You are on page 1of 9

PRE PLANNING

“PENINGKATAN ASUHAN KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT INAP SHAFA RSI SITI RAHMAH PADANG
MELALUI PENERAPAN DAN PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN”

Topik :Peningkatan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Shafa RSI


Siti Rahmah Padang melalui penerapan dan Pelaksanaan Ronde
Keperawatan
Sasaran : Semua perawat yang dinas aktif di Ruang Shafa RSI Siti Rahmah
Padang
Tanggal : 8-13 Februari 2019
Waktu : 08.00 – 08.30 WIB dan 14.00 -14.30 WIB
Tempat : Ruang Shafa RSI Siti Rahmah Padang

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang


berperan besar menentukan pelayanan kesehatan. Selain itu, perawat sebagai
salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan dan
merupakan faktor yang paling menentukan untuk tercapainya pelayanan
kesehatan yang optimal dengan asuhan keperawatan yang bermutu. Keperawatan
sebagai profesi dan perawat sebagai tenaga profesional dan bertanggung jawab
untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan
yang dimiliki secara mandiri maupun bekerjasama dengan anggota kesehatan
lainnya (Depkes RI, 2006). Pelayanan keperawatan dilaksanakan dalam 24 jam
yang dibagi dalam 3 (tiga) shift yang terdiri atas pagi, siang dan malam (Ilyas,
2007). Profesi keperawatan sebagai bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan dan menjadi kunci utama dalam keberhasilan pelayanan kesehatan
(Sumijatun,2010).
Dalam melaksanakan pelayanan, tentunya perawat menginginkan suasana
kerja yang memberikan kepuasan dalam menjalankannya. Laschinger & Finegan
(2005) menyatakan bahwa karyawan yang diberdayakan lebih termotivasi di
tempat kerja, juga merasakan kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang lebih
besar. Perawat mencapai kepuasan kerja dari iklim pembagian otoritas di antara
teman sejawat dan manager (Laschinger & Finegan, 2005).
Untuk dapat melaksanakan asuhan keperawatan dan pelayanan dengan baik
seorang perawat perlu memiliki kemampuan berhubungan dengan klien dan
keluarga, serta berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lain, mengkaji
kondisi kesehatan klien baik melalui wawancara, pemeriksaan fisik maupun
menginterprestasikan hasil pemeriksaan penunjang, menetapkan diagnosis
keperawatan dan memberikan tindakan yang dibutuhkan klien, mengevaluasi
tindakan keperawatan yang telah diberikan serta menyesuaikan kembali
perencanaan yang telah dibuat dan sebagainya (Copel, 2007). Melaksanakan
asuhan keerawatan, pelayanan, suasana yang memotivasi, membina komunikasi
serta memfasilitasi kerjasama dapat dilakukan pada saat ronde keperawatan yang
dilakukan oleh seorang manager keperawatan dengan perawat. Selain itu, salah
satu strategi yang memungkinkan perawat mengembangkan proses dan
keterampilan untuk memfasilitasi otonomi, pengambilan keputusan, hubungan
tim yang efektif, serta status professional adalah ronde keperawatan (Aitken, et al,
2012).

Menurut Nursalam (2011), Ronde keperawatan merupakan kegiatan yang


bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh
perawat selain melibatkan pasien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau
konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang perlu juga melibatkan tim
kesehatan. Kozier et al (2011) menyatakan bahwa ronde keperawatan merupakan
suatu prosedur dua atau lebih perawat mengunjungi pasien untuk mendapatkan
informasi yang akan membantu dalam merencanakan pelayanan keperawatan dan
memberikan kesempatan pada pasien untuk mendiskusikan masalah keperawatan
serta mengevaluasi pelayanan keperawatan yang telah diterima pasien.

Ronde keperawatan dirancang untuk meningkatkan otonomi perawat, ikut


terlibat dalam pengambilan keputusan, hubungan profesional dengan pelayanan
kesehatan lainnya, dan penggunaan evidence base untuk meningkatkan persepsi
mereka terhadap lingkungan praktik sebagai pengaturan bagi praktik keperawatan
professional serta meningkatkan kepuasan kerja (Aitken et al, 2010). Dalam ronde
keperawatan terjadi pemeriksaan proses kerja dengan cara meningkatkan
komunikasi dan kolaborasi untuk mengurangi kesalahan pada perawatan dan
meningkatkan hasil yang lebih baik (Fillmore, 2010).
Penelitian lain terkait ronde keperawatan dipublikasikan oleh Meade, dkk
(2006), menunjukkan bahwa pelaksanaan ronde keperawatan terbukti secara
statistik mampu menurunkan penggunaan bel untuk memanggil perawat,
mengurangi kemungkinan pasien jatuh dan meningkatkan kepuasan pasien. Selain
itu dengan pelaksanaan ronde keperawatan pelayanan keperawatan menjadi lebih
efisien, komunikasi antara perawat menjadi lebih baik dan berkurangnya stress
kerja perawat sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja dari perawat.
Penelitian Maliya dan Susilaningsih (2009), menunjukkan bahwa ada peningkatan
kinerja staf keperawatan setelah dilakukan pelatihan ronde keperawatan.
Peningkatan kualitas pelayanan keperawatan tersebut dapat dilihat dari beberapa
outcomes seperti peningkatan kepuasan pasien, peningkatan kepuasan perawat,
penurunan penggunaan bel panggil, penurunan angka pasien jatuh dan penurunan
angka kejadian luka tekan.
Di RSI Siti Rahmah ronde keperawatan telah ada dalam Standar Prosedur
Operasional dalam SK Direktur namum pelaksaan belum terealisasikan. Untuk itu
rumah sakit perlu mempertimbangkan ronde keperawatan sebagai salah satu
program yang dapat diterapkan di ruang rawat inap.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan perawat ruang Shafa RSI siti Rahmah mampu melaksanakan
kegiatan ronde keperawatan

2. Tujuan Khusus
Perawat mampu :
a. Menjelaskan pengertian ronde keperawatan
b. Menjelaskan tujuan ronde keperawatan
c. Menjelaskan manfaat ronde keperaatan
d. Menjelaskan tahapan pelaksanaan ronde keperawatan

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

D. Media Dan Alat


1. Infokus
2. Laptop

E. Waktu Dan Tempat


Hari/Tanggal : Jum’at, 9 November 2018
Waktu : 13.00 s/d selesai wib
Tempat : Di Aula RSI Siti Rahmah Padang
Topik : Pelaksanaan Ronde Keperawatan di Ruang Shafa Siti
Rahmah Padang

F. Sasaran
Perawat di Ruangan Safa RSI Siti Rahmah padang

G. Pengorganisasian
Penanggungjawab :Winni Sitta Ramanda, S, S.Kep
Moderator : Qorry Aulia Yudha, S.Kep
Presentator : Yuli Indriyani, S.Kep
Observer : Dewi Novita Sari, S.Kep
Fasilitator : Ike Sintia Suci, S.Kep
Sri Hana Windi Utami, S.Kep
PutriAnnisa, S.Kep
Shintya Sharizal Putri, S.Kep
Lusia Dirah P, S.Kep
FitriDewi, S.Kep

H. Kegiatan Persamaan Persepsi


Hari/tanggal : Jumat/ 8 Februari 2019

Penanggung
No Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta
Jawab

1. 3 menit PEMBUKAAN
- Mengucapkan salam - Menjawab salam Moderator
- Menjelaskan topik dan - Memperhatikan
tujuan
- Menjelaskan kontrak - Menyepakati kontrak
waktu

2 5 menit PENYAJIAN
- Menjelaskan tentang Mendengarkan dan Presentator
discharge keperawatan memperhatikan
3 5menit TANYA JAWAB
- Tanya jawab tentang
Moderator
discharge keperawatan - Berpartisipasi

PENUTUP
4 2 menit - Menyimpulkan hasil - Bersama-sama
diskusi menyimpulkan hasil Moderator
diskusi
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

I. Kegiatan Implementasi Pendamping

Penanggung
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Jawab
Senin,
1 11 Februari 2019 Mahasiswa dan perawat - Mendengarkan
ruangan melakukan simulasi dan Mahasiswa
10.00 – 10.30 WIB tentang penerapan memperhatikan FKEP UNAND
dan pelaksanaan ronde - Berpartisipasi
16.30 – 17.00 WIB keperawatan

J. Kegiatan Implementasi Mandiri


Penanggung
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Jawab
Selasa, Perawat ruangan melakukan - Mendengarkan Mahasiswa
1. 12 Desember 2018 simulasi tentang penerapan dan FKEP UNAND
dan pelaksanaan ronde memperhatikan
10.00 – 10.30 WIB keperawatan
dan
16.30 – 17.00 WIB

K. Kegiatan Evaluasi

Penanggung
No Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta
Jawab
1 13 Februari 2019 Evaluasi : - Mendengarkan dan
10.00 - 10.30 wib - Melihat kemampuan memperhatikan
dan motivasi perawat - Berpartisipasi Mahasiswa
dan FKEP UNAND
sebelum dan sesudah
16.30 – 17.00 WIB
pelaksanaan
implementasi kegiatan
14 Desember 2018
ronde keperawatan
10.00 - 10.30 wib

L. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
2. Alat dan media sesuai dengan rencana
3. Persiapan telah dilakukan minimal sehari sebelum pelaksanaan kegiatan
b. Evaluasi proses
1. Media yang digunakan adalah lembar balik
2. Waktu kegiatan adalah 15 menit
3. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan berlangsung
4. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan
c. Evaluasi hasil
……% perawat mampu:
1. Menjelaskan pengertian ronde keperawatan
2. Menjelaskan tujuan ronde keperawatan
3. Menjelaskan manfaat ronde keperaatan
4. Menjelaskan tahapan pelaksanaan ronde keperawatan
5. Melaksanakan ronde keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Aiken. 2012. Patient safety satisfaction and quality of hospital care: cross
sectional survey of nurses and patient in 12 countries in europe and united states.
Copel, L. 2007. Kesehatan jiwa dan psikiatri. Edisi 2. Jakarta: EGC
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Instrumen evaluasi
penerapan standar asuhan keperawatan di rumah sakit.
Ilyas, Yaslis, 2005, Kinerja Teori, Penilaian dan Penelitian, Jakarta: Pusat
Kajian Ekonomi Kesehatan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Jakarta Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia,

Kozier. 2009. Fundamental Keperawatan Edisi 5. Jakarta : EGC

Laschinger, H,K,S., & Finegan, J. 2005. Using empowerment to build trust


and respect in the workplace: A strategy for addressing the nursing shortage. Nursing
Economics, 23, 6–13.
Maliya, A., & Susilaningsih, Z. 2000. Pelatihan ronde kasus untuk
meningkatkan kinerja staf keperawatan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah
Surakarta. Jurnal Warta, vol .12, No.2 : 184 – 191 . ISSN 1410-9344
Nursalam, 2011, Manajemen Keperawatan, Aplikasi dalam Praktek Keperawatan
Profesional, edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Sumijatun. 2010. Konsep dasar menuju keperawatan profesional. Jakarta:


TIM

You might also like