Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Eem Darenah
2. Tesa Meisa Putri
Semester IV
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam semoga
senantiasa terlimpah curah kepada Rasulullah SAW. Kami bersyukur kepada Illahi
Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi Pendidikan yang berjudul “Administrasi Kurikulum dalam
Pendidikan”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan makalah ini. Atas dukungan moral dan materil yang
diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima
kasih kepada Bapak Irvan Destian, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Administrasi
Pendidikan.
Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca serta dapat memahami secara mendalam hal-hal yang berkaitan
dengan “Administrasi Kurikulum dalam Pendidikan”.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
D. Metode Penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Pendidikan Keluarga 3
BAB III PENUTUP 19
A. Kesimpulan 19
B. Saran 19
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata-kata pendidikan, bimbingan, pengajaran, belajar, pembelajaran sering
disebut sebagai istilah teknis yang kegiatan-kegiatannya lebur dalam aktivitas
pendidikan. Pendidikan sebagai aktivitas berarti upaya yang sadar dirancang untuk
membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan iImu
pengetahuan, pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup baik yang
bersifat manual individual dan sosial. (Sagala, 2000) Penyelenggaraan pendidikan
menuntut suatu sistem pengelolaan yang teratur, terarah dan terencana, karena
pendidikan bukanlah suatu pekerjaan yang dapat dikerjakan secara sembarangan,
atau acak-acakan, karena yang dihadapi adalah makhluk hidup (manusia). (Zainy
Chalish Hamdy) Dalam prosesnya, pendidikan berdampak pada kualitas yang
diperoleh, dimana kualitas itu sangat sulit diukur sebagaimana yang dikemukakan
oleh Sagala (2000) bahwa persoalan kualitas amat rumit dan kompleks, bukan
hanya konsep kualitas itu amat relatif tetapi faktor yang terkait begitu kompleks dan
tidak sederhana. Dalam proses pendidikan hubungan timbal balik antara pendidik
dan anak didik berkelanjutan ke arah tujuan yang hendak diwujudkan bersama yaitu
tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar dengan hasil yang
berkualitas.
Oleh sebab itu, untuk mencapai hal tersebut tentunya sangat perlu ada
managemen yang mengaturnya. Kompleksitas yang ada dalam proses pendidikan
tidaklah sederhana karena berkaitan dengan pembelajaran, kurikulum, tenaga
kependidikan yang profesional, fasilitas, anggaran dan sebagainya. Dengan adanya
administrasi dalam pendidikan maka semua komponen tersebut di atas dapat diatur
dan dikelola sebaik-baiknya. Dalam hal ini seorang kepala sekolah yang sejatinya
adalah seorang top leader mempunyai kewajiban dalam menjalankan administrasi
di lembaga/sekolah yang dipimpinnya.
Salah satu komponen yang sangat perlu mendapat perhatian adalah
kurikulum. Karena memang kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi
5
keberhasilan suatu pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit
untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang di inginkan. Menurut
Daryanto, pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala
sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid.
Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling banyak tantangannya, sedangkan
stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan
pengembangan program pengajaran yang efektif. (H.M Daryanto, 2001) Oleh sebab
itu seorang kepala sekolah harus mengetahui kebijaksanaan dan langkah-langkah
administratif yang sedang berlaku.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian dan konsep administrasi kurikulum?
2. Apa-apa sajakah kegiatan pokok dalam operasional kurikulum?
3. Apa yang harus di utamakan dalam kurikulum?
4.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep administrasi kurikulum.
2. Untuk mengetahui apa-apa sajakah kegiatan pokok dalam operasional
kurikulum.
3. Untuk mengetahui apa yang harus di utamakan dalam kurikulum.
4.
D. Metode Penelitian
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode perangkuman
yaitu dengan mengkaji buku maupun artikel-artikel mengenai Teori Tentang
Administrasi Kurikulum dalam Pendidikan sebagai acuan yang sesuai dengan
pembahasan dan browsing data di internet atau searching di google.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep Administrasi Kurikulum
1. Pengertian Administrasi
Secara sederhana administrasi berasal dari kata latin “ad” dan
“ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan ministro berarti “melayani”.
Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu. Sedangkan dalam bahasa Inggris. Kata
“ad” mempunyai arti yang sama dengan kata “to”, yang berarti “ke” atau
“kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang
berarti “melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam bahasa Inggris to
administer berarti pula “mengatur”, “memelihara” (to look after), dan
“mengarahkan”.
Dalam arti sempit administrasi diartikan sebagai pekerjaan tulis-menulis
atau ketatausahaan/kesekretariatan. Pekerjaan ini berkaitan dengan kegiatan
menerima, mencatat, meghimpun, megolah, menggandakan, mengirim,
menyimpan, dan lain sebagainya. Kini administrasi itu telah mengalami
perkembangan yang pesat, sehingga administrasi memiliki pengertian yang lebih
luas. Adapun pengertian administrasi secara luas menurut Syaiful Sagala adalah:
“Rangkaian kegiatan bersama sekelompok manusia secara sistematis untuk
menjalankan roda suatu usaha atau misi organisasi agar dapat terlaksana dengan
suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
Administrasi juga dapat diartikan sebagai kerja sama antar anggota
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, berkaitan dengan
kegiatan-kegiatan rutin, seperti administrasi pengajaran, keuangan, sarana
prasarana dan lain-lain. Menurut Sodang P. Siagian Administrasi adalah
keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu, untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
7
I. Pelaksanaan Kurikulum
Sebagai salah satu batasan pengertian yang di maksud dengan pelaksanaan
kurikulum adalah pelaksanaan mengajar mengajar di kelas merupakan inti
dari kegiatan pendidikan di sekolah. Dalam pelaksanaan mengajar di kelas,
guru menyempatkan perhatian hanya pada interaksi proses belajar
mengajar. Namun demikian, fisik, ruangan dan aktivitas kelas tidak luput
dari perhatiannya, justru sudah di mulai semenjak memasuki ruangan
belajar. Oleh karena itu, selama guru berada dalam kelas terbagi menjadi
tiga tahap yaitu, tahap persiapan, pelaksanaan pelajaran, dan tahap
penutupan.
1. Persiapan
19
2. Pelaksanaan Pelajaran
Yang di maksud dengan pelaksanaan pelajaran adalah kegiatan mengajar
sesungguhnya yang dilakukan oleh guru dan sudah ada interaksi langsung
dengan siswa mengenai pokok bahasan yang diajarkan. Pelaksanaan
pelajaran terbagi menjadi tiga tahapan kegiatan yaitu :
1) Pendahuluan yaitu mulai mengajar dengan mengarahkan perhatian
untuk masuk ke pokok bahasan, misalnya dengan memberikan apersepsi
atau mengajukan pertanyaan yang harus dijawab siswa atau menyuruh siswa
untuk bercerita tentang bahan yang akan di terangkan dan lain sebagainya.
2) Pelajaran inti adalah interaksi belajar mengajar yang terjadi di mana
selama guru dan siswa membahas pokok bahasan yang menjadi acara pada
jam itu.
3) Evaluasi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh guru setelah selesai
pembahasan pelajaran inti. Penutupan ini dapat dilakukan dengan: membuat
ringkasan, mengajukan pertanyaan, memberikan evaluasi formatif,
memberikan tugas rumah dan sebagainya.
3. Penutupan
20
dilaksanakan pada siang hari, sebaiknya pelajaran ini diberikan pada paagi
hari dengan berbagai mcam pertimbangan tingkat kekuatan ntubuh siswa
yang berbeda-beda. Seluruh rangkaian kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakn dilihat manfaat daan mudoratnya masing-masing.
Bab III
PENUTUP
KESIMPULAN
Istilah kurikulum secara etimologi berasal dari bahasa Latin yaitu
curricular yang berarti jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Serta
dalam bahasa Perancis, istilah kurikulum berasal dari kata courier yang
berarti berlari. Sehingga urikulum berarti suatu jarak yang harus ditempuh
oleh seorang pelari dari garis start sampai dengan garis sampai dengan garis
finish untuk memperoleh medali atau penghargaan. Jarak yang ditempuh
tersebut kemudian diubah menjadi program sekolah dan semua orang yang
terlibat di dalamnya. Dengan demikian dalam pengertian sempit kurikulum
diartikan dengan sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh peserta
didik dalam jangka waktu tertentu. Dan dalam pengertian luas kurikulum
29