Professional Documents
Culture Documents
2017
LAPORAN TRI WULAN ANGKA KEJADIAN DAN KEPATUHAN
Laporan PPI ini bertujuan untuk memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam kurun
waktu 3 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai dengan Maret 2019 (Triwulan I);
meliputi angka kejadian Infeksi Saluran Kemih (ISK),Infeksi Daerah Operasi (IDO),
PLEBITIS, Decubitus dan program kerja PPI lainnya.
1. Melakukan surveilans dengan metoda target ke unit yang telah ditetapkan yaitu Ruang
rawat inap, ruang rawat jalan , ICU, OK dan Neonatal.
2. Melakukan observasi langsung dalam penerapan kewaspadaan standar dan transmisi
dengan mencatat dalam formulir monitoring
3. Berkoordinasi dengan unit-unit dalam kaitan pelaksanaan program
2.
PERAWAT 40 Orang 35 Orang 5 Orang 87,50 %
2.
PERAWAT 40 Orang 36 Orang 4 Orang 90 %
2.
PERAWAT 40 Orang 37 Orang 3 Orang 92,50 %
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kepatuhan perawat dalam melakukan kebersihan
tangan meningkat dari Bulan Agustus ke Oktober Angka kepatuhan mencuci tangan dikatakan
baik bila mencapai angka ≥ 85%. Angka kepatuhan tertinggi dicapai di bulan oktober,
sedangkan angka kepatuhan terendah terjadi di bulan agustus yaitu 83,03%.
Tingkat Kepatuhan Cuci tangan di rumah sakit full Bethesda Masih terbilang kurang karena
masih banyak petugas kesehatan yang tingkat kepedulianya terhadap penularan infeksi
nosokomial masih kurang oleh karena itu Tim ppi dibantu oleh IPCLN RSU Full Bethesda
bekerja sama untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan PPI di rumah sakit Umum Full
Bethesda.
Untuk menindak lanjuti tingkat kepedulian kepatuhan cuci tangan di rumah sakit umum FULL
BETHESDA maka tim PPI membuat sosialisasi dan latihan cuci tangan setiap harinya sebelum
bekerja kepada seluruh karyawan rumah sakit umum Full Bethesda termasuk karyawan non medis
yang dipimpin oleh IPCN RSU FULL BETHESDA dan akan di Monitoring dan evaluasi IPCN
RSU Full Bethesda setiap harinya.
A. PENCAPAIAN INVESTASI
Investasi yang dimiliki TIM PPI saat ini adalah Satu unit komputer beserta printernya, dua
buah meja kerja dan dua buah kursi.
BAB III
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DALAM PENCAPAIAN KINERJA
A. Faktor Internal
1. Strenght ( Kekuatan )
a. Pelayanan
Rumah Sakit Umum Full Bethesda dalam menjalankan fungsinya sebagai salah satu
sarana pelayanan kesehatan.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu, Rumah Sakit Full Bethesda
melaksanakan akreditasi tingkat dasar untuk semua pelayanan. Saat ini Rumah Sakit
Full Bethesda sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi akreditasi rumah sakit
versi 2012 dimana focus dari akreditasi tersebut adalah keselamatan pasien termasuk
didalamnya adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Full
Bethesda.
b. Keuangan
Kesiapan Rumah Sakit Umum Full Bethesda untuk memberikan pelayanan yang
bermutu adalah dalam bentuk dukungan dana dari managemen/ Direksi Rumah Sakit
Umum Full Bethesda untuk menghadapi akreditasi Rumah Sakit versi 2012 dan
terlaksanannya program kerja Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Full Bethesda.
c. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Bentuk dukungan managemen / Direksi Rumah Sakit Umum Full Bethesda untuk
meningkatkan mutu dengan melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Umum Full Bethesda yaitu dengan membentuk Organisasi yang disebut Panitia
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Full Bethesda yang
anggotanya terdiri dari semua unit dan profesi yang ada di Rumah Sakit Full Bethesda
dengan kualifikasi sudah mengikuti pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit dimana kegiatannya dibentuk dalam sebuah program kerja.
d. Regulasi
Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Full Bethesda dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya melalui kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi, mengacu pada Pedoman dan Kebijakan yang sudah ada baik internal maupun
eksternal.
2. Weaknees ( Kelemahan )
Program kerja Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Full Bethesdea
adalah Pencegahan dan Pengendalian Infeksi melalui implementasi kewaspadaan isolasi,
Surveilans HAIs, Pendidikan dan Pelatihan, Penggunaan antibiotic rasional, dan audit
program PPI.
Dari beberapa program di atas, Implementasi program penggunaan antibiotic rasional
mempunyai hambatan yang sangat berarti diantaranya adalah :
a. Keuangan
Dasar dari penggunaan antibiotic rasional adalah adanya pedoman / Formularium
Antibiotik Rumah Sakit Full Bethesda dengan pola kuman dan uji resistensi sebagai
dasarnya. Data Pola kuman dan uji resistensi di Rumah Saki Full Bethesda belum
terlaksana karena pelaksanaan kultur / uji mikrobiologi masih merupaka langka di
RSU Full Bethesda karena biayanya yang mahal dan hasilnya lama.
b. Sumber Daya Manusia
Kompetensi / keahlian khusus bagi petugas yang melakukan uji mikrobiologi di
Rumah Sakit Full Bethesda perlu diterapkan. Sarana dan
A. Faktor Eksternal
1. Oportunity / Peluang
Rumah Sakit Full Bethesda merupakan Rumah Sakit Tipe C yang terletak di Medan
deli serdang, dimana beberapa Rumah Sakit swasta maupun Rumah Sakit Pemerintah
dari berbagai tipe juga berdiri di sekitarnya. Hal ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi
RSFB untuk meningkatkan sarana dan prasarana sehingga Rumah Sakit Umum Full
Bethesda menjadi rujukan bagi rumah sakit disekitarnya.
2. Threat ( Ancaman )
Dengan banyaknya rumah sakit yang berdiri di sekitar Rumah Sakit Full Bethesda
menuntut RSU Full Bethesda untuk meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu
indikator tingginya mutu pelayanan di rumah sakit adalah rendahnya angka HAIs (
Infeksi Nosokomial ). Jika rumah sakit mempunyai angka HAIs yang tinggi berarti
keselamatan pasien di rumah sakit tersebut tidak terjamin, mutu pelayananya rendah,
citra rumah sakit juga menurun, kepercayaan pasien menurun, pelanggan menurun dan
pada akhirnya pendapatan rumah sakit juga menurun.
BAB IV
B. SARAN
Dilihat dari beberapa kendala yang dihadapi oleh Panitia PPI RSUFB dalam menjalankan
tugasnya, terutama implementasi program Penggunaan antibiotic rasional dan pemeriksaan
pola kuman, Panitia PPI RSUFB mengusulkan :
1. Agar biaya pemeriksaan mikrobiologi dan uji resistensi mikroba tidak terlalu mahal, kami
menyarankan untuk menggunakan biaya rujukan sehingga jauh lebih murah, bila biaya uji
mikrobiologi dan uji resistensi mikroba murah diharapkan kuantitasnya pun meningkat,
sehingga mendukung untuk dilengkapinya sarana / alat yang lebih canggih (tidak manual)
supaya kualitas hasil pemeriksaan mikrobiologi dan uji resistensi mikroba lebih optimal.
2. Agar laboratorium melakukan uji sensitivitas dengan menggunakan antibiotik yang sesuai
dengan standar obat RS Full Bethesda dan tidak menggunakan cara manual khususnya
untuk uji mikrobiologi pada specimen darah.
15
11.11
10 6.75
Oktober
5
November
0 Desember
Oktober
November
Desember
1. Analisa
Dari tabel diatas untuk luka fiksasi pada pasien yang dilakukan fiksasi peningkatan terjadi pada
bulan November, hal tersebut dikarenakan jumlah pasien yang diikat menurun tetapi kejadian
luka fiksasi sama pada bulan oktober. Pada bulan desember terjadi luka fiksasi 2 orang dengan
jumlah pasien yang dilakukan meningkat.
60 55.5
50
40
30
20 Oktober
10 November
0 Desember
0 0
Oktober
November
Desember
a. Analisa Masalah
Pada bualan oktober jumlah lama pemasangan infus 18 hari dan yang mengalami plebitis
ada 1 orang. Pada bualan november dan desember untuk plebitis tidak ada walaupun ada
pasien yang dilakukan pemasangan infus.
35
30.86
30
25
20
15
10 Oktober
3.37
5 November
0 0 Desember
Oktober
November
Desember
1. Analisa masalah :
Kejadian diare dari bulan oktober ke november terjadi peningkatan tetapi kejadian banyak
tejadi di ruang srikandi. Untuk bulan desember diare tidak ada kejadian. Saat bulan
November sudah dilakukan pengkajian pada setiap pasien dan melihat data yang ada
ternyata setiap pasien berbeda penyebabnya dan tidak trjadi pada satu waktu sehingga
tidak dinyatakan KLB.
87.50% 84.60%
69%
50%
46%
37.50%
Puntodewo Sumbodro
1. Analisa Masalah
Dengan melihat angka kepatuha Hand hygiene para perawat di ruangan sudah mulai
mengerti bahwa hand hygien sanagt penting untuk melindungi dirinya dan pasien yang di
rawatnya . Di ruangan belum tersedia wastafel tetapi belum tersedia tissue gulung. Untuk
pelaksanaan hand hygien semakin meningkat dilihat dari tabel diatas.
80.60%
76%
70.00%
Instalasi gizi
1. Analisa masalah
Untuk kepatuhan APD di instalasi gisi sudah mulai ada peningkatan sehingga dari instalasi
gizi hanya perlu mempertahankan penggunaan APD nya.
2. Rencana Tindak Lanjut:
a. Melakukan kunjungan sesering mungkin agar kita mengetahui siapa saja yang tidak
lengkap dalam pemakaian APD
b. Rumah sakit menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh instalasi gizi.