You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الر حيم‬

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-
Nya, kami dapat menyusun makalah Filum Arthropoda dan Echinodermata ini. Shalawat serta
salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW, serta
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya yang senantiasa ta’at hingga akhir zaman.

Makalah ini kami susun guna sebagai tugas mata kuliah Praktikum Paleontologi.
Dalam makalah ini dipaparkan materi tentang pengertian, karakteristik, sistematika, serta
contoh spesies-spesies dari filum Arthropoda dan Echinodermata. Dengan demikian,
diharapkan kami mampu mengetahui, memahami, dan menyimpulkan materi-materi tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan atau kekeliruan,
oleh karna itu kami menerima kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
penyusunan makalah di waktu yang akan datang.

‫الحمد هلل رب العلمين‬

Yogyakarta, November 2018

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan merupakan makhluk hidup yang mampu beradaptasi di berbagai lingkungan.


Mereka dapat hidup di laut, air tawar, kutub, dan padang pasir (gurun). Berdasarkan kerangka
tulang belakangnya hewan di kelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu invertebrata
(hewan yang tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Berdasarkan
persamaan dan perbedaannya, kelompok hewan invertebrata di kelompokkan ke dalam
beberapa filum. Hewan-hewan tersebut di kelompokkan ke dalam 9 filum, yaitu: Porifera,
Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, Chordata.
Diperkirakan bahwa populasi arthropoda di dunia, yang meliputi krustasea, laba-laba,
dan serangga, berjumlah sekitar 108 individu. Hampir 1 juta spesies Arthropoda telah
dideskripsikan, dan sebagian besar adalah serangga. Pada kenyataannya, dua dari setiap tiga
organisme yang dikenal adalah hewan arthropoda, dan anggota filum tersebut ada hampir pada
semua habitat yang ada d biosfer. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, penyebaran, dan
jumlah spesies, filum Arthropoda harus dianggap sebagai yang paling berhasil di antara semua
filum.
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan
derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lambat dengan simetri radial
sebagai hewan dewasa. Bagian internal dan eksternal dari hewan itu menjalar dari tengah atau
pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari
lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan
kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system
pembuluhair (water vascular system), suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi
penjuluran yang disebut kaki tabung(tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan
pertukaran gas. Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan
individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air
laut.Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi
menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea
(bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut).
Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita
sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak kerugian yang ditimbulkannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa dan bagaimana pengertian Arthropda dan Echinodermata?
2. Apa saja dan bagaimana karakteristik umum Arthropoda dan Echinodermata?
3. Apa dan bagaimana filogeni dan sistematika Arthropoda dan Echinodermata?
4. Apa sajakah contoh-contoh spesies Arthropoda dan Echinodermata, serta bagaimana
klasifikasinya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Arthropda dan Echinodermata.
2. Untuk mengetahui karakteristik umum Arthropoda dan Echinodermata.
3. Untuk mengetahui filogeni dan sistematika Arthropoda dan Echinodermata.
4. Untuk mengetahui contoh-contoh spesies Arthropoda dan Echinodermata serta
klasifikasinya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Filum Arthoropoda

2.1.1 Pengertian Arthoropoda

Arthropoda berasal dari kata arthron yang berarti ruas, dan podos yang berarti
kaki. Jadi Arthropoda dapat diartikan hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh beruas-
ruas terdiri atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Dimana bentuk
tubuh bilateral simetris, triploblastik coelomata, terlindung oleh rangka luar dari kitin.
Arthropoda yang hidup di air bernafas dengan insang, sedangkan yang hidup di darat
bernafas dengan paru-paru buku atau permukaan kulit dan trakea. Hewan ini memiliki
jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar 900.000 spesies. Hewan yang
tergolong arthropoda hidup di darat sampai ketinggian 6.000 m, sedangkan yang hidup
di air dapat ditemukan sampai kedalaman 10.000 meter. Contoh anggota filum ini
antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki
seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil.

2.1.2 Ciri Umum

Bentuk pada umumnya memanjang, simetri bilateral, tersusun oleh tubuh yang
beruas-ruas. Ruas-ruas tubuh tersebut terbagi atas : kepala (cephalon), dada (thorax),
perut (abdomen), terkadang ada yang memiliki ekor (pygidium). Sebagian besar dari
ruas-ruas tersebut yang ada memanjang disebut dengan appendages yang berfungsi
macam-macam, untuk berjalan, menangkap, antena, berenang dan sebagainya. Bagian
tubuhnya biasanya dilindungi oleh rangka luar yang tersusun dari bahan khitinokalsium
karbonat. Ukuran tubuhnya dari 0,25 mm sampai 340 cm. pada kelompok tertentu ada
bagian-bagian tubuh yang menyatu seperti cephalothorax (kepala-dada).

2.1.3 Klasifikasi
Penentuan klasifikasi didasarkan atas: 1) sifat ruas tubuhnya, 2) Struktur dan
jumlah kaki, 3) sifat dan posisi alat pernapasan. Berdasarkan pembagian tersebut
dikelompokkan menjadi :

1. Klas Crustacea
2. Klas Arachnoidea
3. Klas Trilobita
4. Klas Chilopoda
5. Klas Diplopoda
6. Klas Symphyla
7. Klas Insecta
Dalam klas ini tidak semua klasifikasi mempunyai nilai stratigrafi dan geologi yang
penting.
1. Klas Crustacea

Merupakan kelompok kepiting, udang, dan balanus. Bentuk tubuh dari


Crustacea dicirikan dengan adanya bagian tubuh yang keras tersusun oleh chitin,
calcareous chitinous atau calcareous exoskeleton.

Gambar 1 bentuk tubuh dan bagian-bagian secara umum klas crustacea (Shorck dan
Twenhofel, 1952).

Appendagesnya termodifikasi menjadi beberapa bentuk dengan fungsi yang


berlainan. Baagian pertama disebut dengan antennules masing-masing tersusun oleh
dua whiplike (seperti cambuk). Bagian yang kedua disebut antennae, memanjang
berupa whiplike. Baik antennules maupun antennae berfungsi sebagai alat sensor.
Bagian yang ketiga tersusun oleh gigi-gigi yang kuat disebut mandibles. Bagian yang
keempat juga tersusun oleh gigi-gigi befungsi sebagai penghancur makanan disbeut
dengan maxillae. Bagian kesatu sampai keempat terdapat pada bagian kepala (cephalo).
Pada bagian thorax (dada) terdapat 8 segmen. Bagian pertama tersusun oleg tiga
segmen yang disebut dengan maxillipeds, yang berfungsi untuk menghancurkan
makanan. Kemudian lima bagian berikutnya disebut dengan walking legs, berfungsi
untuk berjalan. Salah satu dari walking legs dilengkapi dengan claws atau sapit yang
disebut dengan chela. Bagian kepala dan dada biasanya menjadi satu disebut dengan
cephalo-thorax.
Pada bagian abdomen biasanya disusun oleh 4-6 ruas. Yang tidak dilengkapi
appendages. Pada ujung dari abdomen terdapat ruas yang berfungsi sebagai ekor.
Klas crutacea dikelompokkan menjadi 5 subklas, yaitu a) subklas Branchiopoda,
b) subklas copepoda, c) subklas Ostracoda, d) subklas Cirripedia, e) subklas
Malacostraca. Dua subklas yang cukup penting didalam stratigrafi yaitu :
a) Subklas Ostracoda
Berukuran kecil, berbentuk lensa, tersusun oleh dua cangkang, pembagian ruas
tubuhnya tidak jelas. Dalam pengamatan biasanya digunakan mikroskop, karena
ukuran tubuhnya berkisar 1-20mm.
b) Subklas Cirripedia
Dikenal sebagai bernacle, hidup menambat pada usia dewasa, pada usia muda
berupa larva. Tubuh tersusun oleh cangkang atau lempeng antara 4-10 buah.
Contoh genus adalah balanus yang membentuk batugamping berumur Pliosen
Atas, seperti yang ditemukan di daerah Miri.
Pada awalnya subklas ini tidak dikelompokkan kedalam Arthoropoda, namun
setelah melihat siklus hidupnya (ontogeny) akhirnya masuk dalam filum
Arthoropoda.
2. Klas arachnoidea
Merupakan kelompok laba-laba, kutu dan kalajengking. Dapat dijumpai hidup
dilaut sampai didarat. Tubuh terdiri atas cephalonthorax dan abdomen. Alat
geraknya (walking legs) terdapat pada cephalothorax. Terdiri atas tiga ordo, yaitu :
a) Ordo Xiphosura
Arachnoidea yang hidup dilaut, berukuran besar. Dikenal juga
dengan sebutan kepiting sepatukuda (horseshoe crab). Xiphosura
diperkirakan sudah mulai muncul pada masa Paleozoikum dan surut pada
masa Mesozoikum. Saat ini tinggal hidup genus Limulus.
b) .Ordo Eurypterida
Tubuh ditutupi oleh lapisan tipis kitin. Tubu terbagi atas tiga
bagian, yaitu prosoma, mesosoma,dan metasoma.
Prosoma disusun oleh 6 ruas yang pertama yang ditutupi oleh
perisai (carapace), berfungsi seperti kepala. Pada bagian dorsal, carapace
tersusun oleh sepasang mata (ocellus) dan dua mata lateral yang
berbentuk bulan sabit. Pada bagian ventral terlihat 6 pasang appendages
yaitu : yang pertama berupa chelicerae, 2-4 digunakan untuk berjalan,
kelima untuk keseimbangan, dan keenam untuk berenang.
Pada perut (abdomen) terdiri dari 13 ruas dan tidak mempunyai
appendages. Ruas ke 7-12 adalah mesosoma, ruas ke 13-18 ditambah
ekor (telson) disebut metasoma. Bentuk tubuh meruncing ke arah telson.

2.2. Filum Echinodermata

2.2.1. Pengertian Echinodermata

Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya
kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini
memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau
rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris dan
kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan me-miliki tonjolan berupa
duri. Kelompok utama Echinodermata terdiri dari lima kelas, yaitu kelas Asteroidea
(bintang laut) contoh: Archas-ter typicus, kelas Ophiuroidea (Bintang Ular) contoh:
Amphiodiaurtica, kelas Echinoidea (Landak Laut) contoh: Diademasetosium, kelas
Crinoidea (lilia laut) contoh: Antedon-rosacea, dan kelas Holothuroidea (Tripang Laut)
contoh: Holothuriascabra.
````````````Kaki tabung : untuk bergerak dan menangkap mangsa.
Gonads :kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil hormon
kelamin.
Anus :untuk mengeluarkan sisa hasil pencernaan. Anus ini letaknya ada
di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak
berfungsi.
Stomatch : sebagai alat pencernaan
Mulut : tempat menyerap makanan
Digestive glands : kelenjar yang untuk mengatur penercernaan Echinodermata

2.2.2. Ciri Umum

Bentuk fisik Echinodermata berupa pentagonal, masing-masing sudutnya


dibentuk oleh lengan-lengan ambulakral. Echinodermata merupakan organisme dengan
sistem tubuh yang dilengkapi oleh alur-alur untuk sirkulasi air (water-vascular system).
Pada yang hidup dengan cara menambat biasanya dilengkapi dengan batang penambat
(stalk). Ada beberapa yang dilengkapi dengan duri.

2.2.3. Klasifikasi

Penentuan klasifikasi didasarkan atas sifat hidupnya menambat (pelmatozoa)


atau berenang bebas (eieutherozoa). Berdasarkan hal tersebut terbagi atas 5 subfilum

a. Homalozoa (carpoids/pelmatozoa)
b. Blastozoa (cystoids, blastoids/pelmatozoa)
c. Crinozoa (lili laut/pelmatozoa)
d. Asterozoa (bintang laut/eleutherozoa)
e. Echinozoa (landak laut/eleutherezoa)

Dari kelima subfilum ini akan lebih di bahas lebih lengkap lagi

1. Subfilum Blastozoa
Merupakan kelompok yang hidup dengan cara menambat (pelmatozoa). Semuanya
menempel dengan brachioles (lengan yang pendek). Muncul pada masa Paleozoikum.
Terdiri atas 4 klas, yaitu : Eocrinoidea, Parablastoidea, Blastoidea, dan Cyastoidea.
a) Klas Blastoidea
Memiliki bentuk tubuh pentagonal simetris dengan cara hidup
meenambat menggunakan stalk. Tubuh disusun oleh 13 lempeng, yang
terbagi atas 5 lempeng sebagai amburakal, 5 sebagai intraamburakal, dan 3
pada basal. Contoh genus : Timoroblastus, Schizoablastus dan Pentremites
pada Timoroblastus dicirikan dengan theca berbentuk bintang, ditemukan
dipulau timor, berumur Perm.
 Schizoblasus theca berbentuk agak bulat, dengan amburakal
sedikit lebih panjang dari thecanya. Pada setiap amburakal
terdapat hydrospires. Muncul pada Perm-karbon Bawah, dipulau
Timor.
2. Subfilum Echinozoa
Echinozoa disirkan dengan bentuk tubuh dari silindris sampai bulat yang simetri.
Hidup dengan cara berjalan. Terdapat enam klas, yaitu Helicoplacoidea,
Ophiocystoidea, Cyclocystoidea, Edrioasteroidea, Holothuroidea, dan Echinoidea.
a) Klas Echinoidea
Bentuk tubuhnya dicirikan dengan danya duri serta bentuknya yang
bulat. Shellnya (coronaa) tersusun oleh lempeng-lempeng kalsit. Posisi
mulut dan anus ssaling berseberangan. Pada bagian apical (atas) tersusun
oleh 10 lempeng , terdiri 5 lempeng besar (genital plates), dan 5 lempeng
kecil (ocular plates). Dari ocular plates kemudian berkembang menjadi
ambulakral, sedangkan genital plates berkembang menjadi inter-
ambulakral.pada lempeng ambulakral dapat dikenali jenis strukturnya.
Klas echinoidea terbagi menjadi dalam delapan ordo. Salah satu ordo yang
masih dijumpai sekarang adalah Cidaroida. Klasifikasi didasarkan atas :
 Jumlah kolom pada intra-ambulakaral.
 Jumlah lempeng yang pada ambulakaral.
 Pola struktur lempeng ambullakaral.
a. Mulut
b. Faring
c. Esofagus
d. Usus
e. Anus
f. Kelenjar aksial
g. Madreporit
h. Gonad
i. Cincin saraf
j. Ampula
k. Duri

b) Klas Holothuroidea
Holothuroidea memiliki tubuh yang lunak dan panjang, simetris
bilateral secara sekunder karena sumbu oral-aboral memanjang dan
terletak sejajar dengan substrat. Mulut dikelilingi 10-30 buah tentrakel
retraktil, semacam kaki tabung. Letak mulut di anterior dan anus terletak
di posterior. Pada bagian ventral terdapat 3 daerah kaki tabung yang
mengandung alat penempel, berfungsi sebagai alat gerak. Holothuroidea
memiliki kulit duri yang halus dan tubuhnya menyerupai mentimun.
Gerakan holothuroidea fleksibel, lembut dan tidak mempunyai lengan.
Echinodermata kelas ini memiliki tentakel. Contoh dari holothuroidea,
antara lain Thyone briares dan Holothuria sp Struktur anatomi
holothuroidea, antara lain:
a. Mulut
b. Esofagus
c. Usus
d. Kloaka
e. Anus
f. Mesentrium
g. Pohon pernapasan
h. Tentakel
i. Madreporit
j. Gonad
k. Gonofor

c) Klas asteroida,
Pada asteroida, bentuk hewan menyerupai bintang, sehingga sering
diebut sebagai bintang laut. Tubuh terbagi menjadi lima tangan (pentamer).
Asteroidea memiliki celah ambulakral dan pada bagian ujung tangannya
terdapat bintik mata dan tentakel. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain
digunakan untuk bergerak, juga berfungsi sebagai alat pengisap sehingga
dapat melekat. Sistem ambulakral asteroidea terdiri dari medreporit, yaitu
lempengan berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh.
Saluran cincin terdapat dirongga tubuh cakram pusat. Saluran radial
merupakan cabang saluran cincin ke setiap lengan. Kaki ambulakral
merupakan juluran saluran radial yang keluar. Anggota Asteroidea memiliki
kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat
beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti. Tangan
bagian bawah disebut oral sedangkan bagian atas disebut obural. Dari mulut
sampai ujung tangan terdapat lekukan memanjang. Pada tiap lekukan
terdapat duri-duri yang dapat digerakkan untuk melindungi kaki tabung.
Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang
disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan
serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan
mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus
disebut aboral. Sistem pencernaan asteroidea adalah dengan mensekresikan
getah pencernaan. Asteroidea mencerna tubuh lunak moluska di dalam
cangkangnya sendiri.Diameter tubuh asteroidea adalah antara 10-20 cm.
Contoh dari asteroida, antara lain Asterias forbest, Penta ceros sp., dan
Linkhia sp.
Struktur anatomi Asteroidea terdiri dari :
a. Mulut (permukaan oral/ventral)
b. Lambung
c. Kelenjar pencernaan
d. Anus (permukaan basal/dorsal)
e. Central disk
f. Saluran ambulakral
g. Gonad
h. Cincin saraf
i. Insang
j. Duri & pediselaria
k. Derma branchial
l. Madreporit

d) Klas Crinoidea

Crinoidea disebut juga lily laut karena bentuknya seperti bunga lily,
bentuk tangannya seperti bulu unggas bagian oral menghadap ke atas.
Crinoidea biasanya menempel ke substratum melalui batang. Crinoidea
adalah suatu kelas purba yang tidak banyak berubah selama proses
evolusinya, lily laut yang memfosil dengan umur sekitar 500 juta tahun
hamoir tidak dapat dibedakan dari anggota modern kelas tersebut
(Campbell,2003 ).
Ciri lain dari kelas Crinoidea adalah mulut dan anus hewan ini terdapat di
permukaan oral dan tidak mempunyai madreporit. Hewan ini sering
ditemukan menempel dengan menggunakan cirri (akar) pada bebatuan di
dasar laut. Ia juga bisa berenang bebas, sehingga jika lingkungan tidak
menguntungkan akan pindah dan menempel pada tempat lain. Jenis lainnya
adalah Antedon tenella, dengan tubuhnya kecil-kecil, bentuk piala disebut
calyx (kaliks) tanpa tangkai. Calyx berbentuk seperti mangkok dengan
tangan bercabang, ambulakral terbuka, kaki tabung, tidak mengandung alat
penghisap, dantidak mempunyai madreporite, duri-duri maupun pedicellaria.
Crinoidea terdiri dari 630 spesies hidup dan 5000 spesies fosil. Contoh dari
Crinoidea, antara lain Metacrinus spdanAntedon tenella.
2.2.4. Sistem Reproduksi Echinodermata
Sistem reproduksi dari filum echinodermata ini berada sesuai dengan jenisnya.
Seperti pada kelas asteroidean melakukan reproduksi dengan cara asexsual
(pembelahan) yang disebut fissiparity artinya membelah dengan jalan fission diawali
dengan penyekatan pisin pusat menjadi 2 bagian kemudian memisah dan masing-
masing potongan melengkapi bagian tubuhnya. Ada juga secara sexual dioecius
mempunyai 5 pasang gonad pada tiap tangannya. Telur dan sperma dilepas ke air,
pembuahan di luar, 2 hari kemudian menjadi blastula yang berenang bebas dan masih
simetri bilateral, gastrula dan larva bipinnaria, enam atau tujuh minggu kemudian larva
turun ke substrat dan mengalami metamorfora menjadi bentuk simetri radial seperti
yang dewasa. Untuk kelas ophiurridem juga dioecius, pembuahan di luar, larvanya
disebut ophiopluteus yang berenang bebas untuk kelas echinoidea sama dengan
ophiurridea, hanya nama larva yang dihasilkan disebut echinopluteus. Untuk kelas
holothuridea dioecius tetapi ada yang hermaprodit porotandri, gonad hanya sebuah
berbentuk seperti sekat pembuluh yang bercabang dan menyatu menjadi gonaduct yang
berhubungan dengan gonopore di pangkal tentakel. Larvanya disebut auricularia untuk
kelas crinoidea dioecius. Gonad terletak pada pangkal beberapa pinnule atau pangkal
tangan, pembuahan di luar. Larvanya disebut vitelaria yang tidak makan, berenang
bebas untuk beberapa hari selanjutnya turun dan melekat dan menjalani proses
metamorfosa menjadi bentuk larva bertangkai yang kecil disebut larva pentacrinoid.

Contoh Reproduksi Bintang Laut


DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mudianto. 2001. Keanekearagaman ekosistem. Bandung: Cahaya Ilmu.


Rusyana, Adun. 2011. Zoology Invertebrata. Bandung: Alfabeta.

Sudarmono. 2002. Pengenalan Serangga, Hama, Penyakit, dan Gulma Padi. Yogyakarta:
Kanisius.

Modul praktikum paleontologi 2018

You might also like