You are on page 1of 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KLIEN DENGAN SECTIO CAESARIA

DI RUANG BUGENVIL

RS DR.R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

Disusun Oleh :

NAMA : LIMAS PHYETALOKA N


NIM : (P1337420217107)
TINGKAT : 1C

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
A. Latar belakang

Sectio caesaria merupakan proses persalinan atau pembedahan melalui insisi pada
dinding perut dan Rahim bagian depan untuk melahirkan janin.

Indikasi medis dilakukannya operasi section caesaria ada dua faktor yaitu faktor janin
dan faktor ibu. Faktor janin meliputi: bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman
gawat janin, janin abnormal, faktor plasenta, kelainan tali pusat dan bayi kembar.
Sedangkan faktor ibu meliputi: usia, jumlah anak yang dilahirkan, keadaan panggul,
penghambat jalan lahir, kelainan kontruksi lahir, ketuban pecah dini, preeklamsia.

Makin dikenalnya bedah Caesar dan bergesarnya pandangan masyarakat akan metode
tersebut, juga diikuti maningkatnya angka persalinan dengan section caesaria. Di
Indonesia sendiri, secara garis besar jumlah dari persalinan Caesar di rumah sakit
pemerintahan adalah sekitar 20-25% dari total persalinan, sedangkan untuk rumah sakit
swasta jumlahnya sangta tinggi, yaitu 30-80% dari total persalinan.

Berdasarkan asumsi dari pihak yang terkait dengan meningkatnya kecenderungan


persalinan dengan section caesaria hal ini disebabkan oleh perasaan cemas dan takut
menghadapi rasa sakit pada saat persalinan spontan, takut tiak kuat mengedan, trauma
pada persalinan yang lalu, adanya kepercayaan atas tanggal dan jam kelahiran yang dapat
mempengaruhi nasib anaknya dimasa mendatang, khawatir persalinan pervaginaan akan
merusak hubungan seksual, keyakinan bahwa dengan bedah Caesar kesehatan ibu dan
bayi lebih terjamin, faktor pekerjaan, anjuran dari suami, faktor praktis karena tindakan
bedah Caesar dilakukan sekaligus dengan tindakan sterilisasi serta faktor sosial dan
ekonomi yang mendukung dilakukannya tindakan bedah Caesar.

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meminimalkan angka kejadian section
caesaria adalah dengan mempersiapkan tenaga kesehatan yang terlatih, terampil dan
professional agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada ibu
hamil selama kehamilan sehingga kemungkinan persalinan dengan section caesaria dapat
diturunkan dan dicegah sedini mungkin. Selain itu, peran petugas kesehatan sangat
dibutuhkan yaitu pada saat pemeriksaan antenatal care. Petugas kesehatan diharapkan
mampu untuk memberikan konsultasi mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat operasi
section caesaria sehingga masyarakat memahami dan angka kejadian operasi section
caesaria dapat diminimalkan.
B. Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding Rahim dengan syarat Rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram . (Sarwono,2009)
Section caesaria ialah tindakan untuk melahirkan janin dengan berat badan
diatas 500 gram melalui sayatan pada dinding uterus yang utuh. Section caesaria
adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan
dinding Rahim. (Muchtar,2014)
Tindakan section caesaria dilakukan jika kelahiran pervaginal mungkin akan
menyebabkan risiko pada ibu ataupun pada janin seperti proses persalinan normal
lama atau kegagalan proses persalinan normal, plasenta previa, panggul sempit, pre
eklamsi berat, distosia serviks,ruptur uteri iminen, pendarahan antepartum, ketuban
pecah dini, janin letak lintang, letak bokong, fetal distress dan janin besar melebihi
4000 gram. (Salawati,2013)

C. Etiologi
Ketuban pecah dini atau ketuban pecah sebelum waktunya adalah keluarnya
cairan dari jalan lahir/vagina sebelum proses persalinan. (Marmi,2011)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum waktu melahirkan atau sebelum
inpirtu pada pembukaan <4 cm (fase laten). (Nugroho,2010)
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa, ketuban pecah dini merupakan
kondisi keluarnya cairan ketuban pada fase laten <4 cm.
Sebab-sebab ketuban pecah dini yaitu :
1. Faktor umum :
a. Infeksi STD (Sexually Transnitted Diseases)
b. Faktor sosial : perokok, peminum, keadaan ekonomi rendah.
2. Faktor keturunan
a. Kelainan genetik
b. Faktor rendahnya vitamin C dan ion Cu dalam serum.
3. Fakor obstetric
a. Overdistensi uterus
b. Kehamilan kembar
c. Hidramnion
4. Faktor obstetrik :
a. Serviks inkompeten
b. Serviks konsasi/menjadi pendek
c. Terdapat sefalopelvik disproporsi
d. Grandemultipara

Salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk meminimalkan angka kejadian sectio
caesaria adalah dengan mempersiapkan tenaga kesehatan yang terlatih, terampil
dan profesional agar dapat melakukan deteksi dini dan pencegahan komplikasi pada
ibu hamil selama kehamilan sehingga kemungkinan persalinan dengan sectio
caesaria dapat diturunkan dan dicegah sedini mungkin. Selain itu, peran petugas
kesehatan sangat dibutuhkan yaitu pada saat pemeriksaan antenatal care. Petugas
kesehatan diharapkan mampu untuk memberikan konsultasi mengenai bahaya yang
ditimbulkan akibat operasi sectio caesaria sehingga masyarakat memahami dan
angka kejadian operasi sectio caesaria dapat diminimalkan.

You might also like