You are on page 1of 8

KEWIRAUSAHAAN

1. Bagaimana membangun jiwa kewirausahaan (Karakteristik kewirausahaan)


 Percaya Diri
Seorang wirausaha adalah orang yang percaya bahwa mereka mampu mencapai hasil
yang mereka inginkan
 Berorientasi Pada Tugas dan Hasil
Keberhasilan seorang dalam kehidupan- nya banyak ditentukan oleh usa- ha yang
dilakukan sendiri dalam mengubah nasib
 Berani Menanggung Risiko
Dalam bertindak, wirausahawan akan memikirkan tindakannya secara matang,
sehingga risiko yang akan muncul akibat tindakannya dapat diperkirakan.
 Kepemimpinan
Seorang wirausaha merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan orang lain. Mereka
harus selalu mencari peluang, mengumpulkan dana, dan merekrut sumber daya
manusia serta membimbingnya untuk mencapai tujuan
 Berorientasi ke Masa Depan
Sebuah usaha bukan didirikan hanya untuk se- mentara, tetapi untuk selama- nya.
Oleh sebab itu, seorang wira- usaha akan menyusun perencanaan (planning) dan
strategi yang matang agar jelas langkah- langkah yang akan dilaksanakan.
 Kreativitas
Kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pe-
mecahan suatu masalah

2. Perbedaan pengusaha/entrepreneur dan bisnis (dan contoh)


Business Entrepreneur (Wirausaha yang bergerak dalam bidang produksi barang
dan jasa serta pemasarannya)
Penguasaha Biasa Wirausahawan Bisnis
Memiliki sebuah usaha Memiliki sebuah usaha
Biasanya bermain aman Tegas dan ambisius
Biasanya berorientasi laba Berorientasi pelanggan
Mendapatkan usaha dari membeli, Mencipta idenya sendiri
donasi, atau warisan dan mengubahnya menjadi
bisnis
Umumnya mengikuti pola yang Seorang inovator
sudah umum
Bekerja untuk perusahaan Perusahaan bekerja
untuknya
Biasanya merekrut orang untuk Merekrut orang untuk
turut andil dalam menghasilkan membuat hidup mereka
laba lebih baik
 Creative Entrepreneur
Adalah orang yang bergerak di bidang usaha menciptakan atau memanfaatkan
pengetahuan dan informasi.Contohnya adalah orang yang bergerak di bidang
pembuatan film, iklan, video game, penerbitan buku, musik, dan sebagainya.
 Technopreneur
Seorang wirausahawan yang menghasilkan kekayaan dengan cara memanfaatkan
teknologi informasi yang pesat berkembang
 Social Entrepreneur
Seorang wirausahawan yang bergerak di bidang usaha perbaikan kondisi-sosial,
lingkungan, pendidikan, dan ekonomi masyarakatnya. Social entrepreneur adalah
seorang yang menjalankan usahanya menciptakan perbaikan social melalui pasar.

3. & 4. Bagaimana cara mengembangkan kreativitas kewirausahaan


 Cara berpikir positif mengarahkan kita pada hal yang baik, dan sesuatu yang buruk itu
harus dipandang sebagai pengalaman dan guru yang terbaik. Cara berpikir yang
demikian itu bisa dikatakan cara bepikir kreatif dan produktif.
 Manusia wirausaha memiliki jiwa mandiri, hal ini didukung oleh cara-cara
berpikirnya yang kreatif. Pemikiran kreatif itu sendiri didukung oleh dua hal yaitu
pengerahan daya imajinasi dan proses berpikir ilmiah

Beberapa penghambat kreativitas wirausaha:


 Pemikiran kemungkinan(probabilitas)
Probabilitas yang berlebihan akan menghambat kreatifitas seseorang dalam kenyataan
yang sebenarnya tengah dihadapinya
 Stereotype
Penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana
orang tersebut dapat dikategorikan
 Mencari selamat
Dalam mencari kehidupannya orang akan cenderung menghindari risiko misalnya
risiko kegagalan. Bahkan dianggap sebagai permainan yang menarik dan dapat
dijadikan guru untuk keberhasilan dimasa yang akan datang

Kreativitas dapat dikembangkan antara lain dengan:


 Meningkatkan jumlah dan jenis informasi ke otak, terutama tentang hal yang
relative baru
 Memanfaatkan daya panggil, daya intuisi dan daya sintesis otak akan dapat
ditumbuhkan berbagai ide menuju kreativitas
 Banyak membaca, melihat, mendengar, berdiskusi dan percaya bahwa segala
sesuatu yang ada didunia ini akan banyak membantu dalam pengembangan daya
kreasi seseorang
Menerapkan Kemampuan Kreativitas
 Menggunakan akal
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan,
evaluasi dan tahap-tahap implementasi. Jadi, seorang calon wirausaha ingin lebih
kreatif syaratnya harus melatih diri sendiri dan mengembangkan kemampuannya
melalui kegiatan usaha
 Hapus perasaan ragu-ragu
Penghambat pemikiran kreatif diantaranya ragu-ragu terhadap pemikiran ide-ide
positif. Oleh karena itu agar kreativitas seorang calon wirausaha dapat berkembang
maka hapuslah perasaan ragu-ragu itu dan berpikirlah secara positif
 Mengenali lingkungan
Untuk membantu meningkatkan kreativitas para calon wirausaha dapat dilakukan
dengan cara pandang yang statis terhadap lingkungan yang telah ada. Calon wirausaha
mengenali hubungan yang baru dan berbeda
 Mengembangkan perspektif fungsional
Seorang wirausaha yang kreatif akan dapat melihat teman-temannya, sebagai alat
untuk memenuhi keinginannya dan membantu menjelaskan serta menyelesaikan suatu
pekerjaannya

5. Delapan kebiasaan Orang yang Sangat Efektif (Stephen Covey)


1. Proaktif
- Mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan menunggu atau berwacana
- Mengambil tindakan sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul
- Terlatih di lapangan memiliki intuisi
2. Bermula Dari Ujung Pemikiran
- Tidak Sekedar Tujuan, tetapi Tujuan Yang Benar
- Agar Mencapai Tujuan Yang Benar: Tuliskan misi pribadi hidup Anda yang
menggambarkan tujuan dan citra diri
- Misi pribadi ditemukan melalui serangkaian tindakan atau kejadian-kejadian pahit
sehingga membentuk kebajikan dan filosofi hidup
3. Dahulukan Hal Yang Utama
- Jadikanlah kebiasaan ini berkaitan dengan sikap yang mengedepankan prioritas
- Bisa membedakan antara Urgent dan Penting :
- URGENT - situasi yang mendesak
- PENTING membutuhkan perhatian yang besar
Berikan waktu lebih untuk bekerja dengan perencanaan, mengembangkan hubungan,
memanfaatkan peluang-peluang dan recharge pengetahuan
4. Berpikir Menang-menang (Win-Win)
Berwirausaha Pada Dasarnya Adalah Berupaya Untuk Memenangkan Kehidupan.
Jika saya,…
Menang, Anda kalah (rugi),… Saya hanya menang sekali saja.
Kalah, Anda menang,… Anda hanya bisa menang sekali saja.
Kalah, dan Anda juga kalah,… Buat apa kita teruskan kerjasama ini?
Menang dan Anda juga menang,… Kita akan berjalan beriringan, saling perbaiki,
menuju sukses..!!
5. Memahami Untuk Dipahami
Seorang Wirausaha haruslah:
- Memiliki keterbukaan (open mind) untuk mendengarkan, dan tidak cepat-cepat
menolak, berargumentasi, atau melawan atas apa yang didengar dari pihak lain.
- Kebiasaan mendengarkan dan memikirkannya.
- Ada usaha menempatkan diri kita pada posisi orang lain.
6. Sinergi
- Seorang Wirausaha Harus mencari sinergi, yaitu Membangun dan memastikan
hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para
pemangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan
berkualitas..
- Sinergi yang efektif sangat bergantung pada komunikasi atau organisasi.
- Carilah rekan usaha yang saling melengkapi, yang berorientasi pada sinergy agar
Anda dapat berorientasi pada tindakan.
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas dan Kekuatan
- Upaya yang dapat dilakukan adalah :
Berikan makanan pada jiwa (spiritual), hidup yang seimbang, lakukan meditasi,
bacalah buku-buku self help yang membangkitkan semangat atau dengarkanlah
musik.
- Jangan pernah takut menghadapi kesalahan kecil.
Ingatlah: Ketika manusia menciptakan pensil, manusia juga menciptakan penghapus
8. Temukan Keunikan Pribadi dan Bantulah Orang Lain Menemukannya
- Potensi diri, pada empat elemen utama :
Pikiran (mind) , Tubuh, Hati , Jiwa.

6. & 7. Pengambilan resiko , jenis-jenis dan contoh


Daerah nyaman adalah wilayah pribadi yang didalamnya kita merasa aman,nyaman
tentram, dan damai
Contoh: lokasi yang sering kita kunjungi, kebiasaan-kebiasaan yang sering
dilakukan,teman-teman yang sudah akrab.
Daerah tantangan adalah wilayah pribadi yang didalamnya kita merasa cemas, khawatir,
dan tidak nyaman.
Contoh: lokasi dan lingkungan yang baru, orang yang baru dikenal dan aktivitas yang
tidak pernah dilakukan.
• Jika ingin mendapatkan hasil/ keuntungan yang besar, maka seorang wirausaha harus
berhadapan dengan resiko yang besar juga (high risk, high return)
Resiko Menurut Sifatnya
1. Resiko murni : Resiko yang muncul akibat dari sebuah situasi atau keputusan yang
konsekuensinya adalah kerugian. Bentuknya: Hilang/rusaknya aset akibat kebakaran,
pencurian, penggelapan, dsb.
2. Resiko Spekulatif: resiko yang muncul akibat situasi atau keputusan yang
konsekuensinya bisa berupa keuntungan/kerugian. Contoh: Risiko perubahan harga,
risiko kredit.
3. Resiko fundamental: Resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan cukup banyak deritanya. Contoh: banjir, angin topan, dsb.
Menurut Sumber/Penyebab terjadinya:
1. Risiko Intern: risiko yang berasal dr dalam perusahaan itu sendiri, contoh:
Ketidaktahuan, Kesalahan manusia, Kurang pengalaman.
2. Risiko Extern: risiko yang berasal dr luar perusahaan, contoh: Perubahan spesifikasi
produk, Adanya saingan usaha yang sama, Kekuatan alam.
Risiko lainnya :
1. Risiko Teknis: risiko ini terjadi akibat ketidakmampuan manajer atau wirausaha
dalam mengambil keputusan.
2. Risiko Pasar: risiko ini terjadi akibat produk yang dihasilkan kurang laku/tidak laku.
3. Risiko kredit: risiko yang ditanggung kreditor akibat debitor tidak membayar
pinjaman sesuai waktu yang telah disepakati.
4. Risiko Alam: risiko yang diluar kendali manusia.

8. Kepemimpinan
Jenis Kepemimpinan
• Kepemimpinan Transformasional-Transaksional
- Pemimpin Transaksional: Pemimpin yang membimbing atau memotivasi
pengikutnya menuju sasaran yang ditetapkan dengan memperjelas peran atau
persyaratan tugas.
- Pemimpin Transformasional: Pemimpin yang memberi inspirasi pengikutnya
untuk bertindak melebihi kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi.
Pemimpin Karismatik-Visioner
- Pemimpin Karismatik: Pemimpin yang basisnya adalah antusiasme. Dan
memiliki rasa percaya diri yang kuat, serta tindakannya dapat memperngaruhi
banyak orang untuk berperilaku dengan cara tertentu
- Pemimpin Visioner: Menciptakan dan menyatakan visi yang realistis, layak
dipercaya, dan menarik mengenai masa depan organisasi yang tumbuh dan
memperbaiki situasi sekarang.
KEPEMIMPINAN OTORITER
• Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika
dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah
hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
• Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini.
Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara.
Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
Kepemimpinan Tim
Dibagi ke dalam empat peran, yaitu:
• Pemimpin tim adalah penghubung dengan pihak luar
• Pemimpin tim adalah penyelesai masalah
• Pemimpin tim adalah manajer konflik
• Pemimpin tim adalah seorang pembina

9. & 10. Motivasi dan percaya diri


- URGENSI MOTIVASI
Motivasi terkandung dalam struktur perilaku dan sikap setiap individual yang sangat
tergantung pada kekuatan cita-cita dan prinsip nilai hidupnya.
Motivasi yang ada dalam diri individual dapat disadari dan direfleksikan dalam
keseharian sikap dan ditunjukkan melalui perilakunya.

- Penghambat Motivasi (1)


Kurang percaya diri untuk melakukan sesuatu yang diminati
Cemas yang berlebihan atau stress yang dialami
Selalu beropini negatif setiap melihat permasalahan yang terjadi
Perasaan tidak ada masa depan “di sini” di lingkungan komunitasnya.
Merasa diri tidak penting di lingkungan komunitasnya.
Tidak tahu situasional apa yang sesungguhnya terjadi (sikap cuek / semaunya sendiri)
Pengakuan diri secara semu atau pembenaran diri (sikap bohong dan egois)
Kebiasaan suka menunda-nunda pekerjaan atau tanggung jawab

 Percaya Diri (PD)


- Seseorang yang memiliki motivasi akan memiliki rasa percaya diri karena meraka
telah memiliki kekuatan dan energi yang telah tumbuh dalam diri pribadinya.
- Pengalaman akan sebuah keberhasilan dan kegagalan di masa lalu seseorang,
merupakan salah satu faktor penyebab kepercayaan diri.

Tahapan membangun percaya diri


- Berharaplah (bercita-cita) dengan penuh minat
- Percayalah akan kemampuan diri sendiri
- Konsentrasi, amati, dengar dan pelajari setiap sasaran
- Pertimbangkan dan cermati situasi dan kondisi lingkungan
- Susun langkah perencanaan kerja
- Tetapkan sasaran atau target secara berjangka
- Bersikaplah positif
- Mulai lakukan atas apa yang sudah dikerjakan

You might also like