Professional Documents
Culture Documents
Menurut keluarga, kalau ada keinginan yang tidak bisa dicapai klien
marah-marah sambil melempar barang yang ada didekatnya, bicaranya kasar.
Kadang klien menyendiri, duduk dengan tatapan mata kosong sambil bicara
sendiri, bicaranya tidak jelas. Menurut keluarga, klien sering marah jika
keinginannya tidak terpenuhi. Terakhir klien meminta kepada Belanya ingin
dibeIikan Hp baru namun tidak dibelikan karena mahal, ketika dinasehati oleh
kakaknya dan kl|ien marah-marah.
Fase Pre-Interaksi
1
Mahasiswa : “Assalamualaikum bu”
Kepala Ruangan : “Lalu usaha apa yang kamu lakukan untuk mengurangi
atau mengatasi kelemahan tersebut?”
Kepala Ruangan : “Baiklah kalau begitu, lalu bagaimana perasaan kamu saat
ini?”
Mahasiwa : “Saya merasa gugup bu, karena ini adalah kali pertama
saya melakukan tindakan langsung kepada pasien dengan
gangguan halusinasi. Untuk mengatasinya, saya akan
berusaha tenang dengan menarik nafas dalam. Tindakan
akan dilakukan dengan waktu kurang lebih 15-20 menit di
mulai dari pukul 08.00-08.20 WIB. Alat-alat yang akan
digunakan yaitu buku catatan, alat tulis dan format kegiatan
2
sehari-hari. Rencana settingnya yaitu di ruangan klien
dengan posisi duduk berhadapan dengan klien.”
Fase Orientasi
Mahasiswa : “Assalamualaiakum.”
Klien : “Waalaikumsalam.”
Mahasiswa : “Iya, betul. Bela, hari ini saya akan merawat Bela dari
mulai pukul 07.00 sampai 14.00 WIB, saya harap Bela bisa
bekerja sama. Jika ada hal yang ingin diceritakan, Bela bisa
ceritakan semuanya kepada saya, insyaalah kerahasiaannya
akan terjaga, kecuali jika ada tim medis lain yang
membutuhkan data-data Bela untuk pengobatan, saya akan
memberikan data-data Bela.”
3
Klien : “Iya sus, bersedia.”
Mahasiswa : “Oh belum ada ya. Lalu bagaimana perasaan Bela saat
ini?
Klien : “Kesel sus. Saya tidak bisa tidur sus, karena saya
mendengar suara-suara yang menganggu tidur saya
semalam.”
Sp 1a
Klien : “Iya ada yang bilang, saya itu bodoh, terus gak punya
kemampuan apa-apa.”
4
Mahasiswa : “Kalau saat ini, Bela sedang mendengar suara tersebut
tidak?”
Mahasiswa : “Selain Bela juga ada pasien lain yang mengalami hal
yang sama seperti Bela. Beliau suka mendengar suara
tembahan kalau malam hari. Tapi Bela jangan khawatir.
Saya dan perawat lain akan membantu Bela mengatasi
masalah tersebut.”
Sp 1 b
Klien : “Kadang kadang sus, yang paling sering saat malam hari
ketika mau tidur.”
5
Mahasiswa : “Dalam keadaan seperti apa Bela ketika suara itu
terdengar?”
Klien : “Saya suka kesel sus, saya selalu ingin marah kalau
mendengar suara-suara itu.”
Klien : “Saya iya-kan saja apa yang dikatakan suara tersebut, biar
cepat pergi suara-suara itu.”
Klien : “Oh, maksud suster saya bisa melukai diri saya sendiri
atau orang lain, begitu?”
Sp 2
6
Mahasiswa : “Ketika Bela mengalami hal tersebut, apa yang Bela
lakukan saat mendengar suara itu?”
7
lain-lain jika suara-suara tersebut terdengar kembali.
Apakah Bela mengerti?
Mahasiswa : “Coba tadi dijelaskan kembali apa saja yang Bela bisa
lakukan apabila sedang mendengar suara-suara
mengganggu tersebut?”
Mahasiswa : “Nah, bagus. Coba dari ketiga tersebut mana yang ingin
Bela pilih untuk mencobanya dan berlatih?”
Klien : “Iya sus. (Klien menutup kedua telinga klien). Saya tidak
mau mendengar. Suara-suara mengganggu itu tidak nyata,
apa yang dikatakannya tidak benar, saya tidak seburuk yang
dikatakan suara tersebut.”
Sp 3
8
Klien : “Jam 5 sus. Setelah itu mandi, makan.”
Mahasiswa : “Kalau Bela suka tidur siang tidak? Kalau suka, biasanya
jam berapa?”
Mahasiswa : “Disini saya lihat, jam 09.00 sampai 12.00 Bela tidak
melakukan kegiatan apa-apa ya? Apa benar?”
9
Mahasiswa : “Bagus sekali. Nah, setelah pulang, apakah bela bisa
menyusun kegiatan sehari-hari Bela, seperti yang saya
tuliskan di format ini?”
Sp 4
Klien : “Iya sus saya tertarik, dan itu pasti bermanfaat sekali
untuk saya.
10
Mahasiswa : “Bagus Bela, kegiatannya akan dilaksanakan hari kamis,
lama pertemuannya sekitar 30 menit. Apa Bela setuju?”
Klien : “Waalaikumsalam.”
11
Sp 5
Mahasiswa : “Yang saya bawa itu adalah obat yang diresepkan dokter
untuk Bela. Nah, obatnya ada CPZ (Clorpromazine) 100
mg obatnya berwarna orange. Nah, obat ini diminum 3x
dalam sehari. Cara menggunakan obat CPZ ini diminum.
Lalu ada HDL (Haloperidol) warnanya putih, obatnya
diminum 3x dalam sehari. Cara menggunakan obatnya
diminum.”
Mahasiswa : “Insya Allah tidak Bela, karena obat ini merupakan salah
satu jalan menuju kesembuhan Bela. Nah, apabila Bela
merasakan sesuatu setelah meminum obat, Bela bisa
memanggil saya atau perawat lainnya.”
12
Klien : “Kalau saya tidak meminum obat lagi, bagaimana sus?”
Mahasiswa : “Baik Bela, saya siapkan dulu ya. Ini obatnya. Mau
sendiri apa Bela perlu bantuan?”
Klien : “Bismillahirrahmanirrahim...
13
Klien : “Tadi itu CPZ (Clorpromazine) 100 mg obatnya berwarna
orange , lalu ada HDL (Haloperidul) warnanya putih, kedua
obatnya diminum 3x dalam sehari.”
Mahasiswa : “Baik kalau begitu, untuk saat ini saya pamit ya Bela.
Assalamalaikum.”
Klien : “Waalaikumsalam.”
Sp 6
Mahasiswa :”Assalamualaikum.”
14
Keluarga : “oh iya neng, ada apa ya neng?”
15
menuruti perintah dari halusinasi yang klien rasakan dan
dapat membahayakan bagi klien, keluarga maupun
lingkungan di sekitar.
Mahasiswa : “Iya bu, nah tadi sebelum ibu kesini Bela mengkonsumsi
obat. Obatnya yaitu CPZ (Clorpromazine) 100 mg obatnya
berwarna orange, lalu ada HDL (Haloperidul) warnanya
putih, kedua obatnya diminum 3x dalam sehari.
Manfaatnya untuk mengontrol halusinasi yang dirasakan
Bela. Nah, apabila Bela berhenti minum obat tanpa
konsultasi, Bela bisa mendengar kembali suara-suara tidak
nyata tersebut.”
16
halusinasi maka Ibu dan keluarga lain cepat menegur Bela
dengan benar tanpa harus memarahi Bela dengan bicaranya
pelan-pelan saja sampai Bela mengerti.”
17
Mahasiswa : “Oh bagus ya, Bu. Ibu apa ada yg mau di tanyakan
mengenai yang tadi sudah di bicarakan?”
Mahasiswa : “Waalaikumsalam.”
CERITA SELESAI
18