memberikan hasil yang tidak spesifik
dan lebih cenderung menggambarkan suatu kerusakan pada otak atau efek dari
LGS. 5
12
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EEG Interiktal
fungsi kognitif yang buruk. Pole slow waves and spikes adalah petanda EEG
interiktal dalam keadaan sadar, terdiri atas letupan ireguler, gelombang umum paku
atau tajam diikuti gelombang lambat sinus 35-400 milidetik yang simetris atau
anterior. POL tidak dipengaruhi oleh stimulasi fotik tetapi kadangkala berubah oleh
hiperventilasi. Tiga perempat dari para penderita juga menunjukkan adanya paku
anterio temporal. 9
Gambaran EEG SLG tidak segera tampak pada saat kemunculan penyakit.
Bangkitan kejang pertama terjadi saat usia 1 hingga lebih dari 8 tahun, kadang
sekitar pubertas, sementara puncaknya terjadi antara 3-5 tahun. Bangkitan kejang
terdiri atas absans atipik, tonik, atau tak terklasifikasi. Recruiting rhythm dapat
mendahului ciri-ciri lain dari sindrom ini.2 SLG dapat timbul pada anak normal
atau didahului epilepsi, mencakup epilepsi parsial, absans, dan SE. Tercatat 30-
41% kasus dengan riwayat sindrom West yang positif. SLG dicirikan oleh fluktuasi
frekuensi bangkitan kejang, episode SE yang rekuren, atau masa yang relatif baik.
memiliki prognosis yang buruk untuk frekuensi bangkitan kejang dan fungsi
13
Dalam semua kasus Elektroensefalogram (EEG) latar belakang tidak normal
dan terdiri dari berdifusi lambat dan gelombang spike (1-1.5CPS), dominan di
daerah frontal dan temporal. Dua puluh empat kasus memiliki polyspike-
gelombang. Semburan ritme cepat (10-14CPS) yang diamati pada 29 pasien selama
tidur. 11
b. EEG Ictal
14
9. DIAGNOSIS BANDING
Letak kesulian diagnosis SLG adalah dalam hal karakterisik kejang dan EEG.
Sebagai contoh adalah drop attack yang dapat disebabkan oleh bangkitan kejang tonik,
tonik klonik, atau atonik. Berikut ini adalah diagnosis banding SLG.9
15
b. Enselopati pasca radiasi RM, bangkitan umum
kompleks, parsial
/atonik POL,
kalsifikasi subkorteks
c. Epilepsi pascatrauma POL-paku majemuk
lobus frontal/temporal
d. Epilepsi lobus temporal
e. Epilepsi area motorik Kontraksi tonik,umum
tambahan gelombang lambat
ritmis, EEG normal
atau gelombang paku
disebuah focus frontal
f. Epilepsi lesi frontal Sinkroni bilateral
bilateral/ unilateral sekunder
16
10. PENATALAKSANAAN
1. Pertolongan Pertama
Jika terjadi serangan bangkitan, hal yang paling pertama dilakukan adalah
tetap terjaga. Untuk mencegah aspirasi, pasien dibaringkan miring, dan tetap
diawasi hingga pasien sadar kembali. Keluarga perlu diberitahu untuk mencatat
lamanya kejang dan segera mengubungi petugas kesehatan jika kejang erjadi
2. Medikamentosa
memerlukan pendekatan individual. Efek OAE pada tiap tipe bangkitan kejang
tidaklah menentu untuk satu gangguan dengan beberapa tipe bangkitan kejang.9
17
Pemilihan OAE tersebut disesuaikan dengan jenis bangkitn yang terjadi, dengan
DOSIS
(mg/kgbb)
Obat Jenis Kejang Dosis Awal Dosis Dosis
Harian Maksimal
Ket: GM, Grand mal; PM, petit mal; CPS, complex partial seizure; SPS, Simple
partial seizure; M, Mioklonik.
3. Tatalaksana Diet
Diet ketogenik merupakan salah satu alternatif tatalaksana epilepsi dan telah
diperkenalkan sejak tahun 1921. Diet terdiri atas lemak sebagai sumber kalori utama
Livingstone melaporkan bahwa dari 426 anak dengan epilepsi mioklonik, terdiri
dari 341 anak sesudah menerima diet ketogenik, 221 (52%) anak dapat dikontrol
kejangnya, 116 (27%) menunjukkan perbaikan nyata, sedang sisanya 89 (21%) tidak
memperlihatkan respons sama sekali.18 Meski diet ini dinyatakan bermanfaat bagi
kasus epilepsi seperti di atas, namun sejauh mana pengaruhnya terhadap SLG masih
belum jelas.9
18
4. Tatalaksana Bedah
Kraniotomi untuk epilepsi pertama kali di era modern dilakukan oleh Sir Victor
mereka dalam menangani 12 pengidap epilepsi dengan cara mengeksisi bagian otak
yang rusak seperti akibat luka tembak atau trauma kelahiran. Terdapat laporan
kurang efektif untuk SLG dengan riwayat positif Sindrom West, kecuali dilakukan
11. PROGNOSIS
Prognosis SLG tergantung pada banyak faktor. Prognosis dinyatakan buruk bila
terdapat riwayat Sindrom West, awitan penyakit kurang dari 3 tahun, terdapat
kejang sangat sering, dan terdapat SE. Dengan tatalaksana konvensional, 15-20%
penderita mengalami penurunan bangkitan kejang dan pengurangan obat, tetapi fungsi
mentalnya tetap kurang baik. Hanya sekitar 5% penderita mengalami bebas bangkitan
19
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Sindrom Lennox-Gastaut merupakan epilepsi berat yang angat sukar diatasi dengan
OAE dan merupakan sindrom yang terkait erat dengan umur, terdiri atas bangkitan kejang
tonik, absans atipik, dan status epileptikus yang sangat sering, paku ombak lambat, serta
paku majemuk 10-Hz dalam gelombang lambat tidur. SLG disebabkan oleh berbagai
macam bentuk lesi otak atau sebagai kesinambungan Sindrom West serta sangat sulit
dibedakan dengan sindrom epilepsi berat lainnya, terutama epilepsi umum sekunder dan
epilepsy genetis seperti mioklonik astatik. Pada SLG dapat ditemukan gangguan mental
tanpa tendensi sembuh spontan. Sindrom ini tidak banyak, namun demikian tetap
diperlukan perhatian secara lebih seksama. Meskipun tindakan bedah member harapan,
untuk kasus yang tidak memenuhi syarat pembedahan diperlukan upaya penemuan OAE
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Price SA, Wilson LM. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC
2. Ropper AH, Brown RH. 2005. Adams and Victor’s: Principles of Neurology Eight
hypotheses. [serial online] 2001 November [cited 2010 Jun 3]. Available from:
URL: http://www.jle.com/e-docs/00/03/FB/D2/article.md?fichier=images.htm
[serial online] 2007 Oktober. [citied 2010 June 4]. Available from ; URL :
http://www.medlink.com/medlinkcontent.asp
online] 2003 Januari. [citied 2010 June 4]. Available from ; URL :
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://professionals.
epilepsy.com/page/syndromes_lennox.html
8. Abu Saleh Tareq, Stephen Lawrence. Head & Face Medicine. Lennox Gastaut
Syndrom. Review of the Literature and Caxe Report. [serial online] 2008 June.
med.com/content/4/1/9.
21
9. Wijayanto Teguh, Masloman Nurhayati. Sindrom Lennox-Gastaut. Sindroma
http://www.orpha.net/data/patho/GB/uk-Lennox.pdf.
Lennox-Gastaut syndrome. [serial online] 2003 Januari. [citied 2010 June 4].
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|id&u=http://www.ncbi.nl
m.nih.gov/pubmed/14761315
12. Paul JF, Mahteny SC.2008. Current. Diagosis and treatment in Family Medicine.
22