You are on page 1of 2

Nama : Dian Wahyuningtyas

Kelas : XII MIPA 2


No Presensi : 11

Gotong Royong dalam Bertani Sebagai Perwujudan


Nilai Luhur Budaya Bangsa
Cilacap, sebagai kabupaten yang reliefnya beragam dan banyak penduduk tentunya
memiliki sistem mata pencaharian yang beragam pula. Letak geografis Kabupaten Cilacap
yang berada di barat daya Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan
Samudera Hindia tentu masyarakatnya dikenal memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Selain itu, wilayah Cilacap juga memiliki dataran yang luas bahkan terluas di Provinsi Jawa
Tengah yang bisa dimanfaatkan untuk bertani. Salah satunya bercocok tanam padi yang
merupakan makanan pokok Indonesia. Adanya pengelolaan secara maksimal potensi
tersebut, Cilacap akan mampu memberikan kontribusi dalam meningkatkan perekonomian
nasional melalui tersedianya bahan makanan pokok.
Sistem mata pencaharian hidup dalam bertani tentunya tidak lepas dari unsur unsur
kebudayaan yang lain. Sebagai petani di Kabupaten Cilacap dalam bercocok tanam masih
menerapkan sistem pengetahuan Budaya Jawa. Hal ini menunjukkan dalam sistem mata
pencaharian hidup dalam bertani berkaitan dengan sistem pengetahuan. Diantaranya dalam
bertani mereka masih memperhitungkan kapan hari yang baik untuk memulai menebar
benih dan menanam padi.
Seiring kemajuan zaman, cara dan peralatan bertanipun ikut berubah. Contohnya
dulu petani membajak sawah dengan tenaga kerbau atau sapi, kini sudah tergantikan
dengan tenaga mesin yang memang terbukti lebih efektif. Selain itu, dulu petani menangani
hama dan penyakit dengan cara yang alami sesuai budaya luhur, seperti mengusir tikus
secara bersama dengan alat manggar kelapa, sekarang diganti dengan obat-obatan kimiawi.
Hal ini, menunjukkan dalam sistem mata pencaharian hidul dalam bertani berkaitan
dengan sistem peralatan hidup dan teknologi. Meskipun teknologi yang muncul di era
globalisasi ini mampu membantu petanin agar bekerja lebih efisien, tetapo hal ini tidak
luput dari dampak negatif yang mengancam keberlangsungan di masa yang akan datang.
Masyarakat Cilacap terkenal dan identik dengan kerukunan, sikap tolong
menolong, dan gotong royong antara satu dengan yang lain. Sikap gotong royong
bermakna mencapai tujuan bersama, sebagai wujud kebersamaan. Kegiatan ini dimulai
sejak awal dalam bertani. Kebersamaan harus dilakukan secara serempak saat menebar
benih dan menanam padi agar dalam memanen juga juga serempak. Keuntungan dengan
adanya kebersamaan dan keserempakan dalam bertani tersebut adalah persebaran hama
bisa terkendali.
Dalam hal pemberarantasan hama, para petani juga mengatasinya bersama-sama
dengan cara gotong royong, seperti ramai ramai memberantas hama tikus yang merusak
tanaman padi dengan menggunakan manggar (buah kelapa). Dan pada saat panen, juga
dilakukan secara gotong royong.
Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa warga Cilacap telah memiliki nilai-nilai
luhur budaya bangsa. Nilai-nilai luhur budaya lokal yang memiliki potensi dalam
mengembangkan perekonomian, yaitu dalam bidang pertanian terwujud dalam bentuk
gotong royong yang merupakan realisasi sikap kebersamaan dan kekeluargaan. Dengan
adanya dampak negatif penggunaan bahan kimiawi dalam pertanian, kiranya perlu
dipikirkan kembali untuk menggunakan nilai-nilai kearifan lokal yang ramah lingkungan
agar nilai-nilai luhur budaya bangsa tersebut dapat dilestarikan.

You might also like