You are on page 1of 7

APPLIED RESEARCH METHOD

REVIEW JOURNAL

PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN (Portunus


pelagicus) PADA PEMBUATAN HAND BODY CREAM

DISUSUN OLEH :

FARAH ZHAFIRAH

NRP.52163211445

PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
SEKOLAH TINGGI PERIKANAN
JAKARTA
2019
REVIEW JOURNAL

PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN (Portunus


pelagicus) PADA PEMBUATAN HAND BODY CREAM

UTILIZATION CHITOSAN OF SMALL CRAB (Portunus pelagicus) SHELL WASTE


TO MAKING HAND BODY CREAM

Santhy Wisuda S1), Dewita Buchari2), Suardi Loekman2)


Email: w.santhy@yahoo.co.id

1)Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau


2)Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh kitosan terhadap mutu hand body
cream. Pemanfaatan ekstraksi cangkang rajungan menjadi kitosan. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Kadar kitosan yang digunakan 0%, 1%,
2% dan 3%. Mutu hand body cream dievaluasi terhadap humektan, viskositas, pH dan stabilitas
emulsi.

PENDAHULUAN

Cangkang rajungan merupakan produk utama limbah dari industri pengalengan rajungan
pasteurisasi. Peningkatan produksi rajungan diikuti dengan peningkatan jumlah limbah yang
dihasilkan, termasuk didalamnya limbah padat berupa cangkang. Cangkang rajungan memiliki
senyawa kitin cukup banyak sehingga dapat diproses lebih lanjut untuk menghasilkan kitosan
yang mempunyai banyak manfaat di bidang industry. Kitosan dapat dimanfaatkan diberbagai
bidang, termasuk dalam bidang kosmetik. Dalam pemanfaatannya, kitosan diaplikasikan sebagai
humektan, thickening agent, stabilizer dan pelembab (Lang dan Clausen, 1989).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi proksimat dari limbah cangkang
rajungan dan mutu kitosan yang dihasilkan serta mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi
larutan kitosan yang berbeda terhadap mutu hand body cream.

BAHAN DAN METODE

BAHAN ALAT METODE


110 g cangkang rajungan Blender Metode eksperimen dengan
HCl 1 N Beaker glass menggunakan metode
NaOH 3,5% Gelas ukur statistika Rancangan Acak
NaOH 50% Indicator pH Lengkap (RAL).
aquades Hot plate and stirer Model matematis Gasperz
Asam asetat 1% Nampan (1991)
gliserin Timbangan digital Yij= µ + πi+ ∑ij
Propilen glikol Desikator
trietanolamin Tanur
lanolin spektrofotometer inframerah
FTIR
Minyak zaitun Thermometer
Asam stearat pH meter
Oven
viskometer Brook Field tipe
RVDVE230

PROSEDUR PENELITIAN

1. Penelitian Tahap Pertama


Preparasi cangkang rajungan :

Penjemuran 2 hari,
Pencucuian blender dan diayak analisis proksimat
50ºC

Pembuatan kitosan menurut Suptijah (1992) modifikasi :

proses proses proses analisis mutu


demineralisasi deproteinasi deasetilasi kitosan

2. Penelitian Tahap Kedua


Pembuatan larutan kitosan menurut Apriadi (2004) :

larutkan kitosan
timbang kitosan dengan CH3COOH tambah aquades homogenisasi
larutan kitosan
1g, 2g, 3g 1% dengan nisbah hingga 100ml selama 60 menit
1:10

Pembuatan handbody cream menurut Tribawono (1992) modifikasi :


propilen glikol 2,5 g +
bahan fase air + minyak
trietanolamin 0,2 g + lanolin 1,5 g + minyak
dihomogenkan.
gliserin 3,5 g + kitosan + 1 zaitun 8 g + asam stearat analisis
pengadukan dihentikan
ml air masing2 lakukan 3 g panaskan pada 75ºC
pada suhu 35ºC
pengadukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. PENELITIAN TAHAP PERTAMA


ANALISIS PROKSIMAT TEPUNG CANGKANG RANJUNGAN
Kadar air cukup rendah dikarenakan untuk pembuatan tepung rajungan ini dilakukan
proses penjemuran selama 2 hari dengan suhu 50ºC. Kadar abu tepung cangkang
rajungan cukup tinggi karena kandungan mineral pada cangkang berupa kalsium karbonat
cukup tinggi. Kadar lemak dan proteinnya cukup rendah dikarenakan proses perebusan
yang membuat degradasi kandungan gizi. Perhitungan kadar karbohidrat secara by
difference menghasilkan nilai 18,04% yang merupakan kitin. Nilai ini menurut Whistler
(1973) berada pada kisaran kandungan kitin cangkang rajungan sebesar 15-30%.

MUTU KITOSAN
Pada proses pembuatan kitosan dengan menggunakan limbah cangkang rajungan
diperoleh rendemen sebesar 12,58%.

KADAR AIR
Kadar air kitosan rajungan hasil penelitian sebesar 4,01% dengan kadar maksimum 10%.

KADAR ABU
kadar abu menunjukkan banyaknya kandungan mineral yang masih tersisa dalam suatu
bahan. Kadar abu kitosan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 13,97%
dengan kadar maksimum 2%.

KADAR NITROGEN (metode kjeldahl)


Kadar nitrogen merupakan parameter untuk melihat keberhasilan dari proses
deproteinasi. Kadar nitrogen yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 1,37%
dengan kadar maksimum 5%.
DERAJAT DEASETILASI
Derajat deasetilasi merupakan parameter untuk meningkatkan tingkat kemurnian kitosan.
derajat deasetilasi kitosan yang diperoleh adalah sebesar 76,16% dengan derajat
minimum yaitu 70%.

2. PENELITIAN TAHAP KEDUA


NILAI pH
Nilai pH hand body cream berkisar antara 6,84- 7,37dengan kisaran menurut SNI 16-
4399-1996 yaitu 4,5-8 sebagai syarat mutu pelembab kulit, sehingga hand body cream
yang dihasilkan relatif aman digunakan.

HUMEKTAN
Perlakuan yang terbaik adalah penambahan kitosan 3% (A3) yang disebabkan karena A3
memiliki berat lebih tinggi yang berarti memiliki penguapan yang lebih rendah.

STABILITAS EMULSI
Hasil analisis variansi memperlihatkan bahwa tidak terdapat pengaruh jumlah konsentrasi
kitosan yang berbeda pada pembuatan hand body cream terhadap mutu yang dihasilkan.
Nilai stabilitas emulsi yang diperoleh pada hand body cream ini berkisar diantara 61,33 –
64.

VISIKOSITAS
Viskositas menunjukkan kekentalan suatu bahan. Perlakuan terbaik adalah pada
penambahan kitosan 3% (A3) karena memiliki nilai viskositas tertinggi dibandingkan
perlakuan lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kitosan yang diberikan memberikan
pengaruh sangat nyata pada nilai pH, humektan, dan viskositas. Sedangkan penambahan
kitosan yang diberikan tidak berpengaruh nyata pada stabilitas emulsi. Berdasarkan hasil
penelitian yang diperoleh perlakuan yang terbaik adalah pada perlakuan A3 (penambahan
kitosan 3%) dengan nilai pH 6,84; kandungan humektan 66,6%; stabilitas emulsi 63%;
dan viskositas 48.747cPs.

SARAN
1. Penelitian lanjutan dengan formulasi bahan penyusun berbeda.
2. Penelitian lanjutan masa simpan handbody cream.
3. Pengujian mikrobiologi untuk mengetahui kemampuan kitosan sebagai antibakteri.
4. Penelitian tentang pembuatan kitosan murni agar derajat deasetilasi tinggi.
INTRODUCTION
1. THE WRITING SCHEME FROM GENERAL TO SPECIFIC
Rajungan (Portunus pelagicus) tergolong hewan dasar General part :
pemakan daging yang termasuk dalam famili portunidae yang Rajungan secara
menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. umum
Satu ekor rajungan menghasilkan limbah proses yang terdiri General part :
dari 57% cangkang, 3% body reject dan air rebusan 20%. Limbah
Meningkatnya limbah cangkang rajungan harus dapat rajungan
ditanggulangi.
Cangkang rajungan merupakan produk utama limbah dari Specific part :
industri pengalengan rajungan pasteurisasi yang banyak Kitosan pada
mengandung kitin. Kitin dapat diproses menjadi kitosan. limbah
cangkang
rajungan
Kitosan dapat dimanfaatkan diberbagai bidang industri Specific part :
termasuk kosmetik. Pemanfaatan
kitosan
Dalam bidang kosmetik, pemanfaatan kitosan telah Specific part :
diaplikasikan sebagai humektan, thickening agent Peran kitosan
(pengental), stabilizer dan pelembab dalam kosmetik
Penggunaan kitosan dalam bidang kosmetik terbuat dari Specific part :
limbah kulit udang. Penggunaan kitosan cangkang rajungan Pemanfaatan
belum diketahui untuk pembuatan handbody cream. kitosan sebagai
handbodycream.
Penulisan pendahuluan pada jurnal tersusun atas bagian yang diulas secara
general hingga spesifik ke dalam akar permasalahannya.

2. IDENTIFICATION OF CAUSE
Alasan penulis mengangkat tema tentang PEMANFAATAN KITOSAN DARI
LIMBAH CANGKANG RAJUNGAN (Portunus pelagicus) PADA
PEMBUATAN HAND BODY CREAM adalah untuk memberikan solusi atas
tingginya nilai limbah cangkang rajungan dari industry pengolahan rajungan
kaleng yang belum maksimal dalam pengolahan limbah padatnya.

3. IDENTIFICATION OF ROAD MAP RESEARCH


Penelitian ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya terkait dengan kitosan pada
cangkang rajungan.
Srijanto (2003) menjelaskan kitin yang terkandung dalam cangkang rajungan
tersebut dapat diproses lebih lanjut menghasilkan kitosan yang mempunyai
banyak manfaat di bidang industri.
Lalu hasil analisis dari penelitian tersebut diperkuat dengan Haryadi et al., (2007)
yang menjelaskan kitosan dapat dimanfaatkan diberbagai bidang biokimia,
obatobatan atau farmakologi, pangan, gizi, pertanian, mikrobiologi, penanganan
air limbah, industriindustri kertas, tekstil membran atau film, kosmetik dan lain
sebagainya Menurut Rinaudo (2006) Pemanfaatan kitosan pada kosmetik
memiliki efek melembabkan dan melembutkan pada kulit.
Hasil studi literatur yang dikutip oleh penulis yaitu kitosan terbukti dapat
dimanfaatkan dalam bidang kosmetik. Namun, tidak ada literature yang
menunjukkan pemanfaatan kitosan cangkang rajungan sebagai kosmetik.

4. IDENTIFICATION OF PROBLEMS
Permasalahan atas meningkatnya volume ekspor rajungan kaleng pasteurisasi
yang berbanding lurus dengan peningkatan volume limbah cangkang rajungan.
Cangkang rajungan yang memiliki kandungan kitin yang tinggi dapat diolah
menjadi kitosan.
Kitosan dapat dimanfaatkan dalam bidang kosmetik dengan peranannya sebagai
humektan, thickening agent (pengental), stabilizer dan pelembab.
Pasalnya pembuatan handbody cream dengan menggunakan kitosan dari
cangkang rajungan belum diketahui, maka jurnal ini membahas tentang penelitian
terkait PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH CANGKANG
RAJUNGAN (Portunus pelagicus) PADA PEMBUATAN HAND BODY
CREAM.

5. CONTINUED RESEARCH BASED ON THE JOURNAL


Diperlukan beberapa penelitian lanjutan terkait jurnal ini yang belum sempat
dilakukan penelitian oleh penulis.
1. Perlu adanya penelitian masa simpan dari handbody cream.
2. Perlu adanya pengujian lanjutan untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada
kitosan cangkang rajangan untuk penggunaan pada kulit manusia.
3. Perlu adanya percobaan yang memungkinkan kitosan berada pada tingkat
lebih murni dan pengaruhnya pada mutu serta efek pada handbody cream.

Penelitian lanjutan tersebut harapannya bisa lebih memaksimalkan hasil yang


telah diteliti sebelumnya.

You might also like