Professional Documents
Culture Documents
NIP.19870409201001 2 015
Disampaikan Oleh FORMAYOZA,SKM,MKM
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT
BAPELKES, 26 S/D 27 MARET 2015
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Kesehatan dan keselamatan kerja di puskemas adalah Upaya
terpadu seluruh karyawan Puskesmas, untuk menciptakan
lingkungan kerja, proses kerja, tempat kerja Puskesmas yang
sehat, aman dan nyaman termasuk pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit dan masyarakat lingkungan
Puskesmas
2.2 Landasan Hukum
UU No.36/2009 ttg Kesehatan
UU No.1 /1970 ttg Keslamatan Kerja
UU No.13/2003 ttg Ketenagakerjaan
PP 32/1996 ttg Tenaga Kesehatan
Keppres No.22/1993 ttg PAK/PAHK
Kepmenkes No.128/2004 ttg Kebijakan Dasar Puskesmas
Kepmenkes No. 1758/2003 ttg Standar Yankesja dasar.
2.3 Manajemen K3 di Puskesmas
Manajemen K3 merupakan bagian manajemen
Puskesmas secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,
prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan
pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang sehat,
aman, efisien dan produktif.
2.4 5 (Lima) Prinsip Penerapan SMK3
1. Komitmen dan Kebijakan
2. Perencanaan SMK3
3. Penerapan SMK3
4. Pengukuran dan Evaluasi
5. Peninjauan Ulang dan peningkatan manajemen
6. Peningkatan berkelanjutan
Kesimpulan
Prog. K3 wajib diselenggarakan di setiap tempat kerja
termasuk Puskesmas
Pelaksanaan K-3 Puskesmas perlu adanya komitmen
Kepala Puskesmas
Terlaksananya K-3 terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien & produktif menjamin keamanan pasien, pekerja
& pengunjung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan isi dari Millennium Development Goals
(MDGs) 2015 goals 4 dan 5 yang bunyinya ;
Goal 4. Mengurangi tingkat kematian anak
Goal 5. Meningkatkan kesehatan ibu
Maka dibuat suatu komitmen salah satunya dengan
Deklarasi Innocenti - Setiap negara harus memberikan
perlindungan dan dorongan kepada Ibu agar berhasil
memberikan ASI secara ekslusif kepada bayinya
1.2 Tujuan
Meningkatkan Cakupan ASI eksklusif pada ibu Bekerja
dengan penyediaan fasilitas menyusui bayi, Memerah,
Menyimpan dan Membawa Air Susu Ibu
1.3 Manfaat
Bayi mendapatkan Asi Ekslusif yang cukup
BAB II
ISI
Kesimpulan
• Melalui “Pilot Project” diharapkan pencapaian Cakupan
ASI eksklusif meningkat
• Daerah “Pilot Project “ dapat menjadi Model khususnya di
perkantoran, fasilitas kesehatan dan sarana umum
• Sarana dan Prasarana pendukung ASI di daerah
percontohan agar dapat dicatat dan dilaporkan dengan
baik dalam SIMAK BMN