Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
2. Sejarah
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit (BBTKL PP) Yogyakarta beralamatkan di Jalan Wiyoro Lor
No. 2 Baturetno, Banguntapan, Bantul, D.I Yogyakarta. Sejarah
BBTKL PP dimulai sejak pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun
1900 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Dienst voor de
Volksgezondheid atau kantor layanan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya di tahun 1920 kantor ini mendirikan Proefstation voor
Rivierwater Zuivering voor Drinkwater. Pada tahun 1935 Proefstation
voor Rivierwater Zuivering voor Drinkwater dipindahkan ke
Bandung dan berganti nama menjadi Laboratorium voor Technische
Hygiene en Drinkwater voor Zuivering van de Volks Gezondheid.
Pada zaman pendudukan Jepang (tahun 1942-1945) Laboratorium
voor Technische Hygiene en Drinkwater voor Zuivering bernaung di
bawah Kementerian Pengajaran di bawah pimpinan Ir. Yuna dan
berubah nama menjadi Kogiyo Dai Gakku.
7
8
dengan data tidak adanya kasus positif terinfeksi bakteri pes baik
pada tikus maupun human. Rata-rata succes trap yang masih
dibawah sejak tahun 2011 mengalami penurunan dibanding tahun
2006-2009 yaitu <7%, yaitu 5,84% dengan rincian tahun 2011
(15,8%), 2012 (4,1%), 2013 (5,2%), 2014 (3,1%), 2014 (4,5%) ,
2015 (2,4%) dan 2016 (5,80%). Data lain yang mendukung
kegiatan program surveilans pes di Kecamatan Cangkringan
Kabupaten Sleman adalah data indeks pinjal umum (PU) dan
indeks pinjal khusus (IPK). Indeks/infestasi/infeksi pinjal
menunjukan bahwa banyaknya tikus yang tertangkap dan
terinfeksi pinjal. Rata – rata IPU di Kecamatan Cangkringan
tahun 2014-2016 masih <2, yaitu 1,93 dengan rincian tahun 2014
(1,74), 2015 (2,4), dan 2016 (1,65), sedangkan rata-rata indeks
pinjal khusus Xenopsylla cheopis Kecamatan Cangkringan tahun
2010-2016 masih >1, yaitu 1,75 dengan rincian tahun 2011
(4,59), 2012 (2,05), 2013 (2,07), 2014 (1,74), 2015 (1,90), dan
2016 (1.65).
Walaupun indikator surveilans pes di Kecamatan
Cangkringan Kabupaten Sleman D.I Yogykarta masih
menunjukan batas yang aman, namun program surveilans ini
harus tetap dilaksanakan secara serius dan konsisten mengingat
program eliminasi/assesment penyakit pes dilakukan selama
sepuluh tahun sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO dan
Kemenkes RI.
BBTKLPP Yogyakarta mendukung assesment sepuluh
tahunan terhadap penyakit PES. Upaya pencegahan terjadinya
kembali wabah penyakit pes, perlu dilakukan pengematan secara
terus menerus (surveilans) pada manusia dan hewan (tikus) di
daerah fokus pes tersebut. Selain itu, kajian terhadap faktor resiko
lingkungan dan perilaku yang berkontribusi pada kejadian
penyakit PES tersebut sehingga jika dikompilasi dengan hasil
16
Pengujian parameter kimia dari contoh uji air bersih dan air
minum dilakukan di Laboratorium Kimia Air BBTKLPP
Yogyakarta, sedangkan pengujian parameter biologi dari contoh
uji air bersih dan air minum dilakukan di Lab Biologi Lingkungan
BBTKLPP Yogyakarta.
Tabel 6. Metode Pengujian Parameter Biologi Air Bersih/Air Minum
No Parameter Metode
1 Totl Coliform/E.Coli APHA 2012, Section 9221-B
23
Gambar
3. Pupa Aedes aegypti
(Sumber : Dept. Entomolory ICPMR 2002)
d) Nyamuk Dewasa
29