You are on page 1of 4

Rabu, 20 Juni 2018

Ibadah Rayon 6 di Kel. Bpk/Ibu. P. Lbn Gaol

Pembacaan Firman Tuhan : Markus 4 : 26 – 34

Dengan Perikop : I. Perumpamaan tentang benih yang tumbuh

II. Perumpamaan tentang biji sesawi.

Syalommmmm….

Kel. Bapak/Ibu P. Lumban Gaol yg dikasihi Tuhan kita Yesus Kristus,

Bapak/Ibu dan anak-anak Keluarga besar Rayon 6 yang kami kasihi di dalam Tuhan kita Yesus Kristus

Pembacaan dan Perenungan kita di malam hari ini, Markus 4 : 26-34 adalah Pembacaan yg sudah di PA
kan bersama Majelis dan pelayan Firman pd hari Jumat. Yang diberi Tema : Berpegang pada Firman.

Bapak/Ibu yang diberkati Tuhan….

Perumpamaan megenai : BENIH YANG TUMBUH dan BIJI SESAWI yg terdapat dalam pembacaan kita
malam ini yaitu Markus 4 : 26-34, bisa dikatakan memperlihatkan pola yang mirip.

Kedua perumpamaan tersebut, bercerita mengenai sesuatu yang kecil yang bahkan tidak memiliki
semarak sama sekali. Sesuatu yang kecil tersebut lalu dikaitkan dengan tindakan menabur. Ada aktivitas
kerja disitu. Bahkan kita bisa melihat kemiripan pada ayat-ayat sebelumnya ( pd Markus 4 : 1-20) yakni
mengenai seorang penabur yang bekerja menabur benih.

Kemudian digambarkan bahwa hanya benih yang jatuh di tanah yang baik dapat bertumbuh dan
menghasilkan buah. Kita bandingkan dengan kisah “ BENIH YANG TUMBUH” dan BIJI SESAWI. Disitu kita
menemukan kesan yang sama, yakni benih tersebut bertumbuh bukan di tanah yang berduri, namun di
tanah yang baik.

Dengan demikian, alur yang berkembang ialah : adanya aktivitas menabur dimana tidak semua benih
yang di tabur jatuh di tanah yang baik. Hanya pada tanah yang baik lah benih yang kecil dan tak memiliki
semarak tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Benih yang tidak bisa berkembang adalah : benih
jatuh dan tenggelam dalam berbagai kondisi yang menghimpitnya.

Kisah ini sesungguhnya bisa dibaca bersama dengan kisah sebelumnya mengenai pelayanan Yesus
setelah Dia di Babtis. Ada himpitan yang menyertai jalan pelayananNya, tetapi Yesus sunguh2
menjalankan Karya Allah yang menyatu di dalam Misi-Nya. Yesus menghadapi “ Jalan yang sunyi” akibat
pilihan misi-Nya, namun karya-Nya tetap berkembang, tidak dapat dihentikan oleh kesunyian yang
mengikuti jalan missional-Nya itu.

Bapak/Ibu yg Tuhan Yesus Kasihi,


Pilihan Hidup memang tidak selalu mudah. Bertmbuh tidak selalu berarti menempuh jalan di mana kita
diterima dengan baik. Kadang , bertumbuh harus melewati “Jalan-jalan sunyi” dimana kita dihimpit oleh
berbagai tekanan. Bahkan sekalipun kita melakukan kebaikan, tidak berarti kita akan terbebas dari “
Jalan yang sunyi” tersebut.

Sesungguhnya ini juga yang dihadapi umat Kristen perdana. Mereka tertekan oleh politik kekuasaan di
satu sisi, dan pergerakan elit agama disisi lain. Inilah Jalan Sunyi itu.

Bapa/Ibu yang Tuhan Yesus kasihi, Melalui perumpamaannya, Yesus seolah hendak memberikan arah
bagi umat-Nya dalam menjalani “jalan sunyi” tersebut. Jalan tersebut hanya bisa ditembus oleh mereka
yang hati dan pikirannya tidak kekiri atau ke kanan, namun konsisten berpegang pada Firman Allah.
Mazmur 119 : 105 dikatakan disana : Firman-Mu itu Pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Dan ini juga yang ditunjukkan Yesus dalam pelayanan-Nya, yakni hanya berpegang pada Firman Tuhan.
yang memampukan Yesus terus berjalan menembus “jalan yang sunyi”. Inilah tanah yang baik, tanah
yang memungkinkan benih yang kecil tumbuh dan berbuah lebat. Biji sesawi ini bisa bertumbuh dalam
cuaca apapun. Di atas inilah, apa yang tidak dipandang atau bahkan disingkirkan oleh dunia, justru
tumbuh dan berkembang. Ketika seseorang bertemu dan menerima Yesus hingga bertumbuh dewasa
dan menghasilkan buah keselamatan, maka semua itu hanya Anugerah Allah. 1 Korintus 3 : 6-7 Paulus
katakana disana : Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu
yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi
peertumbuhan.

Manusia dapat menjadi rekan sekerja Allah untuk mengusahaannya, tetapi sepenuhnya tergantung pada
belas kasihan Allah.

Dalam konteks ini, Doa kemudian menjadi kekuatan untuk terus menggenggam sang Firman dan
berharap akan pertolongan dari Tuhan, sebagaimana diungkapkan pemazmur : Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi Jalanku. Mazmur 119 : 105. dan pemazmur mengungkapkan dalam mazmur
20:2 : Kiranya Tuhan menjawab engkau pada waktu kesesakan! Kiranya nama Allah Yakub
membentengi engkau !
Pada ayatnya yg ke 26 Yesus katakana : Beginilah Hal Kerajaan Allah itu : Seumpama Orang yang
menabir benih di tanah. Kerajaan Allah juga menunjuk pada kehidupan yang sejati. Kerajaan Allah juga
mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tidak mudah dikenali dan disadari oleh dunia ini. Pekerjaan
yang terlihat hanya tindakan menabur. Lalu, benih itu mengeluarkan tunas, tangkai, bulir hingga
buahnya matang.( Markus 4 : 27-28)

Semua proses ini menunjukkan campur tangan Allah yang memberkati benih dan tanah. Tuhan juga
yang menurunkan hujan agar beroleh air yang cukup dan sinar matahari untuk pertumbuhan. Apabila itu
telah terjadi, maka ada waktunya menuai ( Markus 4 : 29)

Selain itu, pertumbuhan Kerajaan Allah digambarkan melalui penanaman biji sesawi yang paling kecil.
Biji sesawi tumbuh menjadi sangat besar ( Markus 4v : 31-32) . tidak ada yang dapat manusia lakukan
untuk menjamin kehidupan dan pertumbuhan biji sesawi ini. Naun, manusia dapat membantu
mengusahakan dengan cara-cara alamiah yang mampu dikerjakannya.

Kerajaan Allah sebagaimana iman harus bertumbuh. Ada benih yang ditabur, tetapi bagaimana iman
dapat muncul ke permukaan dan brtumbuh semakin besar dan kuat tidak dapat dimengerti atau diatur
oleh manusia. Semuanya ada wqaktu pertanggungjawabannya. Manusia hanya dapat memakai usaha-
usaha lahiriah dan kesempatan yang ada untuk membantu prosesnya. Tetapi yang menjamin waku dan
hasil hanyalah Allah sendiri. Semua itu bukan karena usaha dan kebaikan manusia. Sebab itu,
pertumbuhan iman dan kerajaan Allah terjadi hanya di dalam dan oleh Anugerah-Nya.

Ketika seseorang bertemu dan menerima Yesus hingga bertumbuh dewasa dan menghasilkan buah
keselamatan, maka semua itu hanya Anugerah Allah.

Manusia dapat menjadi Rekan sekerka Allah untk mengusahakannya, tetapi sepenuhnya tergantung
pada belas kasihan Allah.

Apolos menanam , Paulus menyiram tetapi Tuhanlah yang memberikan pertumbuhan.


Bapa/Iby yang diberkati Tuhan…. Bersandarlah kepada Allah dan teruslah bertumbuh di dalam
Anugerah-Nya.

You might also like