You are on page 1of 7

I.

Judul:
Gas Chromatography Mass Spectrometer (GC-MS)
II. Pendahuluan:
Gas Chromatography (GC) adalah alat yang digunakan untuk pemisahan suatu zat
atau senyawa yang umumnya bersifat volatil. Prinsip kerja dari Gas
Chromatography yaitu sampel yang diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak,
kemudian akan dibawa oleh fase gerak yang berupa gas inert ke dalam kolom untuk
dilakukan pemisahan komponen sampel berdasarkan kemampuannya interaksi
diantara fase gerak dan fase diam. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara
fase gas bergerak dan fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah
menguap) yang terikat pada zat dan penunjangnya.
III. Alat dan Bahan yang digunakan:
- Alat instrumen kromatografi gas
- Suntik injeksi
- Printer data
- Sampel etanol dengan konsentrasi 1
- Sampel metanol dengan konsentrasi 1
Sampel eugenol dengan konsentrasi 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; 1
IV. Hasil Percobaan
V. Analisis Data

Tabel 1.1. . Data pengamatan Eugenol 0,2 Tabel 1.2. . Data pengamatan Eugenol 0,4
RT Area % Area RT Area % Area
1,70 5001100 22,173 1,64 6456600 19,965
2,33 15486 68,658 2,21 4698100 14,527
4,15 1889500 8,377 2,33 15659 48,420
5,41 178500 0,791 4,03 1240400 3,836
4,20 4077600 12,609
5,42 208060 0,643

7084586 99,208 16696419 99,357

Tabel 1.3. . Data pengamatan Eugenol 0,6 Tabel 1.4. . Data pengamatan Eugenol 0,8
RT Area % Area RT Area % Area
1,66 6356000 22,420 1,70 4900900 19,297
2,33 11514 49,673 2,33 14022 55,209
4,22 1889500 21,127 4,25 5840500 22,996
5,43 178500 1,780 5,44 634430 2,498

8435514 95 11389852 100

Tabel 1.5. . Data pengamatan Eugenol 1 Tabel 1.6. . Data pengamatan sampel
RT Area % Area RT Area % Area
1,74 883600 11,257 1,61 2677400 16,366
2,34 4199500 53,500 2,20 3899200 23,835
4,20 2556000 32,563 2,33 4752500 29,051
5,44 210380 2,680 4,07 2127300 13,004
4,21 2424600 14,821
5,32 210340 1,286
5,45 267720 1,637

7849480 100 16359060 100


1.2
1
Konsentrasi

0.8
0.6
y = -3E-08x + 0.8332
0.4
R² = 0.2351
0.2
0
0 5000000 10000000 15000000 20000000

Area Eugenol
Gambar 1.1. Hubungan konsentrasi eugenol dengan total area eugenol
Konsentrasi sampel:
y = -3E-08x + 0,8332
= -0,00000003 (2424600) + 0,8332
= 0,760462
VI. Pembahasan
Gas Chromatography (GC) adalah alat yang digunakan untuk pemisahan suatu zat
atau senyawa yang umumnya bersifat volatil. Senyawa volatil merupakan senyawa
yang mudah menguap pada suhu kamar. Sampel yang dapat digunakan dalam GC
ini ada dua wujud yaitu cair dan gas. Prinsip kerja dari Gas Chromatography yaitu
sampel yang diinjeksikan ke dalam aliran fase gerak, kemudian akan dibawa oleh
fase gerak yang berupa gas inert ke dalam kolom untuk dilakukan pemisahan
komponen sampel berdasarkan kemampuannya interaksi diantara fase gerak dan
fase diam. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan
fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang
terikat pada zat dan penunjangnya (Khopkar 2007).

Dalam kromatografi gas, fase bergeraknya adalah gas dan zat terlarut terpisah
sebagai uap. Pemisahan tercapai dengan partisi sampel antara fase gas bergerak dan
fase diam berupa cairan dengan titik didih tinggi (tidak mudah menguap) yang
terikat pada zat padat penunjangnya.

Kromatografi gas merupakan metode yang tepat dan cepat untuk memisahkan
campuran yang sangat rumit. Waktu yang dibutuhkan beragam, mulai dari beberapa
detik untuk campuran sederhana sampai berjam-jam untuk campuran yang
mengandung 500-1000 komponen. Komponen campuran dapat diidentifikasikan
dengan menggunakan waktu tambat (waktu retensi) yang khas pada kondisi yang
tepat.

Ada beberapa kelebihan kromatografi gas, diantaranya kita dapat menggunakan


kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang tinggi. Gas dan
uap mempunyai viskositas yang rendah, demikian juga kesetimbangan partisi antara
gas dan cairan berlangsung cepat, sehingga analisis relatif cepat dan sensitifitasnya
tinggi. Fase gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap
fase diam dan zat-zat terlarut. Kelemahannya adalah teknik ini terbatas untuk zat
yang mudah menguap.
Metode internal standar merupakan suatu metode dimana menggunakan komponen
internal standar yang memiliki kesamaan sktruktur kimia dengan sampel maupun
standar, tetapi tidak terdapat dalam sampel. Jumlah internal standar yang
ditambahkan dalam sampel harus terpisah dengan baik selama proses pemisahan.
Metode ini sering digunakan untuk sampel tidak sesuai atau tidak memungkinkan
untuk diinjeksi langsung pada kromatografi gas. Jadi, perlu dilakukan preparasi
sampel terlebih dahulu jika sampel berbentuk padatan, kadar analit terlalu rendah
atau tinggi, tidak stabil dan teruai dengan suhu tinggi pada kromatografi gas, sampel
yang dapat mencemari instrument atau mengganggu analisis, sampel dalam pelarut
yang tidak sesuai (Klee,2013).

Pada kromatografi , pengguaan metode internal standar dianggap paling akurat


dibandingkan dengan metode standarisasi lain yaitu ensternal stabdar, luas puncak
(area), dan nomalisasi. Kelebihan yang dimiliki internal standar yaitu dapat
mengkompensasi sumber kesalahan, seperti dapat menghilangkan pengaruh adanya
perubahan ukuran sampel, penguapan sampel, serta meminimalkan kesalahan dari
instrumentasi (Agilent,2009).

Pada praktikum kali ini menggunakan eugenol, metanol dan etanol. Eugenol
(C10H12O2), merupakan turunan guaiakol yang mendapat tambahan rantai alil,
dikenal dengan nama IUPAC 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol. Ia dapat
dikelompokkan dalam keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol.
Warnanya bening hingga kuning pucat, kental seperti minyak . Sumber alaminya
dari minyak cengkeh. Terdapat pula pada pala, kulit manis, dan salam. Eugenol
sedikit larut dalam air namun mudah larut pada pelarut organik. Metanol, juga
dikenal sebagai metil alkohol, atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus
kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan
atmosfer" ia berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah
terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol).
Sedangkan Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau
alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak
berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk percobaan yang pertama adalah dengan menggunakan larutan metanol:
etanol: eugenol dengan perbandingan konsentrasi 1:1:0,2. Selanjutnya dengan
perbandingan konsentrasi 1:1:0,4. Percobaan ketiga dengan perbandingan 1:1:0,6.
Percobaan keempat dengan perbandingan 1:1:0,8. Percobaan kelima dengan
perbandingan 1:1:1. Dan yang terakhir adalah pembuatan sampel dengan sampel
yang digunakan adalah eugenol. Dari hasil percobaan yang dilakukan untuk
methanol dan etanol memiliki konsetrasi yang sama yang membedakan pada
konsentrasi eugenolnya saja.

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan kurva kalibrasi didapatkan konsentrasi


eugenol sampel sebesar 0,760462. Hasil tersebut sedikit jauh dari litetur yang ada
bahwa konsentrasi larutan standar eugenol adalah 1. Hal ini dikarenakan saat
penginjeksian kurang tepat sehingga mempengaruhi jumlah larutan yang terinjeksi
dan mengakibatkan hasil konsentrasi yang diperoleh kurang dari 1.

VII. Kesimpulan

1. Metode internal standar merupakan suatu metode dimana menggunakan


komponen internal standar yang memiliki kesamaan sktruktur kimia dengan
sampel maupun standar, tetapi tidak terdapat dalam sampel.

2. Hasil dari percobaan yang diperoleh adalah konsentrasi larutan sampel dengan
perbandingan metanol : etanol : eugenol = 1 : 1 : 0,760462

VIII. Saran

-Melakukan percobaan sesuai SOP.


-Memakai jas laboratorium secara benar.
-Memakai pelindung saat praktikum, seperti masker, sarung tangan.
-Membersihkan tempat praktikum dan mengembalikkan alat sesuai tempatnya.

Desen Pembimbing

Andi Nina Asriana, S.Si, M.Si

You might also like