Professional Documents
Culture Documents
1 mm
maka NST jangka sorong tersebut = 20 skala 0,05 mm = 0,005 cm.
Hasil pengukuran dari sebuah jangka sorong dapat ditentukan dengan cara membaca penunjukan
angka nol pada skala nonius terhadap skala utama dan skala nonius yang keberapa yang tepat
berimpit atau segaris dengan skala utama.
Pada gambar di samping, penunjukan nol
3 4
skala nonius berada antara 3,1 cm dan 3,2
cm cm, atau 3,1 cm lebih. Sedangkan skala
nonius yang tepat berimpit atau segaris
0 20 dengan salah satu skala utama adalah skala
ke – 8, maka hasil pengukurannya adalah :
3,10 cm + (8 x 0,005) cm = 3,140 cm
5. Kegiatan Pengukuran
a. Ambil sebuah jangka sorong kemudian tentukan nilai skala utama dan
hitung jumlah skala noniusnya.
b. Tentunkan NST jangka sorong yag anda gunakan.
c. Ukurlah dimensi balok kecil yang telah disiapkan masing-masing sebayak
tiga kali dan catat hasilnya dalam tabel.
d. Selanjutnya ukur diameter dalam dan luar dari cincin silindris yang ada
masing-masing sebanyak tiga kali serta catat hasilya dalam tabel.
6. Hasil Pengamatan.
Nilai Skala Utama = ……………….
Jumlah Skala Nonius = ……………….
NST jangka sorong = ……………….
Tabel Pengamatan :
Benda Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
1. 1. 1.
2. 2. 2.
Balok Kecil
3. 3. 3.
p l t
Diameter dalam (cm) Diameter luar (cm)
1. 1.
Cincin Silindris 2. 2.
3. 3.
Dd Dl
= …………… = ……………
8. Kesimpulan dan Saran
5. Kegiatan Pengukuran
a. Ambil sebuah mikrometer kemudian tentukan nilai skala utama dan hitung
jumlah skala noniusnya.
b. Tentunkan NST mikrometer yang anda gunakan.
c. Ukurlah ketebalan lempeng logam / koin yang telah disiapkan sebayak tiga
kali dan catat hasilnya dalam tabel.
6. Hasil Pengamatan.
Nilai Skala Utama = ……………….
Jumlah Skala Nonius = ……………….
NST mikrometer = ……………….
Tabel Pengamatan :
Penunjukan SU Penunjukan SN Tebal benda (mm)
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.
t ……………………………….= ………………
1 = ………………………..
2 = ………………………..
3 = ………………………..
t = max. = ………………………..
Tebal lempeng logam / koin :
t t t = ………………….
Jika jarum menunjukkan 15 skala, maka kuat arus yang terukur adalah :
15 x 2 mA = 30,0 mA
5. Kegiatan Pengukuran
a. Rakitlah skema percobaan seperti pada gambar berikut.
R
A
RV
E
b. Tentukan batas ukur yang tepat untuk anda gunakan pada masing-masing alat ukur
serta tentukan nilai skala terkecil.
c. Atur rheostat (RV) pada posisi terendah, baca penunjukan amperemeter dan
voltmeter. Catat pada table pengamatan.
d. Lanjutkan pengukuran dengan meggeser rheostat pada posisi yang lebih tinggi
hingga 5 kali.
6. Hasil Pengamatan
NST amperemeter = …………..
NST voltmeter = …………..
4. Teori Singkat
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperature suatu zat. Ada dua
jenis thermometer yang umum digunakan dalam laboratorium, yaitu thermometer air raksa dan
thermometer alcohol. Keduanya adalah thermometer jenis batang gelas dengan batas ukur
minimum – 10 oC dan batas ukur maksimum +110 oC. Nilai skala terkecil untuk kedua jenis
thermometer tersebut dapat ditentukan seperti halnya menentukan nilai skala terkecil sebuah mistar
biasa, yaitu dengan mengambil batas ukur tertentu dan membaginya dengan jumlah skala dari nol
sampai pada ukur yang diambil tersebut.
5. Kegiatan Pengukuran
a. Siapkan gelas ukur, bunsen pembakar legkap dengan kaki tiga dan lapisan
asbesnya dan sebuah thermometer.
b. Isi gelas ukur dengan air higga ½ bagian dan letakkan di atas kaki tiga tanpa ada
pembakar.
c. ukur temperaturnya sebagai temperature mula-mula ( To).
d. Nyalakan Bunsen pembakar dan tunggu beberapa saat hingga nyalanya terlihat
normal.
e. Letakkan Bunsen pembakar tadi tepat di bawah gelas kimia bersamaan dengan
menjalankan alat pengukur waktu (jam tangan misalnya).
f. Catat perubahan temperature yang terbaca pada thermometer tiap selang waktu 1
menit sampai diperoleh 5 atau 6 data.
6. Hasil Pengamatan
NST thermometer = ………….
Temperatur mula-mula (To) = ………….
Tabel Pengamatan :
Penjelasan hubungan antara lamanya pemanasan dengan perubahan temperature zat cair :