Professional Documents
Culture Documents
1. ANINDYAH K. (11180000187)
2. NURKHOLISA DEWI (1118000191)
3. DEWI SRI M. (11180000146)
4. SHELLA MELINDA (11180000174)
5. AYU DYAH P. (11180000145)
6. RETNO SAFITRI (11180000179)
7. SURYADI (11180000154)
2. Ke atas > Komunikasi yang mengalir ke atas dari para karyawan kepada para
manajer.
3. ke samping > Komunikasi yang terjadi di antara para karyawan pada tingkatan
organisasi yang sama.
4. Diagonal > Komunikasi yang melintasi wilayah kerja dan tingkatan organisasi.
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari
proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di
antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu
Identifikasi persoalan :
Persoalan-persoalan di seputar pengambilan keputusan harus
diidentifikasikan dan diberi batasan agar jelas. Mengidentifikasikan dan memberi
batasan persoalan ini harus tepat pada inti persoalannya, sehingga memerlukan
upaya penggalian.
Mengembangkan alternatif :
Tahap ini berisi pengidentifikasian berbagai alternatif yang memungkinkan
untuk pengambilan keputusan yang ada. Selama alternatif itu ada hubungannya,
Menentukan alternatif :
Dalam tahap ini mulai berlangsung analisis tehadap berbagai alternatif yang
sudah dikemukakan pada tahapan sebelumnya. Pada tahap ini juga disusun juga
kriteriatentang alternatif yang sesuai dengan tujuan dan sasaran pengambilan
keputusan. Hasil tahap ini mungkin masih merupakan beberapa alternatif yang
dipandang layak untuk dilaksanakan.
Memilih alternatif :
Beberapa alternatif yang layak tersebut di atas harus dipilih satu alternatif
yang terbaik. pemilihan alternatif harus harus mempertimbangkan ketersediaan
sumberdaya, keefektifan alternatif dalam memecahkan persoalan, kemampuan
alternatif untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alternatif pada
masa yang akan datang.
Menerapkan keputusan :
Keputusan yang baik harus dilaksanakan. Keputusan itu sendiri merupaka
abstraksi, sedangkan baik tidaknya baru dapat dilihat dari pelaksanaannya.
Dalam kondisi kepastian (certainty), para manajer mengetahui apa yang akan
terjadi, di waktu yang akan datang, karena tersedia informasi yang akurat, terpercaya
dan dapat diukur sebagai dasar keputusan. Dalam kasus ini, situasi di waktu yang akan
datang adalah dapat diperkirakan dengan pasti.
Dalam kondisi risiko (risk) manajer mengetahui besarnya probabilitas setiap
kemungkinan hasil, tetapi informasi lengkap tidak tersedia.
Dalam kondisi ketidakpastian (uncertainty) manajer tidak mengetahui
probabilitas bahkan mungkin tidak mengetahui kemungkinan hasi-hasil. Kondisi-kondisi
ketidak pastian pada umumnya menyangkut keputusan-keputusan kritis dan paling
menarik.
Pembuatan keputusan dalam kondisi ketidakpastian dapat dilakukan lebih tepat
dengan mempergunakan metode-metode kuantitatif untuk mengantisipasi dan
memperkirakannya.