Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup yang
satu cairan yang sangat penting yang juga sebagai cairan terbesar dalam tubuh.
Darah yang diedarkan melalui pembuluh darah, yang banyaknya pada orang
dewasa kurang lebih 5 liter ini, dapat mengalir karena kinerja pompa jantung.
Darah dialirkan keseluruh tubuh karena fungsinya yang khusus yaitu sebagai
system transportasi. Darahlah yang berjasa membawa oksigen dan nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh kita. Selain fungsi utamanya sebagai pembawa dan
pengedar oksigen dan nutrisi bagi tubuh, darah juga berperan penting dalam
dan sebagai bagian dari system perlindungan tubuh karena di dalam darah juga
terdapat leukosit atau sel darah putih yang berperan dalam system imun tubuh.
1
terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi pada
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi nilai bleeding time lebih dari 7 menit?
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Darah merupakan suatu suspensi sel dan fragmen sitoplasma didalam cairan
jaringan pengikat dalam arti luas, karena pada dasarnya terdiri atas unsur-unsur
dari tubuh maka segera terjadi bekuan yang terdiri atas unsur berbentuk dan
cairan kuning jernih yang disebut serum. Serum sebenarnya merupakan plasma
pengantar dan alat-alat yang turut berperan dalam sirkulasi untuk melakukan
proses ini. Media dan alat-alat ini bekerja bersama-sama membentuk suatu
sistem yang dikenal dengan sistem sirkulasi darah. Media yang berperan dalam
peredaran zat-zat penting ke seluruh tubuh ini adalah darah (Hoffbrand, A.V,
2013).
2.2 Plasma
volume ±5% dari berat badan. Apabila sejumlah volume darah ditambah
3
selama 20 menit dengan kecepatan 3000 rpm maka cairan yang terdapat pada
bagian atas disebut plasma. Plasma darah mengandung fibrinogen. Oleh karena
fibrinogen, faktor V, VIII, XI, XII, XIII. Plasma ini tidak dapat membeku
karena tidak mengandung protrombin, factor X dan faktor VII yang diperlukan
untuk aktivasi intrinsik. Faktor XI dan XII stabil dalam plasma simpan, tidak
diabsorpsi oleh barium dan tidak habis oleh proses pembekuan (Hoffbrand,
A.V, 2013).
plasma yang larut menjadi fibrin. Fibrin menjaring agregat trombosit pada
tempat luka vaskular dan mengubah sumbatan trombosit primer yang tidak
stabil menjadi sumbatan haemostasis yang kuat, utuh, dan stabil. Kerja reaksi
beredar pada tempat luka. Reaksi melalui permukaan terjadi pada kolagen yang
telah terpapar, faktor III dan faktor jaringan. Dengan pengecualian fibrinogen
4
prekursor enzim maupun kofaktor, yaitu kemampuan menghidrolisa ikatan
peptide tergantung pada asam amino serin pada inti aktifnya (Sacher, R.A., dan
ini terutama mengenai trombosit, yaitu jumlah dan kemampuan untuk adhesi
pada jaringan sub endotel dan membentuk agregasi (Pramudianti, M.ID. 2011).
spesifisitas, nilai prediktif positif dan negatif dari Bleeding Time (waktu
kualitas kulit, dan juga teknik yang digunakan. Pemeriksaan Bleeding Time
5
(waktu perdarahan) merupakan pemeriksaan skrining (penyaring) untuk
perdarahan memanjang. Pengobatan harus ditunda selama 3-7 hari atau jika
Pemeriksaan Bleeding Time (waktu perdarahan) terdapat dua metode yaitu Ivy
dan Duke. Metode duke dinilai kurang teliti dan kurang akurat, sehingga
bagian bawah menggunakan lanset (Sacher, R.A., dan McPherson, R.A. 2000).
(R.Gandasoebrata, 2010).
6
2.5 Metode Pemeriksaan Bleeding Time (BT)
1. Metode Ivy
Metode Ivy adalah format tradisional untuk tes ini. Dalam metode Ivy,
40 mmHg. Sebuah pisau bedah atau pisau bedah yang digunakan untuk
dari ketika luka menusuk dibuat sampai pendarahan semua telah berhenti
handuk kertas digunakan untuk membersihkan dari darah. Tes ini selesai
2. Metode Duke
Untuk metode Duke, dibuat di kuping telinga atau ujung jari yang
vena darah di daerah menusuk tidak konstan dan hasil yang dicapai
bahwa bekas luka tidak tetap setelah ujian. Metode lain dapat
7
menyebabkan bekas luka, garis rambut kecil di mana luka tersebut
1. Pemendekan waktu
Penyakit Hodkin
2. Pemanjangan Waktu
sebelum melakukan tes waktu perdarahan (v.dacie, sir john dan lewis
S.M)
paraprotein atau kelainan trombosit (v.dacie, sir john dan lewis S.M)
3) Abnormalitas vaskular
4) Leukemia
7) Anemia aplastik
9) Penyakit christmas
8
2.7 Manfaat Pemeriksaan Bleeding Time (Waktu Perdarahan)
ini adalah pemeriksaan yang dasar, apabila ditemukan kelainan maka dapat
tertentu (R.Gandasoebrata,2010)
1. Faktor I
hypofibrinogenemia.
2. Faktor II
dan diubah menjadi bentuk aktif trombin (faktor IIa) oleh pembelahan
9
3. Faktor III
sumber yang berbeda dalam tubuh, seperti otak dan paru-paru; Jaringan
jaringan.
4. Faktor IV
pembekuan darah.
5. Faktor V
dan panas, yang hadir dalam plasma, tetapi tidak dalam serum, dan
6. Faktor VI
7. Faktor VII
10
ini diaktifkan oleh kontak dengan kalsium, dan bersama dengan
dan stabil.
8. Faktor VIII
antihemophilic A.
9. Faktor IX
penyimpanan yang relatif stabil dan terlibat dalam jalur intrinsik dari
10. Faktor X
11
V, yang disebut prothrombinase; hal ini dapat membelah dan
11. Faktor XI
mengaktifkan faktor IX. Lihat juga kekurangan faktor XI. Disebut juga
faktor antihemophilic C.
kontak dengan kaca atau permukaan asing lainnya dan memulai jalur
dan tidak larut dalam urea, fibrin yang memungkinkan untuk membentuk
12
2.9 Pengertian Hemostasis
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah dan menutup kerusakan dinding
1. Sistem Vaskuler
2. Sistem trombosit
3. Sistem koagulasi
4. Sistem fibrinolisis
5. Inhibitor
Fungsi hemostasis akan bekerja dengan baik apabila sistem tersebut bekerja
sama dalam suatu proses yang seimbang dan saling mengontrol. Kelainan
13
2. Langkah II : Hemostasis sekunder, pada langkah ini terjadi pembentukan
1) Komponen vaskuler
2) Komponen trombosit
3) Komponen koagulasi
3. Suhu
4. Status kesehatan
5. Umur
6. Besarnya tubuh
14
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.2 Tujuan
3.3 Metode
IVY.
3.4 Prinsip
pada volar lengan bagian bawah, lamanya perdarahan hingga tidak terjadi
perdarahan dicatat.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu
lancet, kapas, alkohol 70%, tisu, kertas saring, manset tensimeter dan
stopwatch
3.6 Analitik
1. Pasang manset tensimeter pada lengan atas dan pompakan tensi meter
15
2. Bersihkan permukaan volar lengan bawah dengan kapas alkohol 70%
3. Pilih daerah kulit yang tidak ada vena superfical, kira-kira 3 jari dari
lipatan siku.
5. Amati dan setiap 30 detik hapuslah bintik darah yang keluar dari luka,
16
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
trombosit di bawah 50.000/uL, dan bila ada kegagalan fungsi trombosit. Ketika
dari hemostasis primer. Salah satu tes yang dilakukan adalah tes waktu atau
bleeding time.
Dalam pemeriksaan bleeding time, ada dua cara atau metode yang bisa
untuk dilakukan yaitu menggunakan metode Duke dan Metode Ivy. Dengan
kepakaan metode Ivy yang lebih baik, dengan nilai rujukan 1-7 menit dan 1-3
menit untuk nilai rujukan metode Duke. Pada praktikum kali ini metode yang
17
Metode Ivy dengan prinsip kerjanya yaitu “Dibuat perlakuan standar pada
meter pada lengan atas dan memompakan tensi meter sampai dengan 40
pembuluh darah. Setelah itu area permukaan volar lengan bawah yang akan
volar lengan bawah yang tidak terdapat vena superficial kira-kira 3 jari dari
lipatan siku dengan panjang 2-3 mm. Kemudian ditusuk kulit bagian volar
ataupun autoclik. Setelah itu diamati dan hapus bintik darah yang keluar dari
luka menggunakan tissue atau kertas saring setiap 30 detik denga tidak
pemeriksaan masa perdarahan Nn. DB yaitu 1.30’’ detik yang mana kondisi
interpretasi hasil metode Ivy, masa perdarahan yang ditujukan yaitu 1-7
menit.
18
Setiap metode pemeriksaan pastilah memiliki kelebihan mapuan
kekurangan. Untuk kekurangan metode ini adalah kesulitan pada saat membuat
luka standar. Adapun keuntungan dari metode Ivy ini adalah hasil yang
korelasi antara hasil tes ini dan keadaan klinik tidak begitu baik.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Beberapa obat akan mempengaruhi hasil tes waktu perdarahan. Obat-obat ini
aspirin, dan obat anti inflamasi. Tes ini juga dapat dipengaruhi oleh anemia
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini yaitu sebaiknya
yang akan dilakukan. Dengan tidak menggunakan autoclik juga praktikan dapat
20
DAFTAR PUSTAKA
Sacher, R.A., dan McPherson, R.A. 2000. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, edisi 11. Terjemahan oleh Brahm U. Pendit, Dewi
Wulandari. 2004. Jakarta : EGC.
21
LAMPIRAN
22