Professional Documents
Culture Documents
Latar Belakang
Tumor desmoid (fibromatosis) adalah Penyakit langka yang timbul dari struktur
muskuloaponeurotik di seluruh tubuh, dan merupakan tumor jinak yang tumbuh lambat
secara histologis. Meskipun penampilannya jinak, mereka agresif secara lokal dan
menyerang struktur sekitarnya. Insidensi diperkirakan 2,4 hingga 4,5 kasus per juta
orang per tahun, dan sebagian besar kasus tampaknya intra-abdominal dengan hanya
7-25% kasus yang melibatkan kepala dan wilayah leher karena kelangkaan tumor ini
di daerah kepala dan leher, penulis jurnal melaporkan kasus seorang pasien dengan
tumor desmoid di leher atas yang didiagnosis dan dirawat di institusinya, untuk
meningkatkan kesadaran ahli bedah THT-Kepala dan Leher , dan pemilihan perawatan
yang sesuai pada kondisi ini
Tujuan
Khusus :
1. Meningkatkan kesadaran para ahli bedah THT Kepala dan leher mengenai tumor
desmoid
2. Mengetahui penatalaksanaan tumor desmoid dengan baik dan tepat.
Umum :
1. Hasil jurnal diharapkan dapat memberikan konstribusi pengembangan ilmu
pengetahuan
2. Menjadi landasan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut terkait tumor desmoid
(Fibromatosis)
Metodelogi Penelitian
Metodologi yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yakni data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Walaupun kemudian
terdapat data yang berupa angka-angka, maka akan dijelaskan atau dideskripsikan
melalui kata-kata. Dengan demikian laporan penelitian ini berisi kutipan-kutipan data
untuk memberikan gambaran penyajian laporan yang berasal dari hasil pemeriksaan
penunjang berupa CT Scan, Radiologis dan Histopatologis.
Kesimpulan
Tumor desmoid adalah tumor jinak yang langka dan unik, tumor ini
kecenderungan tinggi untuk rekurensi lokal. Pengobatan untuk tumor-tumor ini
seringkali bertentangan, tetapi karena tingkat kekambuhan yang tinggi, strategi
manajemen multi-modalitas biasanya digunakan untuk mengendalikan penyakit.
Kontrol bedah lokal biasanya diikuti oleh terapi radiasi untuk mengendalikan penyakit
berulang dan pasien-pasien ini harus diikuti dengan pemeriksaan klinis dan radiografi.
Tidak seperti tumor jinak pada kepala, kemampuan patogennya dapat mengelabui
untuk tidak diserang. Operasi eksisi secara luas pada lesi adalah terapi modalitas utama
karena infiltrat alami tumor pada daerah kepala dan leher terkadang suliit untuk secara
sempurna di reseksi dengan margin berlebih dimana dikelilingi oleh struktur vital.
Nuytens et al melakukan perpandingan terhadap 22 artikel pada tatalaksana dari tumor
desmoid dari 1983 sampai 1998 dan menemukan tingkat control dari operasi ditambah
radioterapi adjuvant dengan margin positif 75%, dan tumor dengan margin negative
94%, significant lebih baik dari pada hanya dilakukan operasi saja yang persentasinya
41% pada tumor dengan positif margin, dan 72% pada negatif margin.
Terapi radiasi berkaitan dengan tingginya komplikasi, terutama pada daerah
kepala dan leher, dan pada kesimpulannya harus dilakukan dengan mempertimbangkan
kasus dengan pasien yang tidak dapat di operasi karena kormobiditas, residu/penyakit
rekuren, atau dimana operasi dapat secara signifikan merusak kemampuan pasien.
Terdapat beberapa sistemik agen yang sudah lama digunakan untuk tumor desmoid
seperti terapi hormone dan NSAID’s. penggunaan beragam antiestrogen agen juga
dapat meregresi karena terdapat keterlibatan tingkat estrogen dengan pertubuhan tumor
terutama pada tipe yang intra-abdominal.
Kesimpulannya, tumor desmoid adalah tumor jinak yang jarang dengan
perilaku biologi yang unik dan memiliki kecenderungan untuk rekuren. Rekomendasi
tatalaksana untuk tumor ini seringkali kontradiktif, tapi karena tingginya tingkat
rekuren strategi modalitas tatalaksana dilakukan untuk mengontrol penyakit. Operasi
lokal seringkali diikuti dengan terapi radiasi untuk mengontrol residu atau rekurensi
penyakit dan tentunya pasien harus berdasarkan pemeriksaan dan studi radiografik.