Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORI
A. Dewasa
Istilah Dewasa (adult) berasal dari bahasa latin yaitu adultus yang berarti
telah tumbuh menjadi kekuatan yang sempurna dan ukuran atau telah
dewasa adalah orang yang telah berusia 18 tahun atau lebih terbagi dalam
dua masa yaitu dewasa muda atau young adult yang berumur antara 18 –
pertengahan antara usia 40 hingga 60 tahun (Polan dan Taylor, 2007 dalam
Hurloc, 2011). Selain itu menurut Hurloc 2011, masa dewasa kemudian
dibagi dalam tiga periode, yaitu masa dewasa awal yang berumur dari 18 –
14
15
lingkungan adalah resiko social ekonomi. Potter dan Perry Stockert dan
hidup yang salah. Orang usia dewasa tidak percaya bahwa gaya hidup
masa remaja awal sangat menentukan kesehatan pada masa usia tua.
melalaikan latihan fisik, olah raga tidak teratur dan kadang tidur larut
Menurut Anderson dalam Mubin & Cahyadi (2006), seseorang yang sudah
yang efisien
f. Bertanggung jawab
yang baru
Ada tiga tahapan perkembangan psikososial pada usia dewasa antara lain:
17
usia dewasa muda, hal terpenting pada tahap ini adalah adanya suatu
hubungan (Erikson 1994 dalam Wade & Tavris, 2008). Masa dewasa
dengan orang lain secara baik sehingga akan tumbuh sifat merasa
periode ini ialah rasa cuek, dimana seseorang sudah merasa terlalu
cinta, persahabatan, dan masyarakat, selain itu dapat juga muncul rasa
18
benci dan dendam sebagai bentuk dari kesendirian dan kesepian yang
dirasakan.
tetangga, sahabat, dan lain-lain. Ritualisasi yang terjadi pada tahap ini
ke masa depan (Erikson 1902-1994 dalam Wade & Tavris, 2008). Pada
tahap ini salah satu tugas untuk dicapai ialah dapat mengabdikan diri
akan menjadi penerus hidup mereka, kerap dengan memiliki anak atau
2012).
tantangan akhir dari masa lanjut usia (Erikson 1994 dalam Wade &
Tavris, 2008). Hal terpenting pada masa ini ialah adanya refleksi atas
a. Perubahan Fisik
pada usia 23-27 tahun. Kesehatan fisik berada dalam keadaan baik
serta kekuatan tenaga dan motorik mencapai masa puncak (Mubin &
Cahyadi, 2006). Menurut potter & Perry (2009), orang dewasa awal
b. Perubahan Kognitif
maka pilihan pendidikan dan pekerjaan akan menjadi mudah dan lebih
harus bersifat fleksibel. Hal ini disebabkan karena masa dewasa awal
rumah, tempat kerja. Dan tempat tinggal pribadi. Orang muda meresa
lebih aman dengan perannya serta lebih fleksibel dan terbuka terhadap
c. Perubahan Psikososial
antara usia 23-28 tahun, individu mulai memperbaiki persepsi diri dan
perubahan dalam diri sosial, dan tempat kerjanya. Biasanya stres akibat
ujian yang berulang bisa menyebabkan krisis paruh baya atau midlife
d. Kesehatan Psikososial
Stres pekerjaan dapat terjadi tiap hari atau dari waktu ke waktu.
Stres pekerjaan dapat terjadi saat datangnya seorang bos baru, batas
lebih besar. Stres individu juga dapat terjadi saat individu merasa tidak
berubah akibat penyakit, maka krisis situasional dapat terjadi (Potter &
Perry, 2009).
a. Perubahan Fisik
menengah berdampak pada konsep diri dan bentuk tubuh (Potter &
24
Perry, 2009). Badan yang kurang sehat dan cacat yang tidak dapat
penyesuaian diri pribadi dan sosial pada masa dewasa dini seperti
b. Perubahan Kognitif
terjadi, kecuali jika ada penyakit atau trauma (Potter & Perry, 2009).
c. Perubahan Psikososial
1) Transisi Karier
lainnya.
2) Seksualitas
3) Psikososial Keluarga
a) Masa lajang
teman sekerja.
c) Transisi Keluarga
d. Kesehatan PsikososialAnsietas
keluarga.
penuh dengan air mata. Gejala lainnya adalah gangguan pola tidur
berat badan, sakit kepala, atau selalu merasa lelah walaupun telah
29
B. Hipertensi
1. Definisi
Hipertensi terjadi ketika tekanan darah sistolik berada pada atau di atas
Hg. Tekanan darah orang dewasa normal kurang dari 120 mm Hg sistolik
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistol lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastol lebih dari 90 mmHg pada waktu yang terus
atau tiga kali yang dilakukan oleh petgas kesehatan (Health, 2004 dalam
3. Penyebab
Peningkatan salah satu dari ketiga variabel yang tidak dikompensasi dapat
terjadi pada peningkatan rangsangan saraf atau hormon pada arteriol, atau
peningkatan TPR, jantung harus memompa secara lebih kuat dan dengan
31
sehingga ventrikel harus mampu memompa darah secara lebih keras lagi
(Hayens, 2013).
4. Patofisiologi Hipertensi
kebutuhan sel akan oksigen dan nutrisi. Saat memompa, jantung memaksa
CO, yang merupakan jumlah darah yang dipompa jantung setiap menit.
organ dan jaringan. PVR juga mempengaruhi tekanan darah; itu adalah
pertentangan bahwa darah bertemu saat mengalir melalui arteri. Apa pun
darah meningkat sebagai hasil dari suatu mekanisme. Jika PVR menurun,
faktor ini yang tidak baik dimengerti. Stimulasi sistem saraf simpatik, yang
berat, atau sesak napas, meskipun biasanya tidak mungkin bagi pasien
tekanan darah. Sebagian besar tanda dan gejala hipertensi berasal dari
dampak yang beraikbat merusak jangka panjang pada darah besar dan kecil
pembuluh jantung, ginjal, otak, dan mata. Efek ini dikenal sebagai
a. Umur
hipertensi, sedangkan pada orang hispanik terdapat 23% pria dan 22%
kali lebih tinggi dari pada kelompok kulit putih dan lebih dari empat
2015).
sekitar 45 orang akan turun ke anak-anaknya dan bila salah satu orang
dari orang tua kita menderita hipertensi maka sepanjang hidup kita
a. Obesitas
2016).
c. Merokok
2001).
dalam asap rokok, nikotin diserap dalam pembuluh darah amat kecil
d. Asupan garam.
e. Konsumsi Alkohol
(Sheps, 2005).
7. Penatalaksanaan Hipertensi
diantaranya yaitu :
meliputi
pernafasan
C. Perilaku
1. Definisi
yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua
(Notoatmodjo, 2012).
42
reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena itu
Skiner ini disebut teori “S-O-R” atau stimulus organisme respons. Skinner
dua respon:
respon.
Menurut Notoatmodjo (2012) dilihat dari bentuk respon stimulus ini maka
pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati
2. Domain perilaku
(Notoatmodjo, 2012).
a. Pengetahuan
Merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukun
(Notoatmodjo, 2012).
b. Tingkat pengetahuan
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2) Memahami (Comprehention)
3) Aplikasi (Application)
4) Analisis (Analysis)
dan sebagainya.
46
5) Sintesis (Syntesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak
1) Awareness (kesadaran)
terlebih dahulu
2) Interest (tertarik)
3) Evaluation
4) Trial
5) Adaption
(2012) adalah:
1) Faktor internal
a) Umur
b) Pendidikan
c) Pekerjaan
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
b) Sosial budaya
3. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak
dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat menafsirkan terlebih dahulu dari
(Notoatmodjo, 2012)
50
terhadap obyek.
terhadap obyek.
(Notoatmodjo, 2012).
b. Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
sendiri.
c. Ciri-ciri sikap
tertentu terhadap suatu obyek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,
4) Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
2012).
53
d. Sifat sikap
Sikap dapat pula bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif
1) Pengalaman pribadi
3) Pengaruh kebudayaan
asuhannya.
4) Media massa
5) Faktor emosional
f. Pengukur sikap
2012).
untuk masing-masing item dalam skala yang skala yang terdiri dari 5
poin (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju).
a. Definisi
b. Tingkatan Praktik
1) Persepsi (persection)
3) Mekanisme (mecanisme)
4) Adopsi (Adoption)
2012).
penyakit.
utama, yaitu:
sebagainya.
dokter atau bidan praktek swasta, dsb. Termasuk juga dukungan sosial,
baik dari pusat maupun dari pemerintah daerah yang terkait dengan
kesehatan.
D. Posbindu
1. Definisi
deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini faktor risiko PTM secara
2. Perencanaan Posbindu
bukan terhadap tempat. Hal ini yang membedakan Posbindu PTM dengan
PERSADIA, YKI, Yastroki, YJI dan Klub Jantung Sehat dan lain-lain dan
3. Manfaat Posbindu
tidak mampu
2007).
4. Tujuan Posbindu
masyarakat.
kepada masyarakat.
63
kerjanya.
5. Strategi Pembinaan
perencanaan puskesmas.
organisasi lainnya.
6. Sasaran Posbindu
usia lanjut (60 tahun ke atas) kelompok usia lanjut dengan resiko tinggi
7. Langkah – langkah
a. Perencanaan
masyarakat.
kesehatan masyarakat.
kesehatan masyarakat.
masyarakat.
2014).
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Promotif
hidup para usia lanjut agar merasa tetap dihargai dan tetap berguna
usia lanjut.
2) Kegiatan preventif
puskesmas.
8. Mekanisme Posbindu
terlatih, tokoh dari PKK dan tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga
sebagai berikut :
status mental.
berpakaian, berjalan,.
mental emosi.
E. Kader
1. Definisi Kader
c. Kader secara umum kader yaitu tenaga yang berasal dari masyarakat ,
2. Fungsi Kader
dilaksanakan.
d. Memberi pelayanan:
1) Membagi obat
3. Tugas Kader
Kegiatan di posyandu:
a. Melaksanakan pendaftaran
c. Memberikan penyuluhan
c. Melakukan pendaftaran
d. Melakukan penimbangan
Posbindu dilaksanakan.
dana.
h. Melakukan pencatatan.
Brownstein et al. (2007 dalam IOM, 2010) meninjau uji coba terkontrol secara
acak (RCT) dan penelitian lain untuk menguji efektivitas kader dalam
kepatuhan yang lebih besar di antara pasien yang menerima intervensi kader
secara teratur.
Penelitian yang lain yaitu sebuah studi time-series dan studi sebelum dan
periode waktu yang berbeda (6 hingga 24 bulan). Peran dan tugas Kader
dan sistem layanan sosial dan akhirnya, mendengarkan keluhan pasien dan
tinggi secara etnis. Meskipun orang awam terlatih tidak dapat melakukan
kesehatan, dengan pelatihan dan pengawasan yang tepat mereka dapat berhasil
1. Konsep Mayor
b. Personal Factors
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah variabel seperti umur, jenis
kekuatan, keseimbangan.
Yang termasuk kedalam faktor ini adalah harga diri, motivasi diri,
Yang termasuk ke dalam faktor ini adalah ras, etnik, pendidikan, dan
status sosioekonomi.
h. Perceived Self-Efficacy
kesehatan.
i. Activity-Related Affect
j. Interpersonal Influences
pelayanan kesehatan.
k. Situational Influences
kesehatan.
75
perilaku kesehatan.
individu relatif kontrol tinggi, seperti memilih ice cream atau apel
o. Health-Promoting Behavior
HPM mengikuti tiga variabel baru setelah dilakuan revisi dimana variabel
Gambar 2.2 ).
Hasil Perilaku
Sifat2 & Pengalaman Perilaku Spesifik
Individu Pengetahuan dan Sikap
Keuntungan2 dari
tindakan yang
dirasakan
Kebutuhan
Penghambat2 untuk bersaing segera
Hubungan
bertindak yang (control rendah) &
dengan perilaku
dirasakan Pilihan2 (Kontrol
sebelumnya
tinggi
Kemajuan diri yang
dirasakan
Pengaruh situasional;
pilihan, sifat
kebutuhan; estetika
hidupnya.
78