You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN “M”

DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFESIT KEPERAWATAN DIRI

DI PUSKESMAS KARANG PULE MATARAM

A. IDENTITAS
1. Identitasklien
Nama : Tn “M”
Umur/tgl.Lahir : 27tahun / 04 Mei 1992
Jeniskelamin : laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan. : SD
Pekerjaan : tidakkerja
Suku/bangsa :-
Status perkawinan : belum kawin
Alamat : Pagutan
2. Identitaspenanggungjawab
Nama : Tn ”I”
Umur. : 50 tahun
Pekerjaan : buruh
Alamat : pagutan
Hubungan dengan klien : anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhanutamasaatpengkajian

Pasien mengatakan masih sering mendengar suara suara dan melihat bayangan
hitam jika sedang sendiri.

Mk :Halusinasi pendengaran dan pengelihatan

2. Riwayat penyakit sekarang


Pasien dan keluarga mengatakan pasien masih mendengar suara suara dan melihat
bayangan hitam saat sedang sendiri. Pasien mengatakanpernah masuk RS jiwa
mutiara sukma sebanyak 2x rawat inap.
C. FACTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu: sebelumnyapasien pernh masuk rs
jiwa mutiara sukma 2x rawat inap terakhir pada bulan agustus 2018. Pasien menderita
gangguan jiwa kurang lebih sudah 5 tahun.
2. Pengobatan sebelumnya pasien melakukan pengobatan setiap minggu. Pasien
mengambil obat untuk kontrol ke RSJ mutiara sukma setiap hari senin. Pasien minum
obat dengan teratur.
3. Trauma : klien tidak pernah mengalami trauma seperti aniaya fisik, aniaya seksual,
penolakan, kekerasan dalam keluarga dan tindakan kriminal.
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa :keluarga klien mengatakan bahwa
tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa seperti yang dialami klien
saat ini.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : keluarga klien mengatakan bahwa
klien tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan atau membuat
pasien trauma.

D. PEMERIKSAAN FISIK
Td : 110/70 mmhg
Nadi : 80 x menit
RR : 18 x menit
Suhu : 36,5 c

E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan :
= perempuan hidup

= laki-laki hidup

= perempuan meninggal

= laki-laki meninggal

= garis keturunan

= garisperkawinan

= klien

Penjelasan : Klien adalah anak kedua dari 2 bersaudara, klien tinggal bersama
ibu dan bapaknya. Diantara keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.

2. Konsep diri
a. Citra tubuh : klien mengatakan dia menyukai seluruh bagian tubuhnya dan
tidak ada masalah dengan bagian tubuhnya.
b. Identitas diri : klien mampu menyebutkan nama, umur, alamat, agama yang
dianut.
Perandiri : klien mengatakan selama dirumahnya perannya sebagai seorang
anak.
c. Ideal diri : saat dikaji pasien mengatakan ingin cepat sembuh
d. Hargadiri : klien mengatakan tidak malu dengan dirinya yang sekarang klien
selalu pergi berkumpul bersama teman-temannya.
3. Hubungan social
a. Orang yang berarti : klien mengatakan orang yang berarti dalam
hidupnya adalah kedua orang tuanya dan saudara laki lakinya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : sebelum gangguan
jiwa, klien selalu aktif dalam kegiatan masyarakat atau acara-acara adat.
Sekarangpun klien selalu ikut serta dalam membantu jika ada acara di
lingkungan rumah klien.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : klien mengatakan
tidak mempunyai hambatan apapun dalam berbicara dengan orang lain. Klien
kooperatif jika di ajak berbicara dan bisa menjawab semua pertanyaan yang
di ajukan.
4. Spiratual
a. Nilaidankeyakinan : klien mengatakan bahwa dia beragama hindu dan percaya
dengan adanya Tuhan, klien juga percaya bahwa klien akan sembuh
b. Kegiatan ibadah : ibu klien mengatakan bahwa klien tetap sembahyang
dipure baik pada saat sehat maupun saat sakit.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien kurang rapi, rambut tampak berantakan, kuku panjang dan kotor, pakaian
pasien tidak bersih.
Mk :Depisitperawatandiri
2. Pembicaraan
Klien kooperatif, bicara jelas dan mudah dimengerti.
MK : -
3. Aktivitasmotorik
Pasien melakukan aktivitas seperti menyapu halaman, dan bermain bersama teman
teman sebayanya.
MK : -
4. Alam perasaan
pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar bisa bekerja membantu orang tuanya.
Pasien sangat menyayangi orang tuanya.
MK : -

5. Afek
pasien tampak tenang dan emosi pasien stabil. Tidak ada tanda tanda tindakan
kekerasan pada pasien.
MK : -
6. Interaksi
pasien dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar,pasien dapat berinteraksi dengan
keluaraga,teman temannya dan masyarakat. Pasien membantu jika ada acara di
masyarakat.
MK : -
7. Persepsi
pasien menatakan masih mendengar suara suara dan melihat bayangan hitam. Ini
tejadi saat pasien sendiri dan masih sering terjadi pada pasien.
MK : -
8. Isi piker
Pasien tidak memiliki wahan,pasien berbicara apa adanya. Pasien tidak membesar
besarkan tentang dirinya.
MK : -
9. Arus piker
pasien kooperatif saat di ajak berbicara, pasien berbicara jelas dan pasien mengerti
apa yang di bicarakan. Pasien bisa menjawab pertanyaan yang di tanyakan.
MK : -
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien compos metis. Pasien mampu menjelaskan waktu,tempat dan orang
yang dia kenal.
MK : -
11. Memori
Pasien mengingat kejadian yang pernah di alami sebelumnya saat dan sebelum pasien
mengalami gangguan jiwa.
MK : -
12. Tingkat konsentrasidanberhitung
Pasien tidak mengalami gangguan dalam berhitung. Pasien dapat berhitung sendiri
dan fokus.
MK : -
13. Kemampuanpenilaian
Pasien dapat melakukan sesuatu mandiri tanpa harus di minta ataupun di suruh.
Pasien dapat menilai mana tindakan yang baik dan buruk.
MK : -
14. Dayatitikdiri
Pasien mengetahui sekarang pasien dalam kondisi gangguan jiwa dan harus teratur
minum oabt jika ingin sembuh dari sakitnya.
MK : -

G. KEBUTUHAN PERENCANAAN
1. Kemampuanklienmemenuhikebutuhan
a. Makanan
Pasien bisa makan sendiri dan mengabisakan satu piring sekali makan malah
pasien nambah saat makan. Pasien makan 3xsehari dan minum 7 -8 gelas perhari
Mk : -
b. Keamanan
pasien bisa menjaga keamanannya sendiri.
c. Perawatankesehatan
pasien mengatakan mandi 2x sehari dan mengganti pakaian setelah selesai
mandi. Tapi kadang kadang jika malas mandi pasien tidak mandi seharian.
MK : Defisit perawatan diri
d. Pakaian
pasien mengatakan mengganti pakaian setelah selesai mandi tetapi kadang
kadang saat malas seharian pasien tidak ganti baju.
MK : Defisit perawatan diri
e. Transportasi
Pasien mengatakan tidak memiliki alat transfortasi sendiri. Pasien biasanya
kontril k RSJ bersama bapaknya menggunakan motor /sepeda.
f. Tempattinggal
Psien mengatakan tinggal bersama orang tua dan kakaknya.
g. Uang
Pasien mengatakan belum bisa mencari uang sendiri dari saat pasien sakit. Pasien
sangat berharap cepat sembuh agar bisa mencari uang dan membantu orang
tuaya.
2. Kegiatan sehari – hari
a. Perawatan diri
1. Mandi
pasien mengatakan mandi 2x sehari pada pagi dan sore hari kemudian
mengganti pakaian selesai mandi. Tapi jika malas pasien sehatian tidak mandi
dan tidak mengganti bajunya.
MK : Defisit lerawatan diri
2. Kebersihan
Pasien tampak kurang rapi, kuku pasien tampak kotor dan agak panjang.
3. Makan
Pasien selalu mencari sendiri makanan didapur dan menghabiskn 1 piring dan
kadang kadang nambah. Pasien makan 3x sehari dan minum 7-8 gelas sehari
4. BAK/BAB
Pasien mengatakanBAK dan BAB dikamarmandi.
5. Gantipakaian
Pasien mengatakan mengganti pakaian setelah selesai mandi tapi jika malas
pasien tidak mengganti pakaian seharian.
MK : Defisit perawatan dir
3. Nutrisi
a. Pasien mangatakan puas dengan pola makannya.
b. Pasien kadang makan didalam kamar
c. Frekuensi makan sehari : 3 kali sehari
d. Nafsu makan pasien selalu menghabiskan porsi makanannya.
e. Beratbadan: 76 kg
4. Tidur
a. Pasien mengatakan tidak mengalami masalah dalam tidirnya, pasien selalu
nyenyak saat tidur. Pasien tidur jm 8 malam dan bangun jam 6 pagi
b. Pasien merasa segar setelah bangun tidur
c. Pasien memiliki kebiasaan tidur siang
d. Pasien tidak memiliki penolong dalam tidur
e. Klien tidur malam sekitar jam 20.00, bangun jam 06.00pagi
f. Pasien tidak mengalami gangguan tidur.
3. Kemampuan klien
a. Mengantisipasi kebutuhan sendiri
pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri seprti mandi, berpakain dan makan.
b. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri
pasien bisa membuat keputusan sendiri.
c. Mengatur penggunaan obat
pasien teratur minum obat karena pasien ingin cepat sembuh
d. Melakukan pemeriksaan kesehatan
Pasien teratur kontrol ke RSJ setiap senin untuk mengambil obat rutin pasien
4. Klien memiliki sistim pendukung
a. Keluarga
Keluarga pasien sangat mendukung pengobatan agar pasien cepat sembuh dan
selalu mengantar pasien kontrol
b. Terapis
Pasien selalu kontrol ke RSJ setiap senin untuk mengambil obat.
c. Temansejawat
Teman teman pasien selalu medukung kesembuhan pasien.
d. Kelompoksocial
Lingkungan masyarakat selalu mendukung pasuen untuk kesembuahannya
MK : -

H. MEKANISME KOPING
a. Adatif
pasien selalu menceritakan kepada orang tua jika memiliki masalah. Pasien orang
yang terbuka jika ada masalah yang di miliki.
MK : -

b. Maladatif
pasien tampak terbuka dan berbicara jika terjadi sesuatu.
MK : -
I. MASALAH PSIKOSOSIAL LINGKUNGAN
Pasien mengatakan selalu bersosialisasi dengan lingkungan rumahnya dengan masyarakat
dan teman temannya. Pasien selalu aktif dalam acara adat dan selalu mrmbantu saat ada
acara di lingkungan ruamahnya. Pasien tidak memiliki masalah dalam bersosialisasi.
Pasien selalu kontrol tepat waktu untuk mempercepar penyembuhan pasien.
MK : -
J. PENGETAHUAN
Paien mengatakan mengetahui tentang penyakit halusinasinya dan pasien selalu teratur
minum obat dan tidak pernah telat untuk kontrol.
MK : -
K. Aspek medic
Diagnose medis : Skizofrenia paranoid
Terapimedis :
 defacul 500 mg 1x1
 renaquil 1mg 1x1
 respiredone 3 mg 2x1
 arkin 2 mg 2x1

L. daftar masalah keperawatan


1) halusinasi pendengaran
2) deficit perawatan diri
M. Pohon Masalah

Resiko prilaku kekerasan

Teralusinasi pendengaran

Koping individu konfektif

N. ANALISA DATA
No Data Program
1 DS : Halusinasi
Pasien mengatakan pasien
mendengar suara-suara dan
melihat bayangan hitam
DO :
Pasien tampak diam dan
tenang, pasien kooperatif
saat diajak berbicara

O. INTERVENSI
No Diagosa Tujuan
1 Halusinasi Klien dapat 1. Setelah ix pertemuan klien 1. bina hubungan
Pendengaran mengontrol dapat meunjukan tanda- saling tanya
halusinasinya yg tanda percaya kepada dengan
di alaminya perawat menggunakan
Tuk : 1. Expresi wajah bersahabat prinsip
1. Kien dapat 2. Menunjukan rasa senang komunikasi
membina 3. Ada kontak mata tertek
hubungan 4. Mau berjabat tangan 2. Sapa klien
saling 5. Mau menyebutkan nama dengan ramah
percaya 6. Mau dapat berdampingan baik herbal
dengan perawat maupun nin
7. Mau/bersedia 3. Tanyakan nama
mengungkapkan yg lengkap dan
dihadapinya. nama panggilan
4. Buat kontrak yg
jelas
5. Tunjukan sikap
jujur dan
menepati janji
6. Tunjukan sikap
dan menerima
apa adanya
7. Tunjukan
perasaan dan
masalah yg di
alami
2. klien dapat 2. Setelah satu kali pertemuan 8. Anggar dengan
mengenal klien menyebutkan penuh perhatian
halusisinya a. Isi expresi para
b. Waktu klien.
c. Frekuensi .
d. Situasi dan kondisi yg
menimbulkan
halusinasinya.

a. Adakah kontak
sering singkat
secara berkala.
b. observasi
tingkah laku
terkait dengan
halusinasinya
jika klien
menemukan
sedang
berhalusinasi
c. Tanyakan klen
apakah
mengalami
sesuatu, jika
klien menjawab
ya tanyakan ya
sedang
halusinasikanny
a katakan bahwa
perawat percaya
klien mengalami
3. Klien dapat tersebut.
mengontrol 3. Setelah satu kali pertemuan d. Menentukan
halusinasinya klien menyebutkan cara baru bahwa ada yang
mengontrol halusinasi dan mengalami hal
klien dapat melatih dan yang sama
memperagakan cara e. Katakan bahwa
mengatasi halusinasinya peran akan
membuat klien
tidak sedang
berhalusinasi
f. Klasipikasi
tentang adanya
pengalaman
berhalusinasi
g. Diskusikan
dengan klien isi,
waktu, dan
perkenalan
sering dan
kadang-kadang,
situasi dan
kualitas
menimbulkan
halusinasi
h. Diskusikan
dengan
kelompok apa
yang di rasakan
jika jadi
halusinasi dan
4. klien dapat kesempatan
dukungan untuk mengatasi
dari keluarga 4. setelah satu kali pertemuan perasaan
dalam keluarga setuju untuk i. diskusikan
mengontrol mengikuti pertemuan dengan kalian
halusinasinya dengan perawat dan setelah apa yang dia
satu kali pertemuan lakukan untuk
keluarga, keluarga dapat mengatasi
menyebutkan pengertian prasaan tersbut
tanda dan gejala proses j. diskusikan
terjadinya halusinasi dan tentang dampak
tindakan untuk yang dialaminya
mengendalikan bila menemukan
halusinasinya halusinasi
a. Identifikasi
bersama klien
cara/tindakan
yang dilakukan
jika terjadi
halusinasi, tidur
5. Klien dapat atau
memanfaatka menyibukkan diri
n obat-obatan dan
dengan baik b. diskusikan cara
5. Setelah satu kali pertemuan yang dikunakan
klien menyebutkan klien
a. memanfaatkan minum c. Jika cara yang
obat digunakan adiktif
b. kekurangan/kerugian beri pujian
minum obat d. jika cara yang
c. nama bentuk dan warna digunakan
obat adaptif,
d. efek samping obat diskusikan
e. cara pemakaian kerugian cara
f. dosis yang diberikan tersebut.
kepadanya e. diskusikan cara
g. waktu pemakaian baru untuk
memotus/mengo
ntrol tindakan
halusinasinya
f. katakan pada
dirinya bahwa ini
tidak nyata
g. menemui
perawat/orang
lain teman,
anggota keluarga
untuk
menceritakan
tentang
halusinasinya
h. membuat dan
melaksanakan
jadwal kegiatan
segala yang telah
disusun
i. meminta perawat
atau keluarga
menyapa jika
sudah
berhalusinasi
j. berik kesempatan
untuk
menentukan cara
yang dipilih
k. pantau
pelaksanaan yang
telah dipilih dan
dilatih
l. anjurkan klien
untuk mengikuti
terapi aktivitas
kelompok

a. buat kontrak
dengan keluarga
untuk pertemuan
b. pengertian
halusinasi
c. tanda dan gejala
d. proses terjadinya
halusinasi
e. cara yang
dilakukan
keluarga untuk
menghentikan
halusinasi
f. obat-obat
halusinasi
g. merawat anggota
keluarga yang
berhalusinasi,
beri kegiatan
jangan biarkan
sendiri dan
memantau
pemberian
obataan dan cara
pemberi
informasi waktu
kontol ke rumh
sakit dan
bagaimana
mencari bantuan
halusinasinya
tidak dapat
diatasi

a. diskusikan
dengan klien
tentang manfaat
dan kerugian
tidak minum
obat-obatan,
dosis, cara, efek
terapi dan efek
samping
penggunaan obat
b. panatu klien saat
minum obat
c. beri pujian jika
klien
menggunakan
obat dengan
benar
d. ajarkan kepada
klien untuk
konsultasi
kepada dokter
jika terjadi hal
hal yang tidak di
inginkan

P. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tanggal Implementasi Evaluasi paraf


Selasa, DS S: Pasien tenang
Pasien mengatakan masih O: pasien tampak
mendengar suara suara tenang, pasien
dan masih melihat kooperatif,pasien dapat
bayangan hitam. mengontrol halusinasi
DO dengan cara menghardik
Pasien tampak tenang, dan bercakap-cakap.
pasien kooperatif saat di A: halusinasi
ajak berbicara. pendengaran dan
Kemampuan pengelihatan masih ada.
Pasien mampu P:
mengontrol halusinasi 1. Latih pasien
dengan cara menghardik mengontrol
dan bercakap cakap halusinasi dengan
Diagnosa cara menghardik dan
Gangguan persepsi bercakap cakap.
sensori halusinasi 2. Anjurkan pasien
Tindakan memasukan cara
1. Identifikasi jenis mengontrol
halusinasi pasien halusinasi ke dalan
2. Identifikasi isi jadwal kegiatan
halusinasi pasien harian.
3. Identifikasi
frekuensi
halusinasi pasien
4. Identifikasi cara
pasien
mengontrol
halusinasinya
5. Anjurkan pasien
memasukan cara
mengontrol
halusinansi dalam
jadwal kegiatan
harian.
Rencana Tindak
Lanjut:
Ajarkan pasien cara
mengintrol halusinasi
dengan menghardik dan
bercakap cakap.

A. STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


SP1 Pasien:
Mendiskusikan cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan bercakap cakap
Orientasi
“Assalamuakum...Selamat pagi, kenalkan saya Arini Sofianti biasa di panggil
Arini”
”Saya mahasiswi program study ners dari Stikes Yarsi Mataram
”Nama adik siapa? senang dipanggil siapa?”
”Saya praktik di Puskesmas Karang Pue seama 2 minggu dan akan sering
berkunjung ke rumah adik..”
Kontrak
a. Topik : Apakah adik tidak keberatan untuk mengobrol dengan saya hari
ini? Bagaimana kalau kita bicara tentang cara mengontrol halusinasi?
b. Waktu : apakah adik ingin ngobrol dengan saya? adik mau berapa lama
20 menit? Baik lah..
c. Tempat : adik mau ngobrol di mana? Bagaimana kalau di sisi saja?

Kerja
“Apa yang adik rasakan saat mendengar suara suara dan melihat bayangaan
tanpa wujud? Apa yang biasanyabdikatakan suara itu dan bayangan apa yang
biasanya adik liat? Kapan biasanya suara suara dan bayangan itu muncul? Apa
adik sudah tau cara mengontrol suara suara dan bayangan itu jika muncul yaitu
ddengan cara menghardik dan bercakap cakap saat suara dan bayangan itu
mrncul, cara mengharik yaitu dengan menutup telinga adik dan mengtakan
pergi sana saya tidak mau mendengar kamu, kamu suara palsu dan dengan
cara menutup mata jika bayangan itu datang. Terus berulang sampai suara itu
tidak terdengar dan bayangan itu tidak terlihat. Coba adik peraktikan. Bagus
adik,, adik sudah bisa mengontrol halusinasi dengan cara menghardik dan
bercakap cakap”

Terminasi
“Bagaimana perasaan adik setelah mengontrol halusinasi dengan cara
menghardik dan bercakap-cakap ? Coba adik sebutkan lagi apa saja cara-cara
mengontrol halusinasiyang adik lakukan tadi?”. ”Bagaimana perasaan adik
setelah kita mendiskusikan tentang cara mengontrol halusinasi tadi ? Sekarang
coba adik ulangi lagi cara mengontrol halusinasi tadi”
”Bagus sekali dik”`

RTL:

Kalau adik sudah mngerti, mari kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nah... lakukan ya
adik.., dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa disuruh, B (
bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak melakukani? Baik besok lagi kita
latihan mengontrol halusinasi dengan cara bercakap cakap. Oke?”

Kontrak pertemuan:

d. Topik : bagaimana kalau pertemuan seanjutnya kita melakukan cara ini lagi?
e. Waktu : jam brapa adikingin bertemu? Jam 09.00 Wita? adik mau berapa lama 20
menit? Baik lah..
f. Tempat : adik mau bertemu dimana? Bagai mana kalau di sini lagi? Baiklah saya permisi
dulu... selamat siang.....

You might also like