Professional Documents
Culture Documents
cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
Oleh
ABDUS SOLIHIN
NIM 071810201067
Kata Pengantar
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang telah memberi sangat
banyak kenikmatan kepada makhluknya, sehingga dengankenikmatan itu hamba
ini mampu menyelesaikan tulisan ini. Shalawat an salam tetap tercurahkan kepada
Rasullullah Muhammad SAW yang telah menyampaikan risalah kebaikan akhlak,
keobjektifan berpikir, dan kemaksimalan humanisme lewat ayat-ayat Qur’aniah
yang dibawanya berupa Al-Qur’an, Al-Hadits, dan peluang kemajuan yang berupa
ayat-ayat kauniah.
Salah satu dari sedemikian banyaknya ayat kauniah tersebut adalah
fenomena Interferensi pada Interferometer Febry-Perot. Dan demikianlah
eksperimen ini dapat menambah kerangka filosofis bagi penulis, dan semoga juga
bagi pembaca, guna kemaksimalan ilai-nilai kemanusiaan kita dihadapan sesama
dan dihadapan Sang Pencipta.
Demikian kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Ketua Jurusan Fisika: Bpk. Dr. Edy Sutrisno
2. Dosen pembimbing praktikum: Bpk. Supriadi, S.Si
3. Asisten pembimbing
Sebagaimana pri-bahasa tak ada gading yang tak retak, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan tulisan selanjutnya. Penulis
ucapkan terimakasih banyak atas perhatiannya.
Penulis,
ABDUS SOLIHIN
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
ABDUS SOLIHIN
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Jember
email: elhobela@gmail.com
ABSTRAK
BAB 1. PENDAHULUAN
θ
2d cos θ 2d
Instrumen optika yang dikenal memanfaatkan sumber laser ini dan juga
dikenal baik dalam penggunaanya adalah interferometer Fabry-Perot. Alat ini
memanfaatkan interferensi dari banyak gelombang. Interferometer Fabry-Perot
(IFP) didesain oleh C. Fabry dan A. Perot menggambarkan perbaikan yang
signifikan terhadap interferometer Michelson (IM). Dibedakan dengan IM maka
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
2 .d m
N (2.1)
l = kdm (2.2)
N
k
2d m (2.3)
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
Dari data yang telah diperoleh dapat di cari tetapan kalibrasinya 𝑘1 dari grafik
untuk 𝑁 = 𝑓 𝑑𝑚 dimana N adalah fungsi dari 𝑑𝑚 . Berdasarkan grafik hubungan
antara jumlah yang dirumuskan, dapat diidentifikasi variable-variabel berikut:
dm
Sehingga:
𝑁𝜆
𝑘1 = 2𝑑 (3.1)
𝑚
Dimana k1 = m
Sedangkan kaitan antara 𝑘1 dengan 𝑘2 yaitu sebagai berikut :
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
𝑑𝑚
𝜆 = 2 𝑘2 𝑁
𝑘2
𝜆=2 (3.3)
𝑘1
Dimana:
N = jumlah frinji
1
𝜎2𝑦 = 𝑦𝑖 − 𝑐 − 𝑚𝑥 2
𝑁
𝑁𝜎𝑦 2
𝜎2𝑚 =
𝑁 𝑥𝑖 2 − 𝑥𝑖 2
𝜎 2 𝑦𝛴 𝑥 𝑖 2
𝜎2𝑐 = (3.4)
𝑁 𝑥𝑖 2 − 𝑥𝑖 2
𝑚𝜆
𝑘2 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (3.5)
2
4.1 Hasil
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan ditunjukkan dengan tabel berikut:
N dm (m) k2 XiYi ∑Xi∑Yi Xi^2 (∑Xi)^2
Sedangkan hasil ploting grafik dari tabel diatas memberikan tampilan sebagai
berikut:
150
100
y = 313,837,511.46 x - 9.38
50
0
0 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000001
Pergeseran Cermin (dm)
4.2 Pembahasan
Dalam eksperimen ini, didapatkan data bahwa penambahan dan banyaknya
jumlah frinji (N) berbanding lurus dengan pergeseran Movable mirror yang
dilakukan. Hal ini dapat terlihat dari semakin besarnya nilai N (banyaknya frinji),
maka nilai dm (jarak pergeseran Movable mirror terhadap titik acuan) juga
menunjukkan angka yang semakin besar. Data tersebut didapat dengan melakukan
pengamatan terhadap penambahan jumlah frinji dan pengamatan terhadap
pergeseran Movable mirror dari titik acuan awal perhitungan. Pergeseran pada
Movable mirror tersebut dilakukan dalam orde mikrometer. Sehingga guna
kehati-hatian dalam mendapatkan data yang valid, selain melakukan pengamatan
dan pencatatan terhadap mikrometer pada interferometer, pengamat juga
melakukan perhitungan matematis terhadap penentuan nilai yang pasti dan
pengkalibrasian titik awalnya.
Misalnya saat N=25, pergeseran Movable mirror (dm) memberikan angka
0.00000011. Sedangkan saat N=50, pergeseran Movable mirror (dm) memberikan
angka 0.00000019; saat N=75, pergeseran Movable mirror (dm) bernilai
0.00000027; dan demikian seterusnya hingga N=250, pergeseran Movable mirror
(dm) menunjukkan angka 0.00000082. Sehingga, dari perlakuan penambahan nilai
N yang berlipat 25 tersebut (dengan 10 sampel hingga nilai 250) dan pergeseran
Movable mirror yang dalam eksperimen ini dibiarkan mengikuti pola nilai N, jika
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
dicoba ditelaah dari analisa uji deret, maka kedua hubungan antara (N) dan (dm)
memberikan pola yang sama dalam merepresentasikan pola-pola deret aritmetika.
Pola ini dapat terlihat dari penambahan dengan nilai yang mendekati sama pada
satu pelakuan nilai N ke nilai N yang lain terhadap nilai 𝑑𝑚 ke nilai 𝑑𝑚
selanjutnya secara berurutan. Dimana, rata-rata panambahan nilai 𝑑𝑚 pada setiap
perlakuan nilai N secara berurutan adalah 7 x 10−7 hingga 8 x 10−7 .
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa grafik hubungan antara jumlah
frinji dan pergeseran Movable mirror menunjukkan bahwa grafik yang terbentuk
cenderung linear dan bahkan sangat mendekati smooth (linear sempurna). Dan,
terbukti bahwa penambahan dan banyaknya jumlah frinji (N) berbanding lurus
dengan pergeseran Movable mirror yang dilakukan. Sehingga, tampilan frinji
yang merupakan interpretasi dari pola interferensi dengan menggunakan
Interferometer Febri-Perot ini lebih smooth atau memiliki tampilan dan analisa
yang lebih baik dari pada desain Interferometer Michelson.
Dalam eksperimen ini juga dilakukan analisa grafik maupun matematis
terhadap nilai 𝐾1 dan 𝐾2 . Pengertian kalibrasi yang dimaksud menurut ISO/IEC
Guide 17025:2005 adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara
nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran, atau nilai
yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang
berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu. Sehingga, dalam
eksperimen ini, nilai 𝐾1 bergantung dari pemosisian Adjustable Mirror dan
Movable Mirror. Pemosisian yang dimaksud berkaitan dengan jarak Adjustable
Mirror maupun Movable Mirror dan posisi keparalelan (kesejajaran) kedua
Mirror tersebut.
Nilai 𝐾1 menunjukkan hipotesis tetapan kalibrasi awal yang dicoba
ditentukan kepastian nilai kuantitatifnya dengan penurunan rumus (tentunya juga
didasarkan pada data yang diperoleh). Sedangkan 𝐾2 menunjukkan kalibrasi
olahan dalam bentuk setengah panjang gelombang dari nilai 𝐾1 untuk
mempermudah analisa sehingga analisa dapat dimunculkan dalam bentuk
sinusoidal.
Download Free e-books Fisika di http://www.elhobela.co.cc
Persembahan Web-Blog Edukasi ELHOBELA
5.1 kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA