Professional Documents
Culture Documents
DIABETES MELITUS
Aktifitas 1
Kata Kunci :
Data tambahan :
Nilai TTGO, Gula darah 2 jam PP, HbA1c, kolestrol, riwayat keluarga, riwayat gaya hidup (diet,
aktifitas fisik).
Aktifitas 2
Data subjektif :
Data objektif :
Aktiivitas 3
3. Resiko perfusi miokard tidak efektif ditandai dengan adanya tanda displidemia.
Aktifitas 4
Resistensi Insulin
PREDIABETES
Aktifitas 5
1. Faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas adalah pola gaya hidup yang tidak sehat.
2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan ketidakstabilan glukosa darah adalah pola gaya hidup
yang tidak sehat.
Aktifitas 6
Hal-hal yang harus dipelajari pada kasus prediabetes : riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, pemeriksaan penunjang, faktor-faktor pencetus dan resiko, pemeriksaan TTGO, HbA1c
Aktifitas 7
2. Ketidakstailan glukosa darah berhubungan dengan pola gaya hidup yang tidak sehat
Aktifitas 8
Aktifitas 9
Hal-hal yang harus dipelajari pada kasus prediabetes adalah cara mengidentifikasi masalah,
menetapkan diagnosa, intervensi, implementasi beserta evaluasi yang akan dilakukan.
Diagnosa I
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan glukosa darah dalam
batas normal.
Kriteria hasil :
2. Dapat mengontrol kadar glukosa darah (GDP : 80 mg/dl -100 mg/dl, GD2JPP: 110 mg/dl-144
3. Olahraga teratur
4. Mengontrol stres
Intervensi Rasional
Pantau kadar glukosa darah Mengetahui tindak lanjut perawatan yang
diberikan
Pantau tanda dan gejala hiperglikemia Mengetahui tindak lanjut perawatan yang
diberikan
Pantau tekanan darah dan denyut nadi Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut
Identifikasi kemungkinan penyebab glukosa Mengurangi faktor-faktor yang dapat
darah tidak stabil menyebabkan gula darah tidak stabil
Fasilitasi kepatuhan diet dan latihan Meningkatkan kepatuhan pasien mengenai
intervensi yang diberikan
Diagnosa II
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ...x24 jam diharapkan terjadi penurunan berat
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana Mengidentifikasi dan mempengaruhi penentuan
makan dengan pasien intervensi
Timbang BB secara periodik Memberikan informasi tentang keefektifan
program
Tentukan tingkat aktifitas dan rencana program Mendorong pasien untuk menyusun tujuan lebih
latihan diet nyata dan sesuai rencana
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan Kalori dan nutrisi terpenuhi secara normal
kebutuhan kalori dan nutrisi untuk penurunan
berat badan
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Terjadi penurunan berat badan
penurun nafsu makan (ex:dietilpropinion)
Diagnosa III :
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan perfusi jaringan
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Monitor tanda-tanda vital Mengetahui intervensi tindak lanjut
Monitor status trigliserida, kolestrol, HDL dan Mencegah terjadinya dispedemia pada pasien
LDL dengan diabetes
Monitor jika ada tanda dan gejala nyeri dada, Mencegah terjadinya cidera
pusing, sakit kepala
Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan zat Mendapatkan asupan nutrisi dan kalori yang
gizi yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi tubuh
Kolaborasi pemberian obat statin Mengurangi kadar kolestrol dalam tubuh
Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan Mengetahui kelainan pada jantung
EKG jantung
Catatan Perkembangan
Diagnosa I
S:
O:
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa II
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
Diagosa III
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi
Aktifitas 2
Kata Kunci :
Data Tambahan :
Aktifitas 3
Kata Kunci :
Data tambahan
Hasil laboratorium, riwayat keluarga, TTV, tes antibody/ICA, riwayat pengobatan, pemeriksaan fisik,
gaya hidup (pola makan, aktifitas fisik dan istirahat)
Aktifitas 4
Masalah I : Keletihan
D.S :
Ibu mengatakan selalu mengawasi dan memantau kebutuhan pengobatan serta perawatannya
D.O :
Aktifitas 4 :
Masalah I : Keletihan
D.S : Klien mengatakan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya, aktifitas tinggi dan aktif disekolah
Aktifitas 5
Aktifitas 6
Iskemik
KELELAHAN Resiko defisit nutrisi
Gangguan
rasa nyaman
Aktifitas 7
4 pilar penanganan diabetes melitus :
1. perencanaan makan
2. latihan jasmani
4. edukasi mengenai :
Pertemuan II
Aktifitas 1
Aktifitas 2
3. resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan peningkatan aktifitas fisik
Aktifitas 3
4. edukasi mengenai : penyuntikan insulin, pemeriksaan glukosa mandiri, merawat anak dengan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan keletihan
berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
3. kecemasan menurun
5. istirahat cukup
Intervensi Rasional
Oservasi adanya pembatasan klien dalam Menunjukkan tanda dan gejala keletihan
melakukan aktifitas
Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan Mengali informasi tentang keletihan
terhadap keterbatasan
Kaji faktor yang menyebabkan keletihan Mengetahui faktor penyebab keletihan
Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Energi yang adekuat mencegah terjadi keletihan
Tingkatkan tirah barung dan pembatasan Mengurangi kebutuhan energi yang dibutuhkan
aktifitas (tingkatkan periode istirahat)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan klien merasa lebih
nyaman dengan keadaannya
Kriteria hasil :
3. mengontrol nyeri
Intervensi Rasional
Gunakan pendekatan yang menenangkan Memberikan rasa nyaman pada pasien
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku Mengurangi rasa kecemasan
pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan Mengurangi rasa kecemasan
selama prosedur
Pahami prespektif pasien terhadap situasi stress Memberikan rasa nyaman pada pasien
Instruksikan pasien menggunakan teknik Meningkatkan rasa nyaman
relaksasi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan glukosa darah dalam
batas normal
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Pantau kadar glukosa darah Mencegah terjadinya hiperglikemia/hipoglikemia
Pantau adanya tanda-tanda Mencegah terjadinya komplikasi akut
hiperglikemia/hipoglikemia
Pantau pengelolaan insulin Mengetahui kepatuhan terapi obat
Jaga akses intravena pasien Akses jalur pemberian glukosa via IV
Lindungi pasien dari cedera Mencegah terjadinya komplikasi
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan nutrisi dalam keadaan
seimbang
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Monitor status gizi pasien Mengetahui intervensi tindak lanjut
Timbang BB secara berkala Mengetahu status gizi
Monitor tipe dan jumlah aktifitas yang biasa Mengetahui kebutuhan energi yang diperlukan
dilakukan
Monitor kalori dan intake nutrisi Mengetahui kecukupan intake nutrisi yang
diserap tubuh
Berikan infrormasi mengenai kebutuhan nutrisi Meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan
pasien
Aktifitas 3
Catatan Perkembangan
Diagnosa I
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa II
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa III :
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa IV
S:
Pasien mengatakan terjadi peningkatan BB sesuai tujuan
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Aktifitas 2
Kata kunci :
Data tambahan :
HbA1c
TTV
IMT
Aktifitas 4
Masalah I : Keletihan
D.S :
Pasien mengatakan tidak memiliki komplikasi, tidak terdapat luka pada kaki
Pasien mengatakan sering merasa kurang enak badan dan cepat lelah
D.O :
D.S :
Aktifitas 4
1. faktor genetik
2. faktor kegemukan
3. faktor demografi
Keempat faktor diatas menyebabkan resistensi insulin/kurangnya insulin dalam tubuh sehingga
menyebabkan ketidakseimbangan glukosa darah yang menjadi sumber energi yang diserap tubuh
berkurang sehingga menyebabkan masalah KELELAHAN. Kurangnya suplai glukosa juga
menyebabkan unbolisme yang dapat menyebabkan iskemik sehingga menimbulkan masalah
GANGGUAN RASA NYAMAN. Penderita DM tipe 2 sangat beresiko terjadinya KETIDAKSEIMBANGAN
KADAR GLUKOSA DARAH dikarenakan resistensi insulin/kurangnya insulin dalam tubuh.
Aktifitas 5
Aktifitas 7
1. cara melakukan 4 pilar manajemen DM yaitu : diet, aktifitas fisik, pengobatan dan edukasi
Pertemuan hari II
Aktifitas 1
Aktifitas 3
1. Manajemen 4 pilar DM
Diagnosa I : Keletihan berhubungan dengan penurunan energi yang diserap dalam tubuh
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan keletihan
berkurang/hilang.
Kriteria hasil :
3. kecemasan menurun
5. istirahat cukup
Intervensi Rasional
Oservasi adanya pembatasan klien dalam Menunjukkan tanda dan gejala keletihan
melakukan aktifitas
Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan Mengali informasi tentang keletihan
terhadap keterbatasan
Kaji faktor yang menyebabkan keletihan Mengetahui faktor penyebab keletihan
Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Energi yang adekuat mencegah terjadi keletihan
Tingkatkan tirah barung dan pembatasan Mengurangi kebutuhan energi yang dibutuhkan
aktifitas (tingkatkan periode istirahat)
Diagnosa II : Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan penurunan suplai glukosa ke jaringan
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan klien merasa lebih
nyaman dengan keadaannya
Kriteria hasil :
3. mengontrol nyeri
Intervensi Rasional
Gunakan pendekatan yang menenangkan Memberikan rasa nyaman pada pasien
Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku Mengurangi rasa kecemasan
pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan Mengurangi rasa kecemasan
selama prosedur
Pahami prespektif pasien terhadap situasi stress Memberikan rasa nyaman pada pasien
Instruksikan pasien menggunakan teknik Meningkatkan rasa nyaman
relaksasi
Diagnosa III : Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan glukosa darah dalam
batas normal
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Pantau kadar glukosa darah Mencegah terjadinya hiperglikemia/hipoglikemia
Pantau adanya tanda-tanda Mencegah terjadinya komplikasi akut
hiperglikemia/hipoglikemia
Pantau pengelolaan insulin Mengetahui kepatuhan terapi obat
Jaga akses intravena pasien Akses jalur pemberian glukosa via IV
Lindungi pasien dari cedera Mencegah terjadinya komplikasi
Aktifitas 3
Diagnosa I
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa II
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa III :
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Kata kunci :
Keluhan mual, badan lemah, sesak nafas dan buang air kecil terus
Data tambahan :
-IMT
-TTV
- Pemeriksaan data tambahan laratorium : cairan dan elektonik, GDP, GD2JPP, kolestrol, HDL, LDL,
Leukosit
-Usia
Aktifitas 4
Masalah I : Ketidakstabilan glukosa darah
D.S :
Pasien mengeluh mual, badan lemas, nafas sesak, dan buang air kecil terus
D.O :
D.S :
D.O :
D.S :
D.O :
Masalah IV : Keletihan
D.O :
Masalah V : Nausea
D.S :
Mual
D.O :
GDS : 628 mg/dl, A1c =9,7%, keton = 0,7
Aktifitas 5
3. Intoleransi aktifitas
4. Resiko hipovolemia
5. Resiko syok
Aktifitas 4
Resistensi/penurunan sekresi insulin => glukosa masuk ke sel menurun => gula darah meningkat
Defisiensi/resistensi insulin => gula darah tidak dapat dimetabolisme => hiperglikemia
Aktifitas 5
Aktifitas 7
1. Pengertian hiperglikemia
2. Penyebab hiperglikemia
4. Klasifikasi hiperglikemia
8. Patofisiologi hiperlikemia
PERTEMUAN HARI II
Aktifitas 1
Aktifitas 2
4. Resiko hipovolemia
5. Resiko syok
Aktifitas 3
2. Pengertian hiperglikemia
3. Penyebab hiperglikemia
5. Klasifikasi hiperglikemia
6. Patofisiologi hiperglikemia
7. Pencegahan hiperglikemia
8. Penanganan hiperglikemia
9. Pengobatan hiperglikemia
Aktifitas 1
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ....x24 jam diharapkan kadar glukosa darah dalam
batas normal
Kriteria hasil :
-kadar glukosa darah dalam batas normal
Intervensi Rasional
Monitor kadar glukosa darah Mengetahui nilai kadar gula darah pasien
Monitor tanda dan gejala hiperglikemia Memberikan tindakan medis yang cepat
Monitor keton dalam urine Mencegah terjadi asidosis
Monitor status cairan Agar input dan output seimbang
Kolaborasi oemberian rehidrasi cairan Mencegah terjadi syok
Kolaborasi pemberian insulin/OHO Menurunkan kadar gula darah
Diagnosa II : . Pola napas tidak efektif berhubungan dengan adanya proses ketogenesis
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ....x24 jam diharapkan pola napas pasien kembali
efektif
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Posisikan pasien dalam keadaan semifowler Memaksimalkan potensi ventilasi
Auskultasi suara napas , catat hasil penurunan Memonitor kepatenan jalan napas
daerah ventilasi/tidak adanya suara adventif
Monitor pernapasan/status oksigen yang sesuai Memonitor respirasi dan keadekuatan oksigen
Pertahankan jalan napas pasien Menjaga keadekuatan ventilasi
Monitor kecepatan ritme, kedalaman dan usaha Melihat keadekuatan pernapasan
saat bernapas
Kolaborasi dalam pemberian terapi oksigen Meningkatkan ventilasi dan asupan oksigen
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ....x24 jam diharapkan toleransi aktifitas pasien
meningkat
Kriteria hasil :
- kecemasan menurun
-istirahat cukup
Intervensi Rasional
Oservasi adanya pembatasan klien dalam Menunjukkan tanda dan gejala intoleransi
melakukan aktifitas aktifitas
Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan Mengali informasi tentang intoleransi aktifitas
terhadap keterbatasan
Kaji faktor yang menyebabkan keletihan Mengetahui faktor penyebab intoleransi aktifitas
Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat Energi yang adekuat mencegah terjadi
intoleransi aktifitas
Tingkatkan tirah barung dan pembatasan Mengurangi kebutuhan energi yang dibutuhkan
aktifitas (tingkatkan periode istirahat)
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ....x24 jam diharapkan kebutuhan cairan terpenuhi
dengan seimbang.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Observasi vital sign tiap 8 jam Mengetahui keadaan umum kliem
Obsevasi berat badan tiap pagi Memberikan hasilpengkajian terhadap status
cairan
Observasi tugor kulit Indikator dehidrasi
Observasi adanya muntah Kekurangan cairan/elektrolit mengubah motilitas
lambung yang seringkali akan menimbulkan
muntah
Observasi intake-output tiap 24 jam Membantu dalam memperkirakan kekurangan
volume cairan tubuh
Kolaborasi pemberian cairan sesuai indikasi Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat
kekurangan cairan dan respon pasien secara
individual
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan ....x24 jam diharapkan tidak terjadi syok pada
pasien.
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Anjurkan pasien untuk lebih banyak minum Peningkatan intake cairan dapat meningkatkan
volume intrvaskuler yang dapat meningkatkan
perfusi jaringan.
Observasi TTV tiap 4 jam Perubahan TTV dapat merupakan indikator
terjadinya dehidrasi secara dini.
Observasi terhadap tanda-tanda dehidrasi. Dehidrasi merupakan awal terjadinya syock bila
dehidrasi tidak ditangan secara baik.
Observasi intake cairan dan output. Intake cairan yang adekuat dapat mengimbangi
pengeluaran cairan yang berlebihan.
Kolaborasi dalam: Meningkatkan status hidrasi
- Pemberian cairan infus atau transfusi.
- Pemberian koagulantia dan uterotonika.
- Pemesangan CVP.
- Pemeriksaan BJ Plasma
CATATAN PERKEMBANGAN
Diagnosa I :
S:
O:
A : masalah teratasi
H : Hentikan intervensi
Diagnosa II
S:
Pasien mengatakan tidak sesak napas dan dapat bernapas dengan normal
O:
A : masalah teratasi
H : Hentikan intervensi
Diagnosa III
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa IV
S:
Pasien mengatakan mengikuti anjuran untuk meningkatkan input cairan
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
Diagnosa V
S:
O:
A:
Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi