You are on page 1of 8

MAKALAH

HIPERTENSI

Dosen :
Yuliana Arsil

DISUSUN OLEH :

Wulan Puspita Ramadhani

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

JURUSAN DIII GIZI TINGKAT 1B

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,

Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam

bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan

sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi .

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki

sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tinggi pada pembuluh darah arteri yang
berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu lama. Hipertensi meningkatkan
peluang terjadinya penyakit ginjal dan kardiovaskuler serta gangguan sistem saraf dan
retinopati. Hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup seperti aktivitas fisik kurang, kebiasaan
merokok, konsumsi alkohol berlebih, serta asupan sodium tinggi sedangkan asupan sayur dan
buah rendah. (Dawley, 2014)

Hipertensi menjadi fokus pada penelitian ini. Hipertensi merupakan salah satu jenis
penyakit degeneratif dan memiliki potensi yang besar untuk terjadinya komplikasi, sehingga
potensi untuk mengalami polifarmasi sangat besar, dan bukan hanya polifarmasi tetapi
penyakit degeneratif juga erat kaitannya dengan usia, dan kebanyakan penyakit hipertensi
diderita pada usia dewasa dan geriatri, usia geriatri sendiri berada pada resiko yang signifikan
untuk masalah terkait obat dan merupakan faktor resiko utama untuk DDIs2,5. (Agustina,
Annisa and Prabowo, 2015)

Sampai saat ini prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar antara 5 - 10%. Dalam
kurun 20 tahun terakhir, angka kematian karena serangan jantung dan stroke yang disebabkan
oleh hipertensi mengalami penurunan (Pickering, 2008), oleh karena itu terjadi peningkatan
penderita penyakit jantung hipertensi yang beresiko mengalami gagal jantung kongestif.
(Malik, Waty and Hasan, 2009)

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?

2. Apa faktor resiko pada hipertensi?

3. Apa yang dimaksud faktor genetik?

4. Apa Modifikasi Pola Diet?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian hipertensi

2. Untuk mengethui resiko kejadian hpertensi

3. Untuk mengetahui faktor genetik

4. Untuk mengetahui modifikasi pola diet

1.4 Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode observasional.
BAB II

PEMBAHASAN
Berdasarkan dari dengan judul penelitian mengenai HIPERTENSI maka sebelumnya
akan dijelaskan mengenai

2.1 Definis Hipertensi


Hipertensi merupakan salah satu pe-nyakit paling mematikan di dunia. Sebanyak 1
milyar orang di dunia atau 1 dari 4 orang dewa- sa menderita penyakit ini. Bahkan, hipertensi
tidak dapat secara langsung membunuh pen- deritanya, melainkan hipertensi memicu ter-
jadinya penyakitlain yang tergolong kelas berat dan mematikan serta memberi gejala yang
berlanjut untuk suatu target organ, se- perti stroke untuk otak, penyakit jantung koro- ner
untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Seseorang dinyatakan menderita
hipertensi bila tekanan darahnya tinggi atau melampaui nilai tekanan darah yang normal yaitu
140/80 mmHg. (Korneliani, 2013)

2.2 Faktor Resiko Hipertensi


Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang terjadi secara kronis dan
dapat mengakibatkan kerusakan organ serta meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Karena
terjadinya secara kronis, seringkali peningkatan tekanan darah tidak terdeteksi secara dini dan
pengobatannya juga seringkali tidak teratur walaupun sudah terdiagnosis. Hipertensi
merupakan faktor risiko utama terjadinya berbagai penyakit kardiovaskular antara lain
penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal, dan retinopati. Mengetahui faktor penyebab
atau faktor risiko terjadinya hipertensi merupakan hal penting untuk pencegahan dan
penatalaksanaan hipertensi yang adekuat dalam upaya menurunkan risiko penyakit
kardiovaskular. Faktor risiko terjadinya hipertensi dapat dikelompokkan faktor risiko yang
tidak dapat dimodifikasi, seperti usia, gender, ras dan yang dapat dimodifikasi, yaitu gaya
hidup. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa modifikasi gaya hidup dapat
menurunkan tekanan darah serta meningkatkan efektivitas terapi farmakologik. Oleh karena
itu, modifikasi gaya hidup direkomendasi- kan dalam berbagai petunjuk terapi hipertensi di
samping terapi farmakologik. Sebagian besar faktor gaya hidup berkaitan dengan faktor diet/
asupan makanan sehari-hari, meliputi jenis makronutrien dan mikronutrien serta status gizi
berlebih/kegemukan. Dalam makalah ini akan diuraikan faktor asupan makanan, baik yang
berisiko meningkatkan maupun yang dapat menurunkan tekanan darah. (Kumala, 2014)

2.3 Faktor Genetik Pada Hipertensi


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sebagian besar responden tidak memiliki
faktor genetik yaitu 34 responden dengan persentase sebesar 55%, sedangkan responden
memiliki faktor genetik sebanyak 26 responden dengan persentase 45%.
Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square pada Tabel 1 menunjukkan bahwa ada hubungan
antara faktor genetik dengan kejadian hipertensi usia produktif (25-54 tahun) dengan nilai
p=0,019 (p <0,05). Responden yang mengalami hipertensi cenderungmemiliki faktor genetik
(60%) sedangkan responden yang tidak mengalami hipertensi cenderung tidak memiliki
faktor genetik (73,3%). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 4,12 (OR > 1) dengan
interval 1,38-12,27 (tidak mencakup angka 1), artinya responden yang memiliki faktor
genetik memiliki risiko 4,12 kali mengalami hipertensi usia produktif dibandingkan
responden yang tidak memiliki faktor genetik.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Nia Kurniasih (2006) yang
menyatakan bahwa ada hubungan bermakna antara faktor genetik dengan kejadian hipertensi
(p=0,000). Faktor genetik mempunyai risiko 11,982 kali lebih besar untuk terjadi hipertensi
dibandingkan yang tidak memiliki faktor genetik. Berdasarkan hasil penelitian adanya faktor
genetik dengan kejadian hipertensi dikarenakan besarnya jumlah penderita hipertensi yang
memiliki faktor genetik yaitu sebanyak 18 orang (60%) berbeda jauh dengan yang tidak
menderita hipertensi sebanyak yaitu sebanyak 8 orang (26,7%). (Usia et al., 2015)

2.4 Modifikasi Pola Diet


Pola diet mengikuti pola DASH ini meliputi tinggi buah-buahan, sayuran, produk
susu rendah lemak, rendah asupan lemak dan rendah lemak jenuh, kolesterol, serealia utuh
(whole grain), ikan, unggas, dan kacang-kacangan mengurangi daging merah, gula, serta
minuman manis. Pola diet sesuai DASH ini kaya akan potasium, magnesium, kalsium, serat,
dan sedikit tinggi protein. (Kumala, 2014)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang terjadi secara kronis dan
dapat mengakibatkan kerusakan organ serta meningkatkan morbiditas dan mortalitas. Karena
terjadinya secara kronis, seringkali peningkatan tekanan darah tidak terdeteksi secara dini dan
pengobatannya juga seringkali tidak teratur walaupun sudah terdiagnosis. Selain itu,
penurunan berat badan atau mempertahankan berat badan dalam batas normal dan perubahan
pola diet sesuai The Dietary Approaches to Stop Hypertension dianjurkan pula untuk
pencegahan dan terapi hipertensi. Berbagai zat gizi lain, seperti kalsium, magnesium, vitamin
C juga dapat memengaruhi tekanan darah, namun efektivitasnya masih belum jelas dan perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut
.

3.2 Saran
Dari seluruh proses dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan
beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam
penelitian ini. Adapun saran tersebut, yaitu agar penelitian selanjutnya lebih memperluas
cakupan penelitiannya, khususnya dalam jumlah sampel dan lokasi penelitian sehingga dapat
lebih bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan
kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like