You are on page 1of 3

BLUD RSUD SANJIWANI KABUPATEN GIANYAR RM.

Nama :................................................................................
PENGKAJIAN TERINTEGRASI Umur :.......................th L / P
Alamat :..............................................................................
GAWAT DARURAT No. RM :
(Diisi dengan Stiker/Barrcode)
DIISI OLEH DOKTER/PERAWAT IGD
Datang ke RS tanggal:……………………………………………………………………Pukul Triage……………………….
Kendaraan:  Ambulan  Mobil pribadi,  Kendaraan lain :......................................................................................................
Visual Triage
P1 (Emergency) P2 (Urgent) P3 (Non Urgent) P4 ( Kematian)
0 Menit 30 Menit 60 Menit 120 Menit
AIRWAY  Obstruksi Total  Airway : Bebas  Bebas
 Obstruksi Partial
 Risiko Obstruksi
BREATH  Henti nafas  Distres nafas ringan  Tidak ada gangguan  Tdk ada respirasi
ING  Distres nafas sedang sampai berat  Penggunaan otot nafas tambahan spontan
 Penggunaan otot nafas tambahan dan dan retraksi ringan,
retraksi Sedang sampai Berat,  Kulit merah muda
 Sianosis Akut, Kulit pucat, RR  RR : 26 – 30x/menit
>35x/menit / <8x/menit, SpO2: <90%  SpO2 : 90 – 94%
 ringan
CIRCULA  Henti Jantung  Gangguan haemodinamik  Dehidrasi ringan  Tdk ada bukti aktivitas
TION  Gangguan haemodinamik sedang  nadi kuat jantung
sampai berat  HR : 110 – 129x/menit,
 Syok (TDS < 80mmHg)  Akral hangat
 Akral dingin – sejuk, lembab  Pucat, dehidrasi sedang
 Pucat 
 HR <40x/menit dan >130x/menit
 CRT >3 detik
 Dehidrasi berat
DISABILI  GCS < 12  GCS 9 – 14  GCS 15  Hilangnya respon pupil
TY  Tak ada respon, kejang  Letargis, Kontak mata (+)  Penurunan aktivitas thd cahaya
 Tonus menurun, kontak mata ( hanya bila terganggu, ringan,
 Nyeri berat (7-10)  Nyeri sedang (4 – 6)  Kontak mata (+) Tidak
ada nyeri sampai Nyeri
ringan (1 – 3)
Diisi Oleh Perawat
Onset : Provoking : Regio :
Scale : Timing : Quality :

Initial Assesment (Bio-Psiko)


Airway Breathing Circulation Disability Exposure
 Clear  Clear  Clear  Clear  Clear
 Tidak paten : Pola nafas: Akral: GCS : E…..V…..M…..  Riwayat trauma : (+)
 Pangkal lidah jatuh  Apneu  Dyspneu  Hangat  Dingin  Pupil:  Isokor / (-)
 Spasme  Bradipneu Pengisian Kapiler  An Isokor  Jejas/ luka : (+) /
 Darah  Takhipneu  < 2 detik  > 2 detik  Lateralisasi :  ada (-)
 Benda Asing  Orthopneu Nadi: Teraba  Tidak teraba  Tidak ada  Lokasi........................
 Sputum Bunyi Nafas: Vesikuler Frekuensi: ..............x/mnt, Isi : Kuat  Kekuatan otot : ...........................
 Suara nafas : Whezing  Ronchi  Lemah ……………………..  Luas luka :
 Normal Irama Nafas : Teratur TD : mmHg  Reflek :……………. Panjang.........cm
 Tidak Riwayat kehilangan cairan: Dalam............cm
 Stridor  Status Psikologis
Penggunaan otot bantu nafas  Muntah  Diare : Luka bakar  Lebar.............cm
 Gurgling  Tenang  Cemas
: Perdarahan  Takut  Marah
 Snoring
Retraksi  Cuping hidung Luas luka bakar …. % Grade: …..  Sedih  Agitasi
RR:…… x/mt Turgor:  Normal  Kurang
 Kecenderungan bunuh
Jenis pernafasan: Nutrisi :  Mual  Muntah........x
 Kusmaul Biot Edema :  Ada  Tidak ada diri
Skrining Pasien Jatuh :
Tidak Berisiko (tidak ditemukan a dan b)  Risiko Tinggi (a dan b ditemukan)  Risiko Rendah (ditemukan a atau b)
KOMPONEN PENILAIAN Ya Tidak
a. Perhatikan cara berjalan pasien saat akan duduk di kursi. Apakah pasien tampak tidak seimbang (sempoyongan /limbung)?
b. Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda lain sebagai penopang saat akan duduk?

Status Fungsional/Tingkat ketergantungan :


Kriteria Skoring
0 : Mandiri,
0 1 2 3 4 1 : Dibantu dengan alat,
Kemampuan perawatan diri 2 : Dibantu orang lain,
Kemampuan melakukan ROM 3 : Dibantu alat dan orang lain,
4 : Ketergantungan penuh
Kemampuan mobilisasi di tempat tidur
Kemampuan toileting
Kemampuan mandi
Kemampuan berpindah
Kemampuan berpakaian
Kemampuan makan/minum
Skrining Risiko Membahayakan Diri Sendiri dan Lingkungan

KOMPONEN PENILAIAN Ya Tidak


a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lampau
b. Pernah melakukan percobaan bunuh diri atau menyakiti diri sendiri/orang lain
c. Pernah mengalami peristiwa kekerasan fisik/seksual
Skrining Nutrisi
BB : kg PB : cm
TB : cm LK : cm
IMT : % LL : cm

Diagnosa Keperawatan Rencana Tujuan Perawatan

 Bersihan jalan nafas tidak efektif Setelah diberikan asuhan keperawatan selama.......x........jam, diharapkan
 Pola nafas tidakefektif ........................................................................................................................
 Kerusakan pertukaran gas
 Gangguan perfusi jaringan perifer. dengan kriteria evaluai :
 Risiko Penurunan cardiac output 1................................................................................................
 Ketidakseimbangan cairan kurang dari kebutuhan
2...............................................................................................
 Ketidakefektifan sirkulasi spontan
 Nyeri akut 3...............................................................................................
 Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
 Hipertermi
 Kerusakan integritas kulit/jaringan
 Ketidakefektifan sirkulasi spontan
 Hambatan mobilitas fisik
 Risiko jatuh
 Risiko cidera
 Nausea
 Risiko infeksi
 Risko syok
 Risiko perdarahan
 Konfusi akut
 Retensi urine
 Konstipasi
 Gangguan eliminasi urine
 Diare
 Kelebihan volume cairan

Rencana Perawatan
 Membersihkan jalan nafas  Delegatif di dalam pemberian koagulansia
 Mengobservasi penggunaan otot bantu pernafasan  Kolaborasi pemantauan laboratorium
 Memperhatikan pengembangan dinding dada  Lakukan perekaman EKG.
 Mengobservasi frekwensi, irama kedalaman suara nafas.  Melakukan interepretasi EKG
 Memberikan posisi nyaman fowler / semi fowler.  Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan : AGD/elektrolit
 Pemberian oksigen  Menyiapkan pemberian tranfusi darah jika penyebabnya perdarahan,
 Mengukur tanda-tanda vital koloid jika darah tranfusi susah didap
 Mengajarkan teknik batuk efektif.  Mengobservasi perubahan tingkat kesadaran.
 Melakukan pengisapan lendir.  Meninggikan kepala15-30o jika tidak ada kontra indikasi.
 Memasang oro/ naso faringeal airway  Memasang bed plang
 Memberikan posisi miring mantap jika pasien tidak sadar.  Hindari benda berbahaya di sekitar pasien
 Melakukan jaw thrust, chin lift.  Mengobservasi kecukupan cairan
 Melakukan fisioterapi dada jika tidak ada kontra indikasi  Kolaborasi;
 Kolaborasi: pemberian O2, dan pemeriksaan AGD  Pemasangan infuse.
 Lakukan balut bebat  Monitor hasilAGD dan laporkan hasilnya.
 Pantau tanda-tanda perdarahan  Memberikan terapi sesuai indikasi
 Mengawasi adanya perubahan warna kulit.  Mengkaji karakteristik nyeri, gunakan pendekatan PQRST.
 Mengukur tanda-tanda vital.  Mengajarkan teknik relaksasi.
 Mengkaji kekuatan nadi perifer.  Membatasi aktifitas yang meningkatkan intensitas nyeri
 Mengkaji tanda-tanda dehidrasi.  Lakukakan perawatan luka
 Memberikan cairan peroral jika masih memungkinkan.hingga 2000 – 2500  Delegatif dalam tidakan penjahitan luka
cc/ hari.  Miringkan dan ubah posisi klien di tempat tidur
 Memonitor intake –output caitan setiap jam  Anjurkan minum sedikitnya 2 liter, banyak makan buah dan sayuran
 Meninggikan daerah yang cedera jika tidak ada kontraindikasi.  Auskultasi bising usus dan palpasi abdomen
 Mengobservasi tanda-tanda adanya kompartemen syndrom ( nyeri lokal  Kolaborasi untuk pemberian terapi Analgetik
daerah cedera, pucat, penurunan mobilitas, penurunan tekanan nadi, nyeri  Kolaborasi untuk pemberian pencahar (supositoria)
bertambah saat digerakkan, perubahan sensori / baal dan kesemutan.  Pemberian enema garam fisiologis dan mineral oil per rektum ( Plate
 Memonitor perubahan turgor, membrane mukosa dan kapilary refill. posfosoda
 Menyiapkan alat-alat untuk pemasangan CVP jika diperlukan.  Mencukupi kebutuhan cairan peroral
 Melakukan auskultasi paru secara periodic  Memberikan oksigen sesui dengan instruksi
 Memonitor CVP dan perubahan nilai elektrolit tubuh.  Beri kompres hangat
 Delegatif dalam pemberian therapy IV line  Selimuti pasien
 Delegatif dalam pemberian therapy pemasangan kateter  Delegatif dalam pemberikan terapi anti piretik
 Lain-lain.....................................................................................
diisi oleh dokter
AUTO/HETEROANAMNESA)
Keluhan Utama :
Riwayat Penyakit Sekarang :

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada Ada, sebutkan…………………………………………………...........................................................
Riwayat penyakit menular : Tidak ada Ada, sebutkan ………………………………………………….........................................................
Riwayat alergi : Tidak ada Ada, sebutkan …………………………………………………..................................................................................
Riwayat Penggunaan Obat : Tidak ada Ada, sebutkan …………………………………………………............................................................
...........................................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................................................................................................
PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN KHUSUS:
Status lokalis/regionalis/neurologis/dll

Pemeriksaan Penunjang:

Diagnosa Utama :............................................................................. Therapy/Tindakan :


Diagnosa Sekunder :.........................................................................
Diagnosa Tersier :.............................................................................

Permasalahan :
Medis :

Keperawatan :

Tolok ukur/sasaran yang akan dicapai :

Konsultan :

Edukasi :
Kepada :
Pasien : Nsma………………………………Keluarga pasien (Nama:………………./ Hubungan dengan pasien…………………………….)
Sementara tidak dapat dilakukan karena: …………………………………………………………………………………………………………………….
Materi edukasi :…………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Tanda tangan Dokter/DPJP Tanda tangan pasien/Keluarga Tanda tangan Perawat

You might also like