You are on page 1of 3

A.

Hasil Penelitian:

1. Uji Prasyarat

Uji prasayarat dilakukan sebelum uji two way anova, uji tersebut meliputi uji normalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas data menggunakan uji shapiro wilk, maka diperoleh p value

0,223 (p=0.223> α=0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Uji

homogenitas data menggunakan uji Levene's Test, maka diperoleh seluruh kriteria dengan nilai p

value seluruhnya di atas 0.05 (p value >α=0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data

homogen (kriteria homogenitas dapat dilihat pada lampiran ..). Oleh karena, data hasil penelitian

telah memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas data, maka dilajutkan untuk analisis

varians ganda (two ways anova).

2. Uji Inferensial

Hasil analisis terhadap pengukuran vitamin C sari buah sirsak berdasarkan lama

penyimpanan dan volume gula tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.1. di bawah ini.

Rata-rata
Sumber keragaman Jumlah kuadrat df F Sig.
kuadrat
Model .001a 15 4.801E-5 25.646 .000
Intercept .565 1 .565 3.018E5 .000
lama_penyimpanan .000 3 5.745E-5 30.690 .000
volume_gula .001 3 .000 91.563 .000
lama_penyimpanan * 3.356E-5 9 3.729E-6 1.992 .110
volume_gula
Error 2.995E-5 16 1.872E-6
Total .566 32
Corrected Total .001 31

Hasil analisis varians pada Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa nilai Fhit variabel lama

penyimpanan ialah sebesar 30,690 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p=0,000<α= 0,05),

sehingga hipotesis penelitian I diterima, artinya terdapat pengaruh lama penyimpanan terhadap
kadar vitamin C diterima. Sedangkan Fhit variabel volume gula ialah sebesar 91.563 dengan

tingkat signifikansi 0,000 (p=0,000<α= 0,05), sehingga hipotesis penelitian II diterima, artinya

terdapat pengaruh volume gula terhadap kadar vitamin C. Adapun Fhit interaksi jenis pemasakan

dengan waktu pemasakan ialah sebesar 1.992 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.110 (p=0.110

> α= 0,05), sehingga hipotesis III ditolak, artinya tidak terdapat interaksi antara lama

penyimpanan dengan volume gula terhadap kadar vitamin C.

Selanjutnya dilakukan uji LSD (Least Significance difference) dengan taraf kepercayaan

5% untuk menentukan perbedaan rata-rata kadar vitamin C dari setiap lama penyimpanan dan

volume gula. Hasil uji LSD ditunjukkan pada Tabel 4.2. di bawah ini.

Tabel 4.2. Hasil Uji LSD Variasi Lama Penyimpanan terhadap Kadar Vitamin C Es Krim
Jenis Pemasakan Rerata Notasi
Simpan 9 hari 0.130388 a
Simpan 6 hari 0.130812 a
Simpan 3 hari 0.134538 b
Tanpa penyimpanan 0.135762 b

Berdasarkan Tabel 4.2. di atas diketahui bahwa es krim berbahan dasar sari buah sirsak

apabila disimpan dengan lama penyimpanan 9 hari dan 6 hari memiliki kadar vitamin C yang

relatif sama, hal ini ditunjukkan dengan notasi yang tidak berbeda. Namun, vitamin es krim sari

buah sirsak yang disimpan selama 9 hari dan 6 hari memiliki kandungan vitamin C yang berbeda

apabila disimpan dengan lama penyimpanan 3 hari dan kontrol. Sedangakan vitamin C tidak

berbeda apabila disimpan dengan lama 3 hari dan kontrol (lama penyimpanan). Kadar vitamin C

tertinggi diperoleh dari perlakuan tanpa penyimpanan, sebaliknya kadar vitamin C terendah

adalah lama penyimpanan 9 hari.

Tabel 4.2. Hasil Uji LSD Variasi Waktu Pemasakan terhadap Kadar Vitamin C Es Krim
Jenis Pemasakan Rerata Notasi
gula 100 gr .127538 a
gula 75 gr .131700 b
gula 50 gr .133562 c
tanpa gula/kontrol .138700 d
Berdasarkan Tabel 4.2. di atas diketahui bahwa adanya perbedaan notasi menunjukkan

perbedaan yang sangat nyata terhadap kadar vitamin C pada masing-masing level volume gula.

Kadaar vitamin C tertinggi terdapat pada sari buah sirsak kontrol/ tanpa penambahan gula.

You might also like