Dalam Bahasa Indonesia heat exchanger memiliki arti harfiah alat penukar panas. Pengertian ilmiah dari heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Lebih lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat pembuang panas, alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol sebuah proses fluida (Suratman, 2011). Heat Exchanger adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Di dalam dunia industri peran dari heat exchanger sangat penting. Misal dalam industri pembangkit tenaga listrik, heat exchanger berperan dalam peningkatan efisiensi sistem. Contohnya adalah ekonomizer, yaitu alat penukar kalor yang berfungsi memanaskan feed water sebelum masuk ke boiler menggunakan panas dari exhaust gas (gas buang). Selain itu heat exchanger juga merupakan komponen utama dalam sistem mesin pendingin, yaitu berupa evaporator dan condenser (Kusuma, 2010). Dalam perkembangannya heat exchanger mengalami transformasi bentuk yang bertujuan meningkatkan efisiensi sesuai dengan fungsi kerjanya. Bentuk heat exchanger yang sering digunakan ialah shell and tube. Dengan berbagai pertimbangan bentuk ini dinilai memiliki banyak keuntungan baik dari segi fabrikasi, biaya, hingga unjuk kerja. Heat exchanger merupakan media vital didalam dunia industri.
I.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah: 1. Apa saja fenomena fisik pada heat exchanger? 2. Bagaimana karakteristik sesungguhnya alat penukar panas?
I.3 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan alat penukar panas ini adalah mengetahui karakteristik suatu alat penukar panas pada kondisi sebenarnya. Dengan mengetahui koefisien perpindahan panas keseluruhan, maka besarnya perpindahan panas diantara dua jenis fluida berbeda temperatur dapat dicari. Tujuan di atas dapat dirinci menjadi: 1. Memahami fenomena fisik heat exchanger. 2. Mengetahui karakteristik sesungguhnya alat penukar panas.