You are on page 1of 10

MANUSKRIP

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PAPARAN INFORMASI


TERHADAP PEMANFAATAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL PADA PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
PEREMPUAN USIA PRODUKTIF DI DESA JENGKOL, KECAMATAN
KRESEK, KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5

Eko Setio Nugroho (1102013092)


Elisa Rosani (1102012074)
Maya Intan Andriyani (1102012159)
Rizky Febriansyah (1102011240)

Pembimbing:
dr. Erlina Wijayanti, MPH, DiplDk

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KOMUNITAS


BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
MARET 2019
PENDAHULUAN

Penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan


oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menurut Undang-undang (UU) yakni UU
Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Program jaminan
kesehatan dijalankan secara nasional dengan prinsip asuransi sosial, prinsip ekuitas dan
sistemnya berupa sistem gotong royong dimana peserta mampu dan sehat akan membantu
peserta yang miskin dan sakit (Kemenkes, 2014). Namun di kalangan masyarakat muncul
persepsi yang masih kurang baik dengan program JKN. Hal ini dapat disebabkan karena
pengetahuan dan sosialisasi tentang program BPJS kesehatan masih rendah sehingga
pelaksanaan program BPJS belum dipahami dengan baik oleh seluruh masyarakat. Kenyataan
lainnya bahwa kepesertaan BPJS belum keseluruhan mencakup masyarakat terutama para
pekerja informal (buruh atau petani) ataupun masyarakat di pedesaan terpencil dikarenakan
belum seluruhnya terdaftar atau memiliki kartu BPJS. Puskesmas dalam sistem JKN/ BPJS
memiliki peran yang besar kepada peserta BPJS kesehatan. Apabila pelayanan puskesmas
yang diberikan baik maka akan semakin banyak peserta BPJS yang memanfaatkan pelayanan
kesehatan, namun dapat terjadi sebaliknya jika pelayanan dirasakan kurang memadai
(Hasbi 2012).
Pemanfaatan pelayanan kesehatan di tingkat puskesmas memiliki beberapa faktor
yang mempengaruhinya, yakni faktor konsumen berupa: pendidikan, mata pencaharian,
pengetahuan dan persepsi pasien; faktor organisasi berupa: ketersediaan sumber daya,
keterjangkauan lokasi layanan, dan akses sosial; serta faktor pemberi layanan diantaranya:
perilaku petugas kesehatan (Dever, 1984). Terkait dengan pemanfaaatan pelayanan
kesehatan, penelitian dari Rauf dkk (2013) menunjukkan bahwa perilaku petugas terhadap
pasien menjadi salah satu faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal
care di Puskemas Kresek Kota Tangerang.
Di Puskesmas kresek peserta yang menfaatkan JKN pada tahun Oktober 2018
(41,969), November 2018 (42,071), Desember 2018 ( 42,512), Januari 2019 (46,593),
Februari 2019 (46,373), Maret 2019 (46,042) Jumlah ini mengalami peningkatan penggunaan
JKN.
Tingkat pemanfaatan pelayanan puskesmas oleh masyarakat di Indonesia masih
rendah. Hal ini terlihat antara lain pada tingkat pemanfaatan puskesmas pada tahun 2012
sebesar 12,0%, pemanfaatan pustu 4,5%, dan poskesdes atau polindes 1,5%. Banyak faktor
yang mempengaruhi seseorang memanfaatkan pelayanan kesehatan termasuk Puskesmas di
era BPJS, hal ini dapat diterangkan dengan teori perilaku oleh Green yang menyatakan
bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi (pendidikan, pengetahuan,
sikap, kepercayaan dan sosial budaya) faktor pemungkin (lingkungan fisik, jarak tempuh ke
sarana kesehatan dan fasilitas kesehatan yang ada) dan faktor penguat (sikap/perilaku
petugas, undang-undang dan peraturan serta dukungan keluarga dan masyarakat).
Berdasarkan data di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
“Hubungan pengetahuan dan paparan informasi terhadap pemanfaatan pelayanan JKN pada
peserta JKN Perempuan usia produktif” di Desa Jengkol, Kecamatan Kresek, Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten.

METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan
cross sectional atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Peserta BPJS
kesehatan golongan Penerima Bantuan Iuran (PBI) di wilayah kecamatan Kresek yang
berjumlah 15.897 peserta. Sampel adalah sebagian dari populasi atau sebagian dari peserta
BPJS kesehatan golongan PBI.
Besar pengambilan sampel ditentukan menurut rumus Lemeshow dengan jumlah 22
sampel dan menggunakan rancangan cross sectional. Sampel yang diambil harus pula
memenuhi kriteria sampel sebagai berikut: Kriteria Inklusi: berumur di atas 18 tahun. Kriteria
Ekslusi: tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tidak bersedia menjadi responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara systematic random sampling.
Variabel Independen yaitu persepsi tentang JKN, akses layanan dan persepsi terhadap
tindakan petugas sedangkan variabel dependen pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas. Analisis bivariat dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan satu persatu
atau masing-masing variabel bebas yakni antara variabel persepsi terhadap JKN, akses
layanan, persepsi terhadap tindakan petugas dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Uji
univariate digunakan untuk menganalisis secara bersama-sama seluruh faktor dengan
menggunakan uji analisis regresi logistik berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang
paling dominan memiliki hubungan yakni faktor persepsi tentang JKN, akses layanan dan
persepsi terhadap tindakan petugas yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan di Puskesmas.
HASIL
Tabel 1. Karakteristik Responden
Kategori Jumlah Persentase (%)
Jenis Kelamin
Perempuan 22 100.0
Total 22 100.0
Usia
26-30thn 1 4.5
31-35thn 2 9.1
36-40thn 4 18.2
41-45thn 5 22.7
46-50thn 5 22.7
51-55thn 3 13.6
56-60thn 1 4.5
75-85thn 1 4.5
Total 22 100.0
Pendidikan

Tidak tamat SD 2 9.1


SD 8 36.4
SMP 8 36.4
SMA 4 18.2

Total 22 100.0
Pekerjaan

Buruh 8 36.4
Wiraswasta 4 18.2
Petani 1 4.5
Ibu Rumah Tangga 9 40.9

Total 22 100.0
Pendapatan
> UMR 11 50.0
< UMR 3 13.6
Tidak 8 36.4
Berpenghasilan
Total 22 100.0

Berdasarkan data Tabel 1, dapat dilihat bahwa semua responden berjenis kelamin

perempuan yaitu sebanyak 22 responden (100%). Kelompok umur terbanyak terdapat pada
rentang usia 41 - 45 tahun dan usia 46 - 50 tahun masing-masing sebanyak 5 responden

(22.7%). Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir yang terbesar adalah

responden dengan pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama

(SMP) sebanyak 8 responden (36.4%). Distribusi pekerjaan yang paling banyak adalah

pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 9 responden (40.9%). Didapatkan bahwa

sebagian besar pendapatan responden adalah diatas UMR yaitu sebanyak 11 responden

(50.0%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden

Kategori Jumlah Persentase (%)

Pengetahuan Responden

Baik 5 22.7

Cukup 3 13.6

Kurang 14 63.6

Total 22 100.0

Berdasarkan data Tabel 2, didapatkan pengetahuan Responden terhadap Pemanfaatan

Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang paling banyak yaitu responden

berpengetahuan kurang sebanyak 14 responden (63.6%).

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Paparan Informasi Responden

Kategori Jumlah Persentase (%)

Paparan Informasi

Baik 7 31.8

Kurang 15 68.2

Total 22 100.0
Berdasarkan data Tabel 3, didapatkan paparan informasi Responden terhadap

Pemanfaatan Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang paling banyak yaitu

paparan informasi responden yang kurang sebanyak 15 responden (68.2%).

Tabel 4. Analisis Bivariat Hubungan Pengetahuan dengan Paparan Informasi

Responden

Pengetahuan
Kategori Total Nilai p
Baik Cukup Kurang

Paparan Baik 1 1 5 7

Informasi 14.3% 14.3% 71.4% 100.0%

Kurang 4 2 9 15
0,809
26.7% 13.3% 60.0% 100.0%

Total 5 3 14 22

22.7% 13.6% 63.6% 100.0%

Berdasarkan data di Tabel 4, jumlah responden yang memiliki pengetahuan kurang

dan mendapatkan paparan informasi yang kurang sebanyak 9 orang. Jumlah responden yang

memiliki pengetahuan kurang dan mendapatkan paparan informasi yang baik sebanyak 5

orang. Jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik dan mendapatkan paparan

informasi yang baik sebanyak 1 orang. Jumlah responden yang memiliki pengetahuan baik

dan mendapatkan paparan informasi yang kurang sebanyak 4 orang. Pada analisis bivariat

didapatkan nilai 0.809 (p>0,05), hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan

dengan paparan informasi tentang pemanfaatan JKN.


PEMBAHASAN

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan Pengetahuan responden terhadap pemanfaatan

JKN yang paling banyak adalah pengetahuan responden yang kurang sebanyak 14 orang

(63.6%). Sedangkan berdasarkan Tabel 3. menunjukkan bahwa paparan informasi Responden

tentang JKN yang paling banyak yaitu Paparan Informasi Responden yang kurang sebanyak

15 responden (68.2%).

Hubungan antara pengetahuan dengan paparan informasi dalam pemanfaatan JKN

dengan analisa bivariat pada penelitian ini mendapatkan nilai signifikansi p = 0,809 (0,809 <

0,05) yang menunjukan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dengan paparan

informasi responden dalam pemanfaatan pelayanan JKN di desa Jengkol ,Kresek Tangerang,

Banten.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Debra S. S.

Rumengan 1) J. M. L. Umboh . tahun 2015 di Manado, dimana penelitian tersebut

menyatakan tidak adanya hubungan antara paparan informasi dengan pemanfaatan JKN. Pada

penelitian tersebut didapatkan nilai p sebesar 0,205 , dimana nilai p tersebut sesuai dengan

penelitian ini.5

Pada penelitian yang dilakukan oleh G. D. Kandou di Thailand, menyatakan bahwa

paparan informasi melalui media mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesadaran

dan pengetahuan mengenai pemanfaatan pelayanan JKN. Pada penelitiannya disebutkan

bahwa pengetahuan responden meningkat.

Dalam promosi kesehatan salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah

menyampaikan pesan atau informasi kepada sasaran. Media elektronik diidentifikasi sebagai

sumber pengetahuan yang paling berguna, dan penggabungannya dapat membantu

meningkatkan efektivitas promosi kesehatan.11 Menurut penelitian yang dilakukan oleh


Harapan tahun 2018 di Aceh, menyebutkan bahwa media eletktronik seperti televisi menjadi

media terbesar dalam paparan informasi .

Pengetahuan yang baik tentang berbagai aspek pemanfaatan JKN akan menghasilkan

efek yang signifikan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya dilakukan

pada keluarga binaan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, seharusnya dilakukan pada

populasi yang lebih besar. Penelitian ini hanya menilai dari faktor paparan informasi, tidak

menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dari penelitian adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan paparan informasi yang didapat dari responden terhadap Pemanfaatan Pelayanan

Jaminan Kesehatan Nasional di desa Jengkol, Kresek Tangerang, Banten.

Saran peneliti adalah perlu adanya peningkatan kegiatan promosi kesehatan

seperti memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan pelayanan Jaminan Kesehatan

Nasional pada masyarakat di desa Jengkol, Kresek Tangerang, Banten.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada staf Puskesmas Kresek yang sudah memfasilitasi penelitian ini

berjalan.
DAFTAR PUSTAKA

1. UPT Puskesmas Kresek. Profil Kesehatan Puskesmas Kresek Kabupaten Tangerang


2017. 2017. 


2. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:

Rineka cipta.

3. Badan Pusat Statistik Kabupaten Tangerang. 2015. Jumlah Penduduk menurut


Kelompok Umur

4. Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika

5. Rauf, NI., MY Amir, Balqis. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan


pemanfaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Minasa Upa Kota Makasar.
Hasil Penelitian. Administrasi Kesehatan dan Kebijakan, FKM Unhas.

6. Hasbi, H. 2012. Analisis hubungan persepsi Pasien tentang mutu Pelayanan dengan
pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan puskesmas poncol Kota Semarang. (Online)
http://www.eprints.undip.ac.id/37026/. Diakses pada tanggal 29 Maret 2019.

7. Purwatiningsih, R. 2008. Persepsi Masyarakat tentang Peranan Puskesmas. Skripsi.


Online. (http://eprints.uns.ac.id/8611/1/91480308200909381.pdf) Diakses tanggal 29
Maret 2019.

8. Pratiwi, AE. 2012. Minat pemanfaatan pelayanan puskesmas bagi peserta program
jaminan kesehatan Bali Mandara studi di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten
Badung. Pusat KPMAK-UGM. Jogjakarta

9. Andersen R, J Kravits, OW Anderson (ed). 1975. Equity in Health Services,


Cambridge, Mass :Ballinger Publishing Co

10. Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, J.H. Donnelly, Jr., 1996, Organisasi, Perilaku,
Struktur, Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

You might also like