You are on page 1of 12

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Dalam Penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah Quasi

Eksperiment. Quasi Eksperiment adalah penelitian dengan menguji coba tindakan

kepada sekelompok subjek dengan atau tanpa kelompok pembanding dengan

menggunakan One Group Pretest – Posttes Design (Kelana, 2011). Pada

penelitian ini intervensi yang diberikan berupa pelatihan kader posbindu pada

kader untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sebelum dan setelah

dilakukan pelatihan dalam dalam melakukan kemampuan mendeteksi secara dini

Hipertensi.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua unit atau keseluruhan subjek yang dilakukan

pengamatan yang akan dilakukan (Sabri, 2016). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh masyarakat yang berusia dewasa yang menderita hipertensi

yang berada di Desa Bialo wilayah kerja Puskesmas Ponre Kec.Gantarang

Kab.Bulukumba dimana proporsi penderita hipertensi tahun 2017 sebesar

26,95 %.

83
84

2. Sampel

Sampel merupakan unit terkecil dari populasi dimana peneliti langsung

melakukan pengamatan/pengukuran atau pengumpulan data pada suatu unit

(Kelana, 2011). Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yaitu

menggunakan purposive sampling dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Dahlan, 2013) :

Z2 (p.q)
n:
d2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

Z : derajat kepercayaan (0,05 nilai Z : 1,96)

P : Proporsi responden yang menderita Hipertensi

q : (1 – P)

d : Presisi absolut (0,1)

1,962 x 0,269 x 0,731


n:
0,12
n : 75,54atau 76 sampel

jadi total sampel dalam penelitian ini adalah 76 sampel, untuk menghindari

yang drop out kemudian hasil tersebut dimasukkan dihitung dengan

menggunakan rumus N : n/(1-f)

N : Besar sampel koreksi

n : besar sampel awal


85

f : perkiraan proprosi drop out sebesar 10 %

sehingga

N = n/(1-f)

N = 76 / (1- 10%)

N = 76/0,9

N = 84

Jadi sampel yang akan digunakan sebesar 84 sampel

3. Kriteria Inklusi dan eksklusi

a. Kriteria Inklusi

1) Masyarakat yang berusia Dewasa yaitu umur 20 – 60 Tahun yang

menderita Hipertensi

2) Mampu membaca dan menulis

3) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi

1) Tidak mampu membaca dan menulis

2) Pasien yang berusia lebih dari 60 Tahun

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Bialo Kec.Gantarang yang

merupakan Wilayah Kerja Puskesmas Ponre Kab.Bulukumba, karena di Desa


86

Tersebut merupakan satu – satunya Desa yang telah terbentuk kader posbindu

akan tetapi belum dilakukan pelatihan, sehingga pelaksanaan posbindu tidak

berjalan sesuai yang diharapkan, disamping itu prevalensi penyakit tersebut

didaerah itu terus meningkat.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan

Maret s/d Mei tahun 2019.

E. Etika Penelitian

Penelitian Kesehatan yang mengikutsertakan subyek manusia harus

memperhatikan aspek etik dalam kaitan menaruh hormat atas martabat manusia.

Secara hukum hal ini telah tersurat dalam PP 39/1995 tentang penelitian dan

pengembangan kesehatan. Menurut PP tersebut, pelaksanaan penelitian dan

pengembangan kesehatan wajib dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan

keselamatan jiwa manusia, keluarga dan masyarakat yang bersangkutan

(www.KNEPK.go.id).

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menekankan masalah etika yang

meliputi :

1. Informed Consent

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti.


87

2. Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan, maka peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden, tetapi lembaran tersebut diberi kode/nomor.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti. Hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

F. Alat Pengumpul Data

Instrumen dalam penelitian ini dalam melakukan pengumpulan data, peneliti

menggunakan Kuesioner untuk variabel perilaku yang terdiri dari 3 bagian yaitu

pengetahuan dengan 14 pertanyaan menggunakan skala gutmen, untuk sikap

menggunakan skala likert dengan 12 pertanyaan, dan psikomotor dengan

menggunakan format observasi dengan 12 indikator sedangkan variabel , umur,

jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi juga menggunakan kuisioner dalam

bentuk ceklist. Alasan memilih instrumen tersebut bahwa kuisioner merupakan

metode yang tepat untuk mengetahui tingkat perilaku usai dewasa dalam

melakukan deteksi dini hipertensi,

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya, memberikan hasil ukur yang sesuai

dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total.

Kriteria yang digunakan untuk validitas dengan membandingkan nilai r hitung


88

dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka butir

pertanyaan tersebut dikatakan valid. Kuesioner sebelum digunakan terlebih

dahulu dilakukan uji coba terhadap 30 responden selain responden yang akan

dijadikan subyek penelitian. Uji coba ini dilakukan terhadap 30 responden di

wilayah kerja Puskesmas Bontonyeleng Kec. Gantarang Kab. Bulukumba yang

mempunyai karakteristik yang sama yaitu berusia dewasa dengan rentang usia 20

- 60 tahun, menderita penyakit hipertensi dan belum pernah dilakukan pelatihan

kader di daerah tersebut .

Pertanyaan menggunakan kuesioner dan responden diminta untuk mengisi

kuesioner dengan pertanyaan yang sudah tersedia, Kemudian mengkorelasikan

pada masing-masing skor yang diperoleh pada masing-masing item pertanyaan

dengan skor total menggunakan teknik korelasi product moment. Karena jumlah

responden sebanyak 30 orang maka penentuan nilai r tabelnya adalah jumlah

sampel dikurang 2 dengan taraf signifikan 5% sehingga didapatkan r tabel yaitu

0,361. Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program komputerisasi

apabila ada soal yang tida valid maka akan dikeluarkan dan diganti dengan soal

yang lain. Soal yang valid dilanjutkan pada pengujian reliabilitas.

Pengukuran Reliabilitas Kuesioner adalah kesamaan hasil pengukuran atau

pengamatan bila fakta atau kenyataan tadi diukur berkali-kali dengan waktu yang

berlainan. Uji reabilitas dilakukan untuk mengukur seberapa jauh responden

memberikan jawaban yang konsisten terhadap kuesioner yang diberikan. Asumsi


89

dasar metode ini adalah suatu alat tes memiliki reabilitas yang tinggi jika

digunakan pada waktu yang berbeda dan mendapatkan hasil yang sama dengan

menggunakan rumus Alpha Cronbach. Kemudian dianalisis, caranya adalah

dengan membandingkan nilai r hasil dengan nilai r table, dengan ketentuan bila r

hasil > r table, maka pertanyaannya tersebut realibel. Dari hasil uji reliabilitas di

dapat bahwa nilai r hasil > konstanta (0,6), maka semua pertanyaan sudah

reliable.

G. Prosedur Pengumpulan Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui

kuesioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada tujuan

penelitian, yaitu pertanyaan tentang perilaku yang berisi tentang pengetahuan,

sikap, tindakan atau psikomotor responden serta karakteristik responden

berupa usia, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi, serta kepercayaan dan

tradisi, untuk berperilaku yang baik terhadap terjadinya hipertensi dan mampu

mencegah terjadinya hipertensi. Tahapan pengumpulan data primer adalah

sebagai berikut:

a. Setelah mendapat izin dari Program Studi Magister Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta kemudian mengunjungi Dinas


90

Kesehatan untuk memohon izin, agar peneliti diperbolehkan untuk

melakukan penelitian di wilayah kerja Puskesmas Ponre Kec.Gantarang

Kab.Bulukumba, setelah surat izin terbit kemudian bekerjasama dengan

Puskesmas Ponre menujukkan Desa Bialo yang akan dilakukan penelitian

kemudian melakukan persuratan kepada Bapak Kepala Desa untuk

meminta dilakukannya pelatihan kader sekaligus penelitian.

b. Bekerjasama dengan kepala Desa Bialo untuk melakukan persuratan

kepada kader Posbindu dan menyepakati tempat yang akan dilakukan

pelatihan. Pelatihan kader posbindu akan direncanakan selama satu hari

oleh peneliti dan dibantu oleh pihak Puskesmas Ponre terutama tenaga

kesehatan yang memiliki program terkait pelatihan kader tersebut yaitu

bagian program Penyakit Tidak Menular.

c. Hasil dari pelatihan ini kemudian akan dilakukan aplikasi kegiatan

posbindu di satu tempat sekaligus melakukan penelitian kepada

masyarakat yang berusia dewasa dengan cara membagikan kusisoner

sebelum intervensi di berikan kemudian membagikan ulang kusioner

setelah intervensi diberikan. Pada penelitian ini kami akan meminta

bantuan kepada kader dalam melakukan evaluasi terhadap usia dewasa

terutama terkait dengan tindakan atau psikomotor selama 1 bulan untuk

melihat efektifitasnya.
91

2. Data Sekunder

Untuk mendukung data yang diperoleh langsung dari lapangan maka

penulis mengumpulkan data-data yang telah diambil berdasarkan

pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti di Instansi Puskesmas

Ponre terkait dengan jumlah kader yang telah dibentuk dan kegiatan Posbindu

yang sudah dilakukan serta data tentang jumlah penderita hipertensi pada usia

dewasa.

H. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi, melalui tahapan berikut :

1. Memeriksa data (editing)

Memeriksa data yang telah terkumpul, melakukan koreksi, dan

melengkapi data yang belum terisi. Pada tahap ini juga dilakukan penentuan

skor untuk variabel yang membutuhkan skoring, dalam hal ini variabel

perilaku, dan karaktersitik responden dan kemampuan melakukan deteksi dini

sebelum dan setelah dilakukan intervensi.

2.Menyusun data (entry)

Memasukkan data sesuai dengan kodenya masing-masing pada tempat

yang telah disediakan (nama masing-masing variabel).

3. Memberi kode (coding)

Semua variabel diberi kode. Pemberian kode dapat dilakukan sebelum

atau sesudah pengumpulan data dilaksanakan.


92

4. Cleaning

Melakukan pembersihan atau pembuangan data penelitian yang tidak

diperlukan.

I.Rencana Analisis Data

1. Analisis univariat

Analisis data yang dilakukan adalah analisis distribusi frekuensi dengan

menggunaan komputerisasi terhadap karakteristik responden yang dilakukan

penelitian serta melihat rata – rata atau mean variabel yang dijadikan tujuan

penelitian.

2. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan uji bivariat terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk

mengetahui apakah data tersebut telah berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov – Smirnov. Uji

Kolmogorov – Smirnov digunakan apabila jumlah sampel lebih dari 50

sehingga pada penelitian ini uji tersebut yang digunakan. Data dikatakan

normal apabila hasil analisisnya didaptkan nilai P > dari 0,05, begitupula

sebaliknya jika nilai P < dari 0,05 maka data tersebut tidak normal.

3. Analisis Bivariat

Analisis variabel dependen dan independen dengan menggunakan sistem

komputerisasi dengan melihat nilai Mean sebelum dilakukan pelatihan dan


93

setelah dilakukan pelatihan serta dilakukan uji Hipotesis untuk melihat

perbedaannya dengan menggunakan uji Paired T Test dengan derajat

kepercayaan 95% (α = 0,05). Bila nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa ada

perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan pelatihan kader

posbindu (Hastono, 2011). Sedangkan untuk variabel karaktersitik responden

atau variabel confounding dilakukan uji analisis Chi Square, bila nilai p <

0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel, umur, jenis kelamin,

pendidikan, status ekonomi terhadap perilaku deteksi dini hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Ponre Kec.Gantarang Kab.Bulukumba. Tabel

analysis uji hipotesis dapat di lihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Variabel independen Variabel Dependen Uji Statistik


Perilaku deteksi dini Pelatihan Kader Uji Paired T
Hipertensi Sebelum dan Test/Wilcokson
Setelah Intervensi
Umur Perilaku Deteksi Chy Square/Fiser Test
Dini Hipertensi
Jenis Kelamin Perilaku Deteksi Chy Square/Fiser Test
Dini Hipertensi
Pendidikan Perilaku Deteksi Chy Square/Fiser Test
Dini Hipertensi
Status Ekonomi Perilaku Deteksi Chy Square/Fiser Test
Dini Hipertensi
Tabel 4.1Analisis bivariat

4. Analisis Multivariat
94

Pada penelitian ini jenis Analisis multivariat yang digunakan adalah jenis

analisis multivariat prediktif dengan menggunakan uji regresi logistik ganda,

analisis multivariat regresi logistik ganda bertujuan untuk mengetahui variabel

independen yang memiliki hubungan yang paling dominan terhadap variabel

dependen (Hastono, 2016). dalam penelitian ini yang dimaksud adalah

karakteristik responden berupa usia, jenis kelamin, pendidikan, status ekonomi,

terhadap perilaku deteksi dini pada usia Dewasa di Wilyaha Kerja Puskesmas

Ponre Kec.Gantarang Kab.Bulukumba Tahun 2019.

Langkah – langkah dalam melakukan uji multivariat regresi Logistik Ganda

sebagai berikut :

a. Tahap pertama yang dilakukan adalah dengan menggunakan seleksi

bivariat terhadap variabel independen kepada variabel dependen. Jika nilai

P Value lebih kecil dari 0,25 maka variabel tersebut diikutkan dalam

analisis selanjutnya. Apabila ada yang lebih besar dari 0,25 akan tetapi

secara substansi sangat penting, maka tetap di ikut sertakan dalam analisis.

b. Tahap kedua adalah dengan melakukan pemodelan terhadap variabel

independen yang memenuhi syarat, akan tetapi variabel tersebut ketika di

analisis di kelaurkan secara bertahap jika ada nilai p value lebih dari 0,05,

dimulai dengan nilai yang tertinggi sampai ke yang terendah. Perubahan

variabel tersebut dengan memperhatikan nilai OR yang telah didapatkan.

You might also like