Dalam penentuan/pemilihan sistem penambangan yang akan digunakan ada
beberapa hal yang harus diperhatikanm, diantaranya adalah: a. Karasteristik ruang dari endapan/deposit (ukuran, bentuk, letak dan kedalaman endapan). Jika letak endapan terlalu dalam dengan jumlah yang cukup besar maka sebaiknya dilakukan penambangan bawah tanah karena apabila dilakukan penambangan dengan sistem tambang terbuka maka akan memakan ongkos yang besar dalam pengupasan overburden sebaliknya apabila letak endapan tidak dalam maka sebaiknya dilakukan penambangan dengan sistem tambang terbuka karena sistem tambang terbuka biayanya lebih kecil dari tambang bawah tanah. b. Sifat-sifat fisik dari endapan/deposit dan batuan sekitarnya. Batun sekitar sangat mendukung dalam pemilihan sistem penambangan karena cukup berperan dalam kekuatan bench atau terowongan. c. Air tanah dan kondisi hidrolosis. Jika areal yang akan ditambang mengandung air tanah yang cukup tinggi maka akan berpenganruh pada pengadaan pompa dan kondisi jalan. d. Faktor ekonomi (kadar, ongkos penambangan, produksi dll). Sistem penambangan bawah tanah mempunyai ongkos yang lebih besar dari pada sistem tambang terbuka jadi perusahaan lebih banyak yang memilih sistem tambang terbuka. e. Faktor lingkungan. Sistem penambangan bawah tanah lebih rama lingkungan sehingga lebih disarankan menggunakan sistem tambang bawah tanah tapi melihat dari ongkos yang cukup besar sehingga perusahaan lebih banyak menggunakan tambang terbuka.