You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Dalam Bahasa Indonesia heat exchanger memiliki arti harfiah alat penukar panas.
Pengertian ilmiah dari heat exchanger adalah sebuah alat yang berfungsi untuk
mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat
dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda
serta terjadi kontak termal. Lebih lanjut, heat exchanger dapat pula berfungsi sebagai alat
pembuang panas, alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi
(pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol
sebuah proses fluida (Suratman, 2011).
Heat Exchanger adalah alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah
temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Proses tersebut terjadi dengan memanfaatkan
proses perpindahan kalor dari fluida bersuhu tinggi menuju fluida bersuhu rendah. Di
dalam dunia industri peran dari heat exchanger sangat penting. Misal dalam industri
pembangkit tenaga listrik, heat exchanger berperan dalam peningkatan efisiensi sistem.
Contohnya adalah ekonomizer, yaitu alat penukar kalor yang berfungsi memanaskan feed
water sebelum masuk ke boiler menggunakan panas dari exhaust gas (gas buang). Selain
itu heat exchanger juga merupakan komponen utama dalam sistem mesin pendingin, yaitu
berupa evaporator dan condenser (Kusuma, 2010).
Dalam perkembangannya heat exchanger mengalami transformasi bentuk yang
bertujuan meningkatkan efisiensi sesuai dengan fungsi kerjanya. Bentuk heat exchanger
yang sering digunakan ialah shell and tube. Dengan berbagai pertimbangan bentuk ini
dinilai memiliki banyak keuntungan baik dari segi fabrikasi, biaya, hingga unjuk kerja.
Heat exchanger merupakan media vital didalam dunia industri.

I.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah:
1. Apa saja fenomena fisik pada heat exchanger?
2. Bagaimana karakteristik sesungguhnya alat penukar panas?

I.3 Tujuan Percobaan


Tujuan dari percobaan alat penukar panas ini adalah mengetahui karakteristik
suatu alat penukar panas pada kondisi sebenarnya. Dengan mengetahui koefisien
perpindahan panas keseluruhan, maka besarnya perpindahan panas diantara dua jenis
fluida berbeda temperatur dapat dicari. Tujuan di atas dapat dirinci menjadi:
1. Memahami fenomena fisik heat exchanger.
2. Mengetahui karakteristik sesungguhnya alat penukar panas.

I-1

You might also like