You are on page 1of 3

PERILAKU ORGANISASI

DOSEN : KAISAR AKHIR M.Sc


KELOMPOK III
1. ANANDA LEO RENALDI (11180000112)
2. TALITHA FARRAH NABILA (11180000228)
3. ALIVIA RUHADATUL ZAHRA (11180000138)
4. NANDA FITRI UTARI (11180000257)
5. NOVIA SAFA MARWA (11180000133)
6. SURYADI (11180000154)

PRESPEKTIF YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS INDIVIDU

 Nature
Suatu factor kepribadian tentang kekuatan biologis yang mengatur
perkembangan manusia. Nature dapat diartikan sebagai faktor kepribadian yang
berkembang secara alami yang dipengaruhi oleh genetik.
Contoh : Ibu yang mengajarkan anaknya untuk tidak bersuara keras kepada orang yang
lebih tua.

 Nurture
Suatu faktor kepribadian tentang kekuatan lingkungan yang mengatur
perkembangan manusia. Nurture dapat berupa lingkungan keluarga, masyarakat ,
bahkan faktor ekonomi dan budaya.
Contoh : Anak laki-laki yang terbiasa berbahasa Batak. Padahal kedua orang tuanya
berasal dari Jawa. Karena mereka tinggal di pulau Samosir yang tidak lain semuanya
berbahasa batak.
Perilaku
Perilaku sosial yang ditunjukkan dengan cara menunjukkan sikap langsung, baik
sikap baik atau buruk, yang terjadi karena adanya efek lingkungan sekitar yang
akhirnya menyebabkan perilaku kita berubah.
Contoh : Misalnya, jika kapan saja kita selalu tersenyum kepada orang asing (yang
belum kita kenal sebelumnya), dan mereka tersenyum kembali kepada kita, maka
muncul kemungkinan bahwa jika di kemudian hari kita bertemu orang asing maka kita
akan tersenyum. Perlu diketahui, reinforcement atau penguat, bisa bersifat positif dan
negatif. Contoh di atas merupakan penguat positif. Contoh penguat negatif, misalnya
beberapa kali pada saat kita bertemu dengan orang asing lalu kita tersenyum dan orang
asing tersebut diam saja atau bahkan menunjukan rasa tidak suka, maka dikemudian
hari jika kita bertemu orang asing kembali, kita cenderung tidak tersenyum (diam saja).

Kognitif
Kemampuan intelektual manusia atau individu dalam berfikir, mengetahui ,
menganalisis, dan memecahkan masalah.
Contoh : Seorang anak kecil yang diberi palu dan paku, ia ditugaskan oleh ibunya untuk
memasang hiasan didinding. Sehari sebelumnya ia mengamati sang anak yang
memasang hiasan dinding juga, ia mengamati bahwa palu merupakan objek yang harus
dipegang lalu diayunkan ketika akan memukul paku, karna anak tersebut sudah
mengetahui sebelumnya akan hal itu maka anak itu memukul paku tersebut dengan
palu dengan pukulan yang keras akan mengakibatkan paku tersebut menjadi bengkok
(disini terjadi proses pemahaman berdasarkan apa yang dilihat) anak itu langsung
merubah pikirannya untuk mengatur tekanan pukulan pada paku tersebut.

Struktural
Suatu cara pandang yang menekankan bahwa perilaku seseorang dapat
dimengerti dengan sangat baik jika diketahui peranan sosialnya.
Contoh : Seorang mahasiswa rajin belajar, karena masyarakat mengharapkan agar
yang namanya mahasiswa senantiasa rajin belajar. Seorang ayah rajin bekerja mencari
nafkah guna menghidupi keluarganya. Mengapa ? Karena masyarakat mengharapkan
dia berperilaku seperti itu, jika tidak maka dia tidak pantas disebut sebagai “seorang
ayah”.
Interaksionis
Menekankan bahwa manusia merupakan agen yang aktif dalam menetapkan
perilakunya sendiri, dan mereka yang membangun harapan-harapan sosial. Manusia
bernegosiasi satu sama lainnya untuk membentuk interaksi dan harapan.
Contoh : Saat kehilangan rombongan di dalam hutan, seseorang akan menyalakan
asap SOS untuk memberi tanda pada orang lain yang ada disekitarnya agar dapat
menemukannya.

You might also like