You are on page 1of 52

PEDOMAN KARYA TULIS/ SKRIPSI

JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN

DI SUSUN OLEH :

TIM PENGAJAR

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN GIZI
BANJARMASIN
2013

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 1


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengertian Karya Tulis Ilmiah (KTI)/skripsi adalah berupa tulisan ilmiah hasil
penelitian yang membahas suatu masalah atau fenomena dalam bidang kesehatan dengan
didasarkan pada fakta empiris, yang diperoleh dari penyelidikan secara hati-hati dan bersifat
objektif. KTI/skripsi merupakan salah satu tugas akhir yang dilaksanakan pada akhir masa
perkuliahan dan merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar di lingkungan
Poltekkes Banjarmasin. Sebagai karya ilmiah, KTI/skripsi harus memenuhi syarat-syarat
keilmuan, misalnya paradigma logika, penalaran, sistematika, prosedur dan metode baku
serta menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Dalam rangka penulisan KTI/skripsi, penelitian dapat dilaksanakan melalui
pengumpulan data primer dan atau data sekunder. Data primer merupakan data yang
diperoleh peneliti di lapangan baik dengan cara mengukur sendiri melalui pemeriksaan
laboratorium, wawancara, kuesioner atau pengukuran langsung yang dibantu oleh ahli
dibidangnya, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan
memanfaatkan hasil pihak lain, seperti laporan program, profil, data hasil pemeriksaan
pelayanan laboratorium dan lain-lain.
KTI/ skripsi memiliki kedudukan yang sama dengan mata kuliah lainnya, hanya berbeda
pada proses belajar mengajar dan cara penilaiannya. KTI/ skripsi memiliki bobot SKS sesuai
dengan kurikulum tiap jurusan yang setara dengan kegiatan akademik 6 jam seminggu
selama 1 semester. Setelah menyelesaikan KTI/skripsi diharapkan mahasiswa mampu,
melakukan eksplorasi atau eksplanasi kepustakaan yang relevan dengan masalah yang
diteliti dan mampu menyusun atau menulis dalam bentuk karya tulis ilmiah, sesuai dengan
bidang ilmu yang ditempuhnya berdasarkan kaidah dan norma yang berlaku.
Penyusunan KTI/skripsi merupakan kewajiban bagi mahasiswa, dan merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
Pelaksanaan kegiatan ini supaya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang
dicapai diperlukan suatu aturan-aturan tertentu yang dituangkan dalam sebuah buku
panduan. Buku panduan ini adalah untuk menjelaskan cara-cara atau prosedur dan
wewenang atau tanggung-jawab setiap unsur yang terlibat dalam proses penyusunan
KTI/skripsi dan pelaksanaan ujian KTI/skripsi.
Buku panduan ini diharapkan dapat menjadi arah bagi semua pihak yang terlibat dan
dapat berfungsi secara tepat dalam mencapai tujuan penyusunan KTI/skripsi. Tujuan akhir

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 2


penyusunan KTI/skripsi adalah dihasilkannya suatu karya ilmiah berbobot yang dapat
dipertanggungjawabkan sebagai salah satu syarat kelulusan seorang Ahli Madya atau
Sarjana Sain Terapan.

B. Tujuan
Pedoman penyusunan dan penulisan KTI/skripsi ini disusun dengan tujuan
1. Sebagai pedoman mahasiswa dalam menyusun dan menulis KTI/skripsi
2. Mendapatkan keseragaman dalam penulisan KTI/skripsi
3. Petunjuk dalam melaksanakan bimbingan dalam menyusun KTI/skripsi

C. Terminologi
Beberapa istilah yang dipergunakan dalam pedoman penulisan KTI/skripsi ini adalah
1. Kuarto (A4) : Ukuran kertas 21,5 x 29,7 cm dengan berat 70 atau 80 gr
2. Format : Daerah/bagian dari halaman yang merupakan penulisan
3. Spasi : Jarak antar baris dalam kalimat
4. Margin : Batas/tepi format
5. Alinea : Satuan kelompok kalimat uraian satu ide yang terkecil
6. Idensi : Spasi yang disisakan untuk memulai alinea/paragraph
7. Angka Arab : 1, 2, 3, … dan seterusnya
8. Angka Romawi kecil : i, ii, iii, … dan seterusnya
9. Angka Romawi besar : I, II, III, … dan seterusnya.

D. Batasan

1. KTI untuk diploma III : penelitian dapat bersifat deskriptif.


2. Skripsi untuk diploma IV : penelitian bersifat analitik minimal dua variabel dan atau
deskriptif dengan pemecahan masalah

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 3


BAB II
PERSYARATAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

A. Persyaratan Akademik

Mahasiswa yang akan melakukan penyusunan KTI/Skripsi harus memenuhi


persyaratan akademik sebagai berikut :
1. Sekurang-kurangnya telah lulus 80% dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh
sampai semester V (lima) untuk program diploma III dan semester VII untuk program
diploma IV.
2. Telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian dan bidang esensial (ditentukan tiap
jurusan).
3. Mendapat persetujuan secara tertulis dari Pembimbing Akademik (PA)

B. Persyaratan Administrasi

Selain persyaratan akademik mahasiswa yang ingin menempuh penyusunan


KTI/Skripsi harus memenuhi persyaratan administrasi sebagai berikut :
1. Menunjukan KTM asli yang masih berlaku dan fotokopinya 1 lembar
2. Menyerahkan fotocopy Kartu Hasil Studi (KHS) semester I s/d V masing-masing 1 lembar
3. Menunjukan KPS/KRS asli dan fotokopinya 1 lembar
4. Menyerahkan pas foto 3x4 = 3 lembar (saat ujian hasil/UAP)
5. Menyelesaikan administrasi akademik.

C. Persyaratan, Tugas & Wewenang Pembimbing KTI/Skripsi

1. Pembimbing KTI/Skripsi sebanyak 2 (dua) orang, terdiri dari pembimbing I (utama) dan
pembimbing II (pendamping) minimal berpendidikan S-2 dengan pengalaman dalam
penelitian.
2. Berstatus sebagai Dosen Tetap di lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
3. Tugas dan wewenang Pembimbing
Tugas dan wewenang Pembimbing I dan II adalah sama, namun jika terjadi perbedaan
pendapat antara pembimbing terhadap materi penelitian yang tidak bisa diselesaikan
secara musyawarah mufakat antar pembimbing, maka penyelesaian masalah dilakukan
oleh Panita Ujian Akhir Program (UAP) dan atau ketua jurusan.
a. Mengarahkan pembuatan karya tulis ilmiah (memilih judul, topik dan bahan).
b. Memberi pertimbangan feasibility (kelayakan) menyangkut waktu, dan laporan.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 4


c. Membantu peserta dalam memilih alternatif-alternatif pendekatan masalah penelitian.
d. Membantu memilih metodologi sesuai dengan materi KTI/Skripsi.
e. Memberi petunjuk dalam pencarian bahan pustaka atau pengumpulan data.
4. Jumlah Bimbingan
Jumlah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen yang ditunjuk tidak lebih dari 10
mahasiswa

BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI

A. Pendaftaran KTI

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 5


1. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat, dapat mendaftarkan diri dengan mengambil
formulir pendaftaran kepada Panitia UAP. Pengisian formulir pendaftaran berdasarkan
persetujuan Pembimbing Akademik. Contoh formulir (lamp.1). Topik disesuaikan dengan
program studi bersangkutan.
2. Menyerahkan kembali formulir yang telah diisi ke Panitia UAP sesuai dengan jadual yang
telah ditentukan, untuk mendapatkan pengesahan permintaan.

B. Pengusulan Pembimbing

1. Bahan usulan pembimbing dilakukan oleh Panitia UAP berdasarkan dengan minat dan
bidang keahliannya.
2. Panitia UAP berhak memberikan pertimbangan (menolak atau menerima) dan akan
mengusulkan dosen pembimbing bagi mahasiswa yang bersangkutan kepada ketua
Jurusan.
3. Ketua Jurusan mengusulkan pembimbing berdasarkan kapasitas dosen pembimbing
untuk ditetapkan oleh direktur melalui verifikasi pembantu direktur I.
4. Pembimbing KTI tiap mahasiswa terdiri dari pembimbing I (utama) dan Pembimbing II
(pendamping).
5. Mahasiswa dapat segera mengambil Kartu Konsultasi di Panitia UAP dan dapat segera
memulai penelitian. (Form Kartu Konsultasi lampiran 2)

C. Masa Bimbingan

Pelaksanaan pembimbingan mahasiswa dimulai sejak ditetapkannya nama Dosen


Pembimbing dan mahasiswa bimbingannya dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Setiap pertemuan dalam rangka proses bimbingan ditulis dalam Kartu Konsultasi yang
dipegang oleh mahasiswa
2. Bimbingan diberikan sejak awal sampai menjelang dan saat perbaikan setelah
seminar/ujian KTI/Skripsi.
3. Bimbingan dapat dilaksanakan di kampus, di lapangan dan di rumah pembimbing sesuai
kesepakatan bersama.
4. Apabila sesuatu hal pembimbing tidak dapat menjalankan tugas sebagai pembimbing
karena dinas luar atau sakit lebih dari satu bulan, dengan berdasarkan surat
permohonan (oleh mahasiswa) yang ditujukan kepada Ketua Jurusan/Program studi
maka ketua jurusan dapat mengusulkan penggantinya untuk di buatkan SK Direktur dan
selanjutnya menjadi wewenang pembimbing pengganti.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 6


5. Masa bimbingan selama satu semester minimal sebanyak 5 (lima) kali
bimbingan/konsultasi. Jika dalam masa tersebut mahasiswa yang bersangkutan belum
dapat menyelesaikannnya, maka dapat diundur selama belum melampaui masa studi
terpanjang.

D. Lain-lain

Masalah pengawasan kelancaran pembimbingan diserahkan kepada pembimbing


masing-masing. Apabila terjadi hambatan dalam proses pembimbingan, pembimbing wajib
memberitahukan kepada Panitia UAP , dan selanjutnya Panitia UAP akan mengirimkan
teguran atau peringatan secara tertulis kepada mahasiswa bersangkutan dengan tembusan
kepada ketua Jurusan.
Keluhan-keluhan dari mahasiswa (jika ada) dalam proses pembimbingan KTI/Skripsi
dan sebagainya dapat disampaikan secara lisan atau tertulis kepada Panitia UAP, dan
selanjutnya akan dilakukan langkah-langkah (bila diperlukan masalah tersebut dapat
dikonsultasikan dengan unsur pimpinan jurusan) untuk memecahkan masalah tersebut.
Bentuk-bentuk kecurangan yang dilarang adalah :
1. Plagiat : dengan sengaja menggunakan kalimat atau karya tulis atau laporan ilmiah orang
lain sebagai kalimat atau karya sendiri dalam penyusunan karya tulis ilmiah (tanpa
mencantumkan sumbernya).
2. Penyuapan : mempengaruhi atau mencoba mempengaruhi dosen pembimbing dan atau
penguji dengan cara membujuk, memberi hadiah atau berupa ancaman dengan maksud
mempengaruhi penilaian terhadap prestasi karya tulis ilmiahnya.
3. Pemalsuan : dengan atau tanpa ijin mengganti atau mengubah/memalsukan nilai,
keterangan (data) atau tanda tangan dalam ruang lingkup penyusunan KTI.
4. Percaloan : dengan sengaja membuatkan sebagian atau seluruh karya tulis ilmiah pada
orang lain.
Terhadap kecurangan-kecurangan di atas akan diambil tindakan oleh dan atas nama
Direktur Politeknik Kesehatan Banjarmasin, dapat berupa :
a. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
b. Pengurangan nilai akhir ujian karya tulis ilmiah
c. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan karya tulis ilmiah sehingga harus dilakukan
pengulangan pembuatan karya tulis ilmiah mulai dari awal
d. Dicabut ijinnya untuk menyusun karya tulis ilmiah selama waktu tertentu
e. Dicabut haknya sebagai mahasiswa Jurusan Poltekkes Banjarmasin
Prosedur penjatuhan sanksi diatur sesuai dengan peraturan akademis yang berlaku.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 7


BAB IV
SEMINAR PROPOSAL KTI/SKRIPSI

Mahasiswa yang telah selesai menyusun usulan penelitian dan telah disetujui
pembimbingnya, dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal, dengan persyaratan
sebagai berikut:

A. Persyaratan Peserta

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 8


1. Telah melakukan konsultasi minimal 5 kali dengan menyerahkan fotokopi kartu
konsultasi.
2. Telah memperoleh persetujuan siap ujian seminar proposal KTI/Skripsi oleh pembimbing
I dan II (form persyaratan siap ujian proposal KTI/Skripsi dapat dilihat pada lampiran 3)
3. Menyerahkan tanda bukti telah menghadiri seminar proposal KTI/Skripsi minimal 3 kali
kehadiran (tidak berlaku bagi mahasiswa peserta seminar 1 dan 2).
4. Telah menyerahkan naskah proposal KTI/Skripsi (dalam keadaan terjilid sementara)
kepada Panitia UAP paling lambat 3 hari sebelum jadual seminar sebanyak jumlah
penguji/pembimbing.
5. Telah menyelesaikan administrasi ujian proposal KTI/Skripsi.
6. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Laki-laki : Seragam dan berjaket almameter .
b. Perempuan : Seragam dan berjaket almameter

B. Aspek yang Dinilai


Proposal KTI/Skripsi
No Aspek yang dinilai Bobot Nilai Hsl
1. Sistematika penulisan dengan bobot : 20%
a. Kesinambungan antar alinea .........
b. Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu .........
c. Susunan kalimat (Penggunaan bahasa & EYD) .........
d. Cara penulisan kepustakaan/rujukan .........
......

∑1 =

2 Isi tulisan : 35%


a. Kejelasan latar belakang .........
b. Kejelasan rumusan masalah .........
c. Kejelasan tujuan penelitian .........
d. Metode yang digunakan
1) Kejelasan jenis & rancangan penelitian .........
2) Kejelasan populasi & sampel /alat & .........
bahan (eksperimen)
3) Kejelasan rencana penggunaan .........
instrumen
4) Kejelasan rencana cara pengumpulan .........
data
5) Kejelasan rencana cara pengolahan & .........
analisis data
∑ 2 = (........./8) x 35 = .......... ......

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 9


3 Penyajian Proposal KTI/Skripsi : 20%
a. Kesesuaian waktu .........
b. Kejelasan penyampaian usulan .........
c. Kelengkapan komponen penyajian seminar .........
......
∑ 3 = (......../3) x 20 = .............
4 Tanya Jawab : 25%
a. Penguasaan terhadap isi tulisannya .........
b. Kemampuan argumentasi, logis dan relevan .........
terhadap pertanyaan penguji
......
∑ 4 = (........./2) x 25 = .............
Jumlah Total = 100% ......... ......

C. Alokasi Waktu Seminar Proposal


1. Seminar proposal KTI
Waktu seminar proposal disediakan sebanyak 75 menit, dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 2,5 menit
b. Penyajian kandidat 15 menit.
c. Tanya jawab peserta seminar 10 menit
d. Tanya jawab dengan penguji 3 x 15 menit.
e. Ikhtisar oleh ketua penguji 2,5 menit.
2. Seminar proposal Skripsi
Waktu seminar proposal disediakan sebanyak 90 menit, dengan rincian sebagai berikut ;
a. Pembukaan oleh ketua penguji (pembimbing I) selama 2,5 menit
b. Penyajian kandidat 15 menit.
c. Tanya jawab peserta seminar 10 menit
d. Tanya jawab dengan penguji 3 x 20 menit.
e. Ikhtisar oleh ketua penguji 2,5 menit.

D. Dewan Penguji Seminar Proposal KTI/Skripsi

Seminar dilakukan oleh tim penguji yang di antaranya terdiri dari:


a. Penguji adalah dosen tetap berpendidikan minimal S2 berjumlah 3 (tiga) orang, terdiri
pembimbing dan penguji lainnya
b. Pembimbing penulisan KTI
c. Penguji ahli (sesuai materi) dari luar institusi apabila diperlukan

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 10


d. Jabatan Ketua penguji minimal lektor/dosen tetap dengan pendidikan minimal S2

E. Pembatalan Seminar Proposal/Skripsi


Seminar dapat dibatalkan atau ditunda jika setelah 30 menit dari waktu jadual ujian proposal
yang ditentukan, kandidat belum hadir atau jumlah penguji yang hadir kurang dari 3 orang.

F. Kriteria Kelulusan Seminar Proposal KTI /Skripsi


Peserta ujian seminar proposal KTI/Skripsi dinyatakan lulus jika IP KTI > 2,75, tanpa atau
dengan perbaikan yang harus diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan. Nilai
Proposal/Skripsi ini merupakan nilai yang masuk dalam kegiatan Proses Belajar Mengajar,
sehingga mengikuti kriteria penilaian tersebut.

G. Penilaian Tim Penguji


Penilaian menggunakan skor berupa angka mutu, dengan rentang dan skala mutu sebagai
berikut :

No Skor Nilai Mutu Lambang Predikat


1 80 – 100 3,51 - 4.00 A Sangat Baik
2 68 – 79 2.75 – 3.50 B Baik
3 56 – 67 2,00 – 2,74 C Mengulang
4 41 – 55 1,00 – 1,99 D Tidak Lulus/mengulang
5 < 41 < 1,00 E Tidak Lulus/mengulang
1. Selisih nilai mutu antar penguji tidak melebihi 0,5. Jika terjadi selisih
nilai tersebut maka para penguji dapat menyelesaikannya melalui musyawarah mufakat
dan diputuskan oleh ketua penguji.
2. Nilai Ujian Seminar proposal KTI/Skripsi dengan formula sebagai
berikut:

Nilai Ujian Seminar Proposal =  (Nilai skala x bobot)


 bobot

SKOR
No ASPEK YANG DINILAI PEMBIMBING
(0-100)
Latar belakang penelitian memuat permasalahan yang jelas dan
1.
penting
2. Asumsi-asumsi permasalahan disebutkan dengan jelas
3. Hubungan antara permasalahan dengan penelitian terdahulu dijelaskan
4. Tinjauan pustaka sesuai dengan permasalahan yang diteliti

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 11


5. Kerangka konsep penelitian sesuai dengan landasan teori
6. Hipotesis disebutkan dengan jelas
7. Jenis dan rancangan penelitian diuraikan dengan jelas
8. Variabel penelitian diuraikan dengan jelas
9. Populasi dan sampel sesuai
10. Metode penentuan sampling sesuai
11. Prosedur pengumpulan data diuraikan
12. Validitas dan reabilitas pengumpulan data ditetapkan
13. Metode analisis data sesuai

3. Nilai akhir seminar proposal KTI/Skripsi merupakan nilai gabungan


antara pembimbing dan penguji dan ditetapkan secara kolektif melalui ketetapan ketua
penguji dan dibuat Berita Acara.

H. Pengumuman Hasil Seminar Proposal KTI/Skripsi

1. Hasil ujian seminar proposal KTI/Skripsi ditetapkan berdasarkan rapat dewan penguji
setelah selesai pelaksanaan ujian dan diumumkan langsung pada peserta ujian
bersangkutan dihari yang sama dinyatakan bahwa proposal dapat diajukan sebagai
materi penelitian atau belum dapat diajukan sebagai materi penelitian, masih harus
diperbaiki dan dinilai kembali.
2. Perbaikan proposal penelitian dilakukan berdasarkan masukan selama seminar proposal.
Mahasiswa wajib melakukan konsultasi dengan penguji proposal KTI/Skripsi minimal 1
kali untuk perbaikan proposal. Hasil revisi yang dilakukan oleh mahasiswa
didokumentasikan dalam lembar revisi.
3. Mahasiswa wajib menyerahkan perbaikan proposal penelitian yang telah disetujui kepada
Panitia UAP dan tanda tangan persetujuan penguji proposal bahwa proposal telah
disetujui selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah seminar proposal
dilakukan.
4. Apabila mahasiswa belum menyerahkan hasil revisi proposal penelitian hingga batas
waktu yang ditentukan, maka mahasiswa tersebut tidak dapat diberikan surat izin
penelitian.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 12


BAB V
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

A. Ketentuan Umum
1. Bahasa yang digunakan.
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam naskah KTI/Skripsi
harus Bahasa Indonesia yang baku. Bila belum ada istilah yang tepat dalam bahasa
Indonesia, harus ditulis menggunakan bahasa aslinya dengan ditulis huruf miring (“Italic”)
atau diberi garis bawah. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 13


orang kedua (saya, aku, kami, engkau, dan lain-lain) tetapi dibuat berbentuk pasif. Pada
penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar, saya diganti dengan penulis.

2. Kertas
a. Kertas untuk sampul hadrcover
b. Kertas untuk materi dicetak (setelah ujian Proposal KTI/Skripsi) ) pada kertas HVS
putih ukuran kuarto (A4) dengan berat 80 gram, satu muka (tidak bolak balik). Kertas
pembatas bab memakai kertas warna biru muda (tertutis “BAB II” misal).
Naskah asli Karya Tulis Ilmiah dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy pada
kertas HVS putih berukuran dan berat yang sama.

3. Pengetikan naskah
a. Naskah diketik dengan komputer, menggunakan huruf Times New Roman dengan
ukuran font 12.
b. Naskah dicetak dengan pencetak (printer) warna tinta hitam pada satu muka halaman
(tidak bolak-balik).
c. Tidak diperkenankan pencetakan dengan draft.
d. Awal paragraf dimulai pada ketukan ke-5 dari tepi kiri
e. Jarak antar baris dalam KTI/SKRIPSI adalah 2 spasi dengan menerapkan sistem
rata kiri rata kanan (justify).
f. Jarak antara judul bab dan awal teks 4 spasi.
g. Judul bab menggunakan angka Romawi besar, kemudian judul sub bab adalah huruf
kapital. Judul anak sub bab adalah angka Arab dan selanjutnya bagian dari anak sub
bab adalah huruf kecil. Contoh :

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Masalah Gizi di Indonesia


1. Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
a. Kretin :
1) Tipe mixedematosa
4. Bidang pengetikan

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 14


Bagian kertas yang memuat naskah cetak mempunyai batas 4 cm dari tepi kiri dan atas
kertas, 3 cm dari tepi kanan dan tepi bawah kertas, (Lampiran 4)

5. Nomor halaman

a. Halaman untuk bagian awal diberi normor dengan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dst),
ditulis di bagian bawah tengah, 4 spasi di bawah teks.
b. Halaman sampul depan tidak dihitung, tetapi halaman sampul dalam dihitung tetapi tidak
diberi nomor.
c. Bab pendahuluan dan seterusnya diberi nomor dengan angka Arab (1, 2, 3 dst)
d. Pada halaman dengan judul bab, nomor halaman ditulis di bawah tengah (4 spasi di bawah
teks) sedangkan pada halaman lainnya ditulis di bagian kanan atas kertas (1,5 cm dari teks)
e. Lampiran-lampiran tidak diberi nomor, hanya ditulis nomor lampiran.

6. Tabel dan gambar

a. Tabel diberi nomor dengan angka Arab, sesuai dengan nomor bab tempat tabel
dicantumkan, diikuti dengan nomor urut tabel dengan angka Arab. Sebagai contoh
tabel yang pertama dalam bab ketiga ditulis Tabel 3.1
b. Tabel diberi judul di atas tabel berjarak 1 spasi.
c. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab, sesuai dengan nomor urut gambar tersebut
pada setiap bab. Nomor bab ditulis di depan nomor urut gambar dengan angka Arab.
Sebagai contoh gambar yang pertama dalam bab ketiga ditulis GAMBAR 3.1
d. Gambar diberi judul di bawah gambar, berjarak 1 spasi.
e. Tabel dan gambar yang perlu disajikan di lembar yang lebih luas, dapat dilipat
disesuaikan dengan luas halaman matei.
f. Tabel dan gambar yang dikutip dari buku lain harus dicantumkan sumbernya. Sumber
ditulis di bawah tabel dan gambar sebelah kiri dengan ukuran font 10
7. Kutipan

a. Kutipan atau cuplikan ditulis sesuai naskah aslinya, sedangkan kutipan yang
berbahasa asing harus disertai terjemahannya.
b. Kutipan ditulis dengan jarak tepi kiri dan tepi kanan yang berbeda (tepi kanan dan tepi
kiri lebh lebar) dengan teks utama.
c. Ditulis dengan jarak 1 spasi, diawali dan diakhir dengan tanda petik (“)

8. Cara penulisan parafrase

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 15


Parafrase adalah penulisan pokok pikiran dari satu atau beberapa rujukan yang ditulis
dengan kalimat mahasiswa sendiri. Nama sumber rujukan (nama pengarang asli dan
tahun) ditulis di depan apabila sumber rujukan hanya satu, bila lebih dari satu rujukan
diletakkan di akhir kalimat.
Contoh :
- Satu rujukan
Menurut Santoso (2002) ……(parafrase) …..
- Satu rujukan (2 pengarang)
Menurut Santoso dan Sari (2002) ……(parafrase)
- Satu rujukan (> 2 pengarang)
Menurut Santoso dan dkk (2002) ……(parafrase)
- Lebih dari satu rujukan
……(parafrase) …. (David, 2005, Singh, 2002; Takashimura, 2000)

9. Cara penulisan daftar pustaka

Penulisan daftar pustaka tidak perlu mencantumkan bab. Penulisan daftar pustaka
menggunakan sistem Harvard (lampiran 5).

B. Ketentuan Penulisan KTI/SKRIPSI

Penulisan proposal dan KTI/SKRIPSI terbagi menjadi bagian awal, bagian inti dan bagian
akhir.

1. Penulisan Proposal KTI/SKRIPSI


a. Bagian Awal
Bagian awal proposal KTI/SKRIPSI terdiri atas :
1) Halaman sampul depan
2) Halaman judul
3) Halaman hak cipta
4) Halaman pengesahan
5) Halaman kata pengantar
6) Halaman daftar isi
7) Halaman daftar tabel
8) Halaman daftar gambar
9) Halaman daftar lampiran
10) Halaman daftar singkatan, istilah dan arti lambang

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 16


b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (khusus penelitian yg
bersifat analitik)
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain/Rancang Bangun Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Populasi dan Sampel Penelitian
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
F. Metode Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis Data
c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari :
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
a) Instrumen Penelitian
b) ….
c)
Sistematika penulisan proposal :
- Diploma III terdiri dari BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan Pustaka termasuk
kerangka konsep dan BAB III Metodelogi penelitian.
- Diploma IV terdiri dari BAB I Pendahuluan, BAB II Tinjauan Pustaka, BAB III
Kerangka Konsep dan Hipotesis, BAB IV Metodelogi penelitian.

2. Penulisan KTI/SKRIPSI
a. Bagian Awal
Bagian awal KTI/SKRIPSI terdiri atas :
1) Halaman sampul depan
2) Halaman judul
3) Halaman hak cipta
4) Halaman pengesahan

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 17


5) Halaman pernyataan orisinalitas
6) Halaman riwayat hidup
7) Halaman kata pengantar
8) Halaman abstrak
9) Halaman daftar isi
10) Halaman daftar tabel
11) Halaman daftar gambar
12) Halaman daftar lampiran
13) Halaman daftar singkatan, istilah dan arti lambang
b. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuam Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS (khusus penelitian yg
bersifat analitik)
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Desain/Rancang Bangun Penelitian
C. Tempat dan Waktu Penelitian
D. Populasi dan Sampel Penelitian
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
F. Metode Pengumpulan Data
G. Pengolahan dan Analisis Data
H. Ethical clearence (apabila diperlukan)
BAB V HASIL PENELITIAN
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah
B. Pemecahan Masalah
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
c. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari :
1) Daftar Pustaka

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 18


2) Lampiran
a) Surat Ijin Penelitian
b) Form informed concern
c) Hasil Uji Statistik
d) Foto-foto Kegiatan Penelitian
e) ……….

C. Penjelasan Kerangka Penulisan


1. Bagian Awal
a. Halaman sampul depan
1) Sampul dicetak pada kertas hard cover dengan dilapisi plastik transparan.
2) Warna sampul (setelah ujian) untuk Jurusan Gizi ungu ( ).
3) Logo Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin (diameter terpanjang 5 cm,
huruf dicetak timbul warna hitam).
4) Judul KTI/SKRIPSI ditulis dengan huruf kapital antara 16-20 pts tergantung
panjang pendeknya judul KTI/SKRIPSI (12 – 14 kata, maksimal 4 baris, 1 spasi)
bentuk piramida terbalik, bilamana lebih dari 14 kata dibuat sub judul.
5) Halaman punggung KTI/SKRIPSI terdiri nama : Nama, NIM, judul dan tahun
pengajuan.
b. Halaman punggung
Halaman ini berisi baris memanjang tentang :
1) Nama mahasiswa dan NIM di bawahnya
2) Judul KTI/SKRIPSI
3) Tahun
Contoh halaman sampul dan punggung pada lampiran 6
c. Halaman judul
Halaman judul KTI/SKRIPSI dicetak sama seperti halaman sampul di atas kertas HVS
kuarto putih (lihat lampiran 7)
d. Halaman hak cipta
Ditulis : Hak cipta KTI/SKRIPSI ada pada penulis KTI/SKRIPSI. Halaman ini diadakan
untuk melindungi hak cipta penyusun KTI/SKRIPSI (lihat lampiran 8)
e. Halaman pengesahan

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 19


Ada 2 (dua ) halaman pengesahan yaitu sebelum ujian Proposal /KTI/SKRIPSI dan setelah
ujian Proposal/KTI/SKRIPSI. Halaman pengesahan setelah ujian Proposal /KTI/SKRIPSI
yang disertakan dalam naskah KTI/SKRIPSI (lihat lampiran 9 dan 10).
f. Halaman pernyataan orisinalitas
Halaman ini hanya ada pada KTI/SKRIPSI dan memuat pernyataan tertulis dari penulis
bahwa KTI/SKRIPSI yang disusun adalah hasil karya sendiri bukan plagiat (lihat lampiran
11).
g. Halaman riwayat hidup
Halaman ini memuat nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, alamat dan
riwayat pendidikan. Bagi penulis yang sudah bekerja dapat disertai dengan riwayat
pekerjaan.
h. Halaman kata pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih yang disampaikan penulis kepada
pihak yang dianggap berjasa dalam penulisan KTI/SKRIPSI. Kata pengantar maksimal
terdiri dari 2 (dua) halaman, ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.
i. Halaman abstrak
Abstrak ditulis dalam 1(satu) paragraf menggunakan bahasa Indonesia dengan jarak 1 (satu)
spasi, maksimal 1 (satu) setengah halaman dengan jumlah kata maksimal 250 kata. Berisi
latar belakang, tujuan, metode penelitian, hasil, kesimpulan, saran. Di bawah abstrak ditulis
kepustakaan yang digunakan dari tahun yang paling tua sampai tahun yang paling muda dan
diakhiri dengan kata kunci (maksimal 4 kata). Abstrak ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan
Inggris). Halaman abstrak dapat dilihat pada lampiran 12.
j. Halaman daftar isi
Daftar isi memuat semua bagian dalam penelitian, termasuk urutan Bab, Sub Bab dan Anak
Bab dengan nomor halamannya (lampiran 13).
k. Halaman daftar tabel
Daftar tabel memuat nomor urut tabel, judul tabel dan nomor halaman (lampiran 14). Untuk
penulisan tabel dapat dilihat pada lampiran 15.
l. Halaman daftar gambar
Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan normor halaman (lampiran
14). Untuk penulisan gambar dapat dilihat pada lampiran 16.
m. Halaman daftar lampiran

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 20


Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan normor halaman (lampiran
14)..
n. Halaman daftar singkatan, istilah dan arti lambang
Daftar arti lambang, istilah dan singkatan berisi tentang arti lambang, istilah dan singkatan
yang digunakan dalam penulisan KTI/SKRIPSI (bila diperlukan) (lampiran 14).
2. Bagian Inti

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berisi tentang pentingnya masalah yang akan diteliti. Masalah penelitian
harus didukung oleh data menurut waktu dan tempat.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan konkrit tentang hal-hal yang akan
diteliti, yang kebenarannya perlu dibuktkan. Rumusan masalah dinyatakan
dalam kalimat tanya.
C. Batasan Masalah (bila diperlukan) ???
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah hasil yang akan dicapai melalui proses penelitian
dan disusun mengacu pada rumusan masalah. Tujuan penelitian terdiri dari
tujuan umum dan tujuan khusus dimulai dengan kata kerja yang sesuai.
- Tujuan umum merupakan hasil akhir yang ingin dicapai
- Tujuan khusus merupakan penjabaran atau pentahapan tujuan umum
E. Manfaat Penelitian
Bagian ini berisi uraian tentang kegunaan hasil penelitian secara keilmuan
maupun terapan.
F. Sistematika Penulisan
Berisi tentang bagian-bagian dari Bab I Pendahuluan sampai Bab penutup
lengkap dengan sub bab-nya (lampiran 17).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjuan pustaka memuat landasan teori yang menunjang masalah yang diteliti.
Pada sub bab terakhir pada Bab II disajikan kerangka teori (diwajibkan bagi
program DIV, kerangka konsep diwajibkan bagi DIII) yang merupakan intisari
dari seluruh tinjauan pustaka yang telah ditulis.
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
Bab ini wajib apabila penelitian bersifat analitik. Contoh KTI/SKRIPSI yang
bersifat analitik :

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 21


- Pengaruh rokok terhadap timbulnya penyakit kanker paru
- Hubungan ventilasi rumah dengan kejadian ISPA pada bayi
A. Kerangka konsep
Berisi hubungan faktor dan variabel yang terkait dengan masalah penelitian.
Kerangka konsep dapat berbentuk bagan, model matematik atau persamaan
fungsional yang dilengkapi dengan narasi atau penjelasan isi kerangka
konsep.
B. Hipotesis
Hipotesis diperlukan apabila penelitian bertujuan untuk melakukan
pembuktian
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian di antaranya dapat berupa penelitian survei deskriptif,
eksperimen (bagi program DIII), survei analitik dan eksperimen (bagi
program DIV)
B. Desain/Rancang Bangun Penelitian
Rancang bangun penelitian menyesuaikan dengan tujuan dan permasalahan
penelitian. Observasional dapat bersifat deskriptif dan analitik dengan
rancang bangun cross sectional, retrospektif dan prospektif. Eksperimental
dibedakan menjadi pre-eksperimental, eksperimental murni dan kuasi
eksperimental (bila diperlukan)
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Dijelaskan tentang populasi, besar dan teknik pengambilan sampel. Khusus
untuk eksperimen, sub bab ini menjelaskan tentang penentuan bahan
penelitian atau prosedur eksperimen.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dan waktu penelitian harus disebutkan dengan jelas, kapan dan di
mana penelitian dilakukan. Selain itu juga perlu dijelaskan dasar
pertimbangan memilih tempat tersebut.
Waktu penelitian dihitung sejak pembuatan proposal sampai hasil penelitian
diseminarkan.
E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Berisi tentang variabel yang diteliti dan definisi operasional. Definisi
operasional variabel penelitian merupakan pembatasan tentang parameter

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 22


yang akan diukur, cara pengukuran, skala pengukuran. Harus dijelaskan
secara rinci.
F. Metode Pengumpulan Data
Berisi tentang jenis data dan cara pengumpulan data. Jika ada penilaian
terhadap variabel, maka perlu dilampirkan kriteria penilaian dan
melampirkan informed concern.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dapat dilakukan secara deskriptif maupun
analitik.
H. Ethical clearence*
Penelitian yang subyeknya menyangkut manusia dan hewan serta ada unsur
manipulasi subyek dan terdapat unsur moral hazzard. (*bila diperlukan)
I. Jadual Penelitian dan Rencana Anggaran
Disajikan pada waktu menyusun proposal dalam bentuk matriks berisi
uraian tahapan penelitian, rincian kegiatan/anggaran setiap tahapannya.
Penyajian proposal penelitian hanya sampai BAB tentang Metodologi Penelitian,
dilanjutkan ke bagian akhir terdiri daftar pustaka dan lampiran. Selanjutnya pada
penulisan hasil penelitian dilanjutkan pada BAB Hasil dan seterusnya.
BAB V HASIL PENELITIAN
Bagian ini memuat hasil penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian,
dalama bentuk narasi. Penyajian data hasil penelitian dapat dilengkapi tabel,
grafik, gambar, bagan, foto atau bentuk penyajian data lainnya.
Jika digunakan analisis statistik tampilkan hasil akhir yang menunjukkan
hasilnya saja sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran.
BAB VI PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan bagian terpenting pada KTI/SKRIPSI dan bukan
pengulangan hasil penelitian. Pembahasan berisi tentang penalaran hasil
penelitian dengan memakai teori yang sudah ditulis pada bab 2 tinjauan pustaka
dan hasil penelitian terkait sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang
diajukan.
Pembahasan hasil penelitian bagi mahasiswa DIV mencakup:
A. Analisis Masalah
Membahas tentang hasil yang diperoleh dengan membandingkan standar
yang berlaku serta dapat juga membandingkan hasil penelitian lainnya yang
bersumber dari teks book, jurnal/laporan yang dipublikasikan.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 23


Untuk KTI/SKRIPSI yang bersifat deskriptif, di samping membandingkan
hasil dengan standar yang berlaku juga membahas tentang penyebab masalah
itu terjadi sesuai dengan fakta hasil penelitian serta akibat yang mungkin
terjadi jika masalah tersebut tidak diatasi.
Untuk KTI/SKRIPSI yang bersifat analitik, menguraikan kesimpulan dari
hasil uji hipotesis (hipotesis ditolak/diterima) dan membahas mengapa hal
tersebut terjadi.
B. Pemecahan Masalah
Merupakan opini peneliti dalam memecahkan permasalahan yang ada dan
bersifat operasional sesuai dengan penyebab masalah dan kondisi yang ada.
Perlu juga dikemukakan keterbatasan penelitian sehingga dapat memberikan
saran bagi penelitian selanjutnya.
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan
Merupakan penyimpulan temuan hasil penelitian setelah melalui
pembahasan, bukan merupakan pengulangan hasil penelitian. Isi kesimpulan
berupa temuan yang relevan maupun tidak relevan, menjawab tujuan khusus
penelitian.
B. Saran
Mengacu pada manfaat penelitian dan bersifat operasional, berisi pemecahan
masalah atau rekomendasi penelitian lebih lanjut. Perlu dijelaskan kepada
siapa saran ditujukan, diantaranya untuk peneliti selanjutnya.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir baik dalam penyusunan proposal maupun hasil penelitian terdiri dari :
a. Daftar Pustaka
Penulisan daftar pustaka menggunakan sistem Harvard, yaitu nama belakang, tahun
penerbitan, judul, edisi, penerbit dan tempat terbit. Spasi 1 (satu). Referensi terbaru
minimal 5-10 tahun terakhir. Minimal referensi 5 (lima) buah teks book, 3 (tiga) buah
jurnal dan lain-lain sumber minimal 2 (dua) buah.
b. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halamn kosong yang ditandai dengan kata LAMPIRAN di
tengah bidang pengetikan. Halaman ini tidak diberi nomor.
Lampiran memuat :
- Instrumen penelitian,
- Hal-hal yang diperlukan antara lain surat ijin penelitian, informed consent, ethical

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 24


clearance (bila ada tindakan invansif pada manusia atau hewan uji), hasil uji
statistik, foto kegiatan penelitian, peta lokasi penelitian,
- Jadual kegiatan penelitian dan prediksi biaya dilampirkan pada proposal
KTI/SKRIPSI (khusus proposal)

D. PUBLIKASI

1. Setelah selesai penulisan KTI/SKRIPSI, mahasiswa Diploma III dianjurkan dan Diploma
IV diharuskan melakukan publikasi KTI/SKRIPSI dalam bentuk jurnal, bukan ringkasan
KTI/SKRIPSI tetapi mengikuti kaidah penulisan ilmiah.
2. Cara penulisan karya ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal ilmiah mencantumkan
nama peneliti kemudian nama pembimbing sebagai co-author.

BAB VI
UJIAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

Ujian akhir Karya Tulis Ilmiah (KTI) dilaksanakan sebagai kegiatan Ujian Akhir Program
yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kalender akademik.

A. Persyaratan Peserta

Mahasiswa yang berhak menempuh ujian KTI adalah :


1. Telah menyelesaikan seluruh mata kuliah teori dan praktek yang disajikan, serta tidak
memiliki nilai D
2. Telah menyelesaikan tugas akhir (PKL, PKMD, dll)
3. Telah melakukan konsultasi draf KTI minimal 3 kali dengan menyerahkan fotokopi kartu
konsultasi.
4. Telah menyerahkan lembar persetujuan siap mengikuti ujian KTI oleh pembimbing (Form
Pernyataan Siap Ujian KTI dapat dilihat pada lampiran 3)
5. Telah menyerahkan hasil KTI (dalam keadaan terjilid sementara) kepada panitia paling
lambat empat hari sebelum pelaksanaan seminar KTI . Keterlambatan pengumpulan KTI
akan diberi sanksi berupa penurunan nilai.
6. Telah menyelesaikan persyaratan administrasi sebagaimana tercantum pada Bab II.
7. Berpakaian sopan dan rapi pada saat ujian dengan ketentuan sebagai berikut:

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 25


a. Laki-laki : Seragam dan berjaket almameter .
b. Perempuan : Seragam dan berjaket almameter
B. Aspek yang dinilai
Aspek yang dinilai
No Bobot Nilai Hsl
1. Sistematika penulisan dengan bobot : 20%
a. Kesinambungan antar alinea .........
b. Ada tidaknya pengulangan yang tidak perlu .........
c. Susunan kalimat (Penggunaan bahasa) .........
d. Cara penulisan kepustakaan/rujukan .........
∑1 = (............./4) x 20 = .......... ......
2 Isi tulisan : 35%
a. Ketepatan latar belakang .........
b. Kesesuaian hasil dengan rumusan masalah .........
c. Kesesuaian hasil dengan tujuan penelitian .........
d. Kesesuaian metode penelitian yang digunakan .........
e. Ketajaman analisis/pembahasan .........
f. Kesesuaian kesimpulan dengan tujuan penelitian .........
g. Saran bersifat operasional sesuai dengan hasil .........
penelitian
......
∑ 2 = (........./7) x 35 = ..........
3 Penyajian KTI : 15%
a. Kesesuaian waktu penyajian .........
b. Kejelasan penyampaian intisari penelitian .........
c. Kelengkapan komponen penyajian .........
∑ 3 = (......../3) x 15 = ............. ......
4 Tanya Jawab : 25%
a. Penguasaan terhadap isi tulisannya .........
b. Kemampuan argumentasi, logis dan relevan .........
terhadap pertanyaan penguji
∑ 4 = (........./2) x 30 = ............. ......
Ketepatan waktu pengumpulan draf KTI/Skripsi (diisi oleh 5% ......... ......
5
panitia)
Jumlah Total = ......... ......

C. Alokasi Waktu Ujian KTI/SKRIPSI


1. Ujian KTI
Ujian KTI dilaksanakan selama 75 menit dengan rincian sebagai berikut :
a) Pembukaan oleh ketua penguji selama 2,5 menit
b) Penyajian kandidat 15 menit
c) Tanya jawab dengan penguji 55 menit
d) Ikhtisar oleh moderator 2,5 menit
2. Ujian Skripsi
Ujian Skripsi dilaksanakan selama 90 menit dengan rincian sebagai berikut :
a) Pembukaan oleh ketua penguji selama 2,5 menit

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 26


b) Penyajian kandidat 15 menit
c) Tanya jawab dengan penguji 70 menit
d) Ikhtisar oleh moderator 2,5 menit

D. Penguji
Ujian KTI dilakukan oleh Tim penguji dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Penguji adalah dosen tetap berpendidikan minimal S2
2. Pembimbing penulisan KTI
3. Penguji ahli (sesuai materi) dari luar institusi apabila diperlukan
4. Ketua penguji minimal lektor atau dosen tetap dengan pendidikan minimal S2.

E. Pengumuman Jadwal Ujian KTI


Pengumuman jadwal ujian KTI dan penetapan dosen penguji ditanda tangani oleh
ketua jurusan minimal 5 (lima) hari sebelum pelaksanaannya. Naskah KTI yang akan diujikan
sudah sampai pada masing-masing penguji minimal 3 hari sebelum ujian.

F. Pembatalan Ujian KTI


Ujian dapat dibatalkan atau ditunda jika setelah 30 menit dari waktu ujian yang
ditentukan kandidat belum hadir.

G. Perubahan Penguji
Perubahan pembimbing/penguji dapat dilakukan karena adanya alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan sesuai hasil rapat panitia KTI/Skripsi

H. Kriteria Kelulusan KTI


Peserta Ujian KTI/skripsi dinyatakan lulus jika IP KTI > 2,75 (minimal B), tanpa atau
dengan perbaikan yang harus diselesaikan dalam batas waktu yang telah ditentukan.

I. Penilaian Tim Penguji


Penilaian menggunakan skor berupa angka mutu, dengan rentang dan skala mutu sebagai
berikut ;
No Rentang Rentang Lambang Predikat
1 79–100 4 A Sangat Baik
2 68–78.9 3 B Baik
3 56–67.9 2 C Tidak lulus
4 41–55.9 1 D Tidak lulus

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 27


5 < 40 0 E Tidak lulus

1. Selisih nilai/skor antar penguji tidak melebihi 15 (setara dengan nilai 0,5 dari
angka mutu). Jika terjadi selisih nilai tersebut maka para penguji dapat
menyelesaikannya melalui musyawarah mufakat dan diputuskan oleh ketua penguji.
2. Nilai ujian KTI merupakan gabungan dari nilai aspek penulisan dan sidang
dengan bobot seperti tersebut pada penjelasan sebelumnya.
3. Nilai Ujian KTI dengan formula sebagai berikut :
Σ (Nilai x bobot)
Nilai Ujian KTI = Σ bobot

4. Nilai akhir KTI merupakan nilai gabungan antara pembimbing dan penguji dan
ditetapkan secara kolektif melalui ketetapan ketua penguji, dengan ketentuan :
a. 50% nilai rata-rata bimbingan (Pembimbing I & II)
b. 50% hasil ujian.

J. Pengumuman Hasil KTI


Hasil ujian KTI ditetapkan berdasarkan rapat dewan penguji setelah selesai
pelaksanaan ujian dan diumumkan langsung pada peserta ujian bersangkutan dihari yang
sama. Bagi peserta yang dinyatakan lulus dengan perbaikan, diwajibkan untuk
menyelesaikan perbaikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Perbaikan harus
dikonsultasikan dengan penguji yang memberikan saran perbaikan.
Setelah KTI diperbaiki, dijilid dan disyahkan oleh tim penguji maka mahasiswa wajib
menyerahkan sebanyak 4 (empat) eksemplar untuk masing-masing penguji dan arsip
perpustakaan, serta menyerahkan softcopy laporan penelitian, selanjutnya mahasiswa
tersebut berhak untuk dapat mengikuti yudisium dengan waktu ditentukan kemudian.

Format Penilaian Bimbingan penulisan KTI sebagai berikut :


SKOR
No ASPEK YANG DINILAI PEMBIMBING
(0-100)
Latar belakang penelitian memuat permasalahan yang jelas dan
1.
penting
2. Asumsi-asumsi permasalahan disebutkan dengan jelas
3. Hubungan antara permasalahan dengan penelitian terdahulu dijelaskan
4. Tinjauan pustaka sesuai dengan permasalahan yang diteliti
5. Kerangka konsep penelitian sesuai dengan landasan teori
6. Hipotesis disebutkan dengan jelas
7. Jenis dan rancangan penelitian diuraikan dengan jelas
8. Variabel penelitian diuraikan dengan jelas
9. Populasi dan sampel sesuai

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 28


10. Metode penentuan sampling sesuai
11. Prosedur pengumpulan data diuraikan
12. Validitas dan reabilitas pengumpulan data ditetapkan
13. Metode analisis data sesuai
14. Hasil dan pembahasan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian
15. Kesimpulan dan saran penelitian sesuai

Lampiran 1.

FORMULIR PENDAFTARAN KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI

Nama : …………………………………………………………………………………………..
NIM : …………………………………………………………………………………………..

Peminatan 1 : …………………………………………………………………………………………..
Topik : …………………………………………………………………………………………..

Peminatan 2 : …………………………………………………………………………………………..
Topik : …………………………………………………………………………………………..

Peminatan 3 : …………………………………………………………………………………………..
Topik : …………………………………………………………………………………………..

Banjarbaru, ………………………. 2013

Mengetahui
Pembimbing Akademik, Mahasiswa,

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 29


( …………………………….. ) ( ……………………….. )
NIP. …………………………..

Lampiran 2

KARTU KONSULTASI Foto 3 x 4 cm

Nama : ……………………………………………………………………
NIM : ……………………………………………………………………
Pembimbing : I. …………………………………………………………………
II. …………………………………………………………………
Judul : ……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………

No. Tanggal Saran Perbaikan Paraf

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 30


Pembimbing I / II

( …………………………… )
NIP. …………………………
Lampiran 3

PERNYATAAN SIAP UJIAN PROPOSAL KTI/SKRIPSI*

Mahasiswa yang tersebut di bawah ini :

Nama : ………………………………………………………………………………………….

NIM : ………………………………………………………………………………………….

Judul Proposal : ………………………………………………………………………………………….


………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….

Dinyatakan siap untuk mengikuti seminar proposal KTI/Ujian KTI/Skripsi*

Demikian surat pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan seperlunya.

Banjarbaru, ………………………..

Pembimbing I Pembimbing II

( ………………………………… ) ( ………………………… )
NIP. ……………………………… NIP. ……………………….

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 31


Lampiran 4
(contoh bidang pengetikan)

4 cm X1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Arrahman Arrahim atas

segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan

Karya Tulis Ilmiah/Skripsi yang berjudul

……….dapat diselesaikan.

Karya Tulis Ilmiah/Skripsi ini disusun dalam rangka


4 cm 3 cm
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

predikat Ahli Madya Gizi/Sarjana Sains Terapan Gizi

di Politeknik Kesehatan Banjarmasin Jurusan Gizi

………………………………………………………

………………………………………………………

…………………………………………

3 cm X2

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 32


Keterangan :
X1 = tempat pencantuman nomor halaman
X2 = tempat pencantuman nomor halaman bab

Lampiran 5
Penulisan Daftar Pustaka
Menurut Sistem Harvard (author-date style)

Pada daftar pustaka atau referensi menurut sistem Harvard, penulisan nama semua penulis
baik nama orang asing maupun nama orang Indonesia disebutkan nama belakang (last name),
masing-masing diikuti inisial nama depan (first name) dan nama tengah (middle name) jika ada.
Inisial tidak perlu dipisahkan dengan titik. Urutkan daftar pustaka menurut alfabet. Penulis sebuah
artikel tidak harus orang, bisa juga organisasi (misalnya: WHO, CDC). Tidak diperkenankan
menulis “Anonim” untuk penulis pada daftar pustaka maupun sitasi. Referensi tidak perlu ditulis
miring, baik untuk nama jurnal, nama buku, maupun lainnya.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :
1. Setiap kepustakaan ditulis dengan jarak 1 (satu) spasi dan jarak antara setiap
daftar pustaka adalah 2 (dua) spasi.
2. Daftar pustaka disusun menurut abjad
3. Huruf pertama dari baris pertama setiap kepustakaan ditulis tepat pada
garis batas kiri. Untuk baris berikutnya huruf pertama ditulis pad ketukan ke-5.
4. Penulisan referensi untuk daftar pustaka ada beberapa macam, yaitu :
a) Penerbit lembaga/organisasi
Urutan penulisan kepustakaan sebagai berikut : nama lembaga, tahun penerbitan, judul
data publikasi (volume, edisi), badan penerbitan, tempat penerbitan, halaman.
Contoh :
Depkes RI, 1989. Klasifikasi dan Regionalisasi Rumah Sakit, Ditjen Yankes, Jakarta :
25 –30
b) Majalah, Buletin, Journal dan penerbitan berkala lainnya
Jika terdapat tujuh orang atau kurang penulis dari sebuah penelitian, sebutkan semua
nama penulis. Namun bila terdapat lebih dari tujuh orang penulis dari sebuah penelitian,
sebutkan hanya sampai tujuh nama penulis pertama, selebihnya ditulis et al. Setelah
nama penulis sebutkan tahun penerbitan dalam kurung. Lalu sebutkan judul artikel,
cukup huruf kecil semua, kecuali huruf pertama kalimat atau setelah tanda titik dua (:)
ditulis huruf kapital. Setelah itu tuliskan nama jurnal, bisa lengkap atau singkatan baku,
dengan menggunakan huruf capital pada tiap awal kata dari nama jurnal, kemudian
volume dan nomor jurnal, diakhiri dengan nomor halaman.
Contoh:
Brown GC, Brown MM, Sharma S, Brown H, Smithen L, Leeser DB, Beauchamp G,
2004. Value-based medicine and ophthalmology: An appraisal of cost-utility analysis.
Trans Am Ophthalmol Soc., 102:177-188.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 33


Argent A, Kissoon N, Devictor D, Madden M, Singhi S, Voort EVD, Latour JM, 2009.
Response to: Twenty-three thousand unnecessary death every day: What are you doing
about it? Pediatric Critical Care Medicine, 10 (5): 610-612
Manan, C. 1994. Penatalaksanaan Penyakit Saluran Cerna. Majalah Kesehatan
Masyarakat, Tahun XXIII, Nomor 5 : 193 – 195
c) Buku dan Monogarafi
Setelah menuliskan nama penulis dan tahun, sebutkan judul buku dalam huruf kecil
semua, kecuali huruf paling awal dari judul dan inisial merupakan huruf kapital.
Kemudian ditulis edisi ke berapa, kota penerbitan buku, lalu cantumkan titik dua,
sebutkan nama penerbit dan akhirnya halaman yang disitasi dari buku tersebut (p untuk
satu halaman dan pp untuk lebih dari satu halaman).
Contoh:
Taufiqurahman A, 2003. Metodologi penelitian kedokteran dan kesehatan. Klaten: CSGF,
pp: 15-18.
Fletcher RH, Fletcher SW, 2005. Clinical epidemiology. The essentials. Edisi ke 4.
Baltimore, MD: Lippincott Williams & Wilkins.
Contoh jika editor sebagai pengarang buku:
Harijanto PN (ed), 2000. Malaria epidemiologi, pathogenesis, manifestasi klinis, dan
penanganannya. Jakarta: EGC.
Saputra K, Agustin I (eds), 2005. Akupunktur dasar. Edisi ke 1. Surabaya: Airlangga
University Press, pp: 1-19.
Sudirman N, Rusyan AT, Arifin A, 1990. Ilmu Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung : pp: 8-25
Notoatmodjo S, 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta : pp:22-25
d) Bab di buku
Contoh:
Sukamto HS, 2006. Asma bronkial. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S (eds). Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp: 247-252.
e) Naskah yang diterbitkan di proceeding
Contoh :
Sungkono H. 2002. Peningkatan gizi masyarakat melalui budidaya ternak pada lahan
kering. Proseding seminar hasil penelitian hibah bersaing. Jakarta: Ditbinlitabmas Ditjen
DiKTI/Skripsi, pp: 19-21.
f) Disertasi atau Thesis
Contoh:
Cairs RB, 1965. Infrared spectroscopic studies of solid oxygen. Barkley, California,
University of California. Dissertation. Junaedi Y (1976). Study of brain development in
man and the rat. England University of Surgery. PhD Thesis.
g) Internet
Sebutkan bulan dan tahun referensi tersebut diakses.
Contoh:
WHO, 2009. Key strategies for promotion of breastfeeding: Facts and figures. Wordl
Health Organization Western Pacific Region.
www.wpro.who.int/intrnet/resources..../global+facts+and+figures. pdf – Diakses Januari
2010.
1) Berupa karya individu

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 34


Urutan penulisan adalah sebagai berikut : Nama penulis, judul tulisan, lembaga
penerbit, data publiksi (volume, edisi dan tahun terbit). Situs/alamat website.
Tanggal Akses
Contoh :
Bruce, L.J., Ring, S.M., Ridgwell, K., (et.al). South – East Asian Ovalocyte (SAO)
Erithrocytes have a cold sensitive caton leak. Implictions for in vitro studies on
stored SAO red cells. Ibiochim Biophys Act, 1999, (nama sistus), diakses 24 Maret
2003
2). Hasil penelitian dan Artikel dari jurnal
Contoh :
Kumaidi, Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 1998 Jilid V, No. 4 (nama Situs), Diakses 20 Januari 2002
h) Referensi dengan nama penulis dan tahun yang sama
Jika terdapat dua atau lebih referensi dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka di
belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya.
Contoh:
Bajus M, Vesely V, Leclercq PA, Rijks JA, 1979a. Steam cracking of hydrocarbons:
Pyrolysis of heptane. Ind. Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18:30-37. Bajus M, Vesely V,
Leclercq PA and Rijks JA (1979b). Steam cracking of hydrocarbons: Pyrolisis of
methylcyclohexane. Ind. Eng. Chem. Prod. Res. Dev. 18:135-142

Penulisan Nama pengarang atau tulisan dalam daftar pustaka, yaitu :


a. Tidak perlu mencantumkan gelar akademis dari penulis seperti : Prof., Dr., dr., MPH., dan
sebagainya
b. Bila penulis mencantumkan nama inisialnya.
Contoh :
S.P. Siagian ditulis Siagian, S.P
Soeprapto As. ditulis Soeprapto As.
c. Bila penulis mempunyai nama dengan kata sandang, maka penulisan namanya sesuai
dengan aslinya.
Contoh :
Sri Kardjati ditulis Sri Kardjati
Nama cina modern : Tomirin Tan ditulis Tan, Tomirin
Nama Cina Ortodok : Guan Huan Ping ditulis Guan, Huan Ping

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 35


Cara penunjukan sumber pustaka di dalam teks

Nama penulis yang dicantumkan adalah nama belakang (last name). Ketentuan ini berlaku
untuk semua nama orang di seluruh dunia, tanpa kecuali nama orang Indonesia. Sebagai contoh,
tulisan Azrul Anwar tahun 2009 adalah (Anwar, 2009), bukan (Azrul, 2009) atau (Azrul Anwar,
2009).
Contoh penunjukan sumber pustaka dalam teks, dapat dituliskan sebagai berikut :
1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat.
Jarret (1959) menyebutkan bahwa marga Artocarpus di Asia mencakup sejumlah 50 jenis.
2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat.
Leukoplas yang mengandung butir-butir amilum yang besar ditemukan oleh Diers (1963) di
dalam buluh serbuk Oenothera hookeri.
3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat.
Penggunaan sterilisator autoklaf dapat memberikan pengaruh baik atau buruk terhadap
pertumbuhan, tergantung pada gula yang dipergunakan dalam medium (Supraptopo, 1979).
4. Penulis 2 orang.
Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan. Contoh: Philips dan
Andrew (1966) menemukan spermatozoa pada testis Hereford yang berumur 224 hari.
5. Penulis lebih dari 2 orang.
Kalau penulis lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis I diikuti dengan et al.
Contoh: Buluh serbuk sari Lilium lingiflorum mengandung sejumlah besar amiloplas (Rosen
et al., 1964).
6. Yang diacu lebih dari 2 sumber.
a. Kalau nama penulis masuk dalam uraian/teks, semua sumber disebutkan.
Menurut Shuka dan Misra (1979), Davis dan Heywood (1973), dan Heywood (1976),
studi mengenai kekerabatan merupakan bagian studi sistematik.
b. Jika penulis tidak masuk dalam uraian/teks, maka antara sumber-sumber itu
dicantumkan tanda titik koma.
Contoh: Pemberian vitamin C biasanya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
pencoklatan permukaan irisan jaringan yang disebabkan oleh reaksi oksidasi senyawa
polifenol menjadi quinon yang berwarna coklat (Wereing dan Philips, 1976; Bidwell,
1979; Harisuseno, 1974).
7. Pengutipan dari sumber kedua.
Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya, dan nama penulis
yang buku atau majalahnya dibaca. Dalam hal ini, yang harus disebutkan tahunnya adalah
sumber/buku/majalah yang langsung dibaca.
Contoh: Hasil yang sama ditunjukkan pula oleh Vasil dan Hildebrandt (Stevess, 1972). Atau
dapat pula ditulis sebagai berikut: Menurut Vasil dan Hildebrandt dalam Stevess (1972), hasil
yang sama telah berhasil ditunjukkan.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 36


Dalam hal ini yang ditulis dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Stevess (1972). Jadi Stevess
(yang tahun tulisannya adalah 1972) adalah penulis yang tulisannya langsung dibaca. Namun
demikian diusahakan sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya.
8. Jika terdapat dua atau lebih sumber pustaka dengan nama penulis dan tahun yang sama, maka
di belakang tahun dituliskan huruf kecil a, b dan seterusnya.
Contoh: (Bajus et al., 1979a)
(Bajus et al., 1979b)
(Freeman, 2006a, 2006b)

Lampiran 6
(Contoh sampul KTI/SKRIPSI)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PELAMBUAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2013
NAMA MAHASISWA
NIN

Oleh :
NAMA MAHASISWA (HURUF KAPITAL)
NIM…..
Judul

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
2013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III


GIZI
Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 37
2013
Lampiran 7
(contoh halaman judul)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PELAMBUAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2013

Proposal Karya Tulis Ilmiah/Skripsi*) guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh
predikat Ahli Madya/Sarjana*) …………..
(untuk proposal)

atau
KARYA TULIS ILMIAH/SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
prediket Ahli Madya/Sarjana….
(Untuk KTI/SKRIPSI/Skripsi)

Oleh :
NAMA MAHASISWA (HURUF KAPITAL)
NIM…..

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 38


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
GIZI
2013
Lampiran 8
(contoh halaman hak cipta)

@ 2013
Hak Cipta ada pada penulis

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 39


Lampiran 9
(contoh halaman pengesahan sebelum ujian Proposal KTI/SKRIPSI)

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah/Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan….” telah
disetujui untuk diajukan/dipertahankan*) di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah/Skripsi Jurusan
Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.

*) dipertahankan untuk ujian KTI & diajukan untuk seminar proposal

Banjarbaru, … Juli 2013

Pembimbing I Pembimbing II

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)


NIP…………………. NIP. ……………..

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 40


Lampiran 10
(halaman pengesahan setelah ujian Proposal KTI/SKRIPSI)

LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah/Skripsi berjudul “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan….” telah
dipertahankan di depan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah/Skripsi dalam rangka memperoleh predikat
Ahli Madya/Sarjana………………….

Banjarbaru, , … Desember 2013

Pembimbing I, Pembimbing II,

( Nama Lengkap) ( Nama Lengkap)


NIP. ……………. NIP. ………………..

Mengetahui :
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Nama Lengkap
NIP.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 41


Susunan Tim Penguji KTI/SKRIPSI
1. (nama lengkap:ketua penguji) (..ttd…)
2. (nama lengkap: Anggota) (…
ttd…)
3. (nama lengkap : Anggota) (..ttd…)

Lampiran 11
(pernyataan orisinalitas)

SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama :
NIM :
Angkatan :

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
/Skripsi saya yang berjudul :

“Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan….”

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan menerima
[

sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Banjarbaru, ..Desember 2013

(nama lengkap)

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 42


Lampiran 12
(contoh penulisan Abstrak)

KEMENKES REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
GIZI
TAHUN 2013

ABSTRAK
Karya Tulis/Skripsi

MUHAMMAD AMMAR YASYA


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER
POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PELAMBUAN KOTA BANJARMASIN
TAHUN 2013
(nama pembimbing…)
ix + 30 halaman + 9 tabel + 2 gambar + 5 lampiran

Peran serta masyarakat mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pembangunan, termasuk
pembangunan kesehatan. Salah satu wujud peran serta masyarakat adalah posyandu. Posyandu mengajak
masyarakat sadar memelihara kesehatan yang dikelola bersama oleh masyarakat dan puskesmas dibantu
oleh kader secara aktif. Kehadiran kader mutlak dibutuhkan dalam posyandu dan cakupan penimbangan
balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita.
Banyak faktor yang mempengaruhi kehadiran kader dalam kegiatan posyandu. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di
wilayah kerja puskesmas Pelambuan Kota Banjarmasin.
Jenis penelitian adalah observasional analitik menggunakan rancangan cross sectional dengan
metode kuantitatif. Penelitian dilaksanakan di posyandu wilayah kerja Puskesmas Pelambuan. Sampel
penelitian adalah sebagian kader posyandu diambil secara Sistematik Random Sampling dengan criteria
inklusi. Variabel yang diteliti keaktifan kader, umur, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status
perkawinan dan tingkat pengetahuan.. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.
Responden dengan kelompok umur ≥ 45 tahun sama banyaknya dengan kelompok umur < 45
tahun (50,0%), seluruhnya sudah kawin (100,0%). Tingkat pendidikan sebagian besar rendah
(66,0%),tingkat pengetahuan sebagian besar kurang (56,8%), dan sebagian besar tidak bekerja (84,0%).
Ada hubungan antara status pekerjaan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Puskesmas Pelambuan.

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 43


Semakin kader tidak bekerja semakin tinggi keaktifannya. Hendaknya memilih kader yang tidak
bekerja,

Kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Perkawinan ,Keaktifan, Kader, Posyandu


Kepustakaan : 26 buah (1990 – 2009)

Lampiran 13
(penulisan daftar isi)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 3
C. Tujuan penelitian...................................................................................
1. Tujuan Umum.................................................................................
2. Tujuan Khusus................................................................................
D. Ruang Lingkup......................................................................................
E. Manfaat Penelitian................................................................................
F. Sistematika Penulisan...........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
B. Pengertian-pengertian .........................................................................
C. Aspek-aspek dalam Ergonomi..............................................................
D. Kriteria Meja di Tempat Kerja..............................................................
E. Kriteria Kursi di Tempat Kerja.............................................................
F. Sikap Duduk..........................................................................................
G. Antropometri.........................................................................................
H. Dimensi Anthropometri........................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian ....................................................................................
B. Populasi dan sampel..............................................................................
C. Waktu dan tempat penelitian.................................................................
D. Variabel penelitian dan DefinisiOperasional.......................................
E. Metode pengumpulan data...................................................................

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 44


F. Pengolahan dan analisis data................................................................
BAB V HASIL PENELITIAN
BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisis Masalah...................................................................................
B. Pemecahan Masalah..............................................................................
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 14
(penulisan daftar tabel)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penderita Kusta di Kota Banjarbaru Tahun 2007- 7


September 2010
Tabel 1.2 8
Data Penyakit Kusta di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Banjarbaru

(penulisan daftar gambar)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi Kerja 7


Gambar 1.2 Alternatif Pemecahan Masalah 8

(penulisan daftar lampiran)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian


Lampiran 2 Kuesioner untuk petugas rekam medik
Lampiran 3 Pedoman wawancara

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Arti Lambang


& = dan
> = lebih dari

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 45


% = persen

Daftar Singkatan
Log = logarithma
DBD = Demam Berdarah Dengue
PSN = Pemberantasan Sarang Nyamuk

Daftar Istilah
etc = and so forth

Lampiran 15
(contoh penulisan tabel)

Kualitas hunian sendiri dapat menjadi sumber paparan bagi munculnya berbagai gangguan

kesehatan, seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.2 berikut ini


Tabel 2.2 HUBUNGAN POTENSIAL ANTARA PAPARAN LINGKUNGAN KESEHATAN

Limbah Makanan Hunian


Kondisi Kesehatan Udara yang rumah Air yang yang yang tidak
tercemar tangga tercemar tercemar sehat
ISPA √ √
Diare √ √ √ √
Penyakit infeksi √ √ √ √
lainnya
Malaria, penyakit √ √ √
berbasis vector
Cidera dan keracunan √ √ √ √
Gangguan kesehatan √
mental
Sumber : Landon (2006)

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 46


Lampiran 16
(contoh penulisan gambar/grafik)

Data menunjukkan bahwa persentase penduduklanjut usia akan mencapai 10,01 persen

dari total penduduk pada tahun 2010 dandi prediksi akan menjadi 12,28 persen pada tahun 2020,

seperti terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Tren dan Proyeksi Pertambahan Persentase Jumlah Penduduk Lansia di Indonesia
(sumber: BPS, 2011)

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 47


Lampiran 17
(Pengetikan antara Judul Bab dan Awal Teks)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan nilai sosial budaya bangsa, orangtua dalam keadaan lanjut usia
mendapatkan
tempat………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………..
1. …………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………….
a. Dst
i. ….
1. …

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 48


Lampiran 18
(Contoh pernyataan Siap ujian KTI/Skripsi)

PERNYATAAN SIAP UJIAN KTI / SKRIPSI*

Mahasiswa yang tersebut di bawah ini :

Nama : …………………………………………………………………………

NIM : …………………………………………………………………………

Judul KTI / SKRIPSI : …………………………………………………………………………


…………………………………………………………………………......................................
......................................................................................................................................................

Dinyatakan siap untuk mengikuti ujian Sidang KTI / Skripsi*

Demikian surat pernyataan ini agar dapat dipergunakan seperlunya.

Banjarbaru, ……………………….

Pembimbing I Pembimbing II

(…………………………………) (…………………………………)
NIP…………………………….. NIP……………………………

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 49


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………… I


DAFTAR ISI ……………………………………………… ii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………… iv
HALAMAN JUDUL ……………………………………………… 1

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 2


B. Latar Belakang ……………………………………………… 3
C. Tujuan ……………………………………………… 3
D. Terminologi ……………………………………………… 3
E. Batasan

BAB II PERSYARATAN KTI/SKRIPSI ……………………………………………… 4


A. Persyaratan Akademik ……………………………………………… 4
B. Persyaratan Administrasi ……………………………………………… 4
C. Persyaratan Tugas dan Wewenang
Pembimbingan KTI/Skripsi

BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN KTI


A. Pendaftaran KTI ……………………………………………… 6
B. Pengusulan Pembimbing ……………………………………………… 6
C. Masa Bimbingan ……………………………………………… 6
D. Lain-Lain ……………………………………………… 6

BAB IV SEMINAR PROPOSAL KTI/SKRIPSI


A. Persyaratan Peserta ……………………………………………… 9
B. Aspek yang Dinilai ……………………………………………… 9
C. Alokasi Waktu Seminar Proposal ……………………………………………… 10
D. Dewan Penguji Seminar Proposal
KTI/Skripsi ……………………………………………… 11
E. Pembatalan seminar Proposal
KTI/Skripsi ……………………………………………… 11
F. Kriteria Kelulusan Seminar Proposal
KTI/Skripsi ……………………………………………… 11
G. Penilaian Tim Penguji ……………………………………………… 11
H. Pengumuman Hasil Seminar Proposal
KTI/Skripsi ……………………………………………… 12

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 50


BAB V PENYUSUNAN KTI/SKRIPSI
A. Ketentuan Umum ……………………………………………… 14
B. Ketentuan Penulisan KTI/Skripsi ……………………………………………… 16
C. Penjelasan Kerangka Penulisan ……………………………………………… 19
D. Publikasi ……………………………………………… 25

BAB VI UJIAN KTI/SKRIPSI


A. Persetujuan Peserta ……………………………………………… 26
B. Aspek yang dinilai ……………………………………………… 26
C. Alokasi Waktu ujian KTI/Skripsi ……………………………………………… 27
D. Penguji ……………………………………………… 27
E. Pengumuman Jadwal Ujian KTI ……………………………………………… 28
F. Pembatalan ujian KTI ……………………………………………… 28
G. Perubahan Penguji ……………………………………………… 28
H. Kriteria Kelulusan KTI ……………………………………………… 28
I. Penilaian Tim Penguji ……………………………………………… 28
J. Pengumuman Hasil KTI ……………………………………………… 29

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 51


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Pebdaftaran Karya Tulis Ilmiah/Skripsi


Lampiran 2 Kartu Konsultasi
Lampiran 3 Pernyataan Siap Ujian Proposal KTI/Skripsi
Lampiran 4 Contoh Bidang Pengetikan
Lampiran 5 Penulisan Daftar Pustaka
Lampiran 6 Contoh Sampul KTI/Skripsi
Lampiran 7 Contoh Halaman Judul
Lampiran 8 Contoh Halaman Hak Cipta
Lampiran 9 Contoh Halaman Pengesahan Sebelum Ujian Proposal KTI/Skripsi
Lampiran 10 Contoh Halaman Pengesahan Setelah Ujian Proposal KTI/Skripsi
Lampiran 11 Pernyataan Orisinalitas
Lampiran 12 Contoh Penulisan Abstrak
Lampiran 13 Penulisan Daftar isi
Lampiran 14 Penulisan Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, dan Daftar Arti Lambang,
Singkatan dan Istilah
Lampiran 15 Contoh Penulisan Tabel
Lampiran 16 Contoh Penulisan Gambar/Grafik
Lampiran 17 Pengetikan antara Judul Bab dan Awal Teks
Lampiran 18 Contoh Pernyataan Siap Ujian KTI/Skripsi

Pedoman KTI/Skripsi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Page 52

You might also like