You are on page 1of 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan maintenance, suatu perawatan mesin sangatlah penting. Karena mesin
produksi sangat berperan penting dalam kelancaran proses produksi, maka interval waktu
proses penggantian komponen dan perawatan mesin harus dijadwalkan dengan baik, salah satu
metode yang dapat digunakan untuk menentukan umur penggantian komponen kritis yaitu
metode age replacement, metode ini digunakan untuk menentukan umur optimal dimana
penggantian pencegahan harus dilakukan sehingga dapat meminimasi total downtime (Jardine,
1973). Penggantian pencegahan dilakukan dengan menetapkan kembali interval waktu
penggantian pencegahan berikutnya sesuai dengan interval yang telah ditentukan jika terjadi
kerusakan yang menuntut dilakukannya tindakan penggantian.
Perawatan dilakukan untuk mencegah kegagalan sistem maupun untuk mengembalikan
fungsi sistem jika kegagalan telah terjadi. Jadi tujuan utama dari perawatan adalah untuk
menjaga keandalan mesin (reliability) agar mesin dapat selalu berjalan dengan normal dan
menjaga kelancaran proses produksi/operasi. Reliabilitas mesin produksi yang tinggi dapat
membantu kelancaran produksi dalam suatu perusahaan serta meminimasi jumlah kecacatan
produk. Aktifitas produksi sering mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya
mesinmesin produksi yang dalam industri manufaktur merupakan komponen utama.
Keandalan dari suatu sistem dapat didefinisikan sebagai probabilitas mesin dapat berfungsi
dengan baik setelah beroperasi dalam jangka waktu dan kondisi tertentu (Ramakumar, 1993),
kegagalan beroperasi mesin mengakibatkan downtime yang ujung-ujungnya menurunkan
produktifitas perusahaan.
Oleh karenanya diperlukan sebuah sistem perencanaan pemeliharaan agar menghasilkan
availability (ketersediaan) mesin yang optimal dan perlu dipelajari apa saja jenis-jenis yang
terdapat dalam perawatan dan contoh contoh perawatan untuk setiap jenisnya.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja jenis-jenis yang terdapat dalam perawatan?
b. Apa saja contoh-contoh perawatan untuk setiap jenisnya?
1.3 Tujuan
a. Agar mahasiswa paham dan mengerti apa saja jenis-jenis yang terdapat dalam
perawatan
b. Agar mahasiswa paham dan mengerti apa saja contoh-contoh perawatan untuk setiap
jenisnya.
BAB II
ISI

2.1 Definisi Perawatan


Definisi Perawatan Maintenance yang dalam bahasa indonesia biasa disebut
pemeliharaan/perawatan merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk memastikan suatu
fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan apa yang pengguna/pemakai
inginkan. Untuk pengertian pemeliharaan lebih jelas adalah suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai
suatu kondisi yang bisa diterima (Kurniawan, 2013). Perawatan (Maintenance) adalah hal yang
sangat penting agar mesin selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Perawatan adalah
fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan
merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit
selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang
diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan (Manzini, 2010). Contoh kegiatan
perawatan ialah melakukan inspeksi mesin sudah dilubrikasi atau belum, apakah ada
komponen/part yang rusak sehingga harus digantikan komponen lainnya, kegiatan perawatan
ini diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh (Prima, 2010) pada komponen mesin
Kompresor.

2.2 Tujuan Perawatan


Menurut Nachnul dan imron (2013) proses perawatan secara umum bertujuan untuk
memfokuskan dalam langkah pencegahan untuk mengurangi atau bahkan menghindari
kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta
meminimalkan biaya perawatan. Adapun menurut Sudradjat (2011) secara umum perawatan
bertujuan untuk : 1. Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara
ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal
mungkin. 2. Memperpanjang usia kegunaan fasilitas. 3. Menjamin kesiapan operasional
seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan darurat. 4. Menjamin keselamatan kerja,
keamanan dalam penggunaannya.
2.3 Perawatan Terencana (Planned Maintenance)

Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan sesuai dengan
interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar dapat
dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive
maintenance dan corrective maintenance.

2.3.1 Preventive Maintenance

Perawatan pencegahan adalah merupakan perawatan yang dilakukan sebelum terjadi


kerusakan mesin. Kebijakan ini cukup baik dapat mencegah 4 berhentinya mesin yang tidak
direncanakan. Keuntungan kebijakan perawatan pencegahan terutama akan menjamin
keandalan dari suatu sistem tersebut, menjamin keselamatan bagi pemakai, umur pakai mesin
menjadi lebih panjang, downtime proses produksi dapat diperendah. Sedangkan kerugian yang
terjadi di antaranya waktu operasi akan banyak terbuang, kemungkinan akan terjadi human
error dalam proses assembling atau lainnya.

Tujuan perawatan pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan availability, dan


meminimasikan ongkos melalui peningkatan reliability. Prima (2010) melakukan penelitian
terhadap mesin Kompressor berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dengan melakukan preventive maintenance, tingkat reliability dapat ditingkatkan sesuai
dengan target yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu hingga angka 90% untuk komponen drain
valve dan oil filters, selain itu tingkat keandalan komponen drain valve meningkat sebesar 21.77
% dan oil filters meningkat sebesar 33.34 %.

Dengan melakukan preventive maintenance, dapat memberikan biaya yang lebih rendah
dibandingkan tanpa menggunakan preventive maintenance, yaitu dapat mencapai penghematan
biaya (cost saving) sebesar 40.13 % untuk komponen drain valve dan 24.45 % untuk komponen
oil filters. Menurut Smith and Hinchcliffe (2004) Terdapat empat kategori dalam Preventive
Maintenance. Keempat ketegori tersebut adalah sebagai berikut: 1) Time-Directed (TD) adalah
perawatan yang diarahkan secara langsung pada pencegahan kegagalan atau kerusakan. 2)
Condition-Directed (CD) adalah perawatan yang diarahkan pada deteksi kegagalan atau gejala-
gejala kerusakan. 3) Failure-Finding (FF) adalah perawatan yang diarahkan pada penemuan
kegagalan tersembunyi. 4) Run-to-Failure (RTF) adalah perawatan yang didasarkan pada
pertimbangan untuk menjalankan komponen hingga rusak karena pilihan lain tidak
memungkinkan atau tidak menguntungkan dari segi ekonomi.

2.3.2 Corrective Maintenance


Menurut Nachnul dan imron (2013) corrective maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan pada peralatan
sehingga peralatan tidak dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan perawatan korektif meliputi
seluruh aktivitas mengembalikan sistem dari keadaan rusak menjadi beroperasi kembali.
Perbaikan baru terjadi ketika mengalami kerusakan, walaupun terdapat beberapa perbaikan
yang dapat diundur. Aktivitas 6 Corrective Maintenance meliputi kegiatan Persiapan
(Preparation Time) berupa persiapan tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan ini, adanya
perjalanan, adanya alat dan peralatan test, dan lain-lain, kegiatan Perawatan (Active
Maintenance time) berupa kegiatan rutin dalam pekerjaan perawatan dan kegiatan Perawatan
(Active Maintenance time) berupa kegiatan rutin dalam pekerjaan perawatan. Tujuan dari
Aktivitas yang telah dilakukan ialah perbaikan yaitu menunggu sampai kerusakan terjadi
terlebih dahulu, kemudian baru diperbaiki agar fasilitas produksi maupun peralatan yang ada
dapat dipergunakan kembali dalam proses produksi sehingga operasi dalam proses produksi
dapat berjalan lancar dan kembali normal, pernyataan ini diperkuat dengan penelitian terdahulu
(Prima, 2010).

2.3.3 Contoh perawatan preventive dan corrective

Contoh perawatan preventive dan corrective yang ada dalam pompa

(a). Perawatan Harian


Perawatan harian adalah perawatan yang dilakukan setiap harinya. Perawatan harian
meliputi
 Pengecekan tekanan air pada alat ukur tekanan (Pressure gauge).
 Pengecekan secara visual, tentang operasional pompa secara keseluruhan.
 Pemberian grease (gemuk) pada poros pompa atau pada bagian pompa yang bergerak.
 Pengecekan sistim perlistrikan pada pompa.
(b). Perawatan Mingguan
Perawatan mingguan adalah perawatan yang dilakukan setiap minggunya. Perawatan
mingguan meliputi :
 Penggantian reames packing, yang fungsinya untuk menjaga kerapatan antara rumah pompa
dengan poros penggerak impeller.
 Pengecekan paking karet rumah pompa dari adanya kebocoran.
(c). Perawatan berkala
Perawatan berkala adalah perawatan yang dilakukan setiap satu tahun. Perawatan berkala
meliputi :
 Pengecekan kebocoran rumah pompa yang disebabkan oleh karat, pada semua jenis pompa.
 Penggantian mechancal seal rumah pompa, pada pompa sentrifugal.
 Penggantian sudu-sudu impeller pompa, jika yang lama tidak dapat digunakan lagi, pada
pompa sentrifuga,l pompa cincin air dan pompa ulir.
 Penggantian ball bearing rumah pompa yang tidak dapat digunakan lagi, pada pompa
sentrifugal.
 Pengecekan kelurusan poros penggerak impeller pompa, pada pompa sentrifugal.
 Pengecekan dan penggantian katup pada pompa torak.

Perawatan Korektif (Corective Maintenance) disebut juga dengan istilah reparasi (repair)
yaitu kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan peralatan.
Perawatan korektif meliputu : reparasi minor, terutama untuk rencana yang mungkin timbul
diantara pemeriksaan, juga overhaul terencana.

2.4 Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana)


Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown / emergency maintenance.
Breakdown / emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah tindakan maintenance
yang tidak dilakukan pada mesin / peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin /
peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan
pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat
memperpanjang umur dari mesin / peralatan dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.
Hal yang menyebabkan terjadinya kerusakan terdiri dari beberapa macam faktor,
diantaranya kurangnya perhatian terhadap kinerja mesin. Contohnya adalah kerusakan pada
pompa. Rusaknya bantalan karena kegagalan pada pelumasan, terlepasnya couple
penghubung antara poros pompa dan poros penggeraknya akibat kurang kencangnya baut-
baut yang tersambung, dan macetnya impeller karena terganjal benda asing.
Adapun keuntungan dan kelemahan dari unplanned maintenance (pemeliharaan tak
terencana) yaitu :
Keuntungan pemeliharaan jenis ini hanya satu yaitu mudah dilaksanakan dan tidak perlu
melakukan perencanaan pemeliharaan.
Kelemahan :
- Karena tidak bisa diketahui kapan akan terjadi breakdown / emergency maintenance, maka
jika waktu breakdown adalah pada saat-saat periode maksimal, maka akan mengakibatkan
ridak tercapainya target produksi pada priode ini.
- Jika suhu cabang untuk perbaikan ternyata sukar untuk dipenuhi berarti dibutuhkan waktu
tambahan untuk membeli atau memperoleh dengan cara lain suku cabang tersebut.
- Karena kegiatan ini sifatnya mendadak, dalam tugasnya bagian pemeliharaan bekerja dibawah
tekanan bagian produksi yang akan berakibat :
 Rendahnya efesiensi dan efektifitas pekerja
 Tidak optimalnya mutu hasil pekerjaan perbaikan / pemeliharaan
 Biaya relatif lebih besar
BAB III
KESIMPULAN

Definisi Perawatan Maintenance yang dalam bahasa indonesia biasa disebut


pemeliharaan/perawatan merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk memastikan suatu
fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan apa yang pengguna/pemakai
inginkan. Perawatan dibagi jenis nya menjadi 2, yaitu perawatan terencana dan perawatan
tidak terencana. Dalam perawatan terencana suatu peralatan akan mendapat giliran perbaikan
sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan sedemikian rupa sehingga kerusakan besar
dapat dihindari. Perawatan terencana (planned maintenance) terbagi menjadi preventive
maintenance dan corrective maintenance.

You might also like