Professional Documents
Culture Documents
Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan geriatri kepada masyarakat memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;
b. Bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan kesehatan geriatri
yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat, khususnya bagi
jaminan keselamatan pasien (patient safety);
c. Bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan geriatri yang
bermutu dan profesional perlu didukung ketersediaan sumber daya pemberi
pelayanan kesehatan di RSIA Mardi Waloeja Rampal;
d. Bahwa rumah sakit sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan
kesehatan geriatri harus didukung sumber daya pemberi pelayanan kesehatan
yang kompeten sesuai dengan bidang tugasnya;
e. Bahwa sehubungan dengan butir a, b, c, dan d tersebut di atas perlu di
tetapkan Peraturan Direktur tentang Pedoman Kerja Tim Geriatri Di RSIA
Mardi Waloeja Rampal;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
129/Menkes/SK/II /2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Geriatri Di Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat
Kesehatan Masyarakat.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016
Tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lanjut Usia Tahun 2016-2019
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : PERATURAN DIREKTUR RSIA MARDI WALOEJA RAMPAL TENTANG
PANDUAN KERJA TIM GERIATRI DI RSIA MARDI WALOEJA RAMPAL.
Kedua : Memberlakukan pedoman kerja tim geriatri sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur ini.
Ketiga : Peraturan ini berlaku sejak ditetapkan dan berlaku sampai dengan ada peraturan
yang baru.
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam peraturan ini, maka
akan diadakan perbaikan/pembetulan sebagaimana mestinya.
Dr.Evi Laksana,MMRS
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembagunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian,
adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara
lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.
Penduduk berusia lanjut sesuai dengan budaya bangsa menempati tempat yang terhormat dalam
keluarga dan masyarakat, serta memiliki kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang dapat dijadikan
contoh serta dimanfaatkan nasehatnya. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut
usia salah satunya diarahkan untuk memperpanjang usia harapan hidup masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraannya.
Di Indonesia, penduduk lanjut usia dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan.
Pada tahun 2007, jumlah penduduk lanjut usia sebesar 18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi
20.547.541 pada tahun 2009. Jumlah ini termasuk terbesar keempat setelah China, India dan Jepang.
Pasien usia lanjut belum tentu pasien geriatri, tetapi pasien geriatri sudah pasti berusia lanjut. Ada
beberapa karakterisik pasien geriatri yang membedakannya dari pasien berusia lanjut. Pasien geriatri
umumnya sudah memiliki beragam penyakit kronik degenerative (multipatologi), mengkonsumsi
beragam obat yang seringkali menimbulkan efek samping (polifarmasi), sudah mengalami penurunan
faal organ sehingga rentan terhadap penggunaan obat yang berlebihan, umumnya juga mengalami
gangguan status nutrisi (gizi kurang), problem psikososial yang rumit, gangguan pada aktivitas hidup
sehari-hari.
Oleh karena itu pelayanan geriatri sangat dibutuhkan untuk membantu pasien lanjut usia lebih mudah
dalam penanganan kesehatannya. Yaitu pelayanan yang mencakup pencegahan, perawatan dan
rehabilitasi pasien yang berusia ≥ 70 tahun dengan penyakit degenerative atau multipatologi (lebih dari
satu macam penyakit) yang mencakup perawatan fisik, psikis dan sosial di poliklnik RS Marsudi
Waluyo.
Pelayanan Home care yaitu pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif yang
diberikan kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan
meminimalkan akibat dari penyakit. Pelayanan kesehatan warga Lansia di rumah sakit yang
menyediakan sarana dan prasarana yang ramah bagi lserta melakukan kegiatan penyuluhan pada
masyarakat dan kelompok warga Lansia.
B. PENGERTIAN
1. Gerontologi adalah Geros = orang usia lanjut, logos = ilmu. Ilmu usia lanjut yang meliputi
penelitian ilmiah, proses menua, perspektif bidang humaniora dan penerapan ilmu ini untuk
pelayanan para usia lanjut.
2. Geriatri Disiplin Ilmu kedokteran yang menitikberatkan pada pencegahan, diagnosis, pengobatan
dan pelayanan kepada para pasien usia lanjut.
3. Pelayanan rawat jalan Geriatri adalah pelayanan rawat jalan untuk pasien-pasien yang berusia 60
tahun atau lebih dan memiliki lebih dari 2 masalah kesehatan atau dengan disabilitas. (WHO)
C. TUJUAN
1. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan geriatri di Rumah Sakit
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien geriatri di Rumah Sakit
3. Menjadi acuan pengembangan pelayanan pelayanan geriatri di Rumah Sakit
4. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan atau penyuluhan geriatri dimasyarakat
5. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan home care
2. Ruang lingkup edukasi pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat yang berbasis rumah
sakit.
Pada pelayanan ini, rumah sakit yang melakukan pelayanan geriatri bertugas membina warga lanjut
usia yang berada di wilayahnya, baik secara langsung atau tidak langsung melalui pembinaan pada
puskesmas yang berada di wilayah kerjanya.
a. Bentuk kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung sebagai bentuk pelayanan yang proaktif
dilaksanakan melalui:
1) Penyuluhan tentang penyakit Geriatri di Masyarakat
2) Promosi Kesehatan tentang Geriatri di Masyarakat
3) Program perawatan warga lanjut usia di rumah (home care)
b. Pelaksana
Tenaga pelaksana pelayanan terdiri atas:
1) Dokter Spesialis Penyakit Dalam
2) Perawat
3) Fisioterapi
4) Ahli Gizi
5) Apoteker
c. Waktu Pelayanan
1) Posyandu-posyandu lansia di masyarakat sekitar
2) Pelayanan homecare di layani pada waktu jam kerja 07.00 WIB – 13.00 WIB
A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan geriatri tingkat sederhana akan dilayani oleh dokter spesialis penyakit dalam, dokter
spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit pasien geriatri dan dibantu dengan perawat yang
telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan ketrampilan inteligensia.
2. Pelayanan geriatri tingkat sederhana meliputi pelayanan rawat jalan dan home care oleh tim
geriatri.
3. Peralatan dalam pelayanan geriatri tingkat sederhana harus tersedia dan mencakup berdasarkan
pada kebutuhan pelayanan, rata-rata jumlah kunjungan setiap hari, evaluasi kemampuan alat dan
efesiensi penggunaan alat.
4. Pelayanan geriatri tingkat sederhana harus mengacu pada peraturan dan prosedur yang berlaku.
5. Pasien yang akan diberikan pelayanan geriatri tingkat sederhana diberikan kepada lanjut usia
dengan kriteria usia 60 tahun keatas, memiliki lebih dari satu penyakit fisik dan atau psikis atau
memiliki satu penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologis, sosial,
ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
6. Pengaturan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan geriatri di RSIA Mardi Waloeja
Rampal dengan kunjungan rumah atau homecare dan penyuluhan di masyrakat.
7. Tim home care termasuk dalam tim geriatri
8. Semua pasien lanjut usia yang datang ke rawat jalan akan dilakukan skrining untuk penggolongan
ke dalam pasien geriatri.
9. Pelayanan geriatri tersedia pada hari sabtu.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Setiap pasien yang akan menjalani pelayanan geriatri dengan kebutuhan khusus seperti: penurunan
status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan kognitif-demensia, jatuh-steoporosis dan
inkontenensia akan dilakukan asesmen geriatri komperehensif oleh .
2. Dokumentasi rekam medis pasien selama pelayanan geriatri meliputi pemeriksaan tanda-tanda
vital, keadaan umum pasien, kondisi status fungsional, kondisi status mental, fungsi kognitif, sosial
dan lingkungan.
3. Pasien dengan kondisi yang memerlukan perawatan inap akan di rawat di ruang perawatan biasa.
4. Waktu dimulai dan diakhirinya pelayanan didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan geriatri yang mempunyai kegiatan hanya
berupa pelayanan rawat jalan, kunjungan rumah (home care). RSIA Mardi Waloeja Rampal mengembangkan
pelayanan geriatri dengan tingkat pelayanan sederhana, dimana pelayanan geriatri tingkat sederhana tersebut
melayani geriatri di rawat jalan, home care serta pelayanan atau penyuluhan kesehatan di masyarakat.
A. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program pelayanan geriatri di RS perlu ditata
pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas dan terinci baik secara administratif
maupun secara teknis disesuaikan dengan jenis kelas RS, sarana dan prasarana serta SDM.
PENANGGUNG JAWAB
SEKRETARIS
B. KETENAGAAN
Tenaga yang terlibat dalam pelayanan geriatri terdiri dari tenaga dokter sub-spesialis, dokter spesialis
dan dokter yang telah mengikuti pelatihan pelayanan geriatri, perawat, tenaga keterapian fisik, farmasi
klinis dan dietisien. Tenaga tersebut melaksanakan pelayanan geriatri sesuai dengan kompetensi dan
kewenangan yang diatur oleh masing-masing RS sesuai dengan jenis dan klasifikasi RS.
2. Tenaga non medis yang termasuk dalam koordinator rawat jalan, rawat inap, fisioterapis, ahli gizi,
dan farmasi klinik dalam pelayanan geriatri.
a. Perawat Gerontik adalah perawat yang telah mendapat pelatihan keperawatan gerontik;
C. URAIAN TUGAS
dipimpin/dikoordinir oleh seorang Geriatris (spesialis Penyakit Dalam) Koordinasi ini dilaksanakan
dengan penyesuaian terhadap anggota tim/sumberdaya manusia yang ada. Dengan kata lain, jumlah dan
jenis pelayanan sangat ditentukan oleh kemampuan dan prioritas masing-masing rumah sakit.
Uraian tugas masing-masing personil tim geriatri adalah sebagai berikut:
1. Penanggung jawab
a. Uraian Tugas
1) Membentuk Tim Terpadu Geriatri
2) Mengkoordinasikan dengan ketua pelaksana dalam menentukan aturan-aturan khusus
pada kegiatan.
3) Menentukan kebijakan-kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan pelayanan geriatri
b. Tanggung jawab
1) Bertanggung jawab secara umum pada pelaksanaan kegiatan Tim Terpadu Geriatri.
2) Mengevaluasi kebijakan-kebijakan mengenai pelaksanaan kegiatan pelayanan geriatri.
c. Wewenang
1) Membuat keputusan dan/atau perubahan kebijakan RS demi perbaikan pelaksanaan
pelayanan geriatri.
2. Ketua
a. Tugas Pokok
1) Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri sesuai dengan kemampuan ketenagaan yang
ada, yang memungkinkan berbentuk pelayanan sederhana, lengkap atau paripurna.
2) Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
dengan berbagai disiplin dan sektor yang terkait.
3) Uraian Tugas
1) Memimpin rapat Tim Terpadu Geriatri Rumah Sakit.
2) Merencanakan/membuat rencana kerja kebutuhan Tim Terpadu Geriatri setiap tahunnya.
3) Menyelanggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana kebutuhan ketenagaan, sesuai
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Direktur RS.
4) Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan ilmu geriatri.
5) Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar RS.
6) Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/SMF (Staf Medik Fungsional) lain di RS, serta
hubungan lintas program dan lintas sektoral melalui direktur RS.
7) Bertanggung jawab atas laporan berkala Tim Terpadu Geriatri.
8) Bertanggung jawab atas penyelanggaraan pelayanan geriatri di RS.
9) Bertanggung jawab kepada direktur RS melalui wakil direktur pelayanan medik atau
komite medik.
10) Mengadakan supervisi dan pembinaan pelayanan geriatri di RS.
11) Membuat Standar Prosedur Operasional.
12) Memberikan usulan-usulan yang berhubungan dengan pelayanan geriatri rumah sakit
kepada Direktur.
13) Melakukan evaluasi program pelayanan geriatri rumah sakit.
14) Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Direktur yang berkaitan dengan pelayanan
geriatri rumah sakit.
b. Tanggung jawab
Bertanggung jawab kepada Direktur
c. Wewenang
1) Memberikan masukan tentang pelaksanaan pelayanan geriatri rumah sakit kepada
Direktur
2) Mengarahkan dan membimbing masing-masing koordinator beserta pelaksananya.
3) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait.
4) Menentukan skala prioritas pekerjaan.
5) Merekomendasi, memaraf, dan menandatangani surat serta dokumen dinas yang berkaitan
pelayanan geriatri rumah sakit.
5. Koordinator Fisioterapi
a. Tugas pokok
Menyelenggarakan pelayanan untuk mengembalikan/meningkatkan kemampuan fisik seorang
seoptimal mungkin.
b. Uraian tugas
1) Sebagai Pelaksana Pelayanan
a) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri yang
dibutuhkan.
b) Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogramkan oleh spesiliasis rehabilitasi
medik, atau disepakati bersama oleh tim geriatri.
c) Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan modalitas fisioterapi.
d) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program fisioterapi selanjutnya
bagi pasien usia lanjut.
e) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi, yang meliputi penggunaan
modalitas fisioterapi.
f) Melaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia lanjut.
g) Pencatatan dan pelaporan
2) Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan paramedis dilingkungan pelayanan
geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam penalaksanaan pendidikan dan pelatihan
paramedis.
3) Sebagai Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan
a) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan dan pengembangan ilmu
geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan pengembangan
ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.
4) Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral
a) Membantu pelaksaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membatnu pelaksanaan kerjsama lintas program
dan lintas sektoral.
c. Tanggung Jawab
Bertanggung tawab kepada Ketua.
d. Wewenang
1) Melakukan assesmen fisioterapi
2) Mendiagnosa fisioterapi
3) Memberikan perencanaan fisioterapi
4) Memberikan intervensi fisioterapi
5) Mengevaluasi fisioterapi
7. Koordinator Gizi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan gizi dalam tim terpadu geriatri.
b. Uraian Tugas
1) Sebagai Pelaksana Pelayanan
a) Bertindak sebagai anggota tim terpadu geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang dibutuhkan.
b) Melaksanakan pelayanan asuhan gizi yang diprogramkan oleh spesialis gizi klinik,
atau disepakati bersama oleh tim terpadu geriatri.
c) Melakukan analisis asupan makanan.
d) Pencatatan pelaporan.
2) Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
a) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan paramedis di lingkungan
pelayanan geriatri.
b) Berkerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
paramedis.
3) Sebagai Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan
a) Membantu pelaksanaan penilitian dan pengembangan ilmu geriatri.
b) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penilitian dan pengembangan
ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.
4) Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral
a) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang berkaitan
dengan pelayanan geriatri.
b) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral.
c. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab kepada Ketua
d. Wewenang
1) Melakukan assesmen terkait kebutuhan asupan makanan pasien
2) Melakukan analisis asupan makanan
3) Memberikan masukan dan arahan terkait asupan gizi pasien
4) Memberikan masukan terkait pelayanan gizi di unit geriatri
8. Anggota
a. Uraian Tugas
1) Menerima konsultasi terkait dengan pelayanan geriatri
2) Melakukan pemeriksaan bagi pasien geriatri
b. Tanggung Jawab
D. SISTEM PELAYANAN
Pelayanan Kesehatan Geriatri di Rumah Sakit dilaksanakan melalui pendekatan tim multidisiplin yang
bekerja secara interdisiplin. Tim ini minimal terdiri atas dokter Geriatris (spesialis penyakit dalam),
spesialis penyakit saraf, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi, perawat, fisioterapis, ahli gizi,
farmakologis.
E. ALUR PELAYANAN
Semua pasien lanjut usia yang datang ke Rawat jalan akan dilakukan skrining apakah tergolong ke
dalam pasien geriatri. Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter spesialis yang sesuai
dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri (misalnya memiliki penurunan status fungsional,
ada sindrom geriatri, gangguan kognitif–demensia, jatuh–osteoporosis dan inkontinensia) akan
dilakukan asesmen geriatri komprehensif oleh Tim Geriatri.
Masalah Geriatri ;
Kondisi medis umum Rencana tatalaksana
komprehensif oleh tim Home Care / Asuhan
Status fungsional Rumah
Psikiatri : status mental. pelayanan poli geriatri
Fungsi kognitif
Sosial dan lingkungan
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya sangat membantu kelancaran
pelayanan. Sistem pelayananan yang dipergunakan turut menentukan jumlah peralatan yang
dibutuhkan dalam kualitas pelayanan yang sama. Peralatan yang diperlukan meliputi peralatan
untuk pemeriksaan, peralatan terapi dan peralatan latihan, baik latihan perorangan maupun
kelompok yang disesuaikan dengan jenis dan klasifikasi pelayan Rumah Sakit seperti terlihat pada
tabel 2 dibawah ini.
Kebutuhan peralatan disusun berdasarkan:
1. Kebutuhan masing-masing profesi
2. Rata-rata jumlah kunjungan setiap hari dan angka rata-rata pemakaian tempat tidur
3. Evaluasi kemampuan alat/efisiensi penggunaan alat
4. Kelas RS
5. Prasarana yang tersedia
Tabel 2. Peralatan
Strata / Klasifikasi Pelayanan
No Jenis Alat Jenis Ruangan
Rujukan Tertinggi
1 2 3 4
Layanan Rawat Jalan
1 Meja periksa (adjustable) √
2 Meja-kursi dokter dan pasien √
Ruang Rawat
3 EKG √
jalan
4 Light box √
5 Bioelectrical impedance √
PasienBaru
Loket
Pasien Lama Pelayanan
pendaftaran
Pasien
Konsulan
Farmasi Gizi Rehabmedik
Loket
Pembayaran
5. Asesmen Geriatri
Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek medik,
fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat tidak sekedar multi-
disiplin tetapi juga interdisiplin dengan koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan
kesehatan.
Pelayanan kesehatan geriatri oleh puskesmas (puskesmas based geriatric services), yaitu pelayanan
kesehatan warga lanjut usia yang diselenggarakan oleh puskesmas setempat. Puskesmas merupakan unit
terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bertindak sebagai sebagai konsultan
terhadap pelayanan kesehatan warga lanjut usia di masyarakat, sehingga pasien lanjut usia yang
sebelumnya dirawat atau mendapat pelayanan di rumah sakit, setelah kembali ke masyarakat menjadi
tanggung jawab puskesmas.
Kegiatan di puskesmas meliputi upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana sesuai dengan
Pedoman Puskesmas Santun Lanjut Usia Bagi Petugas Kesehatan. Puskesmas adalah perpanjangan
tangan rumah sakit sehingga diharapkan terdapat pembinaan dari institusi yang lebih rendah di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan rujukan timbal balik. Kegiatan pelayanan kesehatan pada warga lanjut
usia diberikan di dalam gedung puskesmas maupun di luar gedung.
Bentuk kegiatan pelayanan kesehatan di luar gedung sebagai bentuk pelayanan yang proaktif
dilaksanakan melalui:
1. Pelayanan kesehatan berupa penyuluhan kelompok lanjut usia (posyandu lansia)
2. Program perawatan warga lanjut usia di rumah (home care)
3. Pelayanan kesehatan dip anti sosial tresna wredha
Waktu Pelayanan
1. Untuk penyuluhan di laksanakan di posyandu-posyandu lansia di masyarakat sekitar,
2. Pelayanan home care di lakukan pada jam kerja : jam 07.00 WIB – 13.00 WIB
I. PELAYANAN HOME CARE
1. Jenis Pelayanan
Jenis pelayanan homecare di bagi tiga kategori yaitu:
a. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak dilaksanakan
pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa perlu dirawat di rumah.
Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan
mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
b. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan prevensi.
Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat bayinya setelah
melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi
terhadap proses menua, serta tentang diet mereka.
c. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit terminal
misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke, hipertensi, masalah-
masalah kejiwaan dan asuhan pada anak. (Potter, 2005).
Kunjungan/re- Ke dokter/Koord
assemen Klinik HC
Dokumentasi
B. SISTEM PEMBIAYAAN
Pembiayaan pelayanan geriatri di Rumah Sakit seperti juga pelayanan kesehatan lainnya mengacu pada
Indonesian Case Based Group (INA-CBG). Di dalam INA-CBG dilakukan pengklasifikasian setiap
tahapan pelayanan kesehatan sejenis ke dalam kelompok yang mempunyai gejala klinis yang sama.
Pedoman Kerja Tim Geriatri di RSIA Mardi Waloeja Rampal ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi
rumah sakit yang akan menyelenggarakan pelayan kesehatan geriatri. Oleh karena itu, setiap RSIA Mardi
Waloeja Rampal diharapkan dapat menyesuaikan dengan ketentuan yang terdapat dalam buku pedoman ini
dan dapat mengembangkannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi RSIA Mardi Waloeja
Rampal.
Diperlukan dukungan penuh dari pimpinan rumah sakit dan segenap jajaran manajemen agar program
pelayanan kesehatan bagi warga lanjut usia di rumah sakit ini dapat berjalan secara maksimal. Berbagai
pihak yang dapat turut berperan akan ikut meningkatkan citra rumah sakit terutama dalam pelayanan
terhadap populasi masyarakat yang memerlukan pelayanan khusus ini.
Direktur,
Dr.Evi Laksana,MMRS