You are on page 1of 9

ISSN : 2443—1141

PENELITIAN

Meminimalisir Kadar Detergen dengan


Penambahan Koagulan dan Filtrasi Media
Saring pada Limbah Kamar Mandi
Haderiah1*, Novi Utami Dewi2

Abstract
Detergent is a mixture of various materials, which are used to help cleanup and made from in-
gredients derived petroleum. Detergent products are now used by almost all the residents for various
purposes such as washing clothes and furniture as well as other cleaning materials.

Chemical oxygen Demand (COD) is the amount of oxygen needed to oxidize the organic sub-
stances present in the water sample or the amount of oxygen is needed to oxidize organic substances
into CO2 and H2O. Figures COD is a measure for water pollution by organic substances that can natu-
rally oksidasikan through microbiological processes, and result in reduced dissolved oxygen in the
water.
The purpose of this study was to determine efficiency of coagulation and filtration media us-
ing sand and zeolite in the lower levels of detergent and COD in wastewater bathroom.This study is
an experimental study, namely to determine the efficiency of coagulation and filtration media using
sand and zeolite in the lower levels of detergent and COD in the waste water showers.

The results showed that the levels of detergent effluent treatment bath after the coagulation
and filtration processes to decrease the levels of detergent = 99.89%, COD = 75.43%.

From these results it is suggested that the waste from the bathroom processed before it is dis-
posed ke lingkungan. With the hope of effluent produced can reduce levels of pollutants or can meet
the standard of effluent quality standards for household activities in accordance South Sulawesi Gov-
ernor Decree No. 69 in 2010.

Keywords : Detergent, COD, Coagulation, Sand, and Zeolite

Pendahuluan bahan pembersih di rumah tangga. Jenis deterjen


Air limbah rumah tangga merupakan sumber yang banyak digunakan di rumah tangga sebagai
yang banyak ditemukan di lingkungan. Salah satu bahan pencuci pakaian dan bahkan piring adalah
komponennya yang dapat berdampak buruk bagi deterjen merek Rinso anti noda. Deterjen jenis ini
lingkungan berasal dari deterjen karena manusia mengandung ABS (alkyl benzene sulphonate) yang
pasti menggunakan deterjen setiap harinya sebagai merupakan deterjen tergolong keras. Deterjen ter-
sebut sukar dirusak oleh mikroorganisme
* Korespondensi : utaminovi@gmail.com (nonbiodegradable) sehingga dapat men-
1,2
Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan
imbulkan pencemaran lingkungan (Rubiatadji,
Makassar Kemenkes, Makasar, Indonesia
1993).
34 HIG IEN E V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5

Limbah yang dapat mencemari lingkungan tu PT. Unilever Indonesia dengan kapasitas produksi
antara lain limbah industri tekstil, limbah agroindus- 224.600 ton per tahun, PT. Sayap Mas Utama
tri (limbah kelapa sawit, limbah industri karet remah dengan kapasitas produksi 147.000 ton per tahun,
dan lateks pekat, limbah industri tapioka, dan dan PT. Surya Surabaya dengan kapasitas produksi
limbah pabrik pulp dan kertas), limbah industri far- 134.000 ton per tahun. Data pada tahun 1998, seki-
masi, dan lain-lain. Selain kegiatan industri, di- tar 15% produksi atau 11.000 ton digunakan untuk
perkotaan limbah juga dihasilkan oleh hotel, rumah tujuan ekspor sedangkan untuk domestik mencapai
sakit dan rumah tangga. Bentuk limbah yang 18% atau 367.000 ton. (Sumber: BPS, 2011).
dihasilkan oleh komponen kegiatan yang disebut di Berdasarkan hasil penelitian dari Heru Praset-
atas adalah limbah padat dan limbah cair. Limbah yo (2006), menunjukkan bahwa rata-rata kadar de-
padat dan cair yang dibuang ke lingkungan langsung terjen pada limbah laundry sebelum dilakukan pen-
dapat menimbulkan keseimbangan alam terganggu golahan adalah 100,3 mg/liter, dan setelah dil-
yaitu terjadi pencemaran tanah yang mampu meru- akukan pengolahan dengan filtrasi media karbon
bah pH tanah, kandungan mineral berubah dan gan- aktif didapatkan rata-rata kadar deterjen adalah 42
guan nutrisi dari tanah untuk kehidupan tumbuhan mg/liter.
serta sumber air tanah tercemar. Pencemaran air Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penu-
dapat mengganggu biota air, disamping itu dampak lis mencoba meneliti air limbah cuci dan mandi
psikologis akibat dari pencemaran lingkungan yang dengan parameter pencemar adalah deterjen dan
tidak kalah berbahayanya jika dibandingkan dengan COD (Chemical Oxygen Demand) dengan koagulasi
dampak secara fisik. dan filtrasi mengunakan media Pasir, dan Zeolit agar
Pembuangan limbah air cuci dan mandi dia- dapat diperoleh kualitas limbah cair yang memen-
kumulasikan dalam sebuah tempat, misalnya saja uhi standar baku mutu air limbah sesuai keputusan
dialirkan pada selokan yang telah disiapkan dide- Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 62 Tahun 2010.
pan rumah kemudian limbah tersebut terus menga- Adapun uji pendahuluan yang telah dilakukan di
lir dan dibuang begitu saja ke alam tanpa ada laboratorium kimia kampus Politeknik Kesehatan
pengolahan lebih lanjut, hal tersebut akan se- Makassar Jurusan kesehatan lingkungan pada tang-
makin mengganggu ekosistem didalam tanah. Jika gal 30 Juni 2014 untuk proses koagulasi dibutuhkan
hal ini terus dibiarkan maka, kualitas air tanah bahan koagulan (Tawas) 0,25mg untuk 1 liter air
pun semakin menurun dan mengakibatkan ke- limbah.
langkan air untuk memenuhi kebutuhan hidup Adapun tujan dari peneltian ini, yaitu untuk
manusia. mengetahui penurunan kadar Detergen setelah dil-
Di Indonesia kebutuhan deterjen tiap tahun akukan pengolahan dengan koagulasi dan filtrasi
mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan kenai- dengan media pasir dan zeolite dan untuk menge-
kan jumlah penduduk tiap tahunnya. Dengan tahui penurunan kadar COD (Chemical Oxygen De-
meningkatnya jumlah penduduk, maka kebutuhan mand) setelah dilakukan pengolahan dengan koagu-
deterjen akan meningkat pula. Demikian halnya lasi dan filtrasi dengan media pasir dan zeolit.
dengan meningkatnya tingkat kesadaran penduduk
dalam menjaga kebersihan, salah satunya dalam Metode Penelitian
mencuci menggunakan deterjen. Jenis Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh, industri Penelitian ini merupakan penelitian yang
deterjen di Indonesia terus berkembang, dan saat bersifat eksperimen, yaitu untuk meminimalisasi
ini terdapat 17 perusahaan penghasil deterjen. Dari kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Deter-
perusahaan-perusahaan tersebut, hanya ada 3 pe- jen. Pada limbah kamar mandi.
rusahaan besar yang berkembang sangat maju, yai-
V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5 HIG IEN E 35

Lokasi Dan Waktu Penelitian dangkan sampel limbah cair rumah tangga berasal
Penelitian ini dilakukan di Workshop Kampus dari Asrama Putra Jurusan Kesehatan lingkungan.
Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Waktu penelitian ini dibagi menjadi dua
Lingkungan, untuk meminimalisir kadar Deterjen tahap yaitu tahap persiapan, meliputi pengum-
dan Chemical Oxygen Demand (COD), setelah pen- pulan data sekunder dan primer yang berlangsung
golahan diperiksa di Laboratorium Politeknik pada bulan April s/d Mei 2014 dan tahap pelaksa-
Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan naan, meliputi kegiatan penelitian yang berlang-
dan Laboratorium Besar Kesehatan Makassar, se- sung pada bulan Juni s/d juli 2014.

Limbah
Rumah Tangga

Limbah
Kamar Mandi

Limbah Cair Limbah Padat

Pengolahan Limbah Cair

Pengolahan Fisik Pengolahan Biologis Pengolahan Kimia

Koagulasi dan
Filtrasi

Media Pasir Media Zeolit

Tidak Sesuai Dengan Peraturan gubernur Sesuai Dengan Peraturan gubernur


sulawesi selatan NO.69 Tahun 2010. Penurunan Kadar Detergen sulawesi selatan NO.69 Tahun 2010
dan COD

Diolah Kembali Lingkungan

Gambar 1. Kerangka Konsepsional

Sebagai salah satu jenis kegiatan rumah dilakukan pengolahan limbah cair dengan
tangga, limbah hasil buangan tidak terlepas dari menggunakan dengan media pasir, dan zeolit un-
permasalahan lingkungan terutama dalam hal tuk menurunkan kadar Chemical Oxygen Demand
limbah cair, dimana limbah cair yang dihasilkan (COD) dan deterjen, sehingga kualitas limbah cair
tersebut tidak diolah terlebih dahulu sebelum dibu- aman untuk dibuang ke lingkungan sesuai dengan
ang ke lingkungan. standar Baku Mutu Air Limbah Sesuai Keputusan
Berkaitan dengan hal di atas maka perlu Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010.
36 HIG IEN E V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5

Variabel terikat
Variabel bebas Penurunan kadar COD dan
Koagulasi dan Saringan media pasir dan Deterjen Limbah Cair
zeolit

Variabel Penganggu
pH
Gambar 2. Variabel Penelitian Suhu
Kecepatan aliran
Waktu Tinggal

Defenisi Operasional laboratorium tentang kandungan kadar Deterjen


Limbah cair kamar mandi dalam penelitian ini dan Chemical Oxygen Demand dalam limbah cair
adalah cairan yang terbuang dari hasil aktivitas rumah tangga, baik sebelum maupun sesudah perla-
manusia, seperti mandi, dan mencuci. kuan.
Zeolit alam adalah media saring yang Data yang diperoleh dari hasil studi
digunakan untuk melakukan proses filtrasi yang ber- perpustakaan, buku-buku, internet maupun data
fungsi sebagai absorben pada proses pengolahan. yang diperoleh dari dinas terkait, seperti dinas
Kadar deterjen adalah banyaknya MBAS perindustrian yang ada hubungannya dengan obyek
(Methylen Blue Active Surfactant) yang terkandung penelitian.
dalam limbah yang diukur dengan metode kolor- Teknik Analisa Data
imetrik, dan dinyatakan dalam satuan mg/L. Pengolahan dan penyajian data dilakukan
Chemical Oxygen Demand (COD) adalah dengan secara deskriptif dari hasil pengamatan yang
jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk men- didapatkan pada saat pelaksanaan eksprimen dan
goksidasi zat-zat organik yang ada dalam sampel air digambarkan dalam bentuk tabel hasil pemeriksaan
atau banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk untuk melihat hasil penelitian disertai dengan ura-
mengoksidasi zat-zat organik menjadi CO2 dan H2O. ian-uraian yang didasarkan pada teori pendukung.
Tawas (Al2SO4) Merupakan kristal putih yang
berbentuk partikel-partikel lain sehingga berat, uku- Hasil
ran dan bentuknya semakin besar dan mudah men- Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan
gendap. mulai dari tanggal 08 s/d 11 juli 2014. dengan
Kriteria Objektif menggunakan tawas sebagai bahan koagulan dan
Koagulasi dan Filtrasi dikatakan mampu melalui proses filtrasi dengan media Pasir beserta
meminimalisasi apabila dapat menurunkan kadar Zeolit. Dengan bahan koagulan 0,25 mg/l serta ke-
Detergen dan Chemical Oxygen Demand (COD) cepatan aliran 500 ml/menit. Maka diperoleh hasil
limbah cair kamar mandi setelah dilakukan pen- sebagai berikut :
golahan. Sehingga sesuai dengan standar COD yaitu Pemeriksaan Awal Limbah Kamar Mandi
100 mg/l. Dan Standar Detergen yaitu 200 µg/l atau Pada eksperimen ini, dilakukan pemeriksaan
0,2mg/l Sesuai dengan keputusan Gubernur Sulawe- awal pada sampel. yaitu limbah dari kamar mandi
si Selatan Nomor 69 Tahun 2010. asrama putra kampus kesehatan lingkungan pada
Teknik Pengumpulan Data tanggal 18 Juli 2014, dapat dilihat pada tabel beri-
Data primer merupakan data yang diperoleh kut:
dari hasil penelitian, serta analisa hasil pemeriksaan
V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5 HIG IEN E 37

Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Awal Limbah Kamar Mandi Asrama Putra Kampus Kesehatan Lingkungan

No Parameter Satuan Hasil Pemeriksaan Baku Mutu


1. Deterjen mg/L 56,742 0,2
2. COD mg/l 760 100
Sumber data primer tahun 2014

Pada tabel 1, dapat dilihat kadar awal de- Hasil Pemeriksaan Limbah Kamar mandi setelah
tegren pada limbah kamar mandi adalah pengolahan
56,742mg/l Sedangkan standar baku mutu deter- Pada experimen ini, dilakukan pemeriksaan
gen pada limbah domestik yaitu 200µg/l atau kadar Detergen dan COD. pada limbah kamar man-
0,2mg/l. Sehingga dinyatakan tidak memenuhi di setelah melalui penyaringan dengan
syarat. Sedangkan sampel awal untuk parameter menggunakan media pasir dan zeolit dengan
COD yaitu 760 mg/l. Adapun baku mutu yang diper- ketebalan media yang sama yaitu 60cm. Kemampu-
syaratkan adalah 100mg/l. Pada sampel tersebut an media tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
juga tidak memenuhi syarat.

Tabel 2. Hasil Penurunan Kadar Detergen Sebelum dan Sesudah Proses Koagulasi dan Filtrasi Pada Limbah
Kamar Mandi Dengan Media Pasir dan Zeolit

Hasil Pemeriksaan Detergen


Selisih Persentase
No Percobaan mg/l Ket
penurunan Penurunan(%)
Sebelum Sesudah
1 I 56,742 0,116 56,626 99,79 Batas Max kadar
2 II 56,742 0,048 56,696 99,91 deterjen pada air
limbah adalah
3 III 56,742 0,014 56,729 99,97 200 µg/L
Rata-Rata 56,742 0,059 56,683 99,89 atau(0,2mg/l)
Sumber data primer tahun 2014

Berdasarkan pada tabel 2, maka dapat ku mutu Air Limbah kadar detergen menurut Kepu-
dilihat bahwa penurunan limbah detergen dengan tusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun
menggunakan media pasir dan zeolit dengan tiga 2010 yaitu 200µg/l atau 0,2 mg/l. Maka hasil yang
kali replikasi didapatkan hasil rata-rata penurunan didapatkan setelah melalui pengolahan sudah
yaitu 99,89 % dari kadar awal yaitu 56,742mg/l. dapat dinyatakan memenuhi syarat.
Dan turun menjadi 0,058mg/l. Adapun standar ba-

Tabel 3. Hasil Penurunan COD Sebelum dan Sesudah Proses Koagulasi dan Filtrasi Pada Limbah Kamar
Mandi Dengan Media Pasir dan Zeolit

Hasil Pemeriksaan
Percobaan Detergen mg/l Selisih Persentase
No Ket
penurunan Penurunan(%)
Sebelum Sesudah
1 I 760 120 640 84,21 Batas Max
2 II 760 160 600 78,94 standar COD
pada air limbah
3 III 760 280 480 63,15 adalah 100
Rata-rata 760 186 573 75,43 mg/l

Sumber data primer tahun 2014


38 HIG IEN E V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5

Berdasarkan tabel 3 Maka dapat dilihat bah- kul hidrat maka semakin banyak ion lawan yang
wa hasil penurunan dari tiga kali replikasi rata-rata nantinya akan di tangkap akan tetapi umnya tidak
75,43% dari kadar awal 760mg/l dan turun menjadi stabil.
186mg/l. Hasil yang didapatkan setelah melalui pen- Penurunan kadar detergen juga disebabkan
golahan dinyatakan belum memenuhi standar kar- oleh media saring yang digunakan yaitu Pasir dan
na, menurut Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Zeolit. Pasir yang sifatnya berupa butiran bebas
Nomor 69 Tahun 2010 Standar COD yaitu 100 mg/l. yang porous, berdegradasi, dan uniformity. Dimana
butiran pasir memiliki pori-pori dan celah yang
Pembahasan mampu menyerap dan menahan partikel dalam air.
Dalam pembahasan ini akan diuraikan sesuai Dapat menyaring kotoran, pemisah sisa-sisa flok
dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui serta pemisah partikel besi yang terbentuk setelah
efesiensi koagulasi dan filtrasi menggunakan media kontak dengan udarah.
pasir dan zeolit dalam menurunkan kadar Detergen Setelah melalui media pasir air limbah
dan COD, Pada limbah kamar mandi. Dimana pem- kemudian dialirkan secara up flow ke media zeolit,
bahasan hasil analisa dan kesimpulan didasarkan Diamana zeolit bisa berfungsi sebagai pelunak air
pada hasil pemeriksaan laboratorium, dan mem- menggantikan polipospat yang dapat menimbulkan
bandingkan dengan sebelum penyaringan dan kerusakan ekologi. Hal ini dikarenakan air sadah
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, serta sukar digunakan untuk mencuci karena senyawa
standar baku mutu air limbah dalam hal ini yaitu SK kalsium dan magnesium bereaksi dengan sabun
Gubernur Sulawesi Selatan No 69 Tahun 2010. membentuk endapan dan mencegah terjadinya
Detergen busa dalam air. Oleh karena itu, pada produksi
Pada sampel limbah domestik untuk sabun sering ditambahkan polipospat sebagai bahan
pemeriksaan kadar detergen sebelum dilakukan tambahan, namun karena dianggap dapat merusak
perlakuan yaitu 56,742mg/l. Penurunan kadar de- ekologi, polipospat kemudian digantikan dengan
tergen setelah perlakuan dengan metode upflow menggunakan zeolit yang memiliki kemampuan
dengan menggunakan media Pasir dan Zeolit Pada adsorbsi dan juga penukar kation. Secara umum
replikasi pertama turun menjadi 99,79% (0,116mg/ magnesium dan calsium yang menyebabkan
l), Replikasi kedua 99,91%(0,048) Dan replikasi keti- kesadahan pada air akan diserap dan ditukar
ga yaitu 99,97% (0,014) dengan ion natrium yang terkandung dalam zeolit
Hasil Laboratorium pada pemeriksaan ini, sehingga air yang sadah dapat menjadi lunak.
menunjukkan bahwa penyaringan dengan Adapun Pada peneliti sebelumnya oleh
menggunakan media Pasir dan Zeolit mampu Chaerul Dengan Judul Penelitian “Efesiensi Pen-
menurunkan kadar detergen lebih rendah dari kadar yaringan Sederhana Dengan Media Cipping, Karbon
maksimum yang dipersyaratkan sesuai SK Gubernur aktif, dan Zeolit Dalam Menurunkan Kadar Deterjen
Sulawesi-Selatan No 69 Tahun 2010. Sehingga dapat Limbah Cair Usaha Laundry Rumah Tangga dikota
dinyatakan memenuhi syarat. Makassar’’ Yaitu dengan membandingkan dua pen-
Penurunan kadar Detergen pada air limbah golahan dengan media yang berbeda, pada pen-
kamar mandi asrama putra kesehatan lingkungan golahan pertama menggunakan media cipping dan
disebabkan oleh sifat bahan koagulan yang dipakai zeolit untuk menurunkan kadar detergen dengan
dimana koagulan diperlukan untuk memisahkan limbah awal yaitu 21,34 mg/l. Setelah dilakukan
padatan terlarut atau suspended soloid karena pengolahan dengan tigakali replikasi turun men-
secara alami laju pengendapan sangat lambat. Ada- jadi 3,56mg/l. dengan rata-rata persentase
pun penambahan koagulan yang digunakan yaitu penurunan yaitu 82,94% dan pada pengolahan
Tawas (Al2SO4) dimana semakin banyak ikatan mole- kedua menggunakan media Cipping, karbon aktif
V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5 HIG IEN E 39

dan zeolit dengan rata-rata penurunan yaitu lain yang turut mempengaruhi penurunan ini ada-
83,50%. Dari hasil yang didapatkan oleh peneliti lah kecepatan aliran yang diatur sehingga mem-
sebelumnya, dengan menggunakan media cipping berikan waktu tinggal yang relatif lama sebelum
dan zeolit untuk pengolahan pertama. Dan pen- mengalir ke bak filtrasi. Adapun kondisi suhu tidak
golahan kedua menggunakan media karbon aktif terlalu dipengaruhi dan mengalami perubahan
dan zeolit maka dapat dilihat bahwa menurunan secara signifikan karena pada dasarnya suhu meru-
kadar detergen dengan menggunakan media Pasir pakan kondisi lingkungan yang dapat
dan Zeolit lebih efektif menurunkan kadar detergen mempengaruhi dan dipengaruhi oleh proses yang
seperti dengan hasil yang didapatkan pada terjadi pada lingkungan itu sendiri.
penelitian ini. Setelah melalui tahap sedimentasi selanjut-
Chemical Oxygen Deamand (COD) nya pada metode Ini Dilakukan Filtrasi di alirkan
Pada sampel awal limbah domestik setelah dengan model arah pengaliran air dari bawah ke
dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa kadar COD atas (up flow) ke bak filterasi dengan pasir yang
(Chemical Oxygen Deamand) 760 mg/l. Penurunan butiran bebas yang porous, berdegradasi, dan uni-
kadar COD setelah dilakukan koagulasi dengan formity. Dimana butiran pasir memiliki pori-pori
menggunakan tawas 0,25 mg/l dan filtrasi dengan dan celah yang mampu menyerap dan menahan
metode upflow dengan menggunakan media Pasir partikel dalam air. Dapat menyaring kotoran, pem-
dan Zeolit. Pada replikasi pertama turun menjadi isah sisa-sisa flok serta pemisah partikel besi yang
120 mg/l (84,21%), Replikasi kedua 160 mg/l terbentuk setelah kontak dengan udara .
(78,94 %) Dan replikasi ketiga yaitu 280 (63,15 %). Setelah melalui bak yang berisi pasir, limbah
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui kemudian dialirkan kebak yang berisi zeolit, dimana
bahwa rata rata penurunan COD setelah dilakukan zeolit ini selain berfungsi sebagai katalis dan pe-
pengolahan yaitu 537 mg/l atau 73,43 %, Pen- nukar ion zeolit juga paling efektif sebagai media
golahan yang telah dilakukan pada dasarnya sudah adsorben, karena faktor yang menentukan sebagai
memberikan hasil penurunan kadar parameter COD adsorben yang baik adalah ukuran porinya yang
pada air limbah domestik, hal ini dapat dilihat dari mempengaruhi besarnya penyerapan yang terjadi.
kimia yang lebih baik. Secara umum Angka COD Untuk peningkatan zeolit sebagai penyerap perlu
merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat- terlebih dahulu diadakan pengaktifan yaitu untuk
zat organik yang secara alamiah dapat maupun meningkatkan sifat-siofat khusus zeolit dan cara
tidak dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiol- menghilangkan unsur-unsur pengotor dan
ogis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen menguapkan air yang terperangkap dalam pori
terlarut dalam air (Alaerts dan Sumestri, 1984). kristal zeolit ada dua cara yang digunakan dalam
Penurunan kadar COD pada air limbah do- proses pengaktifan zeolit yauti pemanasan pada
mestik dengan metode koagulasi dan filterasi suhu 2000-4000C selama 2-3 jam dan kimia dengan
(pasir dan zeolit) secara up flow, sangat di- menggunalkan pereaksi NaOH dan H2SO4 .
pengaruhi fungsi pada tahap koagulasi dengan Zeolit memiliki sifat khusus mineral yaitu
adanya pembentukan kolodial dari zat organik yang adanya ruang kosong yang membentuk saluran
bergabung menjadi partikel yang lebih besar dan didalam struktur, ruang kosong inilah yang dapat
akan mengendap setelah dilanjutkan dengan perla- menjebak senyawa lain masuk kedalam ruang
kuan sedimentasi dimana pada metode ini terjadi kosong tersebut , sehingga terjadi proses
proses yang terdiri dari pengendapan selama ± 1 penyerapan dan terjadi difusi molekul kedalam
jam yang memberi peluang zat penyebab kekeru- ruang bebas diantara kristal, disamping penyerapan
han dan padatan tersuspensi serta padatan terlarut berdasarkan ukuran garis tengah molekul ruang
secara gravitasi kepermukaan bak filtrasi. faktor hampa apabila ada 2 molekul atau lebih yang dapat
40 HIG IEN E V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5

melintas tetapi karena adanya pengaruh kutub dan tas Fisik Sebelum dan Setelah Pengolahan Dengan
hubungan antara molekul zeolit itu sendiri dengan Menggunakan Metode Koagulasi dan Filterasi
molekul zat yang diserap maka hanya sebuah saja (carbon dan zeolit) Secara up flow pada air lindi TPA
yang diloloskan sedang yang lain ditahan atau Tamangapa”. Pada kadar awal pemeriksaan terse-
ditolak molekul yang terkutub lebih atau tidak jenuh but yaitu 763,89mg/l. Setelah dilakukan pengolahan
akan lebih diterima dari pada yang tidak terkutub dengan tiga kali replikasi didapatkan hasil
atau tidak jenuh. 257,04mg/l dan rata-rata persentase penurunan
Selain itu zeolit memiliki sifat dehidrasi yang yaitu 66,35%. Pada hasil penelitian ini dapat dilihat
merupakan adsorben yang mempunyai sifat selektif bahwa menurunkan kadar COD (Chemichal Oxygen
dan mempunyai efektifitas adsorpsi yang tinggi. Demand) dengan menggunakan media carbon dan
sifat dehidrasi ini juga berpengaruh terhadap sifat zeolit sangat efektif jika dilihat dari penurunan yang
adsorbsinya. Adsorpsi terjadi pada permukaan pori didapatkan oleh peneliti sebelumnya.
membran partikel zeolit memiliki tiga tipe pori Jika ditinjau dari persyaratan Keputusan Gu-
macropore dan micropore. bernur Sulawesi Selatan Nomor 69 Tahun 2010 yaitu
Zeolit dapat melepaskan molekuler air dari dengan kadar COD 100 mg/l , maka pada dasarnya
dalam permukaan rongga yang menyebabkan kualitas air limbah domestik masih dalam kondisi
medan listrik meluas kedalam rongga utama dan yang tidak memenuhi syarat, namun esensi dari
efektif terinteraksi dengan molekul yang diadsordsi . penelitian ini adalah untuk mengetahui Efisiensi
sehingga zeolit dapat menyerap senyawa kimia koagulasi dan filtrasi mengunakan media Pasir dan
seperti COD , sehingga dapat diketahui bahwa zeolit Zeolit dalam menurunkan kadar Detergen dan COD
lebih efektif digunakan sebagai media adsorben pada air limbah kamar mandi, maka dapat diketahui
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dengan jelas adanya makna penelitian ini dengan
proses adsorbsi pada adsorben. Semakin luas per- nilai persentase perbaikan kualitas terhadap
mukaan adsorben, semakin banyak adsorbat yang metode yang digunakan karena penurunan kadar
dapat diserap, sehingga proses adsorpsi dapat se- COD dari tiga kali replikasi sudah mencapai rata –
makin efektif . semakin kecil diameter partikel maka rata penurunan 75,43 %.
semakin luas permukaan adsorben.
Makin kecil ukuran partikel yang digunakan Kesimpulan
maka semakin besar kecepatan adsorpsinya. Ukuran Berdasarkan hasil penelitian tentang Efisiensi
diameter dalam bentuk butir adalah lebih dari 0,11 koagulasi dan filtrasi mengunakan media Pasir dan
mm, sedangkan ukuran dalam bentuk serbuk adalah Zeolit dalam menurunkan kadar Detergen dan COD
200 mesh. pada air limbah kamar mandi maka dapat disimpul-
Waktu kontak merupakan suatu hal yang kan bahwa :
sangat menentukan dalam proses adsorpsi, waktu Untuk penurunan kadar Detergen setelah
kontak yang lebih lama memungkinkan proses difusi dilakukan pengolahan dengan koagulasi dan filtrasi
dan penempelan molekul adsorbat berlangsung dengan media pasir dan zeolit maka dapat
lebih baik. Konsentrasi zat-zat organik akan turun diketahui bahwa pengolahan dapat menurunkan
apabila waktu kontaknya cukup berkisar antara 10- kadar detergen hingga mencapai presentase 99,89
15 menit. %.
Distribusi pori akan mempengaruhi disterbusi Untuk penurunan kadar Chemical Oxygen
ukuran molekul adsorbat yang masuk kedalam Deamand (COD) setelah dilakukan pengolahan
partikel adsorben. dengan proses koagulasi dan filtrasi dengan media
Pada Penelitian sebelumnya oleh Wahyuni pasir dan zeolit maka dapat diketahui efesiensi dari
Sahani dengan judul penelitian “Pemeriksaan Kuali- pengolahan dapat menurunkan kadar COD hingga
V O LU M E 1 , N O. 1, J AN U AR I — A PR I L 2 0 1 5 HIG IEN E 41

mencapai presentase 75,43 %. Kasmidjo, 1991. Penggolongan Limbah Domestik


Saran Rumah Tangga, (Artikel/Online).(http://
eprints.Undip.ac.id/40486/BAB_II_III.html
Kepada pihak pengelolah asrama kampus
Diakses pada tanggal14 Mei 2014
kesehatan lingkungan sebaiknya limbah buangan
dari kamar mandi diolah terlebih dahulu sebelum Mara, 2004. Metode Pengolahan Air
Limbah,(Artikel/Online).
dibuang ke lingkungan karena akan mencemari
(http://eprints.uny.ac.id.html). Diakses 20
lingkungan. April 2014
Disarankan kepada peneliti selanjutnya un-
tuk membuat pengolahan limbah cair dengan Misbahuddin, 2007. Pengaruh Media Filter Arang
Kayu Dengan Fariasi
menggunakan media pasir dan zeolit dengan waktu Ketebalan Dalam Penurunan BOD Pada Air
pengendapan yang lebih lama dan dengan model Limbah Industri Tahu
penyaringan yang berbeda dan bahan koagulan Makassar:Politeknik Kesehatan Makas-
yang berbeda seperti pemanfaatan biji kelor se- sar.(KTI Tidak Diterbitkan)
bagai bahan koagulan alami. Perdana Ginting, 2007.Sistem Pengelolaan Ling-
kungan Dan Limbah Industri(Artikel/Online).
Daftar Pustaka (http://eprints.undip.ac.id/13794/1/Artikel.p
df Diakses 13 April 2014.
Adnani Hariza. 2011. Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Yogyakarta: Nuha Medika. Rubiatadji,1993. Dampak Penggunaan Deter-
gen.Bandung: Erlangga.
BPS, 2011.Statitik Perusahaan Deterjen Di Indone-
sia. (Artikel/Online). (http:// Sugiharto,2008. Dasar-Dasar Pengelolaan Air
www.bappenas.go.id/index.php/1753.html), Limbah.Jakarta: Universitas
diakses 29 Maret 2014 Indonesia.

Bapedalda, 2003. Pencemaran Perairan Pantai Kota Sanropie,1984.Pedoman Bidang Studi Penyediaan
Studi Kasus Perairan Pantai Kota Makassar. Air Bersih Akademi
(Artikel/Online) (http://www. Academ- Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi (APK-
ia.edu/3346351/ TS). Jakarta : Proyek
De- Pengembangan Pendidikan Tenaga Sani-
sain_SistemPengendalianPencemaran_Perai tasi Pusat, Pusat
ran_Pantai_KotaStudi_Kasus_Perairan_Pant Pendidikan dan Latihan Pegawai, Departe-
aiKota_Makassar.html), diakses 18 April men Kesehatan R.I
2014
Sahani Wahyuni, dkk. 2014. Buku Penuntun Penu-
Hefni Effendi, 2003. Telaah Kualitas Air :Bagi lisan Karya Tulis Ilmiah.
Pengelolaan Sumber Daya Dan Lingkungan
Perairan. Yogjakarta : Kanisius. Makassar: Politeknik Kesehatan Lingkungan.

Heru Prasetyo, 2006. Penurunan Konsentrasi


Surfaktan Dalam Limbah Cair Laundry
Dengan Adsorpsi Menggunakan Arang Batok
Kelapa (Coconut Shells) Komersil. Diakses 9
April 2014. (Skripsi)

You might also like