Professional Documents
Culture Documents
Imas Rosidawatf
Edy Santoso3
Abstarct
In line with the advancement of communication technology, urifair competition much
occured on the internet. Today, the growth of the Internet not only as a tool for
communication but also as highly effective marketing tools in e-commerce activities to
seize opportunities in the global marketplace. In the e-commerce business model, it
allows the many violations of business ethics through fraudulent marketing
activities on the Internet. Especially, it associated with the use of the domain
name on the Internet often use company names, trademarks and service, as
well as the names of public figures without permission from rights owner. In
line with the development of the use of the domain name by the company on the
Internet network, it is also elicit symptoms of trade infringement on the
network. This infringement occur when another party no connecting with a
trademark will register its trademark as their domain name on the Internet.
The offenders have a smart way to entice buyers so that they can buy their
products which is indicated of trademark forgery. Mostly, trademark
infringement occured is when the other party uses a trademark that causes of
"likelihood of confusion" or "confusing similarity" between items or among the
parties to make the goods. This infringement use strategies "likelihood of
confusion" of a similar domain name, because most people will assume that the
trademark is the same as the domain name. It could be argued that the use of
the domain name on the internet is considered as the most important issue in
trademark law.
Pascasarjana) dengan BPSDM Kementrian Hukum dan HAM, dilaksanakan dari bulan 1anuari
sid. 1uni 2012. Bagian dari hasil penelitian (research paper) ini telah dipresentasikan dengan
judul "Internet Marketing Fraud By "Typosquatting" Strategy as Business Ethics Violations In
Online Banking Model" pada seminar: International Journal of Arts & Sciences (fJAS)
conference for academic disciplines, Central Connecticut State University, USA yang
diselenggarakan tanggal1-5 April 2012 di Vienna, Austria.
2 Dosen Ietap Prodi Pascasarjana Universitas Islam Nusantara, 11. Soekamo Hatta
No.530 Bandung, Indonesia. Alamat kontak: iJosida_df@yahoo.co.id.
Abstrak
Sejalan dengan kemajuan teknologi komunikasi, persaingan yang tidak sehat
banyak terjadi di internet. Saat ini, pertumbuhan internet tidak hanya sebagai
alat untuk komunikasi tetapi juga sebagai alat pemasaran yang sangat efektif
dalam kegiatan e-commerce untuk menangkap peluang di pasar global. Dalam
model bisnis e-commerce, memungkinkan banyak pelanggaran etika bisnis
melalui kegiatan penipuan pemasaran di Internet. Terutama, hal itu terkait
dengan penggunaan nama domain di Internet yang sering menggunakan nama
perusahaan, merek dagang dan jasa, serta nama-nama tokoh masyarakat
tanpa izin dari pemilik hak. Sejalan dengan perkembangan penggunaan nama
domain oleh perusahaan pada jaringan internet, juga menimbulkan gejala
pelanggaran perdagangan dalam e-commerce. Pelanggaran ini terjadi ketika
pihak lain yang tidak berhubungan dengan merek dagang akan mendaftarkan
merek dagang sebagai nama domain mereka di Internet. Para pelaku memiliki
cara cerdas untuk menarik perhatian pembeli sehingga mereka dapat membeli
produk mereka yang diindikasikan pemalsuan merek dagang. Sebagian besar,
pelanggaran merek dagang terjadi adalah ketika pihak lain menggunakan
merek dagang yang menyebabkan dari "likelihood of confusion" atau
"confusing similarity" antara item atau di antara para pihak untuk membuat
barang-barang. Ini menggunakan strategi pelanggaran "likelihood of
confusion" dari domain yang mirip nama, karena kebanyakan orang akan
menganggap bahwa merek dagang adalah sama dengan nama domain. Dapat
dikatakan bahwa penggunaan nama domain di internet dianggap sebagai
masalah yang paling penting dalam hukum merek dagang .
I. Pendahuluan
Dalam abad 21 ini, yang lebih dikenal sebagai abad infonnasi, peran
teknologi infonnasi semakin penting. Pentingnya peran tersebut lebih dipacu
oleh kebutuhan aktivitas dunia modem yang serba cepat serta tuntutan zaman
yang serba mengglobal. Akibatnya, aktivitas dunia modem sangat memerlukan
teknologi komunikasi yang efisien dan dapat menjangkau wilayah yang luas
tanpa dihalangi oleh batas negara. Salah satu teknologi yang berhasil
menjawab kebutuhan tersebut adalah internet.
Melalui konvergensi antara teknologi komputer, telekomunikasi, media
dan infonnasi telah mendorong pertumbuhan bisnis yang pesat, karena
berbagai infonnasi dapat disajikan dengan canggih dan mudah diperoleh
mulailah dikenal perdagangan secara elektronik atau electronic commerce
(selanjutnya disebut e-commerce).4 E-commerce merupakan salah satu
6 Lihat Tommy Seah, Cyber Crime Tops List of Most Common Crimes in Malaysia,
Cyber Crime Cyber Security Malaysia, <http://www.thenewnewintemet.coml2010104115/
cyber-crime-tops-list-of-most-common-crimes-in-malaysia/>, diakses Tanggalll Junl 2011.
7 Lihat the Star Newspaper, Don't Fall Prey to Online Banking Scams, Saturday
February 19, 2011, <http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/20 1112119/nationlS039959
&sec=nation>, diakses tanggal 5 Juni 2011. Menurut Internet World Status, 200S Internet
usage in Malaysia is 15.9 millions (62.8% population using the Internet). Lihat situs website
<www.intemetworldstats.com>. Lihat juga Zaenab Karake Shalhoub and Sheikha Lubna Al
Qasimi, "Cyber Law and Cyber Security in Developing and Emerging Economies" (USA:
Edwar Elgar, 2010), hal. 74.
8 The Financial Mediation Bureau (FMB) adalah sebuah badan independen yang
dibentuk untuk membantu menyelesaikan sengketa antara konsumen dan penyedia jasa
keuangannya. The FMB menyediakan bagi konsumen dengan layanan gratis, cepat, nyaman
dan efisien untuk membantu penyelesaian sengketa aitematif. Perselisihan ini meliputi bidang
PerbankanlKeuangan terkait juga Asuransi dan Takaful. Lihat <www.fmb.org.my>. diakses
tanggal 11 June 2011.
9 Lihat The Star newspaper, Don't fall prey to online banking scams, Loc. Cit.
30 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
10 Spam is the use of electronic messaging systems (including most broadcast media,
digital delivery systems) to send unsolicited bulk messages indiscriminately. While the most
widely recognized form of ~pam is e-mail spam. <http://en.wikipedia.org/wiki/Spam_%28
electronic%29>, diakses tanggal II June 2011.
12 Lihat The Star newspaper, P. Aruna, Rise in Scams Targeting e-banking Accounts,
Wednesday February 16, 20 II, <http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/20 11/2116/nationi
8073924&sec=nation>, diakses tanggal5 Juni 2011.
Pelanggaran Internet Marketing pada Kegiatan E-commerce, Rosidawati dan Santoso 31
phishing. 13 Hal yang sarna juga terjadi di Indonesia, setidaknya ada lebih dari
600 situs penipuan di bidang online business,14 Pada kenyataannya, target
penipuan di dalam electronic banking telah meningkat secara dramatis di
negara Malaysia, dengan jumlah lebih dari dua kali lipat dalam beberapa tahun
terakhir. Paling tidak, sebanyak 1.426 laporan telah disampaikan ke CSM 15
tahun lalu, dibandingkan dengan 634 laporan yang disampaikan pada tahun
2009. 16 Situasi ini sangat mengkhawatirkan. Jika kejahatan ini semakin
meningkat dan sulit untuk diatasi, kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas
online banking akan menurun secara otomatis.
Terkadang, nama domain sengaja diciptakan oleh cybersquatters. Gilwit
dalam makalahnya mengatakan:
13 Lihat The Star newspaper, E-banking Scams on The Rise, Wednesday February 16,
20 II .<http://www.thestar.com.my/news/story.asp?sec=nation&file=/20 II /2116/nation!807165
3>, diakses tanggal 08 June 2011.
14 Lihat Sanjisan, 600 Situs Bisnis Penipuan (SCAM) di Indonesia (Update), (2009),
<http://sanjisan.wordpress.com!2009/07/30/600-situs-bisnis-penipuan-scam-di-indonesia/>,
diakses tanggall9 March 2012.
16 Lihat The Star newspaper, E-banking Scams on The Rise, Loc. Cit.
17 Lihat Gilwit, Dara B., The Latest Cybersquatting Trend: Typosquatters, Their
Changing Tactics, and How To Prevent Public Deception and Trademark Infringement,
<http://law.wustl.eduiJournall1l1p267Gilwitnotebookpages.pdf.>, p. 9. Diakses tanggal 12 Juli
2011.
18 Umumnya orang suka melakukan kesalahan pada saat melakukan pengetikan nama
situs yang akan diakses.
32 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
21 Suyud Margono, "Hak Milik Industri Pengaturan dan praktik di Indonesia", (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011). hal. 114.
34 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
22 Ahmad M. Ramli, "Cyber Law dan HAKI dalam Sistem Hukum Indonesia",
(Bandung: Refika Aditama, 2006), hal. 10.
23 Tim Lindsey (ed.) et.al., "Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar", (Bandung:
Alumni, 2002), hal. 161.
24 Manisha Paliwal, "Business Ethics ", (New Delhi: New Age International Limited,
2006), hal. 5.
25 Ibid., hal. 6.
26 Lihat Lee Mei Pheng, and Ivan Jeron Detta, "Business Law", (Malaysia: Oxford
University Press, 2009), hal. 2.
Pelanggaran Internet Marketing pada Kegiatan E-commerce, Rosidawati dan Santoso 35
27 Ibid.
30 Lihat Barnes, A. James, J.D. Terry Morehead Dworkin, J.D. and Eric L. Richards,
J.D. "Law for Business", Eleventh Edition, (London: McGrw-Hill-Irwin International Edition,
2009), hal. 54. Lihatjuga Ai-Quran Surah Al Baqarah, Ayat 188.
32 Pacta sunt servanda adalah berasal dari bahasa "agreements must be kept".
36 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
34 Ibid.
Pelanggaran Internet Marketing pada Kegiatan E-commerce, Rosidawati dan Santoso 37
37 Charlotte Waelde, "Domain Names and Trademarks: Whats in A Name?" hal. 39-40,
dalam "Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar", ed. Tim Lindsey, at.aI., Op. Cit., hal. 173.
38 Contoh dari kasus ini adalah Windows95. Windows95 adalah salah satu produk dari
perusahaan Microsoft, sebuah perusahaan komputer terkemuka di amerika Serikat. Pada tahun
1995, seorang mahasiswa di Utah, yang tidak memiliki hubungan apapun dengan perusahaan
Microsoft, telah mendaftarakan merek tersebut dengan nama windows95.com. Kasus lainnya
juga dialami oleh perusahaan fast food McDonald, yang domain name nya telah didaftarkan
oleh seorang jurnalis, Joshua Quittner, yang telah mendaftarkan merek McDonald sebagai
domain name dengan nama McDonald. Com. Modus ini juga diterapkan oleh Dennis toeppen
yang telah mendaftarkan sebanyak 240 merek terkenal sebagai domain name.
38 Jllrnal Hllkllm dan Pembangllnan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
39 Kasus ini terjadi pada perusahaan piranti lunak teknologi Teubner & Associates
dengan pesaing usahanya yang mendaftarakan merek perusahaan terse but sebagai domain
name dengan nama Tuebner.com.
40 Contoh ini adalah pendaftaran merek "Fellowes" sebagai domain name oleh
perusahaan alat-alat tuIis di Inggris. Pendaftaran ini menimbulkan konflik karena ada
perusahaan lain yang bergerak di bidang firma hokum juga dengan nama "Fellowes".
Pelanggaran Internet Marketing pada Kegiatan E-commerce, Rosidawati dan Santoso 39
41 Sutan Remy Sjahdeini, "Kejahatan dan Tindak Pidana Komputer", (Jakarta: Pus taka
Utama Grafiti, 2009), hal. 120.
44 Lihat Jonathan M. Ward, The Rise and Fall of Fences: The Overbroad Protection of
the Anti cybersquatting Consumer Protection Act, 5, "Marquette Intellectual Property Law
Review", 2001, Volume 5, Issue 1, hal. 215.
47 Passing off is a common law tort which can be used to enforce unregistered
trademark rights. The tart of passing aff protects the goodwill of a trader Fom a
misrepresentation that causes damage to goodwill, <http://en.wikipedia.org/wiki/Passing_off>,
diakses tangga126 Juni 2012.
49 Nama situs www.business.com berhasil dijual seharga US $ 7,5 juta selama booming
dotcom, www.jobs.com seharga US $ 800.000 pada tahun 2002, www.sex.com seharga US $
12 juta pada tahun 2006, www.vodca.com seharga $ 3 juta US pada tahun 2006. Baca lebih
lanjut Abida Chaudri, Internet domain names and the interaction with intellectual property,
Computer Law And Security Report 24, 2008, 360-365, Elsevier. p. 365.
53 Lihat, Michael Lee Lin Li Soo and Olivia Khor Shook Lin & Bok, "Malaysia: New
case law shakes up thinking on trademarks, Building and Enforcing Intellectual Proper(v
Value lOll, hal. 168-169.
54 Ibid.
60 Lihat 2010 cyber crime report, Norton: Cybercrime strikes 83 percent of Internet
61 Lihat Shalhoub, Zaenab Karake and Sheikha Lubna Al Qasimi, "Cyber Law and
Cyber Security in Developing and Emerging Economies", (USA: Edwar Elgar, 2010), hal. 37.
64 Lihat Chuck Easttom, and Det. Jeff Taylor, "Computer Crime, Investigation, and the
66 Ibid.
67 Ibid., hal. 4.
46 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
68 Ibid., hal. 5.
69 Ibid., Lihat juga The U.S. Departement of Justice Identity Theft Web page,
<http:www.usdoj.gov/criminallfraudlidtheft.html>, diakses tangga15 Juni 2011.
70 Chuck Easttom, and Det. Jeff Taylor, "Computer Crime, Investigation, and the Law",
(Boston, USA: Course Technology, 2011), hal. 12.
72 Lihat Judith M. Collin, "Preventing Identity Theft in Your Business, How to Protect
Your Business, Customers, and Employees ", (Canada: John Wiley & Sons Inc, 2005), hal. 8.
75 Lihat juga Zaenab Karake Shalhoub, and Sheikha Lubna Al Qasimi , Gp. Cit., hal. 41.
78 Lihat Bielski, 'Ph ish ing phace- of " ABA Banking Journal, 2004, 96(9): 46-54. Lihat
juga Zaenab Karake Shalhoub and Sheikha Lubna Al Qasimi, Loc. Cit,. hal. 41.
79 Ibid.
48 Jurnal Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
81 Ibid.
82 Lihat Zaenab Karake Shalhoub, and Sheikha Lubna Al Qasimi, Gp. Cit., p. 35.
84
benar, bukan yang palsu. J angan pernah mengikuti perintah apapun
dengan cara mengklik 'link' yang telah di e-mail kepada Anda. Jika Anda
menerima e-mail yang mengaku dari lembaga keuangan, maka sebaiknya
menghubungi lembaga atau secara manual mengetik alamat URL yang
biasa Anda gunakan untuk mengakses akun Anda. 85
Memberikan pelatihan dan pemahaman atas kejahatan ini adalah
sangat penting sekali karena sebagian besar penipuan siber (cyber scam)
adalah melalui e-mail dan situs perbankan palsu. Situs palsu dirancang
secara profesional dan sulit untuk diidentifikasi, terutama bagi pemula
yang melakukan transaksi online banking. J adi, cara yang terbaik agar
menghindar adalah menghindari untuk mengklik bentuk 'link' apapun
yang diberikan dalam e-mail. Pengguna harus menghubungi bank atau
kantor cabang melalui telepon untuk memverifikasi apakah e-mail
tersebut asIi. Dalam hal ini, bank yang menyediakan peralatan dan
pelatihan untuk konsumen adalah lebih baik.
Peningkatan kejahatan komputer (computer crime) harus menjadi
perhatian serius bagi setiap lembaga penegak hukum atau orang yang
bertanggung jawab dalam hal keamanan jaringan. 86 Hal ini dilakukan
sebagai upaya untuk menekan sekecil mungkin korban dari kejahatan
yang dilakukan oleh pelaku penipuan melalui e-mail scam. Bayangkan
saja, lebih dari 4.000 keluhan di dunia maya, terutama tentang kejahatan
siber yang diajukan ke Cyber Security Malaysia dalam kurun waktu dua
tahun terakhir. Begitu rentannya data identitas konsumen, untuk menjadi
mangsa para phisher.
Dalam hal ini, praktek penipuan pemasaran Internet sangat
bertentangan dengan etika bisnis. Ini adalah sebagai itikad buruk yang
bertujuan untuk men yes atkan dan menipu para pengguna. Etika akan
mengajarkan bisnis untuk melakukan hal-hal dari menjaga perilaku
positif, mereka harus memperhatian pada kejujuran, keadilan, itikad baik
yang mengacu pada standar moral universal perilaku (the universal moral
standards of behavior) untuk memasarkan barang dan jasa. Etika akan
mengajarkan kita tentang aturan yang diperbolehkan tanpa merugikan
orang lain. Dalam situasi ini, "typosquatting" strategi benar-benar
merupakan bentuk pelanggaran etika bisnis di dunia maya. Karena hal ini
membuat pelanggan bingung untuk mengakses situs web asli.
85 Ibid., hal. 8.
86 Sigid Suseno, "Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Siber", (Bandung:
Unpad Press, 2010), hal. 3.
50 Jurnai Hukum dan Pembangunan Tahun ke-43 No.1 Januari-Maret 2013
IV. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
Daftar Pustaka
Buku
Shalhoub, Zaenab Karake and Sheikha Lubna Al Qasimi. Cyber Law and
Cyber Security in Developing and Emerging Economies. USA: Edwar
Elgar, 2010.
Suseno, Sigid. Penegakan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Siber,
Bandung: Unpad Press, 2010.
Yahya, Ahmad Zein. Kontrak Elektronik & Penyelesaian Sengketa Bisnis E-
Commerce, Bandung: Mandar Maju, 2009.
Jurnal
Bielski, L. "Ph ish ing ph ace- of", ABA Banking Journal, 96(9), 2004: 46-54.
M. Ward, Jonathan. '"The Rise and Fall of Fences: The Overbroad Protection
of the Anti Cybersquatting Consumer Protection Act, 5", Marquette
Intellectual Property Law Review, Volume 5, Issue 1,2001.
Soo, Michael, Lee Lin Li and Olivia Khor Shook Lin & Bok, "Malaysia: New
Case Law Shakes Up Thinking On Trademarks ", Building and Enforcing
Intellectual Property Journal Value, 2011.