You are on page 1of 18

GAMBAR 1

GAMBAR 2

GAMBAR 3

GAMBAR 4
GAMBAR 5

GAMBAR 6

GAMBAR 7

GAMBAR 8
GAMBAR 9

GAMBAR 10

GAMBAR 11
HASIL PENGAMATAN
Titik Gambar Head loss P P teoritis
(m) praktikum
( x g x h)
1 0.96 9417.6 -

2 0.11 1079.1 4355.335


3 0.01 98.1 4355.335

4 0.45 4414.5 1524.367


5 0.33 3237.3 -

6 0.48 4708.8 6866.0588


7 0.41 4022.1 304873.4771

8 0.25 2452.5 -
9 0.09 882.9 740.407

10 1.85 18148.5 26131.665


11 0.85 8338.5 3266.5015
ANALISIS DATA
1
A = 4 x  x D2
1
A = 4 x 3.14 x (0.017) 2

A = 2,268 x 10-4
𝑄
V= 𝐴

0.67X10-3 m3 /s
V=
2.268X 10-4 m2

V = 2.954 m/s
1. Titik 1 (Straner)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.96
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.96
= 9417.6 kg/ms2

 Mencari P teoritis
-
2. Titik 2 (Tee)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.11
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.11
= 1079.1 kg/ms2

 Mencari P teoritis
- Kf = 1
- hf = Kf x (𝑣)2 /2
fg = 1 x (2.954)2 / 2
gh = 4.363
- P = hf x 
Gh = 4.363 x 998.23
Gh = 4355.335
3. Titik 3 (Tee)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.01
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.01
= 98.1 kg/ms2

 Mencari P teoritis
- Kf = 1
- hf = Kf x (𝑣)2 /2
fg = 1 x (2.954)2 / 2
gh = 4.363
- P = hf x 
Gh = 4.363 x 998.23
Gh = 4355.335

-
4. Titik 4 (45o elbow)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.45
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.45
= 4414.5 kg/ms2

 Mencari P teoritis
Diket : Kf = 0.35
- hf = Kf x (𝑣)2 /2
fg = 0.35 x (2.954)2 / 2
gh = 1.527
- P = hf x 
Gh = 1.527 x 998.23
Gh = 1524.367
5. Titik 5 (45o mitre)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.33
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.33
= 3237.3 kg/ms2

 Mencari P teoritis
-

6. Titik 6 (Straight pipe)


 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.48
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.48
= 4708.8 kg/ms2

 Mencari P teoritis
𝜌𝑥𝐷𝑥𝑣
- NRe = 𝜇
998.23 𝑥 0.017 𝑥 2.954
Ght = 1.005 𝑥 10−3

Ght = 49.8797 x 103


jhg = 49879.7
-
 = 4.6 x 10-5
𝜀 4.6 𝑋 10−5
=
𝐷 0.017

F = 270.588 x 10-5
G = 0.00270588
- Dari grafik diperoleh f = 0.0067
∆𝐿 𝑉2
- P = 4 x f x  x x
𝐷 2
1 2.9542
GF = 4 x 0.0067 x 998.23 x 0.017 x 2
233.446
Gh = 0.034

Gh = 6866.0588 Pa
7. Titik 7 (Ball valve)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.41
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.41
= 4022.1 kg/ms2

 Mencari P teoritis
- Kf = 70
𝑣2
- hf = kf x 2
2.9542
gh = 0.17 x 2

vh = 0.7417 m2/s2
- P = hf x 
Gh = 305.414 x 998.23
Fg = 304873.4771 Pa

8. Titik 8 (90o short bend)


 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.25
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.25
= 2452.5 kg/ms2

 Mencari P teoritis
-
9. Titik 9 (Gotte valve)
 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.09
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.09
= 882.9 kg/ms2
 Mencari P teoritis
- Kf = 0.17
𝑣2
- hf = Kf x 2
2.9542
gh = 0.17 x 2

fg = 0.7417 m2/s2
- P = hf x 
Gh = 0.7417 x 998.23
Fg = 740.407 Pa

10. Titik 10 (Globe valve)


 Mencari P praktikum
Diket : h = 1.85
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 1.85
= 18148.5 kg/ms2

 Mencari P teoritis
- Kf = 6
𝑣2
- hf = Kf x 2
2.9542
gh = 6 x 2

fg = 26.178 m2/s2
- P = hf x 
Gh = 26.178 x 998.23
Fg = 26131.665 Pa

11. Titik 11 (Elbow 90o)


 Mencari P praktikum
Diket : h = 0.85
P =xgxh
= 1000 x 9.81 x 0.85
= 8338.5 kg/ms2
 Mencari P teoritis
- Kf = 0.75
𝑣2
- hf = Kf x 2
2.9542
gh = 0.75 x 2

fg = 3.2723 m2/s2
 P = hf x 
Gh = 3.2723 x 998.23
Fg = 3266.5015 Pa

PEMBAHASAN

Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam keadaan setimbang tak dapat menahan
gaya atau tegangan geser ( shear force ). Dapat pula didefinisikan sebagai zat yang dapat
mengalir bila ada perbedaan tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida nyata, yaitu
tahanan terhadap aliran yang diukur sebagai tegangan geser yang terjadi pada bidang geser
yang dikenai tegangan tersebut adalah viskositas atau kekentalan/kerapatan zat fluida
tersebut.

Fluida dapat didefinisikan sebagai suatu zat mampu alir dan dapat menyesuaikan
bentuk dengan bentuk wadah yang ditempatinya, serta apabila diberikan tegangan geser,
betapapun kecilnya akan menyebabkan fluida tersebut bergerak dan berubah bentuk secara
terus-menerus selama tegangan tersebut bekerja (White, 1986).

Dengan pengertian diatas maka fluida dapat dibedakan atas zat cair dan gas. Dimana
kedua zat ini pun berbeda secara teknis akibat gaya kohesif. Zat cair cenderung
mempertahankan volumenya dan akan membutuhkan permukaan bebas dalam medan
gravitasi. Aliran muka bebas sangat dipenuhi efek gravitasi sedangkan zat gas akan memuai
dengan bebas sampai tertahan oleh dinding yang membatasinya. Gas tersebut akan
membentuk atmosfir yang pada hakekatnya akan bersifat hidrostatik.

Pada praktikum kali ini membahas mengenai aliran fluida dalam system perpipaan.
Bagian dari peralatan ini dapat berupa pipa-pipa yang dihubungkan. Dalam menggunakan
pipa yang harus diperhatikan adalah karakteristik dari fluida yang digunakan, misalnya : sifat
korosi, explosive, racun, suhu dan tekanan. Apabila fluida dilewatkan ke dalam pipa maka
akan terjadi gesekan antara pipa dengan fluida tersebut. Besarnya gesekan yang terjadi
tergantung pada kecepatan, kekerasan pipa, diameter dan viskositas fluida yang digunakan.
Sambungan-sambungan didalam pipa, misalnya elbow, kran, valve, tee akan mengganggu
pola aliran fluida dan menyebabkan terjadinya rugi gesekan atau Friction Loss. Friction Loss
ini biasanya dinyatakan sebagai rugi gesekan yang setara dengan panjang pipa lurus. Pada
saat operasi, bentuk dan model pipa yang bermacam-macam tersebut akan memiliki
karakteristik tegangan yang berbeda-beda sebagai akibat dari pembebanan yang diterimanya.
Akumulasi dari berat pipa itu sendiri dan tekanan fluida yang mengalir didalamnya, akan
menyebabkan tegangan pada pipa yang dikenal sebagai beban static. Praktikum ini dilakukan
untuk mengetahui peristiwa yang terjadi dalam pipa apabila fluida dilewatkan ke dalamnya.
Gesekan yang terjadi dapat mempengaruhi aliran fluida dalam pipa, aliran ini dapat terjadi
secara laminar atau turbulen yang nilainya dapat didekati dengan bilangan Reynolds.

Dari hasil praktikum didapatkan data head loss. Headloss adalah suatu nilai untuk
mengetahui seberapa besarnya reduksi tekanan total (total head) yang diakibatkan oleh fluida
saat melewati sistem pengaliran. Total head, seperti ini merupakan kombinasi dari elevation
head (tekanan karena ketinggian suatu fluida), Velocity head, (tekanan karena kecepatan alir
suatu fluida) dan pressure head (tekanan normal dari fluida itu sendiri).

Dari data yang didapatkan Head loss terkecil 0,01 m pada pipa tee, sedangkan Head
loss terbesar didapatkan 1,85 m pada pipa globe valve. Head loss yang kecil dikarenakan laju
alir air yang melewati pipa tee mengalami hambatan yang sangat kecil, sehingga laju alir air
yang melewati pipa tersebut berjalan lancar. Sebenarya head loss terkecil terjadi pada straight
pipe. Dikarenakan straight pipe merupakan pipa yang berbentuk lurus dan tidak memiliki
hambatan. Kesalahan ini terjadi karena waktu percobaan mengalami human eror. Dalam
percobaan waktu mengamati head loss pada pipa tee menunjukan angka negative sehingga
data tidak valid. Sedangkan laju alir air yang melewati pipa globe valve mengalami hambatan
yang sangat besar dikarenakan di pipa globe valve ini laju alir air terhambat dengan bentuk
valve yaitu sedikit melengkung ke bawah. Dari kedua pipa tersebut memiliki perbedaan head
loss yang sangat jauh, dikarenakan pipa yang di lalui laju alir air berbeda.

Hasil pengujian head loss menunjukkan bahwa, sudut sambungan belokkan


berbanding lurus dengan head loss. Semakinn besar sudut sambungan belokan pipa, nilai
head loss yang dihasilkan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh perbedaan tinggi tekan
pada sebelum dan setelah belokan pipa yang semakin meningkat. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa kecepatan air berbanding terbalik dengan sudut sambungan belokan
pipa, semakin besar sudut sambungan belokan pipa maka kecepatan air semakin kecil, dan
sebaliknya semakin kecil sudut sambungan belokan pipa kecepatan air semakin besar. Hal
tersebut disebabkan karenan waktu yang diperlukan lebih lama untuk sudut belokan yang
semakin besar.

Melalui analisis data didapatkan data hasil Pressure drop. Pressure drop adalah istilah
yang digunakan untuk menggambarkan penurunan tekanan dari satu titik di dalam pipa atau
aliran air. "Penurunan Tekanan" adalah hasil dari gaya gesek pada fluida seperti yang
mengalir melalui tabung. Gaya gesek disebabkan oleh resistensi terhadap aliran. Faktor
utama yang mempengaruhi resistensi terhadap aliran fluida adalah kecepatan fluida melalui
pipa dan viskositas fluida. Aliran cairan atau gas selalu akan mengalir ke arah perlawanan
sedikit (kurang tekanan). Pada aliran satu fase, pressure drop dipengaruhi oleh Reynold
number yang merupakan fungsi dari viskositas, densitas fluida dan diameter pipa.Dari
praktikum didapatkan Pressure drop terbesar yaitu pada 18148.5 Pa yang terdapat pada globe
valve.
LAPORAN TRANSPORTASI FLUIDA
ALIRAN FLUIDA DALAM SISTEM PERPIPAAN

Disusun oleh :
AVIELIA PUTRI W. (1731410124)
AZHARI WILDAN (1731410116)
MAYCCO DWI S. (1731410005)
SITI IFFAH (1731410148)
SITI INDAH (1731410152)
ZAIDATUL M (1731410058)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018

You might also like