Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan klien mampu
memahami cara menghindari resiko jatuh dan melakukan pencegahan
resiko jatuh.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian jatuh
b. Menyebutkan faktor resiko jatuh
c. Menyebutkan akibat jatuh
d. Menyebutkan cara pencegahan jatuh
C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Topik
Resiko Jatuh Pada Lansia
2. Metode Pelaksanaan
Ceramah
Tanya Jawab
Diskusi
3. Sasaran
Lansia di Panti Wreda Aisyah Surakarta
4. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Rabu , 27 Maret 2019
Jam : 09.00-Selesai
Tempat : Panti Usia Lnjut Aisyiyah Surakarta
5. Jumlah Peserta
15 Lansia
6. Media dan alat bantu
Leaflet
7. Setting Tempat
Keterangan :
v : Klien/ Lansia
: Moderator
: Presentator
: Fasilitator
8. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan: a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
penyuluhan Menyebutkan
materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
9. Pembagian Tugas
Moderator : Frida
Presentator : Vidia
Fasilitator : Yuni, Auliaur, Sylvia, Fitri
D. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara di mulai.
b. Media dipersiapkan 2 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
c. Struktur peran telah ditentukan 2 hari sebelum pelaksanaan.
d. Kontrak dengan keluarga pasien dilakukan 1 hari sebelum dan pagi
hari sebelum kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Struktur
a. Presentator memberi materi pendidikan kesehatan dari awal hingga
akhir kegiatan
b. Respon peserta baik selama proses pemberian materi pendidikan
kesehatan
c. Peserta tampak aktif selama proses pemberian materi pendidikan
kesehatan
d. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai
dengan baik
e. Masing – masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya
3. Evaluasi Hasil
a. Kegiatan pendidikan kesehatan dimulai tepat pada waktu yang telah
ditentukan
b. Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemberi
materi
c. Peserta mengikuti proses pendidikan kesehatan dari awal hingga
akhir
E. LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian Jatuh
Jatuh merupakan suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi
mata, yang melihat kejadian mengakibatkan seseorang mendadak
terbaring/ terduduk di lantai/ tempat yang lebih rendah dengan atau
tanpa kehilangan kesadaran atau luka (Darmojo, 2014).
Jatuh adalah kejadian yang tiba-tiba dan tidak sengaja yang
mengakibatkan seseorang terbaring atau terduduk di lantai yang lebih
rendah tanpa kehilangan kesadaran. (Maryam, 2010)
2. Faktor resiko jatuh
Secara singkat faktor resiko jatuh pada lansia dapat dibagi menjadi 2
yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik
a. Faktor instrinsik
Gangguan jantung atau sirkulasi darah : penurunan sirkulasi darah
ke otak secara tiba-tiba, kehilangan kesaran yang tiba-tiba,
masalah pada jantung yang menyebabkan sesak nafas sehingga
tidak dapat mentoleransi aktivitas dan hipertensi.
Gangguan sistem susunan syaraf : sistem susuna syaraf
memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensorik.
Penyakit SSP seperti stroke, parkinsn, hodrocealus tekanan
normal, sering diderita oleh lansia dan menyebabkan gangguan
fungsi SSP sehingga berespon tidak baik terhadap input sensori.
Nyeri kepala atau Vertigo, pusing.
Gangguan sistem anggota gerak dan gangguan gaya berjalan
seperti nyeri persendian, kelumpuhan, ketidaklengkapan anggota
gerak, bentuk kaki yang tidak normal, penurunan kekuatan otot,
berkurangnya masa otot.
b. Faktor ekstrinsik
Cahaya ruangan yang kurang terang
Lingkungan yang asing bagi usia lanjut
Lantai yang licin
Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran, berat maupun cara
penggunaannya.
3. Akibat jatuh
a. Perlukaan (injury) : merusak jaringan lunak, fraktur
b. Perawatan rumah sakit : imobilisasi
c. Disabilitas : penurunan mobilitas yang berhubungan dengan
perlukaan fisik, penurunan mobilitas akibat jatuh, penurunan
kepercayaan diri dan pembatasan gerak.
d. Meninggal dunia
4. Cara pencegahan jatuh
a. Latihan fisik
Latihan fisik diharapkan dapat mengurangi resiko jatuh dengan
meningkatkan kekuatan tungkai dan tangan, keseimbangan,
koordinasi dan meningkatkan reaksi terhadap bahaya lingkungan.
Latihan fisik yang dianjurkan yang melatih kekuatan tungkai, tidak
terlalu berat dan semampunya salahsatunya adalah berjalan kaki.
b. Modifikasi lingkungan
Atur suhu ruangan supaya tidak terlalu panas atau dingin untuk
menghindari pusing akibat suhu
Taruhlah barang-barang yang memang seringkali diperlukan
berada dalam jangkauan tanpa harus berjalan dulu.
Gunakan karpet antislip dikamar mandi
Perhatikan kualitas penerangan dirumah
Jangan sampai ada kabel listrik dilantai yang biasa untuk melintas
Pasang pegangan tangga pada tangga, bila perlu pasang lampu
tambahan untuk daerah tangga.
Singkirkan barang-barang yang bisa membuat terpleset dari jalan
biasa untuk melintas
Gunakan lantai yang tidak licin
Pasang pegangan tangan ditempat yang diperlukan seperti kamar
mandi
c. Alat bantu jalan
Pada lansia yang mengalami gangguan berjalan yang tidak bisa
diatasi dengan oat-obatan dapat menggunakan alat bantu seperti :
cane (tongkat), cruth (tongkat ketiak) dan walker.
DAFTAR PUSTAKA