You are on page 1of 10

CASE BASED DISCUSSION

DEMAM THYPOID DENGAN GIZI BAIK

Pembimbing:
dr. Pujiati Abbas, Sp.A

Oleh :
Wening maulita 30101206741

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2017
Catatan Medik Orientasi Masalah

I. IDENTITAS
Nama penderita : An. MF
Umur/tgl lahir : 3 tahun 6 bulan
Jenis kelamin : Laki-Laki
Alamat : Sawah Besar Gang XI Timur Kaligawe RT 08/06, Gayamsari,
Semarang

Nama ayah : Tn. M


Umur : 36 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Sawah Besar Gang XI Timur Kaligawe RT 08/06, Gayamsari,
Semarang

Nama ibu : Ny. F


Umur : 34 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Sawah Besar Gang XI Timur Kaligawe RT 08/06, Gayamsari,
Semarang
II. DATA DASAR
Alloanamnesis dan Autoanamnesis dilakukan tanggal 2 November 2017 jam
15.00 WIB di bangsal anak Baitunnisa 1 (ITH lantai 3) dan didukung dengan
catatan medis.

Keluhan Utama
Demam

Riwayat Penyakit Sekarang


- 2 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh demam, demam
dirasakan terus menerus, tidak menggigil, tidak kejang dan tidak ada tanda
perdarahan spontan. Pasien sudah diperiksakan ke dokter dan diberi obat
turun panas, setelah minum obat turun panas, panas bisa turun namun
beberapa jam kemudian naik lagi. Keluhan disertai dengan batuk (+), pilek
(-), muntah 2 x, isi muntah seperti yang dimakan, pasien sudah 2 hari tidak
BAB, BAK berkurang serta penurunan nafsu makan. Anak sangat rewel.

- Riwayat bepergian ke tempat jauh atau daerah endemis malaria disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu

Penyakit anak yang pernah diderita :


 Faringitis : Disangkal  Enteritis : Disangkal
 Bronchitis : Diakui  Disentri Basilar : Disangkal
 Pneumonia : Disangkal  Disentri Amoeba : Disangkal
 Morbili : Disangkal  Thip.Abdominalis : Diakui
 Pertusis : Disangkal  Cacingan : Disangkal
 Varicella : Disangkal  Operasi : Disangkal
 Difteri : Disangkal  Trauma : Disangkal
 Malaria : Disangkal  Reaksi Obat/Alergi : Disangkal
 Polio : Disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak pasien mengeluh keluhan yang sama.

Riwayat Sosio-Ekonomi
Ayah dan ibu bekerja wiraswasta. Ayah, ibu dan pasien tinggal serumah.
Biaya pengobatan menggunakan BPJS Non PBI kelas III.
Kesan sosial ekonomi : Cukup

III. DATA KHUSUS


Anak laki-laki lahir dari ibu P2A0 hamil 38 minggu, antenatal care teratur,
penyakit kehamilan tidak ada, masa gestasi cukup bulan, lahir secara spontan di
bidan, anak lahir langsung menangis, berat badan lahir 3200 gram.
Kesan : Bayi Aterm

Riwayat Makan-Minum
Anak diberikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan. Umur 7-8 bulan
selain ASI dan susu formula, mendapat makanan pendamping berupa bubur susu,
umur 9 bulan mendapat makanan pendamping berupa nasi tim dan sayur. Umur 1
tahun hingga sekarang mulai mendapat makanan orang dewasa (nasi, lauk, sayur
dan buah). Anak makan 3 kali sehari.
Kesan : Kualitas dan kuantitas diit baik

Riwayat Imunisasi Dasar


No Jenis Imunisasi Jumlah Dasar
1. BCG 1x 1 bulan
2. Polio 4x 0, 2, 4,6 bulan
3. Hepatitis B 3x 0,2,6 bulan
4. DPT 3x 2, 4, 6 bulan
5. Campak 1x 9 bulan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap

Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


- Tersenyum : 2 bulan
- Miring dan tengkurap : 3 bulan
- Duduk tanpa berpegangan : 7 bulan
- Berdiri berpegangan : 9 bulan
- Berjalan : 12 bulan
Kesan : Pertumbuhan dan Perkembangan sesuai dengan umur

Pemeriksaan status gizi ( Z score ) :


Diketahui : Anak laki-laki, umur 3 tahun 6 bulan (42 bulan)
BB = 15 kg
TB = 100 cm
WAZ = BB – Median = 15 – 15,7 = - 0,38 SD (Normal)
SD 1,8
HAZ = PB – Median = 100 – 99,1 = 0,22 SD (Normal)
SD 4
WHZ = BB – Median = 15 – 15,7 = 0,53 SD (Normal)
SD 1,3
Kesan : Gizi baik

Riwayat Keluarga Berencana Orang Tua


Pasien merupakan anak kedua. Ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi
sebelumnya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Dilakukan pada tanggal 2 November 2017, pukul 15.00 WIB di bangsal anak
Baitunnisa 1.
Keadaan Umum
Tampak lemah, kesadaran composmentis

Tanda Vital
 Tekanan darah :-
 Nadi :
- Frekuensi : 100 x/ menit
- Irama reguler
- Isi dan tegangan cukup
 Laju pernafasan : 27 x/ menit
 Suhu : 39,3° C (axilla)
Status Internus
Kepala : Mesocephale
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Kulit : Petekie ( - ), sianosis ( - ), turgor kembali cepat
Mata : Oedem palpebra ( -/- ), konjungtiva anemis ( -/- )
Hidung : Epistaksis ( -/- ), nafas cuping hidung ( -/- )
Telinga : Discharge ( -/- )
Mulut : Bibir kering ( - ), bibir sianosis ( - ), gusi berdarah ( - )
Leher : Simetris, pembesaran kelenjar limfe ( - )
Tenggorok : T1-T1, Faring hiperemis ( - )

Thorak
Paru-paru
Inspeksi : Bentuk normal, hemithorax dextra dan sinistra simetris,
retraksi (-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = Stem fremitus kiri, nyeri tekan ( - )
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
Perkusi : Batas kiri atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Batas pinggang : ICS III linea mid clavicula sinistra
Batas kanan bawah : ICS V linea parasternalis dextra
Batas kiri bawah : ICS V 2 cm medial linea mid clavicula
sinistra
Palpasi : Iktus cordis teraba, tak kuat angkat
Auskultasi : Irama : Reguler
Bunyi Jantung : BJ I dan BJ II normal reguler
Bising : (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) di ulu hati
Hepar tak teraba
Lien schufner 0
Anggota Gerak : Atas Bawah
Kiri/kanan Kiri/kanan
Capilary refill <2” <2”
Akral dingin +/+ +/+
Reflek fisiologis +/+ +/+
Reflek patologis -/- -/-

Alat kelamin : Laki-laki, dalam batas normal


Anorektal : Dalam batas normal

V. PEMERIKSAAN PENUJANG
1. Laboratorium, Tanggal 31 Oktober 2017
Darah Rutin
Hemoglobin : 12,8 g/dl (H)
Hematokrit : 39,7%
Leukosit : 8,17 ribu/ul (L)
Trombosit : 422 ribu/ul (L)
Diff Count % :
Eosinofil : 0
Basofil : 0,1
Neutrofil : 60,5
Limfosit : 22,6
Monosit : 16,6
IG : 0,2
Index Eritrosit
MCV : 78,9 fl
MCH : 25,4 pg
MCHC : 32,2 g/dl

Imunoserologi
Widal
Salmonella Thypii O
Sal. Parathypii A O : Negatif
Sal. Parathypii B O : Negatif
Sal. Parathypii C O : Positif 1/320
Salmonella Thypii H
Sal. Parathypii A H : Negatif
Sal. Parathypii B H : Negatif
Sal. Parathypii C H : Negatif

ASSESMENT :
 Demam Thypoid
 Bronkitis

VI. INITIAL PLAN DIAGNOSIS


1. Assesment : Demam Thypoid
a. Ip. Diagnosa :
- Dx Subjektif :-
- Dx Objektif : Gall culture, Pembiakan salmonella, Serologi IgM dan
IgG anti dengue
b. Ip. Terapi :
Medikamentosa
 Infus KAEN 3B 10 tpm
 Inj. Ondansetron 3 x 1/3 A
 Po :
o Zink 1 x 20 mg
o Lbio 2 x ½ sachet
o Paracetamol 3 x 1 cth
Non Medikamentosa
o Tirah baring
c. Ip. Monitoring
- Monitoring tanda – tanda dehidrasi berat, frekuensi BAB, konsistensi
tinja, nafsu makan/minum.
- Monitoring KU, kesadaran, suhu, frekuensi jantung, frekuensi
pernapasan, tekanan darah, dan suhu.
- Cek lab darah rutin ulang bila tidak tampak perbaikan.
- Monitoring berat badan setelah sembuh
- Awasi KU dan tanda vital
- Peningkatan suhu tubuh
- Asupan gizi
d. Ip. Edukasi
- Memotivasi orangtua agar sabar dan telaten memberikan oralit pada
anak. Oralit diberikan 1 sendok makan untuk anak usia < 2 tahun, tiap 1-
2 menit, jika anak muntah diberikan ulang 10 menit kemudian. Tiap kali
setelah BAB, berikan oralit ½ gelas belimbing. Oralit dihentikan bila
tampak ada pembengkakan pada kelopak mata.
- Memberitahukan orangtua agar memberikan Zinc selama 10 hari
berturut-turut. Meskipun diare sudah berhenti, pemberian Zinc harus
tetap dilanjutkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi
resiko berulangnya diare 2 – 3 bulan ke depan.
- Memberitahukan pada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang
sedang di derita bahwa yang paling penting dari penyakit ini adalah
terjadi kekurangan cairan sehingga orangtua harus lebih disiplin
memberikan lebih banyak cairan untuk anak lewat minum. Bila anak
menginginkan banyak minum, berikan minum yang banyak. Bila masih
minum ASI, berikan ASI lebih sering dan lebih lama.
- Jika sudah dibolehkan pulang, memberitahukan pada orangtua pasien
untuk segera membawa anak ke petugas kesehatan bila anak: BAB cair
lebih sering, muntah berulang-ulang, tampak kehausan, malas
minum/makan, demam, tinja bercampur darah, kondisi anak tidak
membaik dalam 3 hari.
- Istirahat cukup
- Tidak mengkonsumsi makanan di sembarang tempat
- Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Menjaga lingkungan dan kebersihan diri
- Meningkatkan makan dan minum yang bergizi
- Cara Mengukur Suhu dengan thermometer
- Edukasi Kompres saat demam

2. Assestment : Bronkhitis

You might also like