APTARI

PETA JALAN PENGEMBANGAN
AKREDITASI ARSITEKTUR
DIPRESENTASIKAN DALAM
RAPAT KONSULTATIF DENGAN
BADAN AKREDITASI NASIONAL PERGURUAN TINGGI
RICH HOTEL, YOGYAKARTA, 20 APRIL 2017
IKATAN ASOSIASI
ARSITEK PENDIDIKAN TINGGI
INDONESIA ARSITEKTUR INDONESIA
Pernyataan Keabsahan
Materi ini sebagian besar disarikan dari:

1. Laporan Akhir Program Revitalisasi Bidang Ilmu Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
2. Materi Presentasi IAI - APTARI ke Dirjen Kelembagaan Ristekdikti
3. KAAB Condition and Procedure 2013
4. Materi Post Visit Seminar “KAAB Accreditation System” di Universitas Islam
Indonesia, 24 November 2016.
5. Materi ini merupakan kertas kerja, bukan dokumen kebijakan.
ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

KERANGKA
1. Gambaran Akreditasi Internasional di Bidang Arsitektur

2. Kondisi Pendidikan Arsitektur di Indonesia
3. Rekomendasi Standar dari IAI dan APTARI untuk Pendidikan Profesi
Arsitek (PPAr)
4. Perbandingan Standar BAN PT dan UIA - KAAB
5. Akreditasi Arsitektur Berdasar UIA - KAAB
6. Rekomendasi

1. Gambaran Akreditasi Internasional di Bidang Arsitektur
• Pendidikan arsitektur mengalami perubahan yang menuntut model pembelajaran

yang lebih dinamis, berstandar kompetensi yang diakui secara nasional dan
internasional termasuk di dalamnya pendidikan 5 tahun.
• Peluang dan tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN Tahun 2016 dan Pasar Asia
Pasifik.
• Kondisi pendidikan maupun keprofesian Arsitek di Indonesia yang masih belum
sepenuhnya dipersiapkan baik internal maupun eksternal.
• Variasi dan kondisi pendidikan tinggi arsitektur di Indonesia yang juga belum
sepenuhnya dipersiapkan untuk MEA maupun persaingan global.

Kelembagaan Internasional
Aspek Arsitek (Ar.) Insinyur (Ir.)
Lembaga International Union of World Federation of Engineering
Rujukan Architect (UIA) Organizations (WFEO)
http://www.uia.archi/ http://www.wfeo.org/
International Engineering Alliance
(IEA)
http://www.ieagreements.org/
Rujukan Canberra Accord Washington Accord (an international
Akreditasi (document by seven accreditation/ agreement among bodies responsible for
validation agencies in architectural accrediting engineering degree programs)
education) !
Sydney Accord (Engineering Technologists
or Incorporated Engineers)
!
Dublin Accord (The Dublin Accord is an
agreement for the international recognition
of Engineering Technician qualifications)
Kelembagaan Internasional
Aspek Arsitek (Ar.) Insinyur (Ir.)
MEA MRA ASEAN Architect (AA) MRA ASEAN Engineer (ACPE)
Badan Akreditasi NAAB, KAAB, RIBA-CAA, RAIA, CMAE, ABET, JABEE, EA, Engineers Canada, IEET,
dll. HKIE, EngIRE, ABEEK, IES, dll.
Masa Studi Minimal 5 tahun + 2 tahun magang tidak eksplisit memberi batasan masa
untuk menjadi seorang arsitek studi dan magang selama mampu
berlisensi penuh memenuni kriteria
Metode Studio Tidak menyarankan secara spesifik
Pembelajaran
Rekomendasi Di Indonesia perlu dibangun model Di Indonesia telah terbentuk LAM Teknik
akreditasi yang sesuai dengan (IEAB) dengan mentor JABEE
standar internasional

Badan Akreditasi Arsitektur (Canberra Accord)
UIA
Union of Interna,onal Architects
CAACB
NAAB KAAB
RIBA-CAA
CMAE
RAIA

2. Kondisi Pendidikan Arsitektur di Indonesia
• Tercatat 177 prodi Sarjana di FORLAP dan 2 PPAr (20 April 2017)
• Tercatat sudah 14 perguruan tinggi yang sudah melakukan kerjasama dengan organisasi
profesi (Ikatan Arsitek Indonesia - IAI) untuk membuka Program PPAr (Pendidikan Profesi
Arsitektur) agar setara dengan persyaratan internasional (pendidikan 5 tahun)
No Universitas dengan MoU IAI Kota Dalam Bentuk Prodi
1 Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara
2 Universitas Indonesia Jakarta Prodi PPAr
3 Universitas Trisakti Jakarta
4 Institut Teknologi Bandung Bandung Masuk Prodi Magister
5 Universitas Katolik Parahyangan (Magister) Bandung Masuk Prodi Magister
6 Universitas Diponegoro Semarang
7 Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
8 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prodi PPAr
9 Universitas Kristen Petra Surabaya
10 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Masuk Prodi Magister
11 Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Prodi PPAr
12 Universitas Bung Hatta Padang Masuk Prodi Magister
13 Universitas Katolik Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta persiapan
14 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Yogyakarta persiapan
3. Rekomendasi Standar dari IAI dan APTARI untuk Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr)
Tata Alur Proses Penyusunan Standar
Kualifikasi dan UU no 12/2012 Kompetensi

Kompetensi Arsitek tentang Pendidikan ARSITEK MADYA Cakupan arsitektur
menurut UIA Tinggi, menurut IAI dalam
referensi model disesuaikan levelnya DESIGN
KNOWLEDGE SN DIKTI
pendidikan di luar (setara pengurangan
Kualifikasi dan negeri, dan pengalaman SKILL
Kompetensi Arsitek pertimbangan RUU pemagangan 2 menurut UIA
menurut IAI Arsitek tahun)
PENETAPAN BAHAN PENETAPAN STANDAR

PENETAPAN PROFIL PENETAPAN ALUR PENETAPAN CAPAIAN KAJIAN DAN PENDIDIKAN PROFESI
LULUSAN PENDIDIKAN PEMBELAJARAN KEDALAMAN ARSITEK
Kewenangan
Profesi Arsitek (UU Menjadi standar penyelenggaraan PPAr di Perguruan Tinggi ketika membuat
Jasa Konstruksi) program studi Profesi Arsitek
Pembentukan
Program Studi Profesi
Aspirasi dan Kondisi Arsitek
Perguruan Tinggi di Menjadi standar evaluasi oleh IAI dan APTARI
Indonesia Menjadi landasan kerja LAM ARSITEKTUR

Definisi Arsitek
“Architect” is generally reserved by law or custom to a person who is professionally and

academically qualified and generally registered/licensed/certified to practice architecture in
the jurisdiction in which he or she practices and is responsible for advocating the fair and
sustainable development, welfare, and the cultural expression of society’s habitat in terms
of space, forms, and historical context.
!
UIA Accord on Recommended International Standards of Professionalism in Architectural Practice
Adopted by the XXI UIA Assembly
Beijing, China, June 28, 1999
Preamble Adopted by XXII UIA Assembly
Berlin, Germany, July 27, 2002
Ammended August 2014 at the XXVI General Assembly (Durban, South Africa)
http://www.uia.archi

Pernyataan Profil Lulusan
Lulusan Pendidikan Profesi Arsitek adalah “Arsitek Muda” yang memenuhi

kompetensi dasar yang ditentukan Ikatan Arsitek Indonesia dalam taraf
kedalaman terbatas/spesifik/tertentu, mempunyai kewenangan untuk
melakukan perancangan arsitektur mandiri secara terbatas dan siap berkembang
menjadi Arsitek mandiri penuh

REKOMENDASI ALUR PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK
IKATAN ARSITEK INDONESIA — ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA
Kualifikasi ARSITEK
DOMAIN SERTIFIKASI PROFESI
berdasar UU Jasa Konstruksi IKATAN ARSITEK INDONESIA
PENDIDIKAN DOKTOR !
Doktor Arsitektur
(Dr. Ars) U CATATAN:
MAGANG (2 tahun) U : Ujian Kompetensi
M : Matrikulasi
R : Rekognisi Pembelajaran Lampau
PENDIDIKAN MAGISTER PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK Tanda ↑ : Meneruskan langsung
Magister Arsitektur Arsitek (Ar.) Tanda ⇡ : Meneruskan dengan perlakuan tertentu
(M.Ars.) pendidikan 1 tahun
pendidikan 2 tahun
ARSITEK MUDA M
(alur desain)
PENDIDIKAN SARJANA
Sarjana Arsitektur PENDIDIKAN SARJANA
TERAPAN ARSITEKTUR
(S.Ars.)*
Diploma 4 Arsitektur
pendidikan 4 tahun
*) Sarjana Teknik masih dapat dimungkinkan hingga nomenklatur baru diadopsi secara nasional
(S.Tr.Ars.)
PENDIDIKAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI PENDIDIKAN VOKASI
DOMAIN PENDIDIKAN PROFESIONAL ARSITEKTUR © IAI - APTARI 2015

REKOMENDASI ALUR PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK
Level 8-9 ARSITEK (TEREGISTRASI)

ARCHITECT (REGISTERED)
UJIAN | EXAMINATION
MAGANG (2 tahun) | INTERNSHIP (2 years)
Level 7 ARSITEK MUDA | ARCHITECT (PRE-REGISTERED)

PROGRAM PROFESI ARSITEK (Gelar: Arsitek - Ar.)
PROFESSIONAL ARCHITECT PROGRAM (Degree: Architect - Ar.)
Lulus
U UJIAN KUALIFIKASI | QUALIFICATION EXAMINATION U
Tidak Lulus Tidak Lulus
CATATAN/NOTE:
U (Ujian ulang atau
RPL
pembelajaran ulang -
Retake)
Level 6 PENDIDIKAN FORMAL PEMBELAJARAN NON FORMAL RPL (Rekognisi
(DIPLOMA 3 & SARJANA) NON FORMAL LEARNING Pembelajaran Lampau -
Recognition of Prior
! Learning)
FORMAL EDUCATION
(DIPLOMA 3 & BACHELOR)
© IAI - APTARI 2016
REKOMENDASI SIKLUS PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK
(BERDASAR UU JASA KONSTRUKSI) © IAI - APTARI 2016
Tahun Akademis Tahun Pengalaman Profesional

Academic Year Professional Experience Year
Domain
Akademis
! Gelar Gelar Sebutan Sebutan
Academic Akademis Akademis 2 Years Profesional 3 Years Profesional
4 Years Program 1 Year Program
Domain Academic Academic Experience Professional Experience Professional
Degree Degree Title Title
Sarjana
Bahasa Program Sarjana Program Profesi Arsitek Kerja
Arsitektur Magang Arsitek Madya Arsitek Utama
Indonesia Arsitektur Arsitek (Ar.) Profesional
(S.Ars.) ! !
! !
Bachelor of Bachelor of ! !
Bachelor Program in
Architectural Professional Professional Senior Professional Senior
English Architectural Internship
Studies Architect Program Architect Architect Work Architect
Studies
(B.Arch.St.) (B.Arch)
Siklus
Siklus Kedua Siklus Ketiga
Domain Siklus Pertama Pendidikan Lisensi Lisensi Keempat Lisensi
Pendidikan Pengalaman
Profesi Arsitektur Arsitek Muda Arsitek Madya Pengalaman Arsitek Utama
Arsitek Profesi
Profesi
Junior
Professio Third Cycle Senior Fourth Cycle Senior
nal
! Second Cycle Architect
Architect Architect Architect Architect
First Cycle Architectural Education Architect Education (Limited Tim Hibah Pendidikan Profesi Arsitek IAI - APTARI 2015
Domain Experience (Full Licence) Experience (Full Licence)
Licence)
REKOMENDASI ALUR PENDIDIKAN PROFESIONAL ARSITEKTUR
(BERDASAR RUU ARSITEK) © IAI - APTARI 2016
Tahun Akademis Tahun Pengalaman Profesional

Academic Year Professional Experience Year
Domain
Akademis
! Gelar Gelar Sebutan
Academic Akademis 1 Year Akademis Profesional
4 Years Program 2 Years Experience
Domain Academic Program Academic Professional
Degree Degree Title
Sarjana
Bahasa Program Arsitek Arsitek
Program Sarjana Arsitektur Arsitektur Magang
Indonesia Profesi Arsitek (Ar.) (Teregistrasi)
(S.Ars.)
!
!
Bachelor of Bachelor of
Professional !
Architectural Professional
English Bachelor Program in Architectural Studies Architect Internship Architect
Studies Architect
Program (Registered)
(B.Arch.St.) (B.Arch)
Siklus Kedua Arsitek Muda

Domain Siklus Ketiga Arsitek
Siklus Pertama Pendidikan Arsitektur Pendidikan (Pra-
Profesi Pengalaman Profesi (Teregistrasi)
Arsitek Registrasi)
Second Cycle Third Cycle

Professional ! Architect
Architect (Pre-
Professional
Architect
Domain First Cycle Architecttural Education Registered) (Registered)
Education Experience
Penjelasan Alur Pendidikan Formal (Utama)
1. Bagi lulusan Sarjana Arsitektur dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi Arsitek

dengan seleksi yang diselenggarakan oleh penyelenggara PPAr. Apabila telah
menyelesaikan semua proses pembelajaran maka berhak atas Ijazah Arsitek dan SKA
Muda. Apabila telah menyelesaikan magang dapat menyandang Sertifikat Profesi Arsitek
Madya dan Utama yang memiliki kewenangan penuh.
!
2. Bagi lulusan Sarjana Teknik Arsitektur dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi
Arsitek hingga semua program studi mengadopsi nomenklatur baku (batasi hingga
waktu tertentu). Apabila telah menyelesaikan semua proses pembelajaran maka berhak
atas Ijazah Arsitek dan SKA Muda.

Penjelasan Alur Pendidikan Formal (Alternatif)
1. Bagi lulusan Magister Arsitektur (khusus alur desain) maka dapat langsung
mendapatkan SKA muda sebagaimana lulusan PPAr apabila prodi institusi penyelenggara
telah divalidasi oleh IAI. Validasi yang dimaksud adalah memastikan bahwa persyaratan,
standar dan proses pembelajaran di magister mengandung syarat, standar dan proses
seperti halnya penyelenggaraan PPAr walaupun tidak dalam bentuk program studi yang
terpisah.
2. Bagi lulusan Sarjana Terapan (bidang teknik bangunan gedung) dapat melanjutkan
ke Pendidikan Profesi Arsitek setelah dilakukan penilaian Rekognisi Pembelajaran
Lampau dan atau Matrikulasi oleh penyelenggara PPAr. Apabila telah menyelesaikan
semua proses pembelajaran maka berhak atas Ijazah Arsitek dan SKA Muda.

Penjelasan Alur Rekognisi Pembelajaran Lampau
1. Bagi lulusan magister arsitektur dan doktor arsitektur alur apapun maka dapat
memperoleh SKA secara pribadi melalui proses Rekognisi Pembelajaran Lampau yang
dilakukan oleh IAI namun tidak mendapat gelar Arsitek.
2. Bagi masyarakat umum yang mempunyai keahlian khusus di bidang arsitektur
namun tidak mempunyai pendidikan formal dapat memperoleh SKA dengan proses
Rekognisi Pengalaman Lampau oleh PPAr untuk disetarakan dengan pendidikan 5 tahun
(level 7 KKNI) dan dinilai karyanya oleh IAI.
3. PPAr dapat mengusulkan menjadi penyelenggara RPL-PSH level KKNI 7 sesuai
dengan perundangan yang berlaku.

Nomenklatur Bidang Arsitektur & Teknik Bangunan Gedung
Level KKNI / Jenjang Pendidikan
Nama Program Studi
3 4 5 6 7 8 9
Bahasa Indonensia Bahasa Inggris D1 D2 D3 D4 S P M D
Arsitektur
Arsitektur Architecture ✓ ✓ ✓
Arsitektur Lansekap Landscape Architecture ✓ ✓ ✓
Arsitektur Interior Interior Architecture ✓ ✓ ✓
Arsitektur Rancang Kota Urban Architectural Design ✓ ✓ ✓
Profesi Arsitek Architecture ✓
Teknik Bangunan Gedung

Teknik Bangunan Gedung Building Engineering ✓ ✓ ✓
Teknologi Konstruksi Bangunan Building Construction
✓ ✓
Gedung Technology
Pendidikan Teknik Bangunan Gedung
Pendidikan Teknik Bangunan Building Engineering
✓ ✓
Gedung Education

Gelar dan Singkatan Bidang Arsitektur
Program Studi Terminologi

Level KKNI Jenjang Gelar Singkatan Kode
(Bahasa Indonesia) Internasional
Doktor
9 Doktor Arsitektur Architecture Dr. 9.1.6.02.01
Arsitektur
Magister
8 Magister Arsitektur Architecture M.Ars. 8.1.6.02.01
Arsitektur
7 Profesi Profesi Arsitek Architecture Arsitek Ar. (*) 7.3.6.02.01
Sarjana
6 Sarjana Arsitektur Architecture S.Ars. 6.3.6.02.01
Arsitektur

Gelar dan Sertifikat
Disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomer 81 tahun

2013 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
maka lulusan Pendidikan Profesi Arsitek diusulkan berhak menerima 2 sertifikat
sekaligus yaitu:
• Sertifikat Profesi yaitu berupa sertifikat dengan gelar profesi “Arsitek” (disingkat
Ar.) diletakkan di depan nama penyandang. Sertifikat ini ditandatangani oleh pimpinan
perguruan tinggi.
• Sertifikat Kompetensi yaitu Sertifikat Keahlian Arsitek (SKA) Arsitek Muda yang
dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) melalui Ikatan Arsitek
Indonesia (IAI) dan dilanjutkan dengan proses pemagangan.

3. Rekomendasi Standar dari IAI dan APTARI untuk Pendidikan Profesi Arsitek
(PPAr)
Landasan Penyusunan Standar
• PP Nomor 19 Tahun 2005 dan PP Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan
• Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (dalam
peninjauan kembali)
+ mempertimbangkan isi Pedoman Pendidikan Profesi Arsitek dari IAI tahun 2007 (‘Buku
Merah’)

Pengertian Standar
PP Nomor 19 Tahun 2005 

PP Nomor 32 Tahun 2003
Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lingkup Standar  
Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr)
1. Standar Kompetensi Lulusan
2. Standar Isi
3. Standar Proses
4. Standar Penilaian
5. Standar Pendidik
6. Standar Sarana dan Prasarana
7. Standar Pengelolaan
8. Standar Pembiayaan

Standar Kompetensi Lulusan 
Standar Isi
• Standar Kompetensi Lulusan: Kriteria minimal tentang kualifikasi

kemampuan lulusan
• Mencakup Kompetensi Dasar Pendidikan Profesi Arsitek yang diturunkan

dalam bentuk rumusan capaian pembelajaran
• Standar Isi: Kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi

pembelajaran
• Mencakup bahan kajian

Standar Proses
• Karakteristik proses pembelajaran: interaktif, holistik, integratif,

saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada
mahasiswa.
• Perencanaan proses pembelajaran: disusun dalam bentuk Rencana

Pembelajaran Semester (RPS) atau istilah lain
• Pelaksanaan proses pembelajaran: bentuk perkuliahan/ tutorial/

responsi/seminar/studio/praktik lapangan dapat berupa simulasi
praktik merancang proyek nyata
• Beban belajar: minimal 24 sks dalam masa studi 1-2 tahun

Standar Penilaian
• Prinsip penilaian: memotivasi mahasiswa agar mampu memperbaiki perencanaan dan cara
belajar serta meraih capaian pembelajaran
• Tolok ukur penilaian merujuk pada kompetensi yang ditetapkan IAI
• Penilaian didasarkan pada komponen nilai yang diperoleh melalui tugas: karya desain,
observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan/presentasi.
• Penilaian proses melalui portofolio atau karya desain
• Pelaksana penilaian: dosen pengampu dan penguji eksternal yang ditunjuk oleh IAI

Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan
• Kualifikasi dosen penanggung jawab PPAr:
– Dosen akademik dengan kualifikasi minimal magister arsitektur atau bidang yang
relevan; atau
– arsitek profesional dengan sertifikasi Arsitek Madya; atau
– ahli (sebidang arsitektur) dengan pengalaman 5 tahun yang diakui setara dengan
jenjang 8.
• Dosen PPAr dapat berupa dosen tetap & tidak tetap
• Jumlah dosen tetap penyelenggara PPAr paling sedikit 6 (enam) orang, dapat terdiri dari
minimal 2 orang dosen akademik, minimal 2 orang arsitek professional, dan maksimal 2
orang ahli (sebidang arsitektur).
• Beban kerja 40 jam/minggu ~ 12 sks/semester

Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan
• Tenaga kependidikan: kualifikasi minimal Diploma 3
• Tenaga administrasi: kualifikasi minimal SMA/sederajat

Standar Sarana dan Prasarana
• Program PPAr minimal memiliki ruang studio yang terpisah dari fasilitas prodi
lain
• Memiliki fasilitas lain: ruang pimpinan, ruang kelas, ruang seminar,

perpustakaan, laboratorium komputer, bengkel membuat maket dll yang dapat
menggunakan fasilitas prodi lain sepanjang tidak mengganggu aksesibilitas
• Menjamin adanya sarana pemeliharaan, keselamatan dan keamanan bagi

penyelenggaraan PPAr.

Standar Pengelolaan
• PT penyelenggara PPAr memiliki prodi S1 Arsitektur terakreditasi minimal B
• Melakukan penyusunan kurikulum dan rencana pembelajaran sesuai dengan

kompetensi lulusan dan CP PPAr secara komprehensif sejak jenjang Sarjana
• Menyelenggarakan program pembelajaran sesuai dengan standar pendidikan

PPAr
• Melakukan kegiatan pembelajaran yang menciptakan suasana akademik dan

budaya mutu yang baik.
• Melakukan kegiatan pemantauan &evaluasi secara periodik
• Melaporkan hasil program penyelenggaraan PPAr secara periodik

4. Perbandingan Standar BAN PT dan KAAB
KAAB BAN PT ( 7 Standar)
Part I. KAAB Perspectives on Architectural Education
2.1 KAAB Perspectives on Architectural Education Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
Part II. Educational Program and Resources

Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan
2.2 Self Assessment System of Professional Degree Program
penjaminan mutu
2.3 Degree and Curriculum. Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
2.4 Student Information Standar 3. Mahasiswa dan lulusan
2.5 Human Resources and Utilization Standar 4. Sumber daya manusia
2.6 Physical Resources

Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem
2.7 Information Resources
informasi
2.8 Financial Resources
Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat,
2.9 Research Development
dan kerjasama
Part III. Educational Outcome
2.10 Student Performance Criteria (SPC) (butir yang masih belum dapat dipenuhi dari Borang BAN PT)
KAAB BAN PT (9 Standar)
Part I. KAAB Perspectives on Architectural Education
2.1 KAAB Perspectives on Architectural Education Standar 1. Visi, misi, tujuan, dan strategi
Part II. Educational Program and Resources
2.2 Self Assessment System of Professional Degree Program Standar 2. Tata pamong dan kerjasama
2.3 Degree and Curriculum. Standar 6. Pendidikan
2.4 Student Information Standar 3. Mahasiswa
2.5 Human Resources and Utilization Standar 4. Sumber daya manusia
2.6 Physical Resources Standar 5. Keuangan, sarana dan prasarana
2.7 Information Resources
2.8 Financial Resources Standar 5. Keuangan, sarana dan prasarana
2.9 Research Development Standar 7. Penelitian
Standar 8. Pengabdian kepada Masyarakat
Part III. Educational Outcome
2.10. Student Performance Criteria (SPC) Standar 9. Luaran dan Capaian

5. Akreditasi Arsitektur Berdasar UIA - KAAB
• KAAB telah melakukan akreditasi terhadap ITB (2016) untuk program Magister
Arsitektur dan UII (2017) untuk Program 5 tahun (dengan PPAr)
• KAAB siap melakukan mentoring agar model akreditasi yang dikembangkan

Indonesia dapat diterima oleh Canberra Accord
• Dilakukan selama 4 hari penuh oleh 5 orang asesor (2 orang dari Pendidikan
Tinggi dan 3 orang dari Asosiasi Profesi)
• Selain desk evaluation dilakukan pula asesmen terhadap capaian pembelajaran

berbasis student performance criteria (SPC) terhadap karya mahasiswa seluruh
mata kuliah yang ditawarkan

Student Performance Criteria
[Communication]
Ability to communicate architectural ideas in writing and speech, and the

1 Oral and Literal Communication
ability to communicate in a foreign language.
Ability to express architectural ideas appropriately by means of various

2 Various means of expression
media such as sketch, model, drawing, writing, and digital drawing.
[Cultural Context]
Architecture, Science, Technology, and Understanding of the relationship among architecture, science,
3
Fine Art technology, and fine art.
World History of Architecture and Understanding of architectural history of the world and the diversity of
4
Tradition tradition.
History of Indonesian Architecture and Understanding of the unique philosophy of Indonesia architecture and
5
Tradition cultural tradition.
Understanding of the relationship and mutual influence of history, society,

6 Architecture and Society
region, and policy.
Understanding of theories and methodologies that identify the

7 Human behaviour
relationship between physical nvironment and human behavior.
Design
8 Sustainable City and Architecture Understanding of the sustainability of city and architecture.
Understanding of the basic principles of 2D and 3D forms and design,
9 Form and Spatial Organization
Ability to collect various information and precedents related to architectural design problem and to
10 Analysis and Programing
write a program based on the result of the analysis.
Ability to extract a design concept based on the understanding of the various historical and cultural
11 Historical and Cultural Context of a Site
context of a site; analyze and evaluate them systemically; and apply them concretely in their project.
Ability to formulate a design concept based on the understanding of the cultural and historical
12 Site Preparation
context of a site, systematically analyze and assess the acquired data and information acquired, and
Ability of design a building to meet the various requirement of diverse building users including
13 Barrier Free Design
elderly, the infirm, and handicapped/disability.
Ability to design a safe building based on the basic principles of building safety, fire protection and
14 Safety, Fire Protection and Emergency Egress
security and in consideration of safety of human life, evacuation, and/or emergency egress.
Understanding of a building system and its constituent elements such as building structure, building
15 Integration of Building Systems in Design
envelop, composition of building mechanical and electrical service and other building components,
Design of Addition/Alternation, Repair, and Ability to assess and make changes or maintain the form or functions of existing buildings to renovate,
16
Maintenance rebuild, remodel and/or repair.
Understanding of the basic principles of the housing design, urban planning, and urban design; and
17 Design of Architecture and City
ability to critically assess city and urban planning and to utilize the outcomes in the design process.
Ability to assess the various elements and components that constitute a
18 Integrated Design
19 Principles of Building Structural Engineering Understanding of the basic theories and principles of forces and building structure.
20 Structural System Understanding of various systems of building structure system and their application in design.
Understanding of sustainable means of environment control and cyclic
21 Sustainable Means of Environment Control
Understanding of the basic principles of the environment system and the assessment method of
22 Environment Control System
thermal, light, sound, environment and energy management.
Understanding of the basic principles and selection of appropriate building
23 Building System Service
[Professional Practice]
Understanding of the utilization and application of computer technology in the design process
24 Application of Computer Technology
including, for instance, a building information modeling system.
Understanding of the manufacturing process and application of building materials based on the
25 Building Materials and Recycling basic knowledge on characteristics of materials, building components, traditional way of usage,
material standards; as well as recyclability, maleficence, and other control measure of building
materials.
Construction Procedure and Construction Understanding of construction procedure and construction management to eﬀectively facilitate
26
Management physical, human, and technical resources within a local context.
27 Ethics of Architects and Professional Obligation Understanding of the ethics, responsibility and professional obligations to client and society.
Understanding of the role of architects, such as leadership, collaboration and coordination that
28 Project Carry out and Role of Architects
are required in all the stages of design process.
Understanding of construction laws and regulations related to public safety and welfare,
29 Building Code and Regulation property rights, building codes and regulations, design, construction and practice, and the legal
responsibility and liability of architects.
Operation and Management of Architectural Understanding of the basic facts and management skills required in the operation of an
30
Practice architecture practice oﬃce.


5. Rekomendasi dan Gambaran Skema
• Apakah dimungkinkan merumuskan Model Akreditasi yang berbasis BAN PT +

Evaluasi SPC (Student Performance Criteria) untuk memenuhi standar
internasional?
• Tahapan (perlu masukan dari BAN PT dan KEMRISTEKDIKTI)
• Menyusun Standar & Prosedur
• Menyusun Instrumen dan Tim Asesor (PT dan IAI)
• Ujicoba Akreditasi
• Bagaimana peran KAAB dalam proses mentoring?
46
GAMBARAN SKEMA
AKREDITASI
SKEMA UNTUK DAY 01 DAY 02 ARSITEKTUR
PROGRAM
SARJANA / PROFESI BORANG BAN PT
TERPISAH
9 STANDARD
• Asesor: 2 orang untuk Sarjana / 3 asesor
untuk PPAr dengan minimal 2 orang dari
profesi
• Bersifat wajib seperti akreditasi
“normal”
SKEMA UNTUK DAY 01 DAY 02 DAY 03 DAY 04

PROGRAM
SARJANA+PROFESI
TERINTEGRASI BORANG BAN PT
BORANG SPC
9 STANDARD
• Asesor: 5 orang dengan komposisi 2 dari perguruan tinggi dan 3 orang dari profesi
• Bersifat opsional
• Dengan biaya yang ditanggung oleh institusi pengusul
47

APTARI

Uploaded by

Document Information

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

APTARI

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

PETA JALAN PENGEMBANGAN

Materi ini sebagian besar disarikan dari:

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

1. Gambaran Akreditasi Internasional di Bidang Arsitektur

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Pendidikan arsitektur mengalami perubahan yang menuntut model pembelajaran

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Tata Alur Proses Penyusunan Standar

Kualifikasi dan UU no 12/2012 Kompetensi

PENETAPAN BAHAN PENETAPAN STANDAR

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

“Architect” is generally reserved by law or custom to a person who is professionally and

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Lulusan Pendidikan Profesi Arsitek adalah “Arsitek Muda” yang memenuhi

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

PENDIDIKAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI PENDIDIKAN VOKASI

DOMAIN PENDIDIKAN PROFESIONAL ARSITEKTUR © IAI - APTARI 2015

Level 8-9 ARSITEK (TEREGISTRASI)

MAGANG (2 tahun) | INTERNSHIP (2 years)

Level 7 ARSITEK MUDA | ARCHITECT (PRE-REGISTERED)

Tahun Akademis Tahun Pengalaman Profesional

Tahun Akademis Tahun Pengalaman Profesional

Siklus Kedua Arsitek Muda

Second Cycle Third Cycle

1. Bagi lulusan Sarjana Arsitektur dapat melanjutkan ke Pendidikan Profesi Arsitek

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Teknik Bangunan Gedung

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Program Studi Terminologi

7 Profesi Profesi Arsitek Architecture Arsitek Ar. (*) 7.3.6.02.01

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomer 81 tahun

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

Landasan Penyusunan Standar

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

PP Nomor 19 Tahun 2005

Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Standar Kompetensi Lulusan: Kriteria minimal tentang kualifikasi

• Mencakup Kompetensi Dasar Pendidikan Profesi Arsitek yang diturunkan

• Standar Isi: Kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi

• Mencakup bahan kajian

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Karakteristik proses pembelajaran: interaktif, holistik, integratif,

• Perencanaan proses pembelajaran: disusun dalam bentuk Rencana

• Pelaksanaan proses pembelajaran: bentuk perkuliahan/ tutorial/

• Beban belajar: minimal 24 sks dalam masa studi 1-2 tahun

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Tolok ukur penilaian merujuk pada kompetensi yang ditetapkan IAI

• Penilaian proses melalui portofolio atau karya desain

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

– arsitek profesional dengan sertifikasi Arsitek Madya; atau

• Dosen PPAr dapat berupa dosen tetap & tidak tetap

• Beban kerja 40 jam/minggu ~ 12 sks/semester

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Tenaga kependidikan: kualifikasi minimal Diploma 3

• Tenaga administrasi: kualifikasi minimal SMA/sederajat

ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI ARSITEKTUR INDONESIA | IKATAN ARSITEK INDONESIA | 2017

• Memiliki fasilitas lain: ruang pimpinan, ruang kelas, ruang seminar,

PP Nomor 19 Tahun 2005 